dalam melakukan suatu tindakan atau kelompok tindakan pada tingkat tertentuSuatu keterampilan yang didasari pengetahuan dan sikapprofessional • Tiga tahap kegiatan belajar praktik: • 1. Aktif praktik – aktif berpartisipasi • 2. Refleksi • 3. Umpan balik – konstruksi – pengubahan keterampilan Pengertian pembelajaran klinik??? Suatu bentuk pengalaman belajar profesional yang menekankan pada pentingnya klien, mahasiswa dan konteks situasional proses pembelajaran terjadi Lanjutan Pengalaman pembelajaran klinik merupakan bagianpenting dalam program penddkan kesehatan, karenamemberikan pengalaman yang kaya kepada pesertadidik dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh ke dalam situasi nyata (Reillt dan Oermann, 1992). Pembelajaran klinik dapat mengembangkankemampuan dalam mengambil keputusan klinik, sebagaimanifestasi dari keterpaduan kemampuan menalar secara ilmiah dan etik berdasarkan masalah nyata(melatih professional judgement). Lanjutan Pembelajaran yang diberikan dalam setting klinis adalah suatu bentuk pembelajaran yang memadukan penerapan pengetahuan teoritis dengan teknis,termasuk penerapan pengetahuan tentang manajemen pekerjaan dan hubungan interpersonal dalam menangani kasus / klien nyata secarak omprehensif( Margot Phaneuf, 2014) Memungkinkan pesera didik untuk beralih daripengetahuan teoritis ke penerapan pengetahuannyadalam praktik. Memperkuat asimilasi pengetahuan melalui pengulangan. Prinsip pembelajaran klinik Pengalaman belajar teori dan praktik lab harus dimiliki sebelum pembelajaranklinik. Praktik klinis memerlukan pemikiran kritis dan kemampuan memecahkanmasalah, keahlian psikomotor dan teknologi khusus, dan sistem nilai profesional. Selama proses pembelajaran klinik terjadi proses interaksi antara pembimbingklinik, mahasiswa, dan pasien. Lanjutan Mahasiswa belajar memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu / pasiensesuai dengan standar pelayanan. Peran pembimbing klinik adalah bimbingan hingga peserta didik menjadikompeten. Pembimbing klinik menginduksi, memberikan support/memfasilitasi, dan memberikan bimbingan. Kehadiran pembimbing klinik memberikan jaminan bahwa pasien memerolehpelayanan kebidanan sesuai standar (berkualitas). METODE PEMBELAJARAN KLINIK a. PRE CONFERENCE b. POST CONFERENCE c. RONDE d. BED SIDE TEACHING PRE CONFERENCE Adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan pada pasien Membantu mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan evaluasi hasil Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien POST CONFERENCE Adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan pada pasien Memberikan kesempatan untuk mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai RONDE • Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah klien, yang juga melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan yang akan diberikan TUJUAN : Menyediakan umpan balik yang objektif Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah Membantu mengembangkan ketrampilan Membantu mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan profesional yang berkesinambungan BED SIDE TEACHING Adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan pasien Tujuan: Mahasiswa bisa menerapkan ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi,keterampilan klinik dan profesionalisme, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan kepada pasien Lanjutan Merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pada real clinical setting. Metode pembelajaran di mana mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara terintegrasi Dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik Tujuan Bedside Teaching a. Peserta didik mampu menguasai ketrampilan prosedural b. Menumbuhkan sikap professional c. Mempelajari perkembangan biologis/fisik d. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung Keuntungan Bedside Teaching Observasi langsung Menggunakan seluruh pikiran Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa Memperagakan Fungsi : a. Perawatan b. Keterampilan interaktif Hambatan bed side teaching a. Pasien merasa tidak nyaman b. Pasien salah pengertian dalam diskusi c. Pasien tidak terbuka d. Pasien tidak kooperatif atau marah Standar kompetensi AREA KOMPETENSI BIDAN INDONESIA Area Kompetensi 1: Etik legal dan keselamatan pasien Area kompetensi 2: Komunikasi efektif Area kompetensi 3: Pengembangan diri dan profesionalisme Area kompetensi 4: Landasan ilmiah praktekkebidanan Area kompetensi 5 :Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan Area kompetensi 6: Promosi kesehatan dan konseling Area kompetensi 7: Manajemen, kepemimpinan dan kewirausahaan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 56 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif