Anda di halaman 1dari 19

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HAMIL

1. TOPIK
Senam Hamil

2. PERMASALAHAN
Angka kematian maternal dan perinatal merupakan indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan dan
perinatal. Sampai sekarang angka kematian maternal dan perinatal di
Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu sebab tingginya kematian maternal
dan perinatal di Indonesia dan Negara-negara sedang berkembang lainya
adalah akibat partus lama.( Habibah, 2010)
Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses
yang alamiah. Agar proses alamiah berjalan lancar dan baik serta tidak
berkembang menjadi keadaan yang patologis, tidak berteriak pada kala I
(satu) persalinan yang disebabkan oleh pelepasan oksitoksin dan hipofise
posterior yang menyebabkan nyeri kontraksi uterus dapat dikurangi dengan
perawatan antenatal salah satunya adalah senam hamil.
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama
kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil
produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu
hamil yang tidak melakukan senam hamil. Keuntungan wanita-wanita hamil
melakukan senam hamil secara teratur mencegah terjadinya gestasional
diabetes atau kehamilan dengan diabetes mellitus khususnya pada wanita
hamil gemuk. Bahkan di Amerika, perkumpulan para ahli diabetes telah
menyutujui senam hamil menyerupai suatu terapi tambahan yang berguna
disamping melakukan diet (Mellyana, 2008). Tidak semua ibu hamil dapat
mengikuti senam hamil, hambatan ibu-ibu tidak dapat melakukan senam
hamil dikarenakan ibu-ibu tersebut memiliki penyakit dalam kehamilannya,
seperti penyakit jantung karena target frekuensi jantung pada ibu hamil
sebaiknya tidak melebihi 70% dari denyut nadi semula.

1
Berdasarkan penelitian Hendarmin (2010), di Klinik YK Madira
Palembang tentang pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara senam hamil
terhadap proses persalinan dengan uji statistic (p value = 0,014).
Hasil AMP ( Audit Maternal dan Perinatal) di RSUD Jombang yang
merupakan salah satu rumah sakit rujukan , mendapatkan bahwa penyulit ibu
terbanyak adalah partus lama (16%), disusul partus kasep (11%), preeklamsi
dan eklamsia(6,4%). Sedangkan penyulit bayi terbanyak adalah asfiksia
neonatorum yaitu 57,7%. Ada 3 faktor penyebab persalinan memanjang atau
partus lama yaitu: tenaga jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat
dimanipulasi /dikendalikan adalah masalah power yaitu ditingkatkan dengan
senam hamil.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan peserta penyuluhan
dapat mengerti dan mampu memperagakan atau mempraktekkan senam
hamil dirumah.
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengerti dan memahami tentang :
1. Pengertian senam hamil
2. Tujuan umum dan khusus dari senam hamil
3. Manfaat dari senam hamil
4. Persyaratan senam hamil
5. Cara melakukan senam hamil

4. SASARAN
a. Sasaran langsung
Ibu - ibu hamil yang usia kehamilan lebih dari 5 bulan serta
kehamilannya tidak beresiko

2
b. Sasaran tidak langsung
Ibu-ibu hamil yang usia kehamilan kurang dari 5 bulan dianjurkan untuk
mendengarkan dan tidak memperagakan.

5. MATERI
1) Pengertian
Senam hamil merupakan latihan fisik yang berupa tindakan
relaksasi yang berguna bagi ibu hamil agar dapat mempersiapkan
tubuhnya bagi persalinan serta belajar bernafas dan istirahat pada waktu
yang tepat selama persalinan .(Sarwono, 2008)
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil,
disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ
genital, perut kian membesar dan lain-lain.( Amalia, 2011)

2) Tujuan Umum Dan Khusus Dari Senam Hamil


a. Tujuan umum senam hamil :
Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi
otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan,
mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri
sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing
wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
b. Tujuan khusus senam hamil :
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia
yang berperan dalam mekanisme persalinan,
2. Melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan
proses persalinan,
3. Membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak
napas,

3
4. Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat
mengatur diri pada ketenangan.

3) Manfaat Senam Hamil :


a. Mengoptimalkan kekuatan fisik, ini sangat berguna pada saat proses
kelahiran nanti.
b. Sirkulasi darah akan berjalan dengan baik sehingga kelak akan
membantu dalam penyembuhan setelah melahirkan.
c. Mengurangi bengkak-bengkak pada kaki
d. Menguatkan otot perut dan panggul.
e. Mengurangi resiko gangguan sembelit.
f. Mengurangi kejang-kejang pada kaki/kram/kesemutan.
g. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.
h. Mengurangi rasa mual, nyeri dan pusing

4) Persyaratan Senam Hamil


1. Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi/izin dari dokter/bidan
2. Kehamilan berusia minimal 5 bulan
3. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang
mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur.
4. Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
5. Berpakaian cukup longgar
6. Menggunakan kasur atau matras/jangan dilantai

5) Gerakan-Gerakan Dalam Senam Hamil


Meliputi tiga macam tahap yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan.
1) Pemanasan
Sebelum melakukan senam, sebaiknya terlebih dahulu pemanasan.
Ini berguna agar saat kita senam nanti otot-otot tidak menegang.
Pemanasan dapat dilakukan selama kurang lebih 10 menit.
a. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, jalan di tempat
secara perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

4
Tujuanya adalah untuk meregangkan otot-otot.
b. Masih seperti pada posisi pertama, namun tambahkan :
1. Gerak tangan
 Rentangkan kedua tangan, tekuk ke arah bahu, lalu luruskan
kembali. Lakukan secara berulang ( 1 x 8 hitungan ).

 Rentangkan kedua tangan, tarik ke depan lurus, lipat ke


depan dada, luruskan kembali ke depan dan rentangkan ( 1
x 8 hitungan ).

 Letakkan tangan sejajar dengan badan, putar bahu ke depan


dan ke belakang (1x8 hitungan ).

5
 Letakkan tangan sejajar dengan badan, tarik bahu ke atas
dan ke bawah ( 1x8 hitungan ).

2. Gerak kepala
 Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, tekuk
kepala ke depan dan ke belakang ( 1 x 8 hitungan ).

 Berdiri tegak, letakkan tangan di pinggang, jatuhkan kepala


ke arah bahu kanan kemudian ke bahu kiri ( 1x8 hitungan ).

 Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, putar


kepala ke samping, ke belakang dan ke depan. Lakukan
pemutaran kepala secara bergantian, berlawan arah. Ke
samping, ke depan dan ke belakang.

6
a. Berpeganglah pada sesuatu, misal bahu kursi.
1) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan
pada bahu kursi, tahan.

2) Condongkan badan kedepan, letakkan kedua tangan


pada bahu kursi, gerakkan badan maju-mundur ( 1 x 8
hitungan ).

7
3) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan
pada bahu kursi. Angkat kaki kanan ke samping,
turunkan secara perlahan (1 x 8 hitungan).

4) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan


pada bahu kursi. Angkat kaki kiri ke samping turunkan
kembali secara perlahan (1 x 8

5) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kanan ke


bahu kursi, tangan kiri di belakang, miringkan sedikit
badan ke arah kiri, tahan (15 detik)

6) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kiri ke


bahu kursi, tangan kanan di belakang, miringkan sedikit
badan ke arah kanan, tahan (15 detik).

8
7) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan
pada bahu kursi, tekuk kepala ke bawah, ke atas ( 2 x 8
hitungan )

2) Inti
Setelah pemanasan yang dilakukan dirasa cukup, marilah kita masuk
ke tahap selanjutnya, yaitu tahap inti. Ini berguna untuk penguat otot
kaki dan panggul. Dapat dilakukan selama kurang lebih 20 menit.
i. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua
tangan kesamping badan. Putar pergelangan kedua tangan ( 2 x 8
hitungan ).

j. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua


tangan sejajar dengan badan. Putar pergelangan ke dua kaki ( 2 x 8
hitungan ).

9
k. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di
panggul. Angkat kaki kanan ke atas perlahan turunkan ( 2x8
hitungan ).

l. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di


panggul. Angkat kaki kiri ke atas, perlahan. Turunkan ( 2 x 8
hitungan ).

m. Gunakana matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di


panggul. Angkat kedua kaki bersamaan, perlahan. Turunkan ( 2 x 8
hitungan ).

10
n. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di
belakang paha. Tarik kaki kanan lurus ke arah panggul, luruskan
kembali secara perlahan (2 x 8 hitungan).

o. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di


belakang paha. Tarik kaki kiri ke arah panggul, perlahan luruskan
kembali ( 2 x 8 hitungan ).

p. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di


belakang paha. Tarik kedua kaki secara bersamaan ke arah
panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8 hitungan ).

11
q. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan,
tekuk kaki kanan ke arah panggul, miringkan badan ke arah kiri.
Tahan ( 15 detik ).

Tujuannya adalah untuk menguatkan otot paha.


r. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan,
tekuk kaki kiri ke arah panggul. Miringkan badan ke arah kanan.
Tahan (15 detik).

Tujuannya adalah untuk menguatkan otot paha.


s. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di
panggul. Tekuk dan tarik kaki kanan ke arah perut secara perlahan
( 2 x 8 hitungan ).

t. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di


panggul. Tekuk dan tarik kaki kiri ke arah perut, perlahan ( 2 x 8
hitungan ).

12
u. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di
panggul. Tekuk kedua kaki secara bersamaan ke arah perut secara
perlahan (2x8 hitungan).

v. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tekuk kepala ke arah


dada kemudian ke atas ( 2 x 8 hitungan ).

w. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik punggung ke


depan dan ke belakang ( 2 x 8 hitungan ).

x. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kanan ke arah


pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

13
y. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kiri ke arah
pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

z. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik ke dua kaki secara


bersamaan ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

aa. Posisi badan merangkak. Kemudian merangkaklah sekitar 1 menit.

3) Pendinginan.
Tahap ini penting untuk dilakukan karena berfungsi sebagai relaksasi
otot-otot yang bekerja. Carilah tempat yang paling nyaman, dapat

14
dilakukan dengan duduk di sofa, sandarkan bahu di sofa yang
empuk.
Tujuan : untuk relaksasi otot-otot yang sudah bekerja
a. Berbaringlah dengan mencari posisi yang paling nyaman, misal
dengan miring. Tahan selama 10 detik.
o Kerutkan ujung kaki
o Kerutkan bokong
o Kempiskan perut
o Rapatkan bahu pada bantal pejamkan mata
o Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut ulangi
sebanyak 3x
o Lepaskan semua kerutan , lepaskan semua beban pikiran,
bayangkan ibu jalan di tempat yang indah dengan rumput
hijau, bunga berwarna warni dan burung bernyanyi merdu.

b. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Genggam tangan dan


menekuk jarijari tangan selama 10 detik.

c. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Tekuk jari-jari kaki,


lepaskan (10 detik). Bisa gunakan alat seperti kayu bergerigi
sebagai alat bantu memijat bagian telapak kaki. (10 detik).

15
d. Mengatur pernafasan
 Melalui perut Gunakan matras, posisi badan terlentang,
letakkan kedua tangan di atas perut. Tarik nafas dalam-dalam
dengan menarik perut, kemudian buang nafas tersebut melalui
mulut secara perlahan dengan mengempiskan perut. Lakukan
secara berulang.

6. Melalui dada Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua


telapak tangan di samping dada. Tarik nafas dalam-dalam dengan
mengembangkan dada kemudian buang nafas tersebut melalui mulut
secara perlahan dengan mengecilkan dada. (Renvilia Agnesti dan
Hendrik Linggarjati, 2009 : 7- 46).

6. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

16
7. MEDIA
a. Leaflet
b. LCD dan laptop
8. EVALUASI
Evaluasi struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan senam hamil di laksanakan di poli hamil
b. Pelaksanaan penyuluhan senam hamil sudah dikonsultasikan dengan
pembimbing
c. Peserta hadir datang tepat waktu di tempat pelaksanaan penyuluhan senam
hamil
d. Peserta mengisi lembar absensi
Evaluasi proses
a. Peralatan penyuluhan senam hamil telah dipersiapkan 1 jam sebelum acara
dimulai.
b. Peserta aktif bertanya
c. Tidak ada peserta meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas.
Evaluasi hasil
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Peserta memahami tentang :
 Pengertian senam hamil
 Tujuan umum dan khusus dari senam hamil
 Tahapan dan manfaat dari senam hamil
 Persyaratan senam hamil
 Cara melakukan senam hamil

PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN

17
N ACARA WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
O PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 3 menit Menjawab Menyampaikan Menjawab Leaflet
dan salam salam salam salam LCD
Mendengarkan Menjelaskan Mendengarkan Leptop
Memberi tujuan penyuluhan dan mengikuti Praktek
respon praktek senam senam hamil
hamil

2 Penyampai 35 menit Menyampaikan


Mendengarkan
an materi
dan materi:
dan
memperhatika -Pengertian dari
memprakte
n senam hamil
kkan
-Tujuan umum
senam
dan khusus dari
hamil
senam hamil
-Manfaat senam
hamil
-Persyaratan dari
senam hamil
3. -Cara melakukan
senan hamil

Tanya jawab
Menyimpulkan
3 5 menit
Penutup Menjawab, hasil materi
dan salam Mendengarkan
Menjawab Menyampaikan
salam salam

DAFTAR PUSTAKA

18
Amalia, 2011. Tips Terpenting Kehamilan: Dian Rakyat. Jakarta

Gde Manuaba, Ida B agus . 2009 . Memahami Kesehatan Reproduksi. Arcan :


Jakarta.

M.ochtar, Rustam . 2008 . Sinopsis Obstetri . Penerbit Buku Kedokteran. EGC :


Jakarta

Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka: Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai