Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Normanorma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Kode etik memiliki tujuan, yaitu menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga & memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian paraanggota profesi dan meningkatkan mutu profesi

B. RumusanMasalah Dalam hal ini kami akan membahas mengenai bagaimana teori pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral pelayanan kebidanan.

C. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah Agar mahasiswa mampu memahami teori-teori yang mendasari pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.

D. Manfaat Adapun manfaat dari Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan 1. Pengertian Proses pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan menentukan tindakan selanjutnya. Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada. 2. Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan: 1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh 2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap nsuatu kasus 3. 4. 5. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik. Wewenwng lebih bersifat rutinitas Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten

Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal Pelayanan one to one : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.

Perawatan berfokus pada ibu(women centered care) dan asuhan total ( total care) Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh 3 keterlambatan yaitu : Terlambat mengenali tanda tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan

Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.

3. Empat

Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan

Keputusan Ketika Menghadapi Delima Etik a. TINGKATAN 1 Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman rekan kerja. b. TINGKATAN 2 Peraturan :berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi

,kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik dan panduan praktek profesi. c. TINGKATAN 3 Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan: a) ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu. b) BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain. c) NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang

menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain. d) JUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. d. TINGKATAN 4 TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUUSAN 1. Teori Utilitarisme: Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan,

meminimalkan ketidaksenangan. 2. Teori Deontology Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam hrus dikembalikan

3.

Teori Hedonisme: Menurut Aristippos , sesui kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.

4.

Teori Eudemonisme: Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita Bentuk pengambilan keputusan : Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lainlain. Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan komunitas. Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart praktik kebidanan.

Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan : Mengenal dan mengidentifikasi masalah Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan sekarang. Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai. Mempertimbangkan pilihan yang ada. Mengevaluasi pilihan tersebut. Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan a. Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami oleh tubuh sepeti rasa sakit, tidak nyaman dan kenikmatan. b. c. d. emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap. Rasional, didasarkan pada pengetahuan Praktik, didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan dalam melaksanakanya. e. Interpersonal, didasarkan pada pengrauh jarigan sosial yang ada

f.

Struktural, didasarkan pada lingkup sosial,ekonomi dan politik.

5. Dasar Pengambilan keputusan : a. Ketidak sanggupan ( bersifat segera) b. Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu unutuk segera dilakukan. 6. Pengambilan keputusan yang etis Ciri 2nya: a. b. c. d. Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah Sering menyangkut pilihn yang sukar Tidak mungkin dielakkan Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan social

7. Tips pengambilan keputusan dalam keadaan kritis : a. Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau dengan orang lain. b. Tetapkan hasil apa yang diinginkan. c. Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada. d. Pilih solusi yang lebih baik. e. Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.

B. Menghadapi Masalah Etik Moral Dan Dilema Dalam Praktek Kebidanan Menurut Daryl Koehn (1994) bidan dikataka profesional bila dapat menerapkan etika dalam menjalankan praktik. Bidan ada dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktik kebidanan 1. Informed Choice Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentan alternatif asuhan yang akan dialaminya.

Menurut kode etik kebidanan internasionl (1993) bidan harus menghormati hak informed choice ibu dan meningkatkan penerimaan ibu tentang pilihan dalam asuhan dan tanggung jawabnya terhadap hasil dari pilihannya.

Definisi informasi dalam konteks ini meliputi : informasi yang sudah lengkap diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat, keuntungan dan kemungkinan hasil dari tiap pilihannya. Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan (consent) : a. Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan b. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan menerapkan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri. 2. Bagaimana Pilihan Dapat Diperluas dan Menghindari Konflik Memberi informai yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka. Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab keputusan yang diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan informsi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu

merencanakan, mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi untuk semua kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi ibu. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik dapat ditekan serendah mungkin. Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengganggapnya sebagai sutu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang obyektif bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada perubahan

3.

Beberapa Jenis Pelayanan Yang Dapat Dipilih Klien Bentuk pemeriksaan ANC dan skrening laboratorium ANC Tempat melahirkan Masuk ke kamar bersalin pada tahap awal persalinan. Di dampingi waktu melahirkan Metode monitor djj Augmentasi, stimulasi, induksi Mobilisasi atau posisi saat persalinan Pemakaian analgesia Episiotomi Pemecahan ketuban Penolong persalinan Keterlibatan suami pada waktu melahirkan Teknik pemberian minuman pada bayi Metode kontrasepsi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan selanjutnya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan 1. 2. 3. 4. 5. Posisi/kedudukan Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak Tujuan, antara atau obyektif

B. Saran Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang ethis profesional.

DAFTAR PUSTAKA

http://endahdian.wordpress.com/2009/12/21/dilema-etik-moral-pelayanankebidanan/ http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html http://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalammenghadapi.html

10

Teori Etika Teori etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis tertentu

1KONSEKUENSIALISME Menjawab pertanyaan apa yang harus saya lakukan ? dengan memandang konsekuensi dari berbagai jawaban. Konsekuensi yang membawa paling banyak hal yang menguntungkan Keuntungan :
o

Memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan dan bertanya bagaimana orang terpengaruh kepadanya.

Konsekuensialisme sesuai dengan nuansa kehidupan dan berusaha bersikap responsif terhadapnya. Kekurangan : Tidak menyediakan standar ( pegangan ) untuk mengukur hasil satu terhadap hasil lain. Contoh kasus : Ibu meminum minyak kelapa pada saat persalinan dengan maksud untuk memperlancar proses persalinan. Keputusan etik : Konsekuensialisme Bidan membiarkan hal tersebut karena bila dilarang dapat membuat keluarga tersinggung dan yang paling penting bidan berpikir hal tsb tidak mengganggu kemajuan persalinan serta tidak membahayakan ibu & janin.

2. DEONTOLOGI Keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan ini perhatian utama pada tugas. Keuntungan :

Kejelasan dan kepastian dari titik tolaknya. Mengenal aturan dan mengetahui kewajiban, serta jelas apa yang etis dan apa yang tidak. Kerugian :

11

Tidak peka terhadap konsekuensi-konsekuensi perbuatan Dengan hanya berfokus pada kewajiban, orang tidak melihat beberapa aspek penting sebuah problem. Contoh kasus : Pertolongan persalinan pada Ibu Inpartu yang menderita AIDS. Keputusan etik : Deontologi Bidan tetap melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

3. HAK Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan. Tuntutan-tuntutan moral seseorang yaitu haknya ditanggapi dengan serius. Keuntungan : Teori hak ini pantas dihargai terutama karena tekanannya pada nilai moral seorang manusia dan tuntutan moralnya dalam suatu situsi konflik etis. Kerugian :

Teori ini tidak menjelaskan bagaimana konflik hak antara individu-individu harus dipecahkan.

Teori menempatkan hak individu dalam pusat perhatian tanpa menerangkan bagaimana memecahkan konflik hak yang bisa timbul.

Contoh kasus : Pada saat pertolongan persalinan bayi prematur seorang bidan melihat bahwa otototot perineum ibu sangat kaku dan diperlukan tindakan episiotomi. Setelah dijelaskan pada ibu ternyata ibu menolak dilakukan episiotomi. Keputusan etik : Hak Bidan tidak melakukan tindakan episiotomi. Karena kalau tetap dilakukan berarti bidan dapat dianggap melanggar hak pasien. Tetapi disini bidan harus mengajukan pernyataan penolakan tindakan ( Informed Consent ) untuk ditandatangani oleh pasien agar bidan tidak digugat suatu saat nanti bila terjadi komplikasi.

12

4. INTUISIONISME Memecahkan dilema-dilema etis dengan berpijak pada intuisi I ntuisi kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui secara langsung apakah sesuatu baik atau buruk. Perasaan moral Bukan berdasarkan : Situasi Kewajiban Hak Keuntungan : Intuisi moral biasanya memberi keteguhan hati yang besar Kekurangan : Walaupun intuisionisme dapat menyajikan keberanian untuk tetap berpegang pada keyakinan kita, tapi tidak memberikan cara untuk meyakinkan orang lain bahwa jalan itu benar. Contoh kasus : Seorang penderita kangker meminta pada bidan untuk mengakhiri hidupnya ( euthanasia ) karena ia merasa beban yang ditanggungnya terlalu berat dan menambah beban bagi keluarganya. Keputusan etik : Intuisionisme Bidan menolak melakukan tindakan euthanasia. Euthanasia merupakan suatu pembunuhan, oleh karena itu hal ini dianggap pelanggaran terhadap nilai religi dan nilai moral

TEORI-TEORI YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIKA DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

13

14

Anda mungkin juga menyukai