Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT SENAM HAMIL UNTUK IBU HAMIL

DAN PERKEMBANGAN JANIN PADA MASA KEHAMILAN


DAN PERSIAPAN PERSALINAN

Salsabila Hardianti
Email : salsabilahardianti@pkr.ac.id
Program Studi D-III Kebidanan, Politeknik Kemenkes Riau

PENDAHULUAN
Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada
masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan hormon. Adapun
kecemasan menjelang pesalinan ibu hamil akan muncul pernyataan dan bayangan apakah dapat
melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah
bayi lahir selamat, akan semakin muncul dalam benak ibu (Muhimah dan Safi'i, 2010), kondisi
ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu
siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk
memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan
prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil (Handayani et
al., 2019).
Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil menjelang
persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah senam hamil
(Handayani et al., 2019). Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan.
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah
ini sebagai berikut: menjelaskan mengenai pengertian senam hamil, menjelaskan mengenai
tujuan dan manfaat senam hamil untuk ibu hamil dan perkembangan janin, menjelaskan
mengenai bagaimana pelaksanaan senam hamil, menjelaskan mengenai pengaruh senam hamil
terhadap kesiapan ibu hamil mengahadapi persalinan.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Senam Hamil
Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Kusmiyati, 2009). Kehamilan menyebabkan perubahan baik secara anatomi maupun
fisiologis. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan
kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada fisik dan
mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan
hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu sejak terjadinya proses
kehamilan. (A. A. Sari & Puspitasari, 2016).
Agar seorang ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik fisik maupun
mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal yang bertujuan untuk mempersiapkan persalinan
yang fisiologis dengan tujuan ibu dan anak yang akan dilahirkannya dalam keadaan sehat.
Pengawasan selama kehamilan (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan penting dalam
upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik kehamilan untuk mengahadapi persalinan.
Upaya yang bisa dilakukan ibu hamil agar persalinan berjalan lancar dapat dikendalikan
dengan melakukan senam hamil (Ayu, 2012).
Senam hamil adalah senam yang dilakukan pada masa kehamilan dengan tujuan untuk
mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil. Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur
baik ditempat latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke
arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan.

1
Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa kehamilannya dapat
memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada kala aktif (kala II) menjadi lebih
pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya kejadian sectio
caesaria (Astriana, 2020).
Jika wanita hamil tidak melakukan senam hamil akan memerlukan kekuatan yang lebih
saat mengejan dan menimbulkan kelelahan, selain itu juga wanita hamil mengalami sakit
pinggang sebagai dampak dari perubahan pusat gravitasi tubuh yang diakibatkan oleh
pertumbuhan uterus yang semakin membesar dan wanita hamil menjadi cepat lelah, disamping
itu wanita hamil cenderung sering merasa kram pada kaki khususnya pada akhir kehamilan
akibat dari uterus yang semakin membesar sehingga menekan saraf dan pembuluh darah yang
menyuplai ekstremitas bawah (E. Sari, 2015).
Senam hamil merupakan suatu metode penting untuk mempertahankan atau memperbaiki
keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan terapi Latihan yang diberikan pada ibu hamil
dengan tujuan mencapai persalinan cepat, mudah dan aman (Maryunani dan Sukaryati, 2011).
Senam hamil sangat penting dilakukan oleh ibu hamil setelah kehamilan mencapai 28
minggu (Saminem, 2009). Tujuannya bukan hanya untuk menurunkan insidensi persalinan
lama namun juga untuk kenyamanan ibu selama kehamilan dan menurunkan kecemasan ibu
dalam menghadapi persalinan. Manfaat dilakukannya gerak badan selama kehamilan yaitu
sirkulasi darah menjadi lancer, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih
nyenyak (Saminem, 2009). Penting bagi Wanita hamil untuk mempertahankan atau
memperbaiki kondisi fisiknya bila ia ingin kehamilan terbaik dan menghadapi stress yang
dialami tubuhnya karena perkembangan janin (Astriana, 2020).
WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan mengalami kondisi yang
komplikasi yang berkembang menjadi berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam
jiwanya. Ibu yang melakukan senam secara teratur selama kehamilannya, ketidaknyamanan
yang dirasakan pada masa kehamilan akan lebih berkurang dan proses penyembuhan pasca
persalinan akan lebih cepat dari pada ibu yang tidak mengikuti senam hamil (Depkes RI, 2003).
Ibu hamil yang melakukan kegiatan senam cukup sering dan teratur selama masa tiga bulan
(trimester) terakhir, rasa sakit yang dirasakan pada masa persalinan akan berkurang bila
dibandingkan dengan persalinan ibu yang tidak melakukan kegiatan senam hamil. Hal ini
terjadi karena peningkatan kadar hormon endorphin dalam tubuh sewaktu senam, yang secara
alami berfungsi sebagai penahan rasa sakit (Rahayu & Yunarsih, 2019)
Senam hamil merupakan latihan yang berguna untuk memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot dinding perut, ligamentum, serta otot dasar panggul yang sangat berhubungan
dengan proses persalinan. Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas tubuh yang akan
membantu memelihara kesehatan tulang belakang sehingga mempunyai kekuatan tubuh yang
baik dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta meminimalkan risiko
trauma tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil. Senam hamil dapat meringankan
keluhan nyeri punggung yang dirasakan oleh ibu hamil karena didalam senam hamil terdapat
gerakan yang dapat memperkuat otot abdomen (Handayani et al., 2019).
Senam hamil dilaporkan dapat mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah,
penurunan kelainan denyut jantung janin, gangguan tali pusat dan mekonium.penurunan tenaga
saat persalinan, berkurangnya nyeri persalinan,mengurangi terjadinya persalinan prematur,
mengurangi resiko sectio caesar, serta memperbaiki Apgar skor dan psikomotor janin
(Januarahmawati, 2008) akan tetapi tidak semua ibu hamil mengerti bahwa senam hamil
berguna bagi kesehatannya selama proses kehamilan dan persalinan (Charla & Bingan, 2018).
Ada antara pengetahuan dengan pelaksanaan senam hamil. Untuk itu diharapkan agar
petugas kesehatan memberikan penyuluhan serta latihan senam hamil sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil serta mampu melakukan latihan senam hamil secara rutin

2
untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran selama proses kehamilan dan kelancaran
dalam proses persalinan. (Yuniastari et al., 2014).
Latihan senam hamil yang diberikan dirumah sakit dan dirumah dalam waktu – waktu
senggang secara teratur bila tidak ada kondisi yang patologis, akan dapat menuntun wanita
hamil kearah persalinan yang fisiologis (Mochtar, 1998). Senam hamil dilaporkan dapat
mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, penurunan kelainan denyut jantung janin,
gangguan tali pusat dan mekonium,penurunan tenaga saat persalinan, berkurangnya nyeri
persalinan,mengurangi terjadinya persalinan prematur, mengurangi resiko sectio caesar, serta
memperbaiki Apgar skor dan psikomotor janin (Januarahmawati, 2008) akan tetapi tidak
semua ibu hamil mengerti bahwa senam hamil berguna bagi kesehatannya selama proses
kehamilan dan persalinan (Charla & Bingan, 2018).

2. Tujuan dan Manfaat Senam Hamil untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin
Senam hamil mempunyai manfaat:
a. Mengurangi stress selama kehamilan dan pada masa pasca melahirkan.
b. Meningkatkan pertumbuhan janin dan plasenta pada trimester pertama dan kedua.
c. Mengurangi insiden komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan seperti pra-
eklampsia dan gestational diabetes.
d. Memudahkan proses persalinan.
e. Mengurangi sakit punggung selama trimester ketiga.

Tujuan dan manfaat senam hamil adalah:


a. Menjaga kondisi otot-otot dan persendian.
b. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot, ligamen, dan jaringan yang
berperan dalam mekanisme persalinan, serta membentuk sikap tubuh yang prima.
c. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis.
d. Memberikan kenyamanan (relaksasi).
e. Menguasai teknikteknik pernafasan.

Manfaat senam hamil yoga pada ibu hamil yaitu dapat meningkatkan aliran darah dan
nurtrisi bagi janin secara adekuat serta berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul
(memperkuat otot perineum) ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami. Selain itu
latihan yoga selama hamil dapat meringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan-
bulan terakhir kehamilan, membantu posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem
pencernaan dan nafsu makan, meningkatkan energi dan memperlambat metebolisme untuk
memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual, morning sickness dan suasana hati,
meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir, yang berfokus pada pembukaan
pelvis untuk mempermudah persalinan, membantu dalam perawatan pasca kehamilan dengan
mengembalikan uterus, perut dan dasar panggul, mengurangi ketegangan, cemas dan depresi
selama hamil, persalinan nifas dan ketidak nyamanan payudara . Senam hamil yoga memiliki
lima cara yaitu fisik yoga, pernafasan (pranayama), postitions (mudra), meditasi dan deep
relaksi yang dapat digunakan untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan yang dapat
membantu dalam memastikan bayi yang sehat. (Angraini, 2022).
Di samping manfaat senam hamil juga memiliki beberapa risiko. Dua senam yang umum
dipraktikkan “senam perut” adalah mengangkat kedua kaki dan sit up dengan kaki tetap lurus.
Senam ini sangat berisiko tinggi untuk dilakukan oleh siapa pun dan dapat mengakibatkan
cedera kompresi pada dikus vertebralis dan kerusakan otot serta ligamen (Brayshaw, E. 2005).
Terdapat risiko tambahan untuk ibu hamil karena adanya peregangan otot dan ligamen yang
lentur yang disebabkan oleh relaktin, senyawa ini dapat mengubah kolagen sehingga ligamen
dan persendian menjadi lebih lunak terutama pada sendi pelvik sehingga rentang terjadi cidera

3
atau diastasis simfisis pubis (Brayshaw, E. 2005). Selain itu relaksasi dan senam terutama
dalam posisi terlentang dapat memicu sindrom hipotensi kehamilan posisi terlentang. Hal ini
terjadi karena abdomen menekan aorta dan vena kava inferior yang menekan spina lumbal,
menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah (Rustiana & Cahyati, 2013).

3. Pelaksanaan Senam Hamil


Sikap yang positif terhadap pelaksanaan senam hamil dapat terbentuk apabila ibu hamil
sudah mengetahui dan memahami pentingnya senam hamil pada dirinya. Bidan sangat
berpengaruh untuk membantu mengarahkan sikap yang baik bagi ibu hamil tentang
pelaksanaan senam hamil, karena perilaku yang baik akan timbul dari sikap yang positif
terhadap pelaksanaan senam hamil.
Sikap ditentukan oleh keyakinan yag diperoleh mengenai konsekuensi dari suatu perilaku
atau disebut juga behaviours beliefs. Belief berkaitan dengan penilaian-penilain subyektif
seseorang terhadap dunia sekitarnya, pemahaman mengenai diri dan juga lingkungannya.
Itulah sebabnya sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku seseorang dibandingkan
dengan faktor yang lainnya.
Pelaksanaan senam hamil tidak bisa didasarkan hanya dengan faktor kebebasan waktu yang
dimiliki seorang ibu hamil. Seorang ibu hamil yang tidak bekerja belumlah menjamin ibu hamil
tersebut akan melakukan senam hamil, walaupun ibu hamil memiliki banyak waktu dan
kesempatan yang banyak. Faktor pengetahuan memiliki peranan penting bagi seorang ibu
dalam pengambilan tindakan melakukan senam hamil. Seorang ibu hamil yang tidak bekerja
belum tentu memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai senam hamil dibandingkan ibu
yang bekerja, walaupun ia memiliki waktu yang lebih luang. Dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan senam hamil lebih ditentukan oleh pengetahuannya daripada pekerjaannya (Pohan
& Siregar, 2022).
Ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan senam hamil. Untuk itu diharapkan
agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan serta latihan senam hamil sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil serta mampu melakukan latihan senam hamil secara rutin
untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran selama proses kehamilan dan kelancaran
dalam proses persalinan.
Menurut Setiawati dkk (2018) pengetahuan berhubungan dengan sikap ibu hamil karena
sikap yang terbentuk dari diri seseorang dapat disebabkan oleh seberapa baik pengetahuan yang
dimiliki, dengan kata lain semakin baik tingkat pengetahuan ibu hamil maka semakin baik pula
sikap yang dimiliki ibu hamil.

4. Pengaruh Senam Hamil terhadap Kesiapan Ibu Hamil Mengahadapi Persalinan


Sebagian besar ibu yang sedang hamil sering mengalami ketakutan dan kecemasan
menghadapi proses persalinan karena rasa sakit akibat persalinan. Hal tersebut dapat
menimbulkan ketegangan jiwa dan fisik yang akan mengakibatkan otot dan persendian menjadi
kaku yang tidak wajar. Stres atau kecemasan terkait dengan berbagai hasil kehamilan, rasa
sakit, dan keluhan somatik lain yang sering terjadi dengan gangguan mood pada ibu hamil
(Amy, et al, 2009). Beban psikologi pada wanita hamil, lebih banyak terjadi pada umur
kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I danr II (Buckwalter, dan Simpson, 2002).
Gangguan psikologis yang terjadi dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan janin dan
mengakibatkan stres berkepanjangan yang dapat berefek pada terhambatnya perkembangan
janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, apabila tidak ditangani dengan baik meski
dengan asupan nutrisi yang baik. Gangguan psikologis dapat meningkatkan risiko terjadinya
komplikasi dalam persalinan, sehingga diperlukan pencegahan dengan beberapa metode untuk
meringankan dan mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan proses persalinan (Kurnia
Widya Wati et al., 2018).

4
Ibu hamil harus mendapat asuhan kehamilan agar dapat beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi baik fisik maupun psikologinya. Tujuan asuhan selama masa kehamilan untuk
mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan janin yang akan dilahirkan
dalam keadaan sehat (Kemenkes RI, 2009). Metode untuk meringankan dan membantu ibu
hamil dalam persiapan persalinan adalah dengan olahraga yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan tubuh dan janin agar berkembang dengan baik dan juga membuat emosi ibu tetap
stabil adalah jalan kaki, bersepeda, berenang, senam hamil, hipnobirthing, dan yoga
(Widyawati & Syahrul, 2013).
Senam hamil merupakan bentuk aktivitas fisik yang bermanfaat karena mengembangkan
otot tubuh, meningkatkan elastisitas otot panggul dan ligamentum serta menurunkan kejadian
perdarahan selama dan sesudah bersalin serta dapat menurunkan kejadian fetal distress. Senam
juga merupakan bentuk metode koping yang dapat menghindarkan terjadinya stress fisik akibat
kehamilan, seperti mengurangi kram kaki, dan punggung, meningkatkan kemampuan ibu untuk
adaptasi dengan adanya perubahan pada tubuhnya. Oleh karenanya American College of
Obstetricans and Gynecologist (ACOG) merekomendasikan senam sebagai upaya preventif
pada ibu agar proses kahamilan dan persalinan berjalan secara alamiah, dan mengurangi krisis
akibat persalinan (Rusmita, 2015).
Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernapasan, latihan penguatan dan
peregangan otot, serta latihan relaksasi. Saat ibu hamil melakukan latihan pernapasan
khususnya pernapasan dalam, mereka merasakan napasnya menjadi lebih teratur, ringan, tidak
tergesa-gesa, dan panjang. Latihan pernapasan akan membuka lebih banyak ruangan yang
dapat dipakai dalam paru-paru sehingga kapasitas total paru-paru akan meningkat dan volume
residu paru-paru akan menurun, serta melatih otot-otot sekeliling paru-paru untuk bekerja
dengan baik. Di samping itu, latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada
berkurangnya ketegangan ibu hamil. (Mardalena & Susanti, 2022) menyatakan bahwa dengan
melakukan relaksasi otot, individu akan menjadi lebih mampu mendeteksi peningkatan
ketegangan pada tubuh selama aktivitas sehari-harinya, digunakan sebagai isyarat untuk
menerapkan latihan relaksasi. Di akhir program senam hamil, terdapat latihan relaksasi yang
menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi pernapasan. Pada latihan ini, ibu hamil
melakukannya sambil membayangkan keadaan bayi di dalam perut baik-baik saja. Pengaruh
dari relaksasi dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan, dapat membuat tubuh
menjadi rileks. Secara keseluruhan, senam hamil membawa efek relaksasi pada tubuh ibu
hamil, baik yang bersifat relaksasi pernapasan maupun relaksasi otot. Jika ibu hamil merasa
rileks, maka ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi bayinya (Hidayati, 2019).
Penelitian Hanton (2001) menunjukkan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil
secara teratur selama masa terakhir kehamilan (trimester ke-3) ternyata memiliki persalinan
lebih singkat dan tidak terlalu menyakitkan dibanding pada ibu yang tidak senam. Hal ini
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Martini (2007), membuktikan ibuibu yang
semasa hamil mengikuti senam enam kali atau lebih rata-rata lama persalinan kala I lebih cepat
6 menit dan kala II 10 menit dibanding mereka yang senam kurang dari enam kali.
Sementara menurut Hendarmin dan Siti dalam Jurnal Kesehatan Kedokteran (2010)
menyimpulkan ada hubungan signifi kan antara senam hamil dengan proses persalinan kala 2,
dengan proses persalinan kala 2, ibu-ibu yang senam hamil mempunyai risiko untuk terjadinya
partus tidak normal hanya sebesar 0,419 kali dibandingkan ibu-ibu yang tidak senam hamil.
Penelitian lainnya juga menyimpulkan manfaat lain dari senam hamil yaitu senam hamil
menurunkan insiden partus lama, mal presentasi janin, inersia uteri (stimulasi persalinan), dan
partus tindakan (Kadarti, 2009).
Pada beberapa penelitian didapatkan bahwa berat bayi yang lahir dari wanita hamil yang
melakukan senam/olahraga selama kehamilannya lebih berat dibandingkan yang tidak
melakukan olahraga. Hal ini dapat diterangkan mengingat olahraga akan meningkatkan aliran

5
darah ke uterus yang merupakan jalan terpenting bagi suplai nutrien dan metabolisme janin,
terdapat hubungan positif antara berat placenta dan berat badan lahir (Delima et al., 2015).
Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan fisik, sebab berpengaruh positif
terhadap janin, kehamilan, berat lahir dan kesehatan maternal serta mengurangi komplikasi
persalinan seperti persalinan lama dan menurunkan tingkat nyeri. Latihan fisik yang dapat
dilakukan selama masa kehamilan salah satunya adalah senam hamil. Senam hamil selama
kehamilan dapat meningkatkan berat lahir dan mengurangi kejadian prematur dan komplikasi
persalinan (Dariyani et al., 2020).
Sedangkan manfaat dari senam hamil secara teratur sangat membantu dalam menjaga
kesehatan dan kelancaran proses persalinan dan nifas sebab senam hamil akan membuat tubuh
menjadi lentur terutama pada otot-otot jalan lahir. Kelenturan otot ini sangat diperlukan karena
karena saat menghadapi persalinan ibu biasanya dilanda kecemasan dan panik. Selanjutnya
keadaan ini membuat otot menjadi tegang.

PENUTUP
1. Kesimpulan
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan
bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu
penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan hamil dengan
kelainan letak) dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil merupakan bagian dari perawtan
antenatal pada beberapa pusat pelayanan Kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, pusakesmas,
klinik ataupun pusat pelayanan Kesehatan yang lainnya (Muhimah dan Safi’I, 2010).
Pergerakan dan Latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga
sangat berpengaruh terhadap Kesehatan bayi yang dikandungnya. Pada saat bayi mulai dapat
bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran
darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang dikandung. Senam kehamilan akan menambah
jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada
bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancer (Sani, 2002).
Senam hamil bagi ibu hamil adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan
sebagai persiapan untuk proses persalinan nantinya.Selama kehamilan, ibu mengalami
perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan
naik, yang terjadi akibat perubahan hormon. Adapun kecemasan menjelang pesalinan ibu hamil
akan muncul pernyataan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan,
apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin
muncul dalam benak ibu, kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih
lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas
emosional secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam
hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat
diberikan pada ibu hamil.

2. Saran
Sesuai dengan informasi yang telah disampaikan, maka ada beberapa saran pada tulisan ini,
yaitu:
a. Kepada ibu hamil senam hamil akan membantu membuat ibu dan janin tetap sehat serta
sebagai persiapan persalinan. Ibu hamil yang rajin melakukan senam hamil secara teratur
dan benar, proses persalinannya akan lebih mudah. Begitu pula saat setelah melahirkan, ibu
tidak akan berlama-lama merasakan sakit pasca persalinan.
b. Tenaga medis diharapkan agar dapat memfasilitasi keterlibatan klien pada saat senam hamil
tentang manfaat senam hamil, mendukung ibu hamil agar rajin untuk senam hamil, dan

6
menerapkan pelaksanaan senam hamil secara tepat pada ibu dan bayi sebagai persiapan
persalinan.
c. Institusi pendidikan diharapkan agar memberi penekanan materi tentang senam hamil
sehingga pelaksanaan senam hamil dapat dipraktekkan secara tepat dan mengurangi
pendapat-pendapat yang menghambat terlaksananya senam hamil.
d. Sebagai mahasiswa kesehatan khususnya jurusan kebidanan sebaiknya kita harus
memahami bagaimana gerakan gerakan senam yang mudah dan aman untuk dilakukan oleh
ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Angraini, S. (2022). Manfaat Senam Hamil pada Ibu Hamil Trimester III dalam Peningkatan
Kualitas Tidur di Puskesmas Wara Kota Palopo. 1(2), 1–6.
https://doi.org/https://doi.org/10.1234/jics.v1i2.31
Astriana, W. (2020). Pengetahuan Tentang Senam Hamil terhadap Pelaksanaan Senam Hamil
pada Ibu Hamil di Kelas Posyandu. Jurnal Kesehatan Abdurrahman, 9(1), 27–33.
https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.102
Dariyani, S., Octasila, R., & Andriani, D. (2020). Manfaat Senam Hamil terhadap Lama Kala
Ii Persalinan di Puskesmas Caringin Kabupaten Tangerang Tahun 2018 Berdasarkan data
Kementerian Kesehatan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi senam
hamil dan paritas dengan lama kala II di Puskesmas C. Jurnal Kesehatan STIKes Banten
RI, 8(1), 1–4. http://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/76
Delima, M., Maidaliza, & Susanti, N. (2015). Pengaruh Senam Hamil terhadap Penurunan
Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Parit
Rantang Payakumbuh Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Perintis, 2(2), 79–89.
https://jurnal.upertis.ac.id/index.php/JKP/article/view/29
Handayani, P., Aminah, S., Herawati, W., & Iriani, E. (2019). Hubungan Antara Senam Hamil
dengan Lamanya Proses Persalinan Pada Primipara di Puskesmas Segiri Samarinda.
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam, 6(2), 11–20.
https://doi.org/10.36998/jkmm.v6i2.30
Hidayati, U. (2019). Senam Hamil Untuk Masa Kehamilan dan Persiapan Persalinan.
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 8–15.
https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.29732
Kurnia Widya Wati, N. W., Supiyati, S., & Jannah, K. (2018). Pengaruh Senam Yoga terhadap
Kesiapan Fisik dan Psikologis dalam Menghadapi Persalinan di BPM Lasmitasari, S.ST.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(1), 39–47. https://doi.org/10.24853/jkk.14.1.39-
47
Mardalena, M., & Susanti, L. (2022). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Pada
Ibu Hamil Trimester Iii. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), 99–108.
https://doi.org/10.36729/jam.v7i2.857
Pohan, R. A., & Siregar, M. S. (2022). Pelaksanaan Senam Hamil Sebagai Upaya Persiapan
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Semula Jadi Kota Tanjungbalai. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Aufa (JPMA), 4(1), 15. https://doi.org/10.51933/jpma.v4i1.725
Rahayu, D., & Yunarsih. (2019). Hubungan Pengetahuan dengan Pelaksanaan Senam Hamil
Ibu Primigravida. Jurnal Kesehatan, 10(1), 97–106.
https://doi.org/https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v10i1.855
Rusmita, E. (2015). Pengaruh Senam Hamil Yoga terhadap Persalinan di Rsia Limijati
Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), 80–86.
https://doi.org/https://doi.org/10.31311/.v3i2.155
Rustiana, E. R., & Cahyati, W. H. (2013). Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi

7
Tidur Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 113–120.
Sari, A. A., & Puspitasari, D. (2016). Hubungan Senam Yoga dengan Kesiapan Fisik dan
Psikologis Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Kelas Antepartum Gentle Yoga
Yogyakarta. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 207–211.
https://doi.org/10.37341/interest.v5i2.56
Sari, E. (2015). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di RS.
Santa Elisabet Medan. Jurnal Ilmiah Kebidaan IMELDA, 1(1), 44–54.
https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN/article/view/101
Widyawati, & Syahrul, F. (2013). Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan dan
Status Kesehatan Neonatus. Jurnal Berkala Epidemiologi, 1(2), 316–324.
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jbe53f8249247full.pdf
Yuniastari, A. D., P, S. F., & P, D. R. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Pelaksanaan Senam Hamil di Wilayah Puskesmas Purwokerto Barat Tahun 2013.
Kesehatan Masyarakat, 2(5), 283–291.
https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jkm.v2i5.6413

Anda mungkin juga menyukai