Anda di halaman 1dari 67

KONSEP PERILAKU DAN TEKNIK

MEMPENGARUHI ATAU MERUBAH


PERILAKU
Dr. Heni Puji Wahyuningsih, S.Si.T., M.Keb.
KONSEP PERILAKU
 Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar

 Skinner (1938) seorang akhli psikologis,


merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1.      Perilaku tertutup (covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup, misalnya ibu hamil tahu
pentingnya periksa kehamilan.
2.      Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata, misalnya seorang ibu
memeriksakan kehamilannya.
PERILAKU KESEHATAN
Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi
3 kelompok :
1.      Perilaku pemeliharaan kesehatan (health
maintenance)
Usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan
kesehatan terdiri dari 3 aspek :
a.       Perilaku pencegahan penyakit, dan
penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit
b.      Perilaku peningkatan kesehatan, apabila
seseorang dalam keadaan sakit.
c.       Perilaku gizi (makanan dan minnuman)
2.      Perilaku pencarian dan penggunaan sistem
atau fasilitas pelayanan kesehatan
Upaya seseorang pada saat menderita dan atau
kecelakaan.Dimulai dari pengobatan sendiri
sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3.      Perilaku kesehatan lingkungan
Becker, 1979 membuat klasifikasi tentang perilaku
kesehatan, diantaranya :
a.       Perilaku hidup sehat
Kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup :
1.      Menu seimbang
2.      Olahraga teratur
3.      Tidak merokok
4.      Tidak meminum-minuman keras dan narkoba
5.      Istirahat yang cukup
6.      Mengendalikan stress
7.      Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi
kesehatan.
b.      Perilaku sakit
Respon seseorang terhadap sakit dan penyakit.
Persepsinya terhadap sakit pengetahuan tentang
penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit
dsb.
c.       Perilaku peran sakit
Perilaku ini mencakup :
1.      Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2.      Mengenal atau mengetahui fasilitas atau sasaran
pelayanan penyembuhan penyakit yang layak.
3.      Mengetahui hak, misalnya memperoleh perawatan
DOMAIN/DETERMINAN
PERILAKU
Determinan perilaku: Faktor-faktor yang membedakan respon
terhadap stimulus yang berbeda
Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
1.      Faktor internal
Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan,
yaitu :
a.       Kecerdasan
b.      Tingkat emosional
c.       Jenis kelamin
2.      Faktor eksternal
Lingkungan baik fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
Benyamin Bloom (1908), perilaku dibagi kedalam 3 dominan,
yakni :
1.      Kognitif
2.      Afektif
3.      Psikomotor
PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan
mandiri untuk membantu klien baik individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang
didalamnya BIDAN sebagai bidan pendidik klien individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat
• Pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran
kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan -
tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu
bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan
yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran.
• Tujuan pendidikan kesehatan : Terjadi perubahan sikap dan tingkah
laku individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam
membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
Teori Bloom untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni :
1.      Pengetahuan
Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang,
ialah :
a.       Proses adopsi perilaku (AIETA)
·         Awareness
·         Interest
·         Evaluation
·         Trial
·         Adoption
b.      Tingkatan pengetahuan
·         Tahu
·         Memahami
·         Aplikasi
·         Analisis
·         Sintesis
·         Evaluasi
2.      Sikap
Adalah respon tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Proses terbentuknya sikap dan
reaksi, yaitu :
a.       Komponen pokok sikap
Menurut Allport (1954), ialah :
1. Kepercayaan ide, dan konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu
objek kecenderungan untuk bertindak
b.      Berbagai tingkatan sifat
·         Menerima (receiving)
·         Merespon (responding)
·         Menghargai (valuing)
·         Bertanggungjawab (responsible)
c.       Praktek atau tindakan (practice)
Mempunyai beberapa tingkatan :
1. Persepsi (perception)
2. Respon terpimpin (guide response)
3. Mekanisme (mechanism)
4. Adopsi (adoption)
PERUBAHAN  (ADOPSI) PERILAKU ATAU
INDIKATORNYA
Proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relative lama
Teori perubahan ada 3 tahap :
1.      Pengetahuan
Dikelompokan menjadi :
a.       Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b.      Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan
c.       Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
2.      Sikap
Dikelompokan menjadi :
a.       Sikap terhadap sakit dan penyakit
b.      Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
c.       Sikap terhadap kesehatan lingkungan
3.      Praktek Dan Tindakan
Indikatornya yakni :
a.       Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit
b.      Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
c.       Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan
ASPEK SOSIO-PSIKOLOGI PERI
LAKU
  
Faktor sosio psikologi berasal dari individu itu sendiri
(internal), yaitu:
·         Susunan saraf pusat
·         Persepsi : pengalaman yang dihasilkan melalui indra
penglihatan, penciuman.
·         Motivasi : dorongan untuk bertindak untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
·         Emosi
DETERMINAN DAN PERUBAHAN PERILAKU
  
Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek , yaitu aspek fisik, psikis, dan
social.
Asumsi determinan perilaku manusia adalah :

1.      TEORI LAWRENCE GREEN


Kesehatan seseorang ditentukan oleh 2 faktor :
A. Faktor perilaku (behavior causes)
Perilaku terbentuk dari 3 faktor :
a.       Faktor predisposisi
Yang terwujud dalam pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai.
b.      Faktor pendukung
Yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan
misalnya, puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban.
c.       Faktor pendorong
Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
Model ini dapat digambarkan sebagai berikut :
B = f (PF, EF, RF)
Keterangan :
B = behavior
PF = predisposing factor
EF = enabling factor
RF = reinforcing factor
f    = fungsi
Contoh :
1. Predispondind Factor
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya diposyandu dapat
disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat
imunisasi bagi anaknya.
2. Enabling factor
Karena rumahnya jauh dari posyandu atau puskesmas setempat
mengimunusasi anaknya.
3.Reinforcing Factor
Para petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lain di sekitar tidak pernah
mengimunisasi anaknya

B. Faktor diluar perilaku (non behavior causes)


Segala aspek diluar perilaku yang mempengaruhi kesehatan, misalnya factor
lingkungan (fisik, social, budaya, iklim, paparan dll), sistem, kebijakan dan
akses pelayanan keseshatan
2.      TEORI SNEHANDU B, KAR KAR
Perilaku itu merupakan fungsi dari :
a.       Niat seseorang sehubungan dengan kesehatan (behavior intention).
b.      Dukungan sosial dari masyarakat (social-support).
c.       Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan
(accessibility of information).
d.      Otonomi pribadi (personal autonomy).
e.       Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situation)
Dapat dirumuskan sebagai berikut :
B = f (BI, SS, AL, PA, AS)
Keterangannya :
B = behavior
f  = fungsi
4BI = behavior intention
SS = social support
AI = accessibility of information
PA = personal autonomy
AS = action situation

Contoh :
·         Behavior intention
Seorang ibu yang tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB
• Social support
Karena tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar
• Accessibility of information
Tidak memperoleh informasi yang kuat tentang KB
• Personal autonomy
seseorang tidak mempunyai kebebasan untuk
menentukan misalnya harus tunduk kepada
suaminya,
mertuanya, atau orang lain yang ia segani
• Action situation
Karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan, misalnya alasan kesehatan
3.      TEORI WHO
Seseorang berprilaku tertentu karena adanya 4 alasan pokok, yaitu :
1.      Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada
situasi saat itu.
2.      Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu
kepada pengalaman orang lain.
3.      Banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
4.      Nilai
Pemikiran dan perasaan di bentuk oleh :
·         Pengetahuan
Diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain.Contoh , seorang anak
memperoleh pengetahuan bahwa api itu panas setelah memperoleh
pengetahuan bahwa api itu panas setelah memperoleh pengalaman,
tangan atau kakinya terkena api.
·         Kepercayaan
Berdasarkan keyakinan tanpa pembuktian terlebih dahulu.Contoh wanita
hamil tidak boleh makan telur agar tidak kesulitan waktu melahirkan.
·         Sikap
Diperoleh dari diri sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap
membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain. Sikap positif
terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan yang nyata.
·         Nilai
Di dalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-nilai yang menjadi
pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat.
a.       Orang penting sebagai referensi
Contoh, untuk anak-anak sekolah gurulah yang menjadi panutan perilaku
mereka.
b.      Sumber-sumber daya
Sumber daya disini mencakup fasilitas uang, waktu, tenaga.Misalnya,
pelayanan puskesmas dapat berpengaruh positif terhadap perilaku.
c.       Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-
sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way
of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan.
Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan, dan
selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku
ini.Misalnya alasan masyarakat tidak mau berobat kepuskesmas.Mungkin
karena tidak percaya terhadap puskesmas, mungkin takut pada dokternya,
mungkin tidak tahu fungsinya puskesmas.
Secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut :
B = f (TF, PR. R, C )
Keterangan :
B = behavior
f  = fungsi
TF = thoughts and feeling
PR = personal reference
R = resources
C = cultural
Contoh :
Seseorang yang tidak mau membuat jamban keluarga, atau tidak mau buang
air besar dijamban, mungkin Karena ia mempunyai pemikiran dan perasaan
yang tidak enak kalau buang air besar dijamban (thoughts and feeling). Atau
barangkali karena tokoh idolanya juga tidak membuat jamban keluarga
sehingga tidak ada orang yang menjadi referensinya (personal reference).
Factor lain juga mungkin karena langkah sumber-sumber yang diperlukan
atau tidak mempunyai biaya untuk membuat jamban keluarga (resources).
Factor lain karena kebudayaan (cultural), bahwa jamban keluarga belum
merupakan budaya masyarakat.
Konsep Konsep Promosi Kesehatan
Health promotion (peningkatan / promosi
kesehatan)

Specific protection (perlindungan khusus melalui


imunisasi

Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis


dini dan pengobatan segera)

Disability limitation (membatasi kecacatan)

Rehabilitation (pemulihan)
Insert Your Image

Menurut WHO: promosi kesehatan sebagai “The process of


enabling individuals and communities to increases control
over the determinants of health and there by improve their
health” (proses yang mengupayakan individu dan masyarakat
untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan
faktor-faktor kesehatan dan meningkatkan kesehatannya
Insert Your Image

Menurut Green, promosi kesehatan adalah segala


bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk
memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan
Insert Your Image

Menurut Lawrence Green, promosi kesehatan


adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang
untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang baik bagi kesehatan
Insert Your Image

Green 3 faktor utama:


1) Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan
dan sikap seseorang
2) Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana,
dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku
3) Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi
seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-
undang, peraturan-peraturan dan surat keputusan
Insert Your Image

Tujuan promosi kesehatan Pada dasarnya tujuan utama


promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
1) Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2) Peningkatan perilaku masyarakat
3) Peningkatan status kesehatan masyarakat
Insert Your Image

Menurut Lawrence Green tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan:


1) Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status
kesehatan.
2) Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada.
3) Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus
tercapai (perilaku yang diinginkan).
Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap
Insert Your Image

Ruang lingkup promosi kesehatan


berdasarkan aspek pelayanan kesehatan
meliputi:
Insert Your Image

1) Promosi kesehatan pada tingkat


promotif Sasaran promosi kesehatan pada
tingkat pelayanan promotif adalah pada
kelompok orang sehat, dengan tujuan agar
mereka mampu meningkatkan
kesehatannya.
Insert Your Image

2) Promosi kesehatan pada tingkat preventif


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain
pada orang yang sehat juga bagi kelompok yang
beresiko. Misalnya, ibu hamil, para perokok, para
pekerja seks, keturunan diabetes dan sebagainya.
Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat
ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok
tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).
Insert Your Image

3) Promosi kesehatan pada tingkat


kuratif Sasaran promosi kesehatan pada
tingkat ini adalah para penderita penyakit,
terutama yang menderita penyakit kronis
seperti asma, diabetes mellitus,
tuberculosis, hipertensi dan sebagainya.
Tujuan dari promosi kesehatan pada
tingkat ini agar kelompok ini mampu
mencegah penyakit tersebut tidak menjadi
lebih parah (secondary prevention).
Insert Your Image

4) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif


Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini
adalah pada kelompok penderita atau pasien yang
baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama
promosi kesehatan pada tingkat ini adalah
mengurangi kecacatan seminimal mungkin.
Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap
ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan
akibat dari suatu penyakit (tertiary prevention)
TAHAP-TAHAP PERUBAHAN
PERILAKU

Insert Your Image


DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom)
Cognitive Psychomotor
domain (ranah Domain (Ranah
kognitif) Psikomotor)

Affective
domain (Ranah
Afektif)
Proses Adaptasi Perilaku (Notoatmodjo)

AIETA
- Awarness (kesadaran)
- Interest (tertarik)
- Evaluation (menimbang-nimban)
- Trial (mencoba)
- Adoption
Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

- Tahu
- Memahami
- Penerapan
- Analisis (kemampuan untuk menguraikan objek dalam
bagian-bagian yang lebih kecil)
- Sintesis (kemampuan menghubungkan dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru
- evaluasi
PERILAKU KESEHATAN (Healthy
Behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus atau


objek yang berkaitan.
Pengukuran & Indikator Perilaku Kesehatan

Health • Pengetahuan tentang cara


Knowledges memelihara kesehatan

• Pendapat / penilaian terhadap hal


Health yang berkaitan pemeliharaan
Attitude kesehatan

Health • Kegiatan/aktivitas dalam rangka


practice memelihara kesehatan
JENIS PESAN KESEHATAN

1. Pesan yang bersifat positif akan efektif digunakan pada :


 Perubahan perilaku dengan kepastian dampak yang dihasilkan
tinggi misalnya pada upaya pencegahan kanker kulit, berhenti
merokok, dan anjuran berolahraga.
 Orang-orang yang lebih berorientasi pada upaya promosi atau
meningkatkan kesehatan. Contoh: pesan “Kalsium akan menjaga
kesehatan tulang Anda”
 Orang-orang yang memulai perubahan perilaku
2. Sedangkan pesan yang bersifat negatif sebaiknya digunakan pada:
 Upaya mengubah perilaku sehat yang memiliki ketidakpastian hasil
dan hanya membutuhkan sekali intervensi, misalnya pada
vaksinasi
 Orang-orang yang memiliki orientasi pencegahan penyaki.
Contohnya dengan pesan: “Asupan kalsium yang rendah akan
meningkatkan kekeroposan tulang”
 Orang-orang yang memelihara perubahan perilaku selamanya.
TEORI PERUBAHAN PERILAKU

1. Pendekatan Sikap yaitu mengubah perilaku sehat dengan melaku


kan perubahan sikap pada seseorang. Pendekatan ini terdiri dari:
Health Belief Model (HBM) (Rosenstock, 1974), Theory of Planned
Behavior (TPB), Self-Determination Theory, dan The health beli
ef model The theory of reasoned action (TRA) and plan
ned behavior (Fishbein and Ajzen, 1980), Perceived Co
ntrol Behaviour
2. Pendekatan Kognitif, yaitu mengubah perilaku sehat dengan
melakukan modifikasi pada cara berfikir seseorang. Salah satunya
yang sering diterapkan adalah Cognitive-Behavior Therapy (CBT);
Teori Dissonance Festinger, Teori SOR.
3. Pendekatan Transformatif, yaitu mengubah perilaku sehat yang
dilakukan melalui berbagai tahap transformatif. Pendekatan ini antara
lain adalah Stage models, misalnya; Transtheoretical Model of
Behavior Change (TTM); PAPM (Precaution Adoption Process Model)
4. Pendekatan rekayasa sosial, yaitu mengubah perilaku sehat
dengan memodifikasi lingkungan sosial seseorang, dengan model
perencanaan kesehatan baik pada tingkat individu, masyarakat
maupun lingkungan. Contohnya teori Preceede-Proceed Model
Theory of Reasoned Action (TRA)

• Seseorang berperilaku tergantung pada niat


• Niat dipengaruhi oleh:
- Attitude: sikap dalam teori ini: perasaan seseorang
terhadap dirinya
- Norma subjektif
- Normative belief: persepsi terhadap norma signifikan
other seseorang melakukan perilaku (B)
- Motivation to comply
Theory of Planned Behavior (TPB)

• Perilaku juga dipengaruhi oleh persepsi


mengontrol perilaku.
• Persepsi mengontrol perilaku (perceived
control behavior) dipengaruhi oleh
Control beliefs dan perceived power
Perceived Control Behavior

• Dipengaruhi oleh:
1. Control beliefs: kepercayaan adanya barrier
/fasilitas untuk mempraktikkan perilaku
Contoh: partner mau memakai kondom
2. Perceived power: persepsi tingginya
dampak barrier/ fasilitas untuk mempraktikkan
perilaku
Proceed: Proses yang berlangsung dan
Precede = pendahulu hasilnya
P = Predisposing P = Policy
R = Reinforcing R = Regulatory
E = Enabling O = Organizational
C = Constructs in C = Constructs in
E = Educational Enviromental E = Educational and
D = Diagnosis E = Enviromental
E = Evaluation D = Development

Precede: menjamin sebuah program yang akan dilaksanakan sesuai dengan


kebutuhan dan keinginan individu / masyarakat
Proceed:
Menjamin program yang akan dijalankan akan tersedia sumber dayanya, mudah
diakses/ dicapai, dapat diterima secara politik dan peraturan yang ada, dan dapat
dievaluasi oleh policy makers, consumers dan administrator
TEORI PERUBAHAN PERILAKU

• Perubahan perilaku didasari stimulus-organisme-


respons

Teori S-O-R
• Proses perubahan perilaku: adanya stimulus
(rangsangan), apabila diterima (adanya perhatian)
mengertii stimulus), subjek mengolah stimulus dan
hasilnya kesediaan untuk bertindak (attitude) dan
bertindak apabila ada dukungan fasilitas

Teori • Terjadinya perubahan perilakukarena adanya


perbedaan elemen perbedaan elemen kognitif yang
seimbang dengan elemen tidak seimbang.
Dissonance:
Festinger
Health Belief Model

Kesiapan individu untuk merubah perilaku

Adanya dorongan dalam lingkungan


individu yang membuat perubahan perilaku

Perilaku sendiri
Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku
Perubahan alamiah (natural change) : perubahan karena terjadi
perubahan alam (lingkungan) secara alamiah.

Perubahan terencana (planned change): perubahan perilaku


karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan

Kesiapan berubah (Readiness to change) : perubahan perilaku


karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri.
Pendekatan Untuk Mengubah Perilaku

• Retriksi (memberikan pembatasan untuk mencegah


perilaku tertentu)
informasi • Informasi yang memadai

• Indoktrinasi
pemasara (memberikan paksaan
n untuk perilaku
tertentu)

Insentif • Peraturan
Strategi Perubahan Perilaku
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan / dorongan
Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran
sehingga mau melakukan perilaku yang duharapkan.
Menyebabkan perubahan yang cepat tetapi tidak
berlangsung laa karema perubahan terjadi bukan
berdasarkan kesadaran sendiri
Contoh: dengan peraturan / undang-undang yang
harus dipatuhi masyarakat
Strategi Perubahan Perilaku
2. Pemberian Informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup
sehat, pemeliharaan kesehatan, cara menghindari
penyakit, dsb akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dan akhirnya menyebabkan orang
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimiiki
Perubahan membutuhkan waktu lama tapi
perubahan yang dicapai akan bersifat lebih
langgeng
Strategi Perubahan Perilaku
3. Diskusi partisipatif
Pengembangan penyampaian informasi kesehatan
bukan hanya searah tetapi dilakukan secara
partisipatif
Masyarakat bukan hanya penerima pasif tapi juga
ikut berpartisipasi aktif ddalam diskusi
Membutuhkan waktu lebih lama disbanding yang lain.
Akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar
perilaku akan lebih mantap dan mendalam.
Strategi Perubahan Perilaku
4. Pemberian hadiah (reward)
5. Pemberian hukuman/sanksi
(punishment)
Penugasan Individu
1. Pilih salah satu teori perubahan perilaku, berikan 1
contoh implementasinya dalam lingkup pelayanan
kebidanan
2. Pilih salah satu strategi perubahan perilaku, berikan
1 contoh implementasinya dalam pelayanan
kebidanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai