Anda di halaman 1dari 13

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

DALAM MENGATASI KASUS FLU BURUNG

DI SUSUN OLEH:

1. EMMA LIA PANGESTIKA 20161660019


2. NAZHARIATUN NISWAH 20161660055
3. DINDA HASANAH PUTRI 20161660062
4. RISKIYATUL MUTAMIMAH 20161660067
5. RAVIKA DWI PUTRI 20161660105
6. AULA NI’MATUL MAULA 20161660143
7. BAIQ ALIFIA ANNISAA 20161660169
8. DIAN AYU MAHARANI 20161660174

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Surabaya, 01 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.1 Definisi Peran dan Fungsi Perawat ........................................................................... 4
2.2 Peran dan Fungsi pada kasus Flu Burung ................................................................. 9
2.3 Analisa Flu Burung ................................................................................................. 12
BAB III ............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
Kesimpulan ................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai
salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan


kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang
klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan
berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung
dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peran dan fungsi perawat ?
2. Bagaimana peran dan fungsi perawat pada kasus flu burung ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui / menjelaskan peran dan fungsi perawat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Peran dan Fungsi Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran
adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang
berarti merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian
dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau
memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses
penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan
berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes
RI,2002).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang
diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun
sakit dimana segala aktifitas yang di
lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang
di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan
kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang
terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan),
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Peran perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang
bersifat konstan.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan
asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk
mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan
memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan
energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian
asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang
kompleks.

2. Pembuat Keputusan Klinis


Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya
berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan
keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan,
dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan
menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan
sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi
seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri
perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3. Pelindung dan Advokat Klien


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang
aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari
peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit
di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat
melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu
klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga
melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak
aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan
hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk
membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai
tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan
keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan
manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan
dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga
kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan
emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai
rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin
dengan keadaan tersebut.

6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan
kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan
yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu
klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.

7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesame perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat
keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa
komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data


tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan
diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan
metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien
serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.

12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Fungsi Perawat

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi
diantaranya:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan
kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti
dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai
penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan
tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
onat yang telah diberikan.
Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan
bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta
mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
keperawatan.

2.2 Peran dan Fungsi pada kasus Flu Burung


a. Pemberi asuhan pendidik
Peran perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga dan
masyarakat agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan
keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehetan
keluarga atau masyarakat.
Peran perawat sebagai pendidik dalam menangani kasus flu burung yaitu
perawat harus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang
bagaimana pencegahan dan penularan penyakit flu burung ini.
Cara pencegahan yang harus di ajarkan kepada masyarakat antara lain;
penanganan terhadap kelompok beresiko tinggi. Kelompok beresiko tinggi
terkena flu burung adalah mereka yang bekerja dilahan pertenakan dan
perdagangan unggas.
Pendidikan yang harus diajarkan kepada mereka ini adalah mencuci tangan
dengan desinfektan dan mandi sehabis kerja, dihindari kontak langsung
dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung, menggunakan alat
pelindung seperti masker atau pakaian kerja, meninggalkan pakaian kerja
ditempat kerja, membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Perawat juga memberikan pendidikan tentangt pencegahan penyakit flu
burung ini kepada masyarakat umum. Pendidikan yang diberikan adalah
menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan istirahat
cukup, pengolahan unggas dengan cara yang benar yaitu pilih yang sehat
mamasak daging ayam sampai dengan suhu 80oc selama 1 menit dan telur
sampai dengan suhu 64oc selama 4,5 menit
b. Peran pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien baik di klinik, rs, rumah maupun di
masyarakat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan langsung.
Kontak pertama perawat kepada masyarakat melalui anggota keluarga atau
masyarakat yang sakit.
Peran perawat dalam pelaksana menangani kasus flu burung adalah
memberikan asuhan keperawatan langsung kepada penderita dengan
menggunakan proses keperawatan. Proses keperawatan ini merupakan
metode ilmiah yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi klien. Dalam pendekatan proses keperawatan ini
perawat melakukan asuhan keperawatan dalam tahap-tahap proses
keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan dan evaluasi.
c. Peran koodinator
Koordinsi diperlukan pada perawatan berkelanjutanagar pelayanan yang
koperhensif dapat tercapai. Koordinasi juga diperukan untuk mengatur
program kesehatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi
tumpang tindih pengulangan,
Peran perawat sebagai koordinator dalam menangani kasus flu burung di
masyarakat adalah perawat mampu mengkoordinir masyarakat atau
keluarga dalam upaya-upaya kesehatan terutama yang menyangkut flu
burung, mulai dari preventif, kuratif,promotik, dan rehabilitatif.

d. Peran konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga/masyarakat didalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar masyarakat mau minta nasihat kepada perawat,
maka hubungan perawat dengan masyaakat harus dibela dengan baik,
perawat harus terbuka dan dipercaya.
Perawat sebagai konsultan dalam menangani kasus flu burung adalah
perawat mampu memberikan atau menjawab berbagai persoalan dan
masalah yang ditanyakan oleh keluarga dan masyarakat yang menyangkut
flu burung, dan perawat mampu untuk memberikan solusi dan dan rencana-
rencana apa yang akan dilakukan kedepanya.
e. Peran pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visit yang
teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tengtang
kesehatan keluarga atau masyarakat.
Perawat sebagai pengawas kesehatan dalam masalah flu burung adalah
melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang terpapar dengan flu
burung yaitu pasien maupun masyarakat berisiko tinggi terkena virus flu
burung dan masyarakat umum.

f. Peran kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan RS atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan
keluarga/masyarakat yang optimal.
Perawat sebagai kolaborator dalam menangangani kasus flu burung yaitu
perawat mampu untuk melaporkan kejadian ini baik secara vertikal maupun
secara horisontal. Perawat komunitas melaporkan kasus ke puskesmas dan
dinas kesehatan kota/kabupaten dan juga perawat komunitas mampu untuk
berkolaborasi dengan dokter atau RS yang berkompeten untuk merawat
penderita flu burung.
g. Peran penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi
masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah.
Perawat sebagai penemu kasus dalam mengidentifikasi penyakit flu burung
adalah perawat mampu mengenali gejala dini dari penyakit flu burung
dengan menggunakan konsep teoritik yang dimilikinya, perawat mampu
mengenali tanda awal dari penyakit flu burung yang didukung oleh riwayat
pasien pasien terpapar dengan unggas pada 7 hari terakhir. Peran ini sangat
penting dimana kalau seorang perawat tidak mampu mengenali masalah ini
maka tidak dapat dipungkiri bahwa wabah flu burung dapat terjadi dan ini
mengakibatkan endemi dan tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka
dapat mengancam jiwa.

h. Peran modifikasi lingkungan


Perawat komunitas juga harus mampu memodifikasi lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
Peran perawat komunitas sebagai modifikator lingkungan dalam menangani
kasus flu burung adalah perawat komunitas mampu untuk bersama-sama
masyarakat pekerja peternakan unggas untuk membersihkan kotoran
unggas setiap hari demi mencegah penularan yang luas. Dan karena firus flu
burung juga dapat menular melalui udara pernapasan, maka modifikasi lain
juga yang dilakukan adalah penggunaan masker oleh pekerja peternakan
unggas.
Inti dari semua peran perawat komunitas ada 3 peran yaitu :
 Peran pelaksana
Peran pelaksana dari perawat komunitas dalam menangani kasus flu
burung ini yaitu memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
penderoita, keluarga maupun masyarakat dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
 Peran kepemimpinan
Peran kepemimpinan dari perawat komunitas dalam menangani kasus
flu burung adalah perawat mampu mempengaruhi masyarakat untuk
melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penularan dari virus flu
burung dan bersama-sama dengan masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan melalui upaya-upaya kesehatan.
 Peran peneliti
Peran peneliti dari perawat komunitas ini bukan berarti melakukan
penelitian seperti yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu
pendidikan tinggi. Penelitian yang dimaksud di sini adalah melakukan
kajian-kajian masalah kesehatan dan dapat dipaparkan kepada orang
lain. Pada kasus flu burung ini, perawat peneliti melakukan kajian-
kajian tentang flu burung dan dapat dipaparkan kepada
masyarakat/keluarga maupun tenaga lain untuk dilakukan kontribusi-
kontribusi yang dapat digunakan di bidangnya.

2.3 Analisa Flu Burung


1. Gambaran klinis kasus mendukung untuk diagnosis Flu Burung H5N1 yaitu
adanya demam tinggi, batuk pilek, dan sesak napas terjadi dalam waktu singkat (3
hari) menjadi pneumonia. Berdasarkan radiologi menunjukkan gambaran
pneumonia dan hasil serial menunjukkan pneumonia yang progresif berat. Hasil
Laboratorium darah serial juga menunjukkan adanya leukopeni dan gangguan
fungsu hati (peningkatan SGOT/SGPT). Hasil laboratorium dari Balitbangkes
berupa PCR positif menunjukkan kasus terinfeksi virus Avian Influenza H5N1.
Saat ini kasus diklasifikasikan sebagai kasus konfirmasi Avian Influenza.
2. Dari temuan epidemiologi memang ditemukan adanya kontak erat kasus (Rh)
dengan unggas sakit karena mengolah ayam peliharaan tersebut dan perilaku kasus
yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Sebelumnya pada tanggal yang sama
didalam kandang ditemukan 3 ekor ayam peliharaan mati mendadak dan terdapat
riwayat kematian ayam mendadak dilingkungan rumah kasus dalam rentang waktu
14 hari sebelum kasus sakit. Walaupun ciri-ciri ayam mati tidak diperhatikan oleh
pemiliknya, tetapi ini merupakan faktor risiko penularan H5N1 dari unggas sakit ke
manusia.
3. Selain itu di sekitar rumah kasus banyak unggas peliharaan bebas berkeliaran,
tanpa dimasukkan kedalam kandang. Adanya interaksi antara ayam kampung dan
burung dara merupakan faktor risiko terjadinya cross contamination dari hewan-
hewan reservoir ke ayam maupun dari unggas ke manusia.
4. Perlu dilakukan surveilans ILI ketat terhadap kontak serumah dengan
ditemukannya kasus suspek baru (2 orang) yang merupakan hubungan keluarga
dengan indikasi mengarah ke kasus klaster.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang
diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun
sakit dimana segala aktifitas yang di
lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang
di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan
kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang
terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan),
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai