Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Indikator kesehatan yang menjadi bagian dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), indikatornya dapat dilihat dari angka kematian bayi,
angka kematian ibu melahirkan, angka gizi kurang/ buruk dan umur harapan hidup.
Secara fisik dan psikologis seorang ibu pada masa kehamilan akan mengalami
perubahan. Perubahan kondisi fisik dan psikologis ibu selama masa kehamilan akan
memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Perubahan yang terjadi selama
masa kehamilan dapat disikapi melalui latihan fisik yang baik, benar, terukur dan
teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan selama nifas.
Masa-masa kehamilan adalah masa-masa yang menentukan bagi seorang
perempuan, semua wanita ingin sekali bayi dalam kandungan sehat tanpa kekurangan
suatu apapun. Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar,
diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan olah tubuh sesuai takaran.
Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-
hari, menurunkan stress akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.
Kematian ibu dapat dicegah hingga 22%, yaitu melalui antenatal care yang
teratur, mendeteksi dini adanya komplikasi dalam kehamilan, hidup secara sehat
dengan pemenuhan gizi yang seimbang, pelaksanaan inisiasi menyusui dini dalam
persalinan, serta pelaksanaan senam hamil secara teratur. Salah satu kegiatan dalam
pelayanan selama kehamilan yang bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental
ibu hamil adalah senam hamil. Sangat penting bagi wanita untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisiknya bila ia ingin kehamilan yang terbaik dan untuk
menghadapi stress yang dialami tubuhnya karena perkembangan janin. Wanita yang
mengikuti senam hamil terbukti menjalani masa persalinan yang lebih pendek dan
sedikit intervensi serta masa pemulihan yang lebih cepat (Clapp, 2000).
Diantara prediktor kondisi kesehatan di Indonesia, tingkat kematian ibu dapat
dikatakan paling memprihatinkan. Angka kematian ibu (AKI) 307 kematian per
100.000 kelahiran hidup (kh) pada SDKI 2002-2003. Berdasarkan RPJMN 2010-2014
Keputusan Presiden No.5 tahun 2010, Indonesia menargetkan penurunan AKI menjadi
118 per 100.000 kh. Angka kematian ibu melahirkan, tidak mengalami penurunan
dalam 5 tahun terakhir. Target Millennium Development Goals (MDG’s) tahun 2015
yaitu AKI menjadi 102 kematian per 100.000 kh, namun perbandingan angka kematian
ibu saat ini masih 228 jiwa per 100.000 kh, sama seperti tahun 2007 (SDKI, 2007).
Berdasarkan data IBI privinsi Bali angka kematian ibu mengalami peningkatan,
tahun 2010 kematian ibu hanya 55/100.000 kelahiran hidup, dan di tahun 2011 naik
menjadi 65/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu semakin meningkat
disebabkan oleh berbagai komplikasi yang terjadi antara lain, perdarahan 28%, kejang
hamil 24%, infeksi 11%, komplikasi nifas 8%, trauma obstetric 5%, persalinan macet
5%, abortus 5%, dan emboli obstetric 3% (SKRT, 2001).
Kematian ibu di kota Denpasar tahun 2008-2012 mengalami peningkatan, yaitu
3 orang di tahun 2008, 2009 dan 2010, sedangkan tahun 2011 angka kematian ibu
meningkat menjadi 9 orang dan di tahun 2012 meningkat menjadi 10 orang (Laporan
Kesehatan Maternal Neonatal Kab/Kota, 2012).
Bila dilihat dari segi kesehatan, pada umumnya warga masyarakat masih sangat
kurang akan pengetahuan tentang manfaat senam ibu hamil. Hal ini terlihat Kesadaran
masyarakat dalam memeriksakan diri dan mengikuti program kelas ibu hamil masih
terbilang rendah. Seperti yang kita ketahui, ibu hamil merasa lebih malas dan lebih
mudah mengantuk terutama ketika pagi hari. Kondisi ini sangat wajar, terutama jika
ibu memanjakan tubuhnya dengan menikmati tidur-tiduran, tanpa diimbangi dengan
jenis olahraga yang memang cocok untuk ibu yang sedang mengandung. Jika kondisi
ini dilanjutkan hingga kahir masa kehamilan, dapat memberikan efek negative untuk
janin.

B. Rumusan Masalah
Informasi rancu pada daerah yang beredar di tengah masyarakat semakin
meningkatkan jumlah masyarakat yang takut menghadapi proses persalinan normal
karena rasa nyeri yang tidak tertahankan sehingga masyarakat awam mulai beralih ke
persalinan sesar. Padahal dampak negative yang ditimbulkan oleh persalinan sesar
kepada ibu dan janin lebih banyak dibandingkan persalinan normal dan memerlukan
proses penyembuhan serta pemulihan kesehatan yang lebih lama. Terutama bagi ibu
primigravida, kehamilan dan persalinan merupakan hal yang baru bagi mereka. Maka
dari itu diperlukan penyuluhan untuk menggugah atau merubah kebiasaan buruk
terutama pada ibu untuk lebih memperhatikan, merawat dan menjaga kehamilannya
dengan salah satu alternative yaitu senam ibu hamil.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan penyuluhan senam hamil ini adalah untuk menambah
wawasan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya senam hamil untuk ibu-ibu
yang sedang hamil dan ibu hamil dapat merasakan manfaat senam hamil.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan kegiatan senam hamil ini adalah sebagai berikut :
a. Ibu dapat mengetahui arti senam hamil
b. Ibu dapat mengetahui tujuan dari senam hamil
c. Ibu dapat mengetahui mengenai manfaat dari senam hamil
d. Ibu diharapkan mengetahui persyaratan senam ibu hamil
e. Ibu diharapkan mengetahui tata cara senam hamil.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang
dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. (Mandriwati, 2008).Senam
hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001).Senam
hamil adalah sebuah program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu
untuk mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa senam hamil adalah senam yang merupakan suatu
bentuk latihan untuk memperkuat dan juga mempertahankan kelenturan dari dinding
perut, otot-otot dasar panggul yang nantinya akan mempermudah proses persalinan
normal. Senam hamil dilakukan dengan tujuan menjaga kondisi bagian tubuh yang
berperan dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu hamil dapat melakukan
persalinan secara fisiologis atau persalinan normal.

B. Tujuan Senam Hamil


Menurut  Mandriawati (2008)  tujuan senam hamil adalah :
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-
ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses pesalinan.
2. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama kelahiran dan persalinan
dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil, mengharapkan letak
janin normal, mengurangi sesak nafas akibat bertambah besarnya perut.
3. Menguasaai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan penting dalam
persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh yang diatasi
dengan napas dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri pada saat his.
4. Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu
yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
5. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental
yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
6. Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan
mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit
dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan dapat berlatih
agar nafasnya lebih panjang dan tetap relaks.
7. Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
8. Latihan mengejan latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar mengejan
secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
9. Mendukung ketenagan fisik.

C. Manfaat Senam Hamil


Menurut  Mandriawati (2008)  manfaat senam hamil adalah :
1. Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung.
2. Memperbaiki sirkulasi darah
3. Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.
4. Tidur lebih nyenyak.
5. Mengurangi resiko kelahiran prematur.
6. Mengurangi stress.
7. Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah melahirkan.
8. Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.
9. Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam hamil.

D. Syarat yang Harus di Penuhi dalam Melakukan Senam Hamil :


a. Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemriksaan dokter dan bidan.
b. Kehamilan tidak memiliki komplikasi atau keguguran berulang karena jika
dipaksakan akan memperbesar resiko keguguran.
c. Umur kehamilan 20-22 minggu. Senam hamil di anjurkan di lakukan ketika janin
dalam kandungan telah berusia lebih dari 3 bulan karena sebelum usi kandungan
menginjak 3 bulan pelekatan janin di dalam uterus belun terlalu kuat. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus.

E. Tanda dan Gejala Senam Hamil di Hentikan :


a. Timbul nyeri dada, nyeri kepala, persendian.
b. Kontraksi rahim yang lebih sering.
c. Perdarahan pervagina, keluarnya cairan ketuban.
d. Nafas pendek ynag berlebihan.
e. Detak jantung meningkat.

F. Kontraindikasi Senam Hamil


Menurut  Mandriawati (2008) kontraindikasi senam hamil adalah :
1. Kelainan jantung
2. Tromboplebitis
3. Emboli Paru
4. Perdarahan pervaginam
5. Ada tanda kelainan pada janin
6. Plasenta previa

G. Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil


Menurut  Mandriawati (2008)  dianjurkan untuk melakukan senam hamil yaitu setelah
usia kehamilan 22 minggu.

H. Tempat Melakukan Senam Hamil


Untuk menjamin dilakukanya  senam hamil dengan aman dan benar dibutuhkan
tuntunan yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena itu,
dianjurkan agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di
Rumah Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena
ditempat tersebut akan ada saling tukar pengalaman, bertambah semangat juga akan
ada penambahan wawasan bisa diberikan oleh petugas medis yang merangkap sebagai
instruktur. (Kushartanti, 2004).
Namun jika tidak sempat atau jarak rumah terlalu jauh dari Rumah Sakit atau
Klinik, bisa juga dilaksanakan dirumah dengan dibantu instruktur atau ibu sudah
pernah mengikuti senam hamil dan sudah mengerti bagaiman cara melakukannya
misalnya diteras atau diruang keluarga. (Musbikin, 2005).

G. Gerakan Senam Hamil


Gerakan senam hamil menurut Ratna Dewi Pudiastuti, 2011 adalah:
1. Duduk bersila
Sikap duduk dengan perut bagian bawah menekan perut kedalmam rongga panggul
(beserta janinnya) sehingga kedudukan janin dalam kandungan tetap baik lakukan
gerakan pemanasan dengan menggerakan kepala menengok kekanan dan kekiri,
miring kekiri dan kanan. Gerakan dilakukan 8x hitungan.
2. Memutar lengan dan mengencangkan payudara
Letakkan jari-jari tangan di bahu, dua lengan menjepit kedeua payudara dan
mengangkat payudara keatas dengan kedua sikut tersebut.
3. Gerakan relaksasi
Gerakan ini dilakukkan dengan posisi tidur miring dengan kepala ditopang dengan
bahu bantal. Kaki bawah lurus, kaki atas ditekuk.
4. Gerakan pergelangan kaki mmengayuh
Posisi tubuh terlentang kedua kaki lurus. Menekan jari-jari kaki lurus ke bawah dan
ke atas kembali.
5. Mengangkat panggul
Posisi terlentang dengan kedua kaki ditekuk, kedua tangan diletakkan disamping
untuk menahan badan. Tarik nafas, tahan sambilmengencangkan otot panggul,
tahan beberapa detik lalu kembali ke posisi semula sambil menghembuskan nafas.
6. Latihan membrane
Gerakan ini adalah posisi tidur terlentang, rangkul paha dengan tangan sampai
siku, lakukan dengan posisi miring ke kiri dank ke kanan. Gerakan dilanjutkan
dengan posisi terlentang dan merangkul kedua paha dengan lengan sampai siku.
Sambil menarik nafas angkat kepala, Pandangan ke perut. Lalu hembuskan nafas.
lanjutkan dengan memegang pergelangan kaki. Gerakkan dilakukan 8x hitungan.
BAB III
METODE KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan berat badan dan tekanan darah ibu hamil
2. Pemeriksaan kehamilan
3. Kegiatan senam hamil
4. Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang kehamilan dan persalinan.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu yang sedang hamil denagan
usia kehamilan 28 sampai 36 minggu.
C. Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan senam hamil diselenggarakan pada :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat Pelaksanaan :
D. Susunan kepanitiaan
Ketua Pelaksana :
Bendahara :
Sekretaris :
Dokumentasi :
E. Susunan Acara
Waktu Acara Pelaksana
10.00-10.30 Pemaparan kegiatan kepada Panitia
peserta dan pemeriksaan
kehamilan
10.30-11.00 Senam ibu hamil Panitia
11.00- 11.30 Penyampaian materi tentang Ketua Panitia
senam hamil dan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
11.30-11.45 Penutup Panitia
BAB IV
PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat dalam penyuluhan kesehatan yang bertema


kesehatan dengan judul “Senam Ibu Hamil pada Kelas Ibu Hamil” dilaksanakan pada
tanggal . kegiatan ini bertujuan memberikan informasi tentang pentingnya senam ibu
hamil.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah pembuatan planning,
permohonan ijin kegiatan kepada kepala desa dengan melampirkan surat
pengantar, penyajian media dan materi presentasi, video edukatif, tempat dan alat-
alat yang digunakan untuk mendukung kelancaran penyuluhan.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa berperan sesuai tugasnya
masing-masing.
Adapun susunan acara dalam penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan
Diisi dengan ucapan salam dari pembawa acara, perkenalan dan sambutan dari
pembimbing tentang penjelasan tujuan penyuluhan tentang senam ibu hamil.
b. Acara inti
Diisi dengan mengajak peserta untuk menyimak materi dalam bentuk slide dan
ceramah menjelaskan tentang senam ibu hamil.
c. Sesi tanya jawab
Diisi dengan melakukan kegiatan senam ibu hamil dan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya seputar materi yang disampaikan
dan dilanjutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta.
d. Penutup
Mahasiswa menyampaikan kesimpulan dari penyulihan yang telah dilakukan, ucapan
terimakasih, permohonan maaf dan salam penutup. Setelah itu foto bersama. BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dapat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berbentuk senam ibu hamil.
B. Saran
Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengetahui dan paham
tentang senam ibu hamil, untuk pihak perangkat desa membantu mengetahui informasi
tentang senam ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Eisenberg. 1996. Kehamilan ; Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Jakarta :
Arcan.
Huliana, Mellyna. (2006). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Puspa Swara. Jakarta.
Indriatai, MT. (2008). Senam Hamil dan Balita. Cemerlang Publishing. Yogyakarta
Kushartanti.( 2004). Senam Hamil. Lintang Pustaka. Yogyakarta.
Mandriati, G.A. (2008). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. EGC. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetry. Jilid I. EGC: Jakarta.
Musbikin, imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Mitra Pustaka.
Yogyakarta
Pudiastuti, R. A, 2011. Buku Ajar ; Kebidanan Komunitas. Haikhi. Yogyakarta.
LAPORAN PENGGUNAAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian : Senam Ibu Hamil pada Kelas Ibu Hamil
Ketua :
Anggaran : Rp. 2.000.000

NO URAIAN KEGIATAN BIAYA


1 Pembuatan Stiker @3.000 X 50 150.000
2 Fotokopi Materi @2.000 X 50 125.000
3 Pembuatan Leaflet @3000 X 50 150.000
4 Konsumsi Selama Persiapan @20.000 X 3 orang 60.000
5 Transportasi Narasumber 150.000
6 Snack dan Makan Siang 500.000
7 Sewa LCD dan Sound 300.000
8 Doorprize 100.000
9 ATK dan kertas A4, Stopmap 235.000
10 Dokumentasi 80.000
11 Penggandaan dan penjilidan Proposal dan Laporan 150.000
TOTAL 2.000.000

Anda mungkin juga menyukai