Anda di halaman 1dari 1

Dahulu kala di Cina, hiduplah seorang lelaki yang sangat kikir.

Sepanjang hidupnya, ia menumpuk


kekayaan dan tidak pernah beramal sedikit pun. Sampai akhirnya, si kikir sakit keras dan dokter
mengatakan hidupnya tidak akan lama lagi. Si kikir berpikir kepada siapa dia akan mewariskan harta
kekayaannya yang melimpah. Lalu, ia memanggil ketiga anaknya. la bermaksud menguji ketiganya.
“Katakan padaku, bagaimana nanti kau akan memakamkanku?” tanya si kikir kepada anak tertua.
“Aku akan mengadakan upacara pemakaman besar-besaran. Aku akan memesan peti mati perak untuk
ayah. Lalu, pakaian Ayah akan dirajut dengan benang
emas. Setelah itu, aku akan memberi makan orang
miskin selama tiga hari,” jawab anak tertua.
“Kau bodoh!” bentak si kikir mendengar jawab an anak
tertuanya. “Peti mati perak! Baju emas! Memberi
makan orang miskin selama tiga hari! Terkutuklah aku,
sia-sia saja aku membesarkamu,” kata sang ayah yang
kikir. Anak kedua mengerti bahwa ayahnya tidak ingin
sebuah pemakaman yang mewah. Maka, setelah
ditanya, ia menjawab, “Kakak terlalu mahal membuat
upacara penguburan. Aku akan mengadakan
pemakaman yang tidak mahal. Aku hanya akan
mengundang pendeta untuk mendoakan Ayah.”
“Pendeta!” bentak si kikir. “Kau tahu berapa biaya
menyewa pendeta untuk berdoa? Kau harus
membayarnya dengan emas. Ah, kau sama-sama tak berguna seperti kakakmu. Minggir sana! Coba kau
anakku bungsu!” Anak bungsu sudah lama benci dengan sifat kikir ayahnya. Kini, ia semakin jijik dengan
sikap ayahnya itu. “Aku tidak akan mengeluarkan uang sedikit pun untuk pemakamanmu. Bahkan, aku
akan menghasilkan uang dari kematianmu,” kata anak bungsu kesal. “Oh, bagaimana caramu
menghasilkan uang dari kematianku?” tanya si kikir justru penasaran. Naskah Drama Cerita Rakyat Cina
“Setelah kau mati, aku akan jual tubuhmu ke sekolah kedokteran di Provinsi Utara. Aku akan menjualnya
ke penawar tertinggi,” kata anak bungsu semakin kesal dengan ayahnya.
“Hahaha, kau memang anak Ayah!” kata si kikir justru senang. “Kau akan menjadi pewaris tunggalku,”
lanjutnya. Ketiga bersaudara itu heran oleh sikap ayahnya yang sangat kikir itu. “Tapi, Ayah. Tidakkah
Ayah dengar apa yang dia katakan? Dia akan menjual tubuh Ayah ke Provinsi Utara,” kata anak tertua.
“Oh, iya. Aku larang kau melakukan itu. Kau tidak boleh menjualnya ke Provinsi Utara. Orang-orang di
sana suka mengutang. Lebih baik, kau menjualnya ke Provinsi Selatan saja!” kata si kikir kepada anak
bungsunya. Mendengar hal itu, ketiga bersaudara menyerah dengan sifat ayahnya yang sangat kikir.
Pesan Moral dari Naskah Drama Cerita Rakyat Cina adalah jangan jadi orang yang kikir karena orang
yang kikir akan dibenci orang lain. Kamu mau jadi anak yang dibenci oleh orang lain? Tentu tidak,
karena haI itu sangat tidak menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai