Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PRENATAL YOGA PADA PASIEN KEBIDANAN

Mata Kuliah Komplementer

OLEH
KELOMPOK 9 :

Oleh :

NI WAYAN FEBY WAHYU RAI PERTIWI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2020
Jurnal yang dikritisi :
Jurnal Kesehatan Volume 9, Nomor 1, April 2018
ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695
(Online) http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Penulis : Rafika
Judul : Efektivitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada
Ibu Hamil Trimester III

A. Latar Belakang
Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang efektivitas prenatal yoga
terhadap pengurangan keluhan fisik pada ibu hamil trimester III yaitu Selama masa
kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat
menimbulkan ketidak-nyamanan terutama trimester II dan III seperti dispnea,
insomnia, gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan
pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton
hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan mood serta
peningkatan kecemasan.
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil perlu dilakukan perawatan kehamilan. Salah
satu perawatan kehamilan pada trimester III adalah olahraga. Ternyata, bagi ibu hamil,
olahraga juga mempunyai banyak manfaat. Olahraga dapat membantu dalam
perubahan metabolisme tubuh selama kehamilan berdampak pada tingginya konsumsi
oksigen pada tubuh, aliran darah jantung, volume dan curah jantung. Hal ini
mengakibatkan perubahan peran jantung selama kehamilan yang berguna untuk
membantu fungsi jantung, sehingga ibu hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa
sesak nafas. Prasetyono (2010) menambahkan manfaat lain yaitu dapat mengurangi
berat dan frekuensi nyeri punggung akibat kehamilan dengan cara membantu
mempertahankan postur tubuh yang lebih baik.
pertahankan postur tubuh yang lebih baik. Ada beberapa cara tindakan
pencegahan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi sehat dan
nantinya terjadi proses persalinan normal yaitu olahraga jalan pagi, bersepeda statis,
aerobic, senam air, menari, dan yoga. Senam hamil memiliki beberapa metode latihan
diantaranya yaitu yoga, pilates, kegel, hypnotherapy (Krisnadi, 2010). Prenatal yoga
(yoga selama kehamilan) merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan
ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan. Dengan persiapan
matang, sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh keyakinan menjalani
persalinan dengan lancar dan nyaman (Pratignyo, 2014).

B. Metode yang digunakan


Jurnal ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan menggunakan
pendekatan Non Equivalent Control Group. Penelitian ini dilaksanakan bulan April
2017 di wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu. Sampel penelitian 32 ibu hamil
trimester III terdiri dari 16 orang sebagai kelompok intervensi dan 16 orang sebagai
kontrol yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Alat ukur berupa
lembar kuisioner dengan wawancara.
Kelompok intervensi :
sebelum (pre-test) mengenai keluhan fisik yang dialami ibu hamil trimester III
baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Prenatal yoga pada kehamilan
trimester III pada kelompok Intervensi, yang dilakukan mulai gerakan pemanasan
(pemanasan leher, peregangan dan pemuntiran samping tubuh, peregangan bahu dan
pundak) dilanjutkan gerakan Yoga: postur restorative (mudhasana/postur anak),
postur berdiri (utkatasana/postur kursi, seri memutar panggul (pelvic rocking), postur
melentur dan menguatkan panggul (seri postur berjongkok, baddha konasana/seri
postur kupu-kupu), putaran sufi, meditasi sambil relaksasi pernafasan diafragma
(Sindhu, 2014). Prenatal yoga dilakukan waktu latihan diberikan selama 30-60 menit
ke seluruhan gerakan. Setelah pelaksanaan yoga, kemudian sesudah (post-test) diukur
keluhan ibu hamil.
Kelompok kontrol :
Pada kelompok kontrol dilakukan pengkajian keluhan fisik ibu hamil trimester III
pre-test dan post-test tanpa intervensi.
Dalam metode yang digunakan ini, menurut saya sangat efektif yaitu kita dapat
mengetahui apakah prenatal yoga berpengaruh terhadap pengurangan keluhan fisik
pada ibu hamil trimester III karena mengunakan kelompok control dan kelompok
intervensi. Disini peran bidan dan tenaga kesehatan lainnya sangat penting kemudian
juga memperhatikan fasilitas dalam pelaksanaan yoga kehamilan ini. Berikut beberapa
syarat dan kontraindikasi dari yoga kehamilan yang perlu diperhatikan para petugas
kesehatan dan para ibu hamil yang melakukan yoga kehamilan.
Syarat Pelaksanaan Prenatal Yoga
a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan minta
nasihat dokter atau bidan
b. Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu
c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas kemampuan
fisik ibu
d. Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin
e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan untuk otot perut
dan menghindari posisi tengkurap
f. Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melakukan gerakan melenting
ke belakang atau backbend berlebihan
g. Latihan tidak memutar area perut (Suananda, 2018)
Kontraindikasi Prenatal Yoga
a. Anemia
b. Hyperemesis gravidarum
c. Kehamilan ganda
d. Sesak nafas
e. Tekanan darah tinggi
f. Nyeri pubis dan dada
g. Mola hidatidosa
h. Perdarahan pada kehamilan
i. Kelainan jantung
j. PEB (Preeklampsia Berat) (Mufdlilah, 2009)
Petugas kesehatan termasuk bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan
dalam hal ini yoga kehamilan harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang kuat dan
luas terkait dengan yoga kehamilan sebelum memberikan informasi kepada para ibu
hamil. Hal yang penting lainnya adalah telah mendapat pelatihan dalam pelaksaan
prenatal yoga sehingga dapat mengetahui secara jelas mengenai teknik dan gerakan
yang dilakukan. Terkait metode yang digunakan selain bagi para ibu hamil yang datang
ke puskesmas juga dapat dilakukan untuk sosialisasi di wilayah kerja puskesmas
sehingga dapat menjangkau seluruh ibu hamil di puskesmas tersebut. Yoga kehamilan
ini dapat dijadikan program bagi ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat merasakan
manfaat dari yoga kehamilan ini serta dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan dari
ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

C. Hasil
Setelah dilakukan pretest dan posttest pada kelompok intervensi berdasarkan
uji analisis univariat didapatkan hasil distribusi keluhan fisik responden menunjukkan
dari 11 keluhan yang menjadi indikator penilaian, diantaranya responden yang
merasakan pengurangan keluhan fisik paling banyak setelah prenatal yoga adalah
spasme otot, perut kembung, kesemutan pada jari tangan dan kaki, sesak nafas.
Sedangkan keluhan yang masih tetap sering buang air kecil dan bengkak pada kaki.
Berdasarkan hasil uji analisis bivariat kelompok intervensi Perbedaan Keluhan Fisik
PretestPosttest menunjukkan perbedaan nilai mean antara pengukuran pre-test dan
post-test kelompok intervensi sebesar 3.5. Hasil uji dengan baik dan tubuh
memproduksi hormon Endorphin. Menurut Widiastini (2016) bahwa Endorphin adalah
hormon yang alami yang diproduksi oleh tubuh manusia, maka endorphin adalah
penghilang rasa sakit yang terbaik. Sedangkan untuk kelompok control setelah
dilakukan uji analysis bivariat tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan .
Dari hasil yang didapatkan terlihat bahwa prenatal yoga kehamilan ini
bermanfaat untuk mengurangi keluhan fisik yang dialami oleh ibu hamil trimester III.
Hal ini baik dilakukan sehingga dapat menjadi pertimbangan bidan untuk
menjadikan yoga kehamilan ini program tambahan bagi ibu hamil sehingga keluhan
yang dialami ibu hamil dapat teratasi dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu
hamil tersebut. Selain itu dengan adanya bimbingan dari instruktur yoga itu sendiri
sehingga para ibu hamil dapat langsung memperagakan gerakan yoga kehamilan ini
di rumahnya, dimana ini juga akan membantu ibu dalam mengatassi keluhan-
keluhannya saat berada dirumah. Hal lain yang perlu dilakukan adalah
memfasilitassi media promosi dan pendidikan dengan tetap memberikan panduan
gerakan dan pendidikan kesehatannya lainnya terkait dengan yoga kehamilan
sehingga para ibu hamil mendapatkan pedoman dan pegangan dalam
mengimplementasikan pendidikan yang di dapat saat pertemuan berlangsung.
Manfaat dari yoga kehamilan ini bukan hanya pada ibu dan janin tapi juga bagi
suami dan keluarganya karena tigkat kesehatan serta kecemasan dari ibu hamil ini
dapat menurun sehingga keluarga dapat mendukung hal tersebut sebagai dorongan
dan motivassi serta akan timbulnya perasaan lebih tenang dengan kenyamanan ibu
hamil setalah melakukan yoga dan mendapatkan manfaatnya.
D. Rekomendasi
Dari pemaparan jurnal ini hal yang dapat direkomendasikan adalah yoga
kehamilan ini dapat dijadikan sebagai salah satu program komplementer bagi
puskesmas terkait dengan program kehamilan. Selain karena hasilnya telah dapat
menurunkan kecemasan ibu hamil, yoga ini juga memiliki manfaat lain seperti yang
sudah tertera di atas (bagian latar belakang), kemudian bagi petugas kesehatan
dalam hal ini bidan harus memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang yoga
kehamilan ini selain itu juga dapat mengikuti pelatihan dengan instruktur yoga
kehamilan ini untuk mengetahui detail dari pelaksanaan yoga kehamilan ini sebagai
pertimbangan dan referensi dalam melaksakan pertemuan yoga kehamilan dengan
ibu hamil.
Untuk fasilitas kesehatan selain melakukan pertemuan dengan ibu hamil,
fasilitass lain yang dapat diberikan adalah dengan media promosi yang di dalamnya
tertera informassi tentang pendidikan kesehatan bagi ibu hamil yang terkait dengan
yoga kehamilan, sehingga ibu hamil juga keluarga dapat menerima pendidikan
tersebut dengan harapan dapat mendukung dan memberi motivassi pada ibu hamil
selama masa kehamilannya. Dukungan dan motivassi dari keluarga juga berperan
penting dalam meningkatkan kesejahteraan ibu hamil, sehingga di rumah ibu dapat
melakukan gerakan yoga kehamilan ini untuk mengatasi keluhan yang dialami ibu
hamil. Kemudian selain dilakukan di puskesmas, hal ini juga dapat dilakukan
sosialisasi yang lebih luas ke masyarakat wilayah kerja setempat sehingga program
ini akan berjalan dengan baik kemudian nantinya akan dapat mencakup seluruh ibu
hamil yang berada di wilayah kerja bukan hanya yang datang ke puskesmas untuk
mengikuti pertemuan yang diadakan pihak puskesmas.
Metode komplementer prenatal yoga ini juga dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan dengan metode komplementer lainnya, sehingga para ibu hamil
mendapatkan pendidikan yang luas tentang kesehatan dan dapat mempersiapkan yang
terbaik bagi calon anak yang akan dilahirkannya. Selain mendukung kesehatan ibu dan
buah hati, metode komplementer sendiri menjadi metode yang umumnya diminati bagi
masyarakat karena bahannya yang lebih mudah ditemukan di sekitar tempat tinggal
dan ada pula yang teah biasa mengkonsumsinya. Hal yang perlu diperhatikan dalam
hal ini adalah rekomendasi dari badan terkait, untuk kelayakan konsumsi, serta
manfaat, resiko, dan hal lain yang harus diperhatikan dalam menjalankan metode ini
sehingga dapat dengan tepat digunakan bagi para ibu hamil yang tentunya memiliki
keluhan yang berbeda pada masing-masing individunya.
Lampiran
Jurnal Kesehatan
Volume 9, Nomor 1, April 2018
ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Efektivitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik


pada Ibu Hamil Trimester III

Rafika
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu, Indonesia
Email: vk_mik07@yahoo.com

Abstract: The Eeffectiveness of Prenatal Yoga to Reduce Physical Discomfort in Third


Trimester of Pregnancy. During pregnancy, pregnant women experience physical and
psychological changes that can lead to discomfort. One of pregnancy care in the third trimester is
yoga exercise. This study was to determine the effectiveness of prenatal yoga in reducing physical
discomfort in the third trimester of pregnancy. This was a Quasi-Experimental study with Non-
Equivalent Control Group approach. The sample of this study were 32 pregnant women of the
third trimester consisting of 16 people as intervention group and 16 people as control taken by
consecutive sampling technique. Univariate analysis was performed frequency distribution,
Wilcoxon test, and Mann Whitney test. The result showed that the mean difference between pre-
test and post-test of the control group was -0.25; (p=0.417>α=0.05). The difference of mean value
between pre-test and post-test of the intervention group was 3.5; (p=0,000 <α=0.05). The
difference of the mean value of physical discomfort in control and intervention group was 3.75;
(p=0.000<α=0,05), it means that there was a significant difference of the mean value of physical
discomfort of respondent between control and intervention group. It can be concluded that prenatal
yoga has effective to reduce the physical discomfort of a pregnant mother in the third trimester.
This study suggests prenatal yoga program could implement in midwifery care especially in the
class of pregnant women in Public health center routinely so that the discomfort of pregnant
women during pregnancy can be overcome.

Keywords: Physical discomfort, Prenatal yoga

Abstrak: Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada Ibu Hamil
Trimester III. Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang
dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Salah satu perawatan kehamilan pada trimester III adalah
olahraga berupa yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas prenatal yoga terhadap
pengurangan keluhan fisik ibu hamil trimester III. Jenis penelitian Quasi Eksperimen pendekatan
Non Equivalent Control Group. Sampel penelitian sebanyak 32 ibu hamil trimester III terdiri dari
16 orang sebagai kelompok intervensi dan 16 orang sebagai kontrol diambil dengan teknik
consecutive sampling. Analisis univariat dilakukan distribusi frekuensi, uji Wilcoxon dan uji Mann
Whitney. Hasil didapatkan nilai mean perbedaan antara pengukuran pre-test dan post-test
kelompok kontrol sebesar -0,25; (p=0,417>α=0,05). Hasil perbedaan nilai mean antara pengukuran
pre-test dan post-test kelompok intervensi sebesar 3.5; (p=0,000<α=0,05). Dan hasil perbedaan
selisih nilai rata-rata keluhan fisik kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebesar 3.75;
(p=0.000<α=0,05, hasil ini terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata keluhan fisik responden
antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Simpulan penelitian bahwa prenatal yoga
efektif terhadap pengurangan keluhan fisik ibu hamil trimester III. Saran perlunya program
prenatal yoga ini dilaksanakan dalam asuhan kebidanan khususnya pada kelas ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji secara rutin sehingga ketidakyamanan ibu hamil selama
kehamilan dapat teratasi.

Kata kunci: Keluhan fisik, Prenatal yoga

Kehamilan yang mempunyai peluang lebih kelahiran prematur (Lawn et al, 2005) adalah
tinggi terkena komplikasi yang sering disebut beberapa gangguan yang lebih umum. Stres
sebagai kehamilan berisiko tinggi (Beers et al, oksidatif terjadi pada kesehatan ibu (Hsieh et al,
2003). Meskipun ada banyak komplikasi yang 2012; Lappas et al, 2011) dan stres psikologis
dapat terjadi selama kehamilan, gangguan (Roy-Matton et al, 2011).
hipertensi kehamilan (Gifford et al, 2000)dan

86
Rafika, Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada Ibu Hamil … 87

Selama masa kehamilan ibu hamil Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
mengalami perubahan fisik dan psikologis yang Puskesmas Kamonji pada bulan Februari 2017
dapat menimbulkan ketidak-nyamanan terutama terdapat 5 ibu hamil trimester III mengalami
trimester II dan III seperti dispnea, insomnia, keluhan sering buang air kecil, sulit tidur, sesak
gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, nafas dan sakit pinggang. Ditambah dengan kram
tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, kaki yang sering dirasakan pada malam hari. Hal
nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, tersebut menjadi keluhan fisiologi pada ibu
kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema hamil, tetapi perlunya penanganan agar keluhan
pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan berkurang. Tujuan penelitian untuk mengetahui
mood serta peningkatan kecemasan (Bobak, efektifitas prenatal yoga terhadap pengurangan
2005; Perry, et al., 2013). keluhan fisik ibu hamil trimester III. Penelitian
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil perlu ini bermanfaat dalam peningkatan pelayanan
dilakukan perawatan kehamilan. Penelitian yang kesehatan khususnya para tenaga kesehatan di
dilakukan oleh Herawati (2006), diketahui bahwa puskesmas Kamonji.
ada hubungan bermakna antara upaya perawatan
kehamilan dengan kejadian persalinan lama
(p=0,036) dengan OR sebesar 3,5965. Salah satu METODE
perawatan kehamilan pada trimester III adalah
olahraga. Ternyata, bagi ibu hamil, olahraga juga Jenis penelitian Quasi Experiment dengan
mempunyai banyak manfaat. Olahraga dapat menggunakan pendekatan Non Equivalent
membantu dalam perubahan metabolisme tubuh Control Group. Penelitian ini dilaksanakan bulan
selama kehamilan berdampak pada tingginya April 2017 di wilayah kerja Puskesmas Kamonji
konsumsi oksigen pada tubuh, aliran darah Kota Palu. Sampel penelitian 32 ibu hamil
jantung, volume dan curah jantung. Hal ini trimester III terdiri dari 16 orang sebagai
mengakibatkan perubahan peran jantung selama kelompok intervensi dan 16 orang sebagai
kehamilan yang berguna untuk membantu fungsi kontrol yang diambil menggunakan teknik
jantung, sehingga ibu hamil akan merasa lebih consecutive sampling. Alat ukur berupa lembar
sehat dan tidak merasa sesak nafas. Prasetyono kuisioner dengan wawancara sebelum (pre-test)
(2010) menambahkan manfaat lain yaitu dapat mengenai keluhan fisik yang dialami ibu hamil
mengurangi berat dan frekuensi nyeri punggung trimester III baik kelompok intervensi maupun
akibat kehamilan dengan cara membantu kelompok kontrol. Prenatal yoga pada kehamilan
mempertahankan postur tubuh yang lebih baik. trimester III pada kelompok Intervensi, yang
Ada beberapa cara tindakan pencegahan dilakukan mulai gerakan pemanasan (pemanasan
selama kehamilan agar ibu dan janin berada leher, peregangan dan pemuntiran samping
dalam kondisi sehat dan nantinya terjadi proses tubuh, peregangan bahu dan pundak) dilanjutkan
persalinan normal yaitu olahraga jalan pagi, gerakan Yoga: postur restorative
bersepeda statis, aerobic, senam air, menari, dan (mudhasana/postur anak), postur berdiri
yoga. Senam hamil memiliki beberapa metode (utkatasana/postur kursi, seri memutar panggul
latihan diantaranya yaitu yoga, pilates, kegel, (pelvic rocking), postur melentur dan
hypnotherapy (Krisnadi, 2010). menguatkan panggul (seri postur berjongkok,
Berusia lebih dari 5000 tahun, yoga adalah baddha konasana/seri postur kupu-kupu), putaran
pendekatan holistik untuk fisik, mental, dan sufi, meditasi sambil relaksasi pernafasan
kesejahteraan spiritual yang berasal dari India diafragma (Sindhu, 2014). Prenatal yoga
(Bijlani, 2008). Ini melibatkan kombinasi dari dilakukan waktu latihan diberikan selama 30-60
peregangan, pernapasan, postur, dan bermeditasi menit ke seluruhan gerakan. Setelah pelaksanaan
yang mempromosikan kesehatan dan yoga, kemudian sesudah (post-test) diukur
pertumbuhan rohani dalam praktisi (Chandler, keluhan ibu hamil. Pada kelompok kontrol
2001). dilakukan pengkajian keluhan fisik ibu hamil
Prenatal yoga (yoga selama kehamilan) trimester III pre-test dan post-test tanpa
merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha intervensi. Analisis univariat dilakukan distribusi
yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. frekuensi dan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney
Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu dengan α=0,05 dan CI95%.
hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk
proses persalinan. Dengan persiapan matang,
sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh
keyakinan menjalani persalinan dengan lancar
dan nyaman (Pratignyo, 2014).
88 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 86-92

HASIL pre-test kelompok kontrol diperoleh 5.56 dengan


standar deviasi 1.09. Sedangkan nilai rata-rata
A. ANALISIS UNIVARIAT keluhan fisik responden pada pengukuran post-
test kelompok control sebesar 5.81 dan standar
Tabel 1.Distribusi Karakteristik Responden deviasi 0.65.
Karakteristik Frekuensi %
Pendidikan Tabel 4. Nilai Keluhan Fisik Pretest Posttest
Tinggi 11 34,4 Kelompok Intervensi
Rendah 21 65,6 Nilai Mean SD Min- 95%
Pekerjaan Keluhan Median Mak CI
Tidak bekerja 20 62,5 Pre-test 7.56 1.03 5-9 7.01-8.11
Bekerja 12 12,5 8
Jumlah 32 100 Posttest 4.06 1.06 2-6 3.49-4.62
4
Tabel 1 menunjukkan responden
berpendidikan terbanyak adalah pendidikan Tabel 4 menunjukkan hasil statistik bahwa
rendah sebanyak 21 responden (56,25%) dan nilai rata-rata keluhan fisik responden pada
pekerjaan responden terbanyak adalah tidak pengukuran sebelum dilakukan prenatal yoga
bekerja 20 responden (62,5%). diperoleh 7.56 dengan standar deviasi 1.03.
Sedangkan nilai rata-rata keluhan fisik responden
Tabel 2. Distribusi Keluhan Fisik Responden pada pengukuran sesudah dilakukan prenatal
Pre-test Post-test Kelompok yoga kelompok intervensi sebesar 4.06 dan
Intervensi standar deviasi 1.06.
Pre-test Post-test
Keluhan Fisik
f % f % B. ANALISIS BIVARIAT
Sering Buang Air Kecil 15 93.75 15 93.75
Konstipasi/sembelit 10 62.5 6 37.5 Untuk melihat perbedaan keluhan fisik
Kram pada kaki 5 31.25 3 18.75 pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok
Pusing 4 25 2 12.5
intervensi.
Perut Kembung 11 68.75 1 6.25
Bengkak pada kaki 7 43.75 7 43.75
Susah tidur 15 93.75 10 62.5 Tabel 5. Perbedaan KeluhanFisik Pre-test
Kesemutan pada jari Post-test Kelompok Kontrol
tangan dan kaki 14 87.5 4 25 Nilai n Mean SD Z p
Sesak nafas 15 93.75 4 25 Keluhan
Spasme Otot 9 56.25 1 6.25 Pretest 5.56 1.09
Nyeri pinggang atas dan dan 32 -0.81 0.417
bawah 16 100 12 75 Posttest 5.81 0.65

Tabel 2 menunjukkan dari 11 keluhan yang Tabel 5 terlihat nilai mean perbedaan
menjadi indikator penilaian, diantaranya antara pengukuran pretest dan posttest kelompok
responden yang merasakan pengurangan keluhan kontrol sebesar -0,25. Hasil uji Wilcoxon
fisik paling banyak setelah prenatal yoga adalah diperoleh nilai p=0,417, maka nilai
spasme otot, perut kembung, kesemutan pada jari p=0,417>α=0,05, maka dapat disimpulkan tidak
tangan dan kaki, sesak nafas. Sedangkan keluhan ada perbedaan yang signifikan antara keluhan ibu
yang masih tetap sering buang air kecil dan hamil pada pengukuran sebelum dan sesudah
bengkak pada kaki. pada ibu hamil trimester III.

Tabel 3. Nilai Keluhan Fisik Pre-test Post-test Tabel 6. Perbedaan Keluhan Fisik Pretest-
Kelompok Kontrol Posttest Kelompok Intervensi
Nilai Mean SD Min- 95% Nilai n Mean SD Z p
Keluhan Median Mak CI Keluhan
Pre-test 5.56 1.09 3-7 4.97-6.14 Pre-test 7.56 1.03
6 dan 32 -3.57 0.000
Post-test 5.81 0.65 5-7 5.46-6.16 Post-test 4.06 1.06
6
Tabel 6 menunjukkan perbedaan nilai
Pada tabel 3 hasil statistik bahwa nilai rata- mean antara pengukuran pre-test dan post-test
rata keluhan fisik responden pada pengukuran kelompok intervensi sebesar 3.5. Hasil uji
Rafika, Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada Ibu Hamil … 89

Wilcoxon diperoleh nilai p=0.000, maka nilai dengan baik dan tubuh memproduksi hormon
p=0,000>α=0,05, maka dapat disimpulkan ada Endorphin. Menurut Widiastini (2016) bahwa
perbedaan yang signifikan antara keluhan ibu Endorphin adalah hormon yang alami yang
hamil sebelum dilakukan prenatal yoga dan diproduksi oleh tubuh manusia, maka endorphin
setelah dilakukan prenatal yoga. adalah penghilang rasa sakit yang terbaik.
Endorphin dapat diproduksi secara alami dengan
Tabel 7. Perbedaan Keluhan Fisik Pre-test cara melakukan aktivitas seperti meditasi,
Post-test Kelompok kontrol Dan melakukan pernafasan dalam, makan makanan
Kelompok Intervensi yang pedas, atau melalui acupuncture treatments
Kelompok n Selisih Z p atau chiropractic.
Mean Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Kontrol 32 3.75 -4.05 0,000 Sindhu (2014), bahwa dengan berlatih yoga pada
Intervensi masa kehamilan merupakan salah satu solusi
yang bermanfaat sebagai media self help yang
Pada tabel 7 diperoleh perbedaan selisih akan mengurangi ketidaknyamanan selama masa
nilai rata-rata keluhan fisik kelompok kontrol dan hamil, membantu proses persalinan, dan bahkan
kelompok intervensi sebesar 3.75. Hasil uji mempersiapkan mental untuk masa-masa awal
statistik Mann Whitney didapatkan nilai nilai setelah melahirkan dan saat membesarkan anak.
p=0.000 (p<0.05). Hal ini dapat disimpulkan Ibu hamil yang berolahraga secara teratur, tingkat
adanya perbedaan signifikan nilai mean keluhan laporan mengalami ketidaknyamanan selama
fisik responden antara kelompok kontrol dan kehamilan lebih rendah dan penyembuhan lebih
kelompok intervensi. cepat daripada yang tidak berolahraga selama
kehamilan.
Penelitian ini sependapat dengan teori dan
PEMBAHASAN hasil penelitian yang dikemukakan oleh Stoppard
(2008); Beddoe (2008); Sindhu (2009) dan
Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan Wiadnyana (2011) bahwa manfaat latihan yoga
rendah (SD, SMP, SMA) yang lebih banyak, hal bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yaitu dapat
ini yang mendasari responden masih belum meringankan edema dan kram yang sering terjadi
mengetahui tentang prenatal yoga karena pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu
sebelumnya tidak terpapar informasi yang posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem
diberikan dari pelayanan kesehatan terutama pencernaan dan nafsu makan, meningkatkan
kelas prenatal, walaupun sebagian responden ada energi dan memperlambat metabolisme untuk
pula yang mengetahui dari sosial media seperti memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi
responden yang pendidikan tinggi. rasa mual, morning sickness dan suasana hati,
Responden yang tidak bekerja di luar meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan
rumah yang terbanyak yaitu IRT. Hal ini pula jalan lahir, yang berfokus pada membuka pelvis
yang menjadi beban bertambahnya keluhan fisik untuk mempermudah persalinan, membantu
ibu karena banyaknya beban pekerjaan yang dalam perawatan pasca kelahiran dengan
dilakukan di rumah, sedangkan kondisi tubuhnya mengembalikan uterus, perut dan dasar panggul,
semakin berat dan ditambah gerakan posisi tubuh mengurangi ketegangan, cemas dan depresi
saat bekerja yang tidak tepat dengan baik serta selama hamil, persalinan nifas dan
waktu untuk merawat dirinya terbatas seperti ketidaknyamanan payudara.
berolahraga. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, semua yang dilakukan oleh Mediarti (2014) bahwa rata-
responden merasakan 11 keluhan fisik sebelum rata keluhan ibu hamil pada pengukuran sebelum
prenatal yoga dan responden mengalami dilakukan yoga antenatal adalah 12,78 dengan
pengurangan keluhan fisik setelah dilakukan standar deviasi 2,210. Pada pengukuran setelah
prenatal yoga diantaranya spasme otot, perut dilakukan yoga antenatal didapatkan rata-rata
kembung, kesemutan pada jari tangan dan kaki, keluhan ibu hamil 12,19 dengan standar deviasi
sesak nafas, pusing, kram pada kaki, 2,912. Terlihat nilai mean perbedaan antara
konstipasi/sembelit, susah tidur dan nyeri pengukuran pre-test dan post-test adalah 0,59
punggung atas dan bawah. dengan standar deviasi 1,103. Hasil uji statistik
Terjadinya perubahan keluhan fisik didapatkan nilai p=0,005 maka dapat
tersebut setelah latihan prenatal yoga, hal ini disimpulkan ada perbedaan yang signifikan
dikarenakan tubuh mengalami peregangan otot antara keluhan ibu hamil sebelum dilakukan yoga
lebih rileks, sehingga peredaran darah bekerja antenatal dan setelah dilakukan yoga antenatal.
90 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 86-92

Menurut Sun, et.al, (2010) penelitian alternatif yang baik dalam meningkatkan
mengungkapkan program yoga dapat kenyamanan ibu selama kehamilan pergerakkan
menurunkan ketidakyamanan perempuan selama yang tersinkronisasi pada Senam hamil Yoga
kehamilan dan meningkatkan kepercayaan dalam pada kelompok intevensi skor kenyamanan
proses persalinan. Penelitian menyarankan secara konsisten lebih tinggi daripada kelompok
penggunaan sebagai salah faktor dalam kontrol. Ibu hamil pada kelompok intervensi
mempromosikan kesehatan wanita untuk menjadi memiliki skor kenyamanan 3 kali lebih nyaman
lebih sehat dan mengurangi ketidaknyaman berdasarkan lembar observasi kenyamanan
sering timbul dalam kehamilan. maternal dan 6 kali lebih nyaman berdasarkan
Menurut Mediarti, dkk. (2014), yoga analog visual scale, walaupun ibu hamil pada
yang dilakukan oleh ibu hamil secara teratur kelompok kontrol juga mengalami penurunan
ternyata banyak manfaatnya bagi ibu dan janin. kenyamanan yang alamiah selama kehamilan.
Diantaranya meningkatkan berat badan bayi saat Seluruh aspek praktek yoga membawa ibu
dilahirkan, mengurangi terjadinya kelahiran pada keadaan relaksasi yang dalam dimana ibu
prematur dan berbagai komplikasi kehamilan. merasakan kenyamanan di dalam tubuh dan
Latihan yoga yang dilakukan diantaranya pikirannya. Yoga dapat membantu wanita hamil
mencakup berbagai relaksasi, mengatur postur dengan memberikannya alat yang dibutuhannya
(yoga asana), olah napas dan meditasi selama untuk menjalani kehamilan yang nyaman
satu jam, rutin setiap hari. Hasilnya, 14% (Chuntharapat, et.al. 2008).
kelompok rajin yoga yang melahirkan bayi Responden dengan keluhan tidak
prematur, sementara kelompok yang tidak mengalami pengurangan yaitu sering buang air
beryoga 20%. Selain itu kelompok beryoga juga kecil dan bengkak pada kaki. Hal ini karena
lebih rendah tekanan darahnya. penelitian ini hanya dilakukan sekali intervensi
Menurut Sun, et al., (2010), yoga juga latihan yoga, sehingga pengurangan keluhan fisik
mengurangi rasa dan menghilangkan beberapa tidak semua terjadi. Berbeda dengan hasil
ketidaknyamanan dalam kehamilan, penelitian yang dilakukan Pont dan Longulo
meningkatkan kekuatan otot yang khususnya (2017) menunjukkan dari semua 34 responden
sangat bermanfaat dalam mencegah back pain, yang merasakan 16 keluhan sebelum senam
dapat membantu wanita merasa lebih lincah dan hamil yoga dan setelah responden mengalami
gesit, serta keseimbangan perubahan berat badan pengurangan semua keluhan diantaranya merasa
dan memfasilitasi perubahan gaya gravitasi saat cepat lelah, sukar tidur, nafas pendek, kaki
kehamilan. Latihan yoga dalam penelitian ini tangan oedema, nyeri pinggang, spasme otot,
tidak hanya menguatkan kelompok otot-otot cemas, rasa sakit perut bagian bawah, merasa
bahu, belakang dan kaki. Tetapi juga membantu panas ada gerah, sering buang air kecil, kaki
memperoleh posisi tubuh yang benar, dimana kram, kontraksi palsu, varices, wasir, stretch
hal-hal tersebut dapat mengurangi nyeri march dan konstipasi. Keluhan yang paling
punggung pada wanita hamil. banyak dirasakan responden keluhan yang tidak
Chuntharapat, et al., (2010), selama dirasakan setelah senam hamil yoga adalah
kehamilan wanita mengalami banyak spasme otot sebesar 0%.
ketidaknyamanan yang mungkin saja bukan Hasil penelitian ini didukung pula dengan
merupakan sebuah symptom yang terisolasi, pendapat Nugroho, dkk (2014). Dimana
tetapi semua masalah yang terintegrasi dan salah pembesaran ureter kiri dan kanan dipengaruhi
satu keluhan dapat memperparah keluhan lain. oleh horman progesteron, tetapi kanan lebih
Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa wanita membesar karena uterus lebih sering memutar ke
hamil dengan tingkat stres dan kegelisahan yang kanan (hidroureter dextra) dan pielitis detra lebih
tinggi memiliki risiko melahirkan janin yang sering. Poliuria karena peningkatan filtrasi
tidak sehat. Selama wanita hamil mengalami glomerulus. Trimester I kehamilan kandung
stres seluruh sistem regulasi stres teraktivasi yang kemih tertekan uterus yang mulai membesar,
menyebabkan berbagai hormon seperti akibatnya ibu sering kencing. Trimester II
Kortikotropin Relasing Hormone, kehamilan dimana uterus telah keluar dari rongga
Adenocotikotropin Relaxing Hormone, Kortisol pelvis gejala sering kecing tidak di jumpai lagi.
dan nor adrenalin dilepaskan pada sirkulasi Trimester III, bila kepala janin mulai turun ke
darah, wanita hamil memiliki respon yang PAP, keluhan sering kencing timbul lagi karena
berbeda-beda terhadap stimulus stres tersebut kandung kemih tertekan.
tergantung pada pengalaman sebelumnya, faktor Menurut Mediarti (2014), pada ibu hamil
genetik, dukungan social atau kepribadian. Yoga terjadi perubahan fisiologis yang tidak hanya
adalah salah satu solusi dari sekian banyak berhubungan dengan bentuk dan berat badan,
Rafika, Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada Ibu Hamil … 91

tetapi juga perubahan biokimia, fisiologis, hamil, setelah proses persalinan dan menyusui
bahkan emosional yang merupakan konsekuensi selesai (Romauli, 2011).
dari pertumbuhan janin dalam rahim. Sejalan
dengan pertumbuhan janin dan mendorong
diafragma ke atas, bentuk dan ukuran rongga SIMPULAN
dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih
kecil. Kapasitas paru terhadap udara inspirasi Keluhan fisik yang berkurang setelah
tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin prenatal yoga diantaranya spasme otot, perut
berubah dengan berarti. Kecepatan pernapasan kembung, kesemutan pada jari tangan dan kaki,
dan kapasitas vital tidak berubah. Volume tidal, sesak nafas, pusing, kram pada kaki,
volume ventilator permenit, dan ambilan oksigen konstipasi/sembelit, susah tidur, nyeri punggung
meningkat. Karena bentuk dari rongga torak atas dan bawah. Prenatal yoga efektif terhadap
berubah dan karena bernapas lebih cepat, sekitar pengurangan keluhan fisik ibu hamil trimester III
60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji.
Pada wanita hamil terjadi perubahan-
perubahan yang sangat spesifik, yaitu perubahan
pada sistem reproduksi, sistem intergumen, SARAN
sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem
muskuloskuletal, sistem pernapasan, sistem Perlunya program prenatal yoga ini
gastrointestinal (pencernaan), dan sistem dilaksanakan dalam asuhan kebidanan khususnya
perkemihan. Perubahan ini merupakan hal yang pada kelas ibu hamil di Wilayah Kerja
wajar dan normal yang tidak perlu ditakuti. Puskesmas Kamonji secara rutin sehingga
Perubahan-perubahan yang terjadi selama ketidaknyamanan ibu hamil selama kehamilan
kehamilan akan kembali seperti keadaan sebelum dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Beddoe, A. E., & Lee, K. A. 2008. Mind‐body Gifford, R. W. A. P. 2000. Report of the national
interventions during pregnancy. Journal of high blood pressure education program
Obstetric, Gynecologic, & Neonatal working group on high blood pressure in
Nursing, 37(2), 165-175. pregnancy. Am J Obstet Gynecol, 183, S1-
http://jognn.awhonn.org S15.
Beers, M.H., Fletcher, A.J., Jones, T.V., Porter, Herawati, B. 2006. Hubungan Kondisi Fisik Dan
R. 2003. The Merck Manual of Medical Upaya Perawatan Kehamilan dengan
Information. Simon & Schuster, Inc., New Kejadian Persalinan Lama di Kabupaten
York, NY. Bengkulu Selatan Tahun 2005. [Disertasi].
Bijlani, R. 2008. Yoga: An Ancient Tool in Semarang: Universitas Diponegoro.
Modern Medicine. The National medical http://www.fkm.undip.ac.id.
journal of India. Hsieh, T., Chen, S., Lo, L., Li, M., Yeh, Y.,
Bobak, I.M., Lowdermilk, D. & Jensen, M.D. Hung, T.2012. The Association Between
2005. Keperawatan maternitas. Alih Maternal Oxidative Stress At Mid-
bahasa.Wijayarini, M.A. & Anugerah, P.I. Gestation And Subsequent Pregnancy
Edisi 4. Jakarta: EGC. Complications. Reprod. Sci. 19, 505–512.
Chandler, K. 2001. The Emerging Field Of Yoga Krisnadi, Sofie Rifayani. 2010. Sinopsis Yoga
Therapy. Hawaii Med. J. 60, 286–287. Untuk Kehamilan: Sehat, Bahagia Dan
Chuntharapat S, Petpichetchian W, Hatthakit U. Penuh Makna. http://www.bukukita.com.
2010. Effect Of A Yoga Programme On Jakarta.
Maternal Comfort During Pregnancy. Lappas, M., Hiden, U., Desoye, G., Froehlich, J.,
Songkla Med J. Vol. 26 No. 2 Mar-Apr. Mouzon, S. H. D., & Jawerbaum, A. 2011.
Prince of Songkla University. The role of oxidative stress in the
______. 2008. Yoga During Pregnancy: Effects pathophysiology of gestational diabetes
On Maternal Comfort, Labor Pain And mellitus. Antioxidants & redox
Birth Outcomees. Complementary signaling, 15(12), 3061-3100.
Therapies in Clinical Practice 14, 105– Lawn, J. E., Cousens, S., Zupan, J., & Lancet
115. Neonatal Survival Steering Team. 2005. 4
92 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 86-92

million neonatal deaths: when? Where? Roy-Matton, N., Moutquin, J., Brown, C.,
Why?. The lancet, 365(9462), 891-900. Carrier, N., Bell, L. 2011. The Impact Of
Mediarti, D., Sulaiman, S., Rosnani, R., & Perceived Maternal Stress And Other
Jawiah, J. 2014. Pengaruh Yoga Antenatal Psychosocial Risk Factors On Pregnancy
Terhadap Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Complications. J. Obstet. Gynaecol. Can.
Trimester III. Jurnal Kedokteran & 33, 344-352.
Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Sindhu P. 2009. Yoga untuk kehamilan sehat,
Kedokteran Universitas Sriwijaya, 1(1), bahagia dan penuh makna.Seri bugar.
47-53. Bandung: Qonita, Mizan Pustaka.
Nugroho T, Nurrezki, Warnaliza D, dan Wilis. ______. 2014. Yoga Untuk Kehamilan Sehat,
2014. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan I Bahagia, & Penuh Makna. Edisi yang
(Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika. Diperkaya. Bandung: Qanita.
Pont A.V dan Longulo O.J. 2017. Efektifitas Stoppard, M. 2008. Conception Pregnancy And
Senam Hamil Yoga dalam Mengurangi Birth: Ensiklopedia Kehamilan. Surabaya:
Keluhan Ibu Hamil Saat Trimester III di Erlangga.
Kota Palu. [Naskah Laporan Penelitan]. Sun, Y. C., Hung, Y. C., Chang, Y., & Kuo, S. C.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu. 2010. Effects of a prenatal yoga
Prasetyono. 2010. Buku Panduan Lengkap Bagi programme on the discomforts of
Wanita Yang Sulit Hamil, Tips Bisa Cepat pregnancy and maternal childbirth self-
Hamil. Yogyakarta: Gara Ilmu. efficacy in Taiwan. Midwifery, 26(6), e31-
Pratignyo T. 2014. Yoga Ibu Hamil Plus: e36.
Postnatal YogaI. Jakarta: Pustaka Bunda. Wiadnyana, M.S. 2011. The Power Of Yoga For
Perry, S. E., Hockenberry, M. J., Lowdermilk, D. Pregnancy And Post-Pregnancy. Jakarta:
L., & Wilson, D. 2013. Maternal child PT. Gramedia Pustaka Utama.
nursing care. Elsevier Health Sciences. Widiastini, L. P. 2016. Pengaruh Massage
Romauli, S. 2011. Asuhan Kebidanan 1 Konsep Endorphin Terhadap Kecemasan Ibu
Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Hamil Dalam Menghadapi Proses
Nuha Medika. Persalinan Di Puskesmas Denpasar Utara
III. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai