Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-
tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas
masing-masing. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah
semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar.
Skiner (1938) seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert), Misalnya :
seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat
menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang ibu
memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
B. Perilaku Kesehatan
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini
terdiri dari 3 aspek :
Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan
bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit.
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut
Perilaku Pencarian pengobatan (Heath Seeking Behavior).
Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan
atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar
negeri.
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan
bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli lain (Becker,
1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini.
Adalah perilaku –perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan
dan meningkatikan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain :
1) Menu seimbang
2) Olahraga teratur
3) Tidak merokok
6) Mengendalian stress
b. Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan
tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
C. Domain Perilaku
Faktor-faktor yang membedakan respon terhada stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua yakni:
Determinan atau faktor internal, yakni karakterisitik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau
bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,, dsb.
2. Determinan atau faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya ekonomi,
politik , dsb
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam 3
dominan yakni:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan
yakni:
Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang:
§ Awareness
§ Interest
§ Evaluation
§ Trial
§ Adoption
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
2. Sikap
Merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek
Diagram:
Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok:
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
4) Bertanggungjawab (responsible)
1) persepsi (perception)
3) mekanisme (mecanism)
4) adopsi (adoption)
Adalah suatu roses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perubahan
atau seseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui 3 tahap:
1. Pengetahuan
Dikelompokkan menjadi:
2. Sikap
Dikelompokkan menjadi:
Indikatornya yakni:
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan
antar lain:
Gren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar
perilaku (non behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pegetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling faktor), yang terwujud dalam lingkungan fisik tersedia atau
tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat
kontrasepsi, jamban dan sebagainya.
c. Faktor-faktor pendorong (reforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak pada perilaku itu merupakan fungsi
dari:
a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatanya (behavior
intention)
c. Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan (acesssebility of
information)
d. Otonom pribadi yang bersangkutan dalam hal ii mengambil tindakan atau keputusan (personal
autonomy)
e. Situasi yang emungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situastion).
3. Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu adalah
karena adanya 4 alasan pokok:
Pemikiran dan perasaan (thought and feeling) yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.
a. Pengetahuan
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan
itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap objek sikap sering diperoleh dari pengalaman
sendiri atau orang lain yang paling dekat.
Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap
penting.
Sumber daya disini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya. Semua itu
berpengaruh terhadap perilku seseorang atau kelompok masyarakat.
f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat
akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan
Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal
Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba merumuskan teori
terbentuknya perilaku manusia
Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC, Reason Action, “PRECED-
PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and Feeling.
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi antara :
Contoh:
Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan banyak, salah satunya dengan
membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ),
Anak mau makan banyak ( C )
sikap
norma subjektif
pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana niat itu ditentukan oleh
sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila
anaknya panas setelah diimunisasi.
TEORI PRECED-PROCEED
Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai Enabling factors,
tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai karena :
Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf)
Behavior intention
Social support
Accessibility to information
Personal autonomy
Action situation
Contoh:
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal, bukan di
tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan :
( WHO:1984)
Personal reference
Resources
Culture
B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya keyakinan kalau
payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak
menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R),
atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu formula daripada ASI,
makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C).
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan yang bertujuan “behavior
change”
mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai dengan nilai-nilai kesehatan )
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas
rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan organisme. Perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena itu
kualitas dari sumber komunikasi sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku, misalnya gaya
bicara, kredibilitas pemimpin kelompok, dsb
Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan psikologis, yang diliputi
oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena
dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan, pendapat atau keyakinan.
Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan ada perubahan sikap yang berujung perubahan
perlaku.
Contoh :
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-laki kalau tidak
merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari
merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance).
instrumental
defence mechanism
nilai ekspresif
Stimulus yang dapat memberi perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam
konteks kebutuhan orang tersebut.
TEORI KURT LEWIN (1970)
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara driving forces (kekuatan-
kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah
apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya
perubahan perilaku :
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya tidak mau memeriksakan
saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan
saudaranya ke puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang
pentingnya deteksi dini kusta.
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan penyakit keturunan,
maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan perilaku
Sumber : https://aepnurulhidayat-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/08/30/konsep-perilaku-kesehatan-
by-aep-nurul-hidayah/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE
%3D#aoh=15744913665547&_ct=1574491372533&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Faepnurulhidayat.wordpress.com%2F2015%2F08%2F30%2Fkonsep-perilaku-kesehatan-by-aep-nurul-
hidayah%2F