1. Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu
berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan
atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar.
Skiner (1938) seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua :
2. Perilaku Kesehatan
Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:
a) Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh
sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit
Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit
Perilaku gizi (makanan dan minuman).
3. Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
berprilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok:
Pemikiran dan perasaan (thought and feeling) yakni dalam bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang
terhadap objek.
a. Pengetahuan
Pengetahuan di peroleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang
menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap objek sikap sering diperoleh
dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.
d. Orang penting sebagai referensi
Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi oleh orang-
orang yang dianggap penting.
e. Sumber-sumber daya (resources)
Sumber daya disini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga dan
sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilku seseorang atau kelompok
masyarakat.
f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam
suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada
umumnya disebut kebudayaan.
Anteseden :
Peristiwa lingkungan yang membentuk tahap atau pemicu perilaku (“naturally occuring
antecedents”)
Konsekuen :
Peristiwa lingkungan yang mengikuti sebuah perilaku, yang juga menguatkan,
melemahkan/menghentikan perilaku
– Reinforcement positif
1. Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif
PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
4. Tatanan
Adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan
lain-lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat
masyarakat untuk hidup sehat dengan prasarana wilayah yang memadai, dukungan
kehidupan sosial, serta perubahan perilaku menuju masyarakat aman, nyaman dan
penilaian.
Faktor perilaku
Faktor perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaga hidup
merupakan
pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis
hanya untuk meniru dari tokoh idolanya. Contoh seseorang yang mengidolakan
Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
PEBDAHULUAN
Sikap atauattitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.
Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan
unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian
pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose
terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah
dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel
bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung.
Terdapat beberapa teori tentang sikap (Mann, 1969; Secord and Backman, 1964)
antara lain adalah teori keseimbangan (balance theory) oleh Heyder; terori kesesuaian
yang dikemukakan oleh Festinger maupun teori afektif-kognitif dari Rossenberg, serta
reasoned action yang relatif baru yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein (1980).
Teori ini lebih menekankan pada proses kognitif serta menganggap bahwa manusia
adalah makhluk dengan daya nalar dalam memutuskan perilaku apa yang akan
diambilnya, yang secara sistematis memanfaatkan informasi yang tersedia di
sekitarnya.
organisasi antara lain sumber daya manusia dan peraturan pemerintah. Proses meliputi
komponen-komponen antara lain motivasi, persepsi, komunikasi, kepemimpinan dan
konflik. Sedangkan komponen outcomes antara lain meliputi kinerja individu dan
kelompok, sertaefektiv itas
organisasi.
Memahami lebih dalam mengenai salah satu komponen dari organisasi ini, maka kita
perlu memahami bahwa setiap individu sebagai sumber daya, manusia dalam suatu
organisasi atau perusahaan memiliki nilai-nilai kerja (work value), yaitu suatu keyakinan
pribadi seorang pekerja tentang hasil apa yang diperkirakan dari pekerjaaannya dan
bagaimana seharusnya dia berprilaku dalam bekerja.
values) dan nilai kerja ekstrinsik (extrinsic work value). George & Jones
tabel:
Membuat
konstribusi
penting
Berpotensi tinggi
Tanggung
jawab
dan
otonomi
Menjadi kreatif
Gaji tinggi
Keamanan kerja
Keuntungan kerja
Kontak sosial
employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja
adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri
pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang
berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan
pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur
organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain
berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.