Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan
elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan (Siswosuharjo, 2010)
Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, diupayakan dengan makan
teratur, cukup istirahat dan olah tubuh sesuai takaran. Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu
hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari, menurunkan stres akibat rasa cemas
yang dihadapi menjelang persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Sebutkan pengertian senam hamil!
2) Sebutkan tujuan senam hamil!
3) Sebutkan indikasi dan kontra indikasi senam hamil!
4) Jelaskan langkah-langkah senam hamil!

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian senam hamil
2) Untuk mengetahui tujuan dari senam hamil
3) Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari senam hamil
4) Untuk mengetahui langkah-langkah dari senam hamil
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan dengan cara melatih teknik pernafasan dan sikap tubuh
serta melatih otot-otot yang akan berguna dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu
hamil seap menghadapi persalinan secara fisik atau mental (Artikel Senam Ibu Hamil).

Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara
fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara
optimal dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau
tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal,
penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan
disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu
(Manuaba, 1998). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa
pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat
pelayanan kesehatan yang lainnya (Muhimah dan Safi’i, 2010). Pergerakan dan latihan
senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh
terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri,
maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke
dalam aliran darah bayi yang di kandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen
dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran oksigen kepada bayi melalui
plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2002).

2.2 Tujuan Senam Hamil

Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus,
tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1) Tujuan Umum:

a. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian
yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.

b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong
dalam menghadapi persalinan.

c. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

2) Tujuan Khusus:

a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar


panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.

b. Melonggarkan persendian—persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.

c. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.

d. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.

e. Dapat mengatur diri kepada ketenangan.

3.2 Indikasi dan Kontra indikasi Senam Hamil

 Indikasi
Senam hamil baik dilakukan untuk setiap ibu hamil dengan kondisi kandungan
yang sehat, serta tidak mengalami komplikasi atau kelainan. Senam hamil umumnya
berlangsung selama 30 menit per sesi, dan dilakukan setidaknya 3-4 kali dalam
seminggu. Jika ibu hamil belum atau jarang berolahraga sebelumnya, senam hamil dapat
diawali dengan gerakan yang paling ringan dan dilakukan selama 10-15 menit per sesi.
Namun, latihan terus ditingkatkan secara bertahap hingga setidaknya 30 menit per sesi.

 Kontra indikasi
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II
dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun
hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat
operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri
dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin (Adi
Wiyono, 2004).

4.2 Langkah-langkah Senam Hamil

1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah kedepan dan relax.
Dilakukan sebanyak mungkin sebagai posisi sehari-hari.

2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu,
keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Lakukanlah
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pingggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur.

- kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot


dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
3) Siap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh kesamping
kiri/kanan. Kemudian turunkan badan sehingga dada menyebtuh kasur dengan menggeser
siku sejauh mungkin kesamping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit,
kemudian ditingkatkan menjadi 5-10 menit (sesuai kekuatan ibu hamil)

4) Berbaring miring ke kiri, lebih baik kearah punggung bayi, lutut kanan diletakkan
didepan lutut kiri, lebih baik di ganjal bantal. Lutut kanan ditekuk didepan lutut kiri
(lebih baik diganjal bawah). Lengan kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakkan
dibelakang badan.
5) Berabaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal
dan dibawah perutpun sebaiknya diberi bantal. Agar perut tidak menggantung.tutupkan
mata, tenang dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.

6) Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan relax. Lakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin, kemudian mulut
ditutup lalu mengejan seperti buang air besar. Gerakannya kebawah badan dan
kedepan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke posisi awal.
Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval 2 menit.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara
fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan
Lazimnya seorang ibu hamil tetap bekerja selama kehamilannya sehingga sangat
penting pada awal kehamilannya diberikan keterangan tentang pernafasan dasar serta
sikap sewaktu bekerja serta sikap sewaktu bekerja dan waktu senggang.

Senam hamil ini sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap mendapatkan tubuh yang
sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan
perubahan fisik. Senam yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil.

3.2 Saran
Senam hamil dapat dilakukan pada ibu hamil yang tidak mengalami gangguan
masalah kehamilan atau untuk semua kasus kehamilan yang sehat. Tetapi tidak
diperuntukkan bagi kehamilan yang mengalami kondisi-kondisi seperti Hipertensi
akibat kehamilan, Riwayat persalinan kurang bulan, Perdarahan vagina,dan Ketuban
pecah dini.

Anda mungkin juga menyukai