PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari
bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang.
Serta siap menghadapi persalinan.
Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan hidup sehat bagi ibu yang akan menghadapi persalinan agar
terwujud derajad kesehatan yang optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan
informasi dari bidan dapat membuat ibu bersalin dapat menjalani
persalinannya dengan tenang.
Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis
belaka, akan tetapi banyak pula diwarnai dengan komponen-komponen
fisiologis. Tetapi ada perbedaan yang dialami oleh ibu yang satu dengan yang
lainnya. Pengalaman di masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda melahirkan
bayinya, dan ada juga ibu-ibu yang sangat suka melahirkan bayinya, yang
kadang-kadang sampai mengalami keadaan abnormal seperti operasi. Untuk
itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan pada ibu bersalin yaitu untuk
mengantisipasi perasaan cemas pada ibu dalam menghadapi persalinan.
B. Rumusan Masalah
1. Promosi kesehatan apa yang diberikan pada ibu hamil ?
2. Promosi kesehatan apa yang debrikan pada ibu bersalin ?
3. Pengkajian pada ibu hamil
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui promosi kesehatan yang diberikan pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui promosi kesehatan yang diberikan pada ibu bersalin
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Istirahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau
mengurangi aktivitas otot. Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita
hamil dianjurkan untuk tidur siang karena udara panas mudah membuat
merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat. Releksasi tubuh yang
sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama pada
saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin
yang dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu
mengetahui bagaimana cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama
angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas
dan hembuskan, lakukan dengan santai.
1. Kegunaan istirahat adalah :
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
2. Cara tidur yang nyaman
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan
tangan kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri
menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu hamil
bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan,
topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan
kemydian ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar
akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk
itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.
C. Kebutuhan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian
tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak
2. Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat
bergerak bebas
3. Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya
keringat sehingga tidak bebas bergerak
4. Menarik : enak dipandang mata
5. Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka
dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan
pada bahan dasarnya.
D. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi
tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan
kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian
ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus,
sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan
II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT.
Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
E. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan
senam hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran
proses persalina, antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar.
Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
1. Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga
proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah,Membimbing wanita
menuju suatu persalinan yang fisiologis,Melonggarkan persendian yang
berhubungan dengan proses persalinan,Cara memperoleh kontraksi dan
relokasi yang sempurna,Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam
persalinan,Dapat mengatur diri pada ketenangan
2. Manfaat senam hamil secara teratur :
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Mengurangi pembengkakan
c. Memperbaiki keseimbangan otot
d. Mengurangi kram / kejang pada kaki
e. Menguatkan otot-otot perut
f. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
3. Syarat mengikuti senam hamil :
a. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
b. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
c. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.
G. Tanda-tanda Dini Bahaya / Komplikasi pada Kehamilan Muda
1. Perdarahan Pervaginam
a. Abortus
Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum usia kehamialan 22
minggu.
Jenis abortus :
1) Abortus spontan
a) Abortus imminens
Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen
Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik
berlebihan, hubungan sex dihentikan sementara, jika
perdarahan berhenti lakukan ANC, jika perdarahan
berlangsung nilai kondisi janin / USG
b) Abortus insipiens
Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi
uterus kuat, ada pembukaan, besarnya uterus sesuai dengan
usia kehamilan.
Penanganan : kuretase
c) Abortus incomplete
Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba
sisa jaringan, uterus berkontraksi.
Penanganan : kuretase
d) Abortus complete
Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan,
perdarahan sedikit tapi nyeri perut bagian bawah, telah terjadi
pengeluaran hasil konsepsi, perdarahan akan berhenti 10 hari
bila berlanjut menjadi endometritis.
Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat
adanya perdarahan, pastikan untuk tetap memantau kondisi
ibu.
2) Abortus provokatus
Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu
Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat
3) Abortus septik : adanya komplikasi pada ibu
4) Missed abortion
Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim
selama 2 bulan atau lebih.
Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil
kembali, amenorrhoe berlangsung terus
Penanganan : di Rumah Sakit
b. Kehamilan Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung
berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
1. Perdarahan sedang banyak
2. Serviks terbuka
3. Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
4. Hyperemesis lebih lama
5. Kram perut bagian bawah
6. Tidak ada tanda-tanda adanya janin
7. Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan : Segera dikeluarkan karena bernahaya.
c. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok
karena hypovolemia, nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor
dalam rongga panggul, gangguan kencing, Hb menurun.
2. Hyperemesis Gravidarum
Adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil.
a. Ringan
Tanda / gejala :
1. Mual muntah terus menerus
2. Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak
menurun
3. Nadi cepat ≥100x/menit
4. Nafas agak cepat
5. Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
6. Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum
vitamin B6, tinggi karbohidrat rendah lemak.
b. Sedang
Tanda / gejala :
1. Mual muntah yang hebat
2. Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
3. Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
4. Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun
5. Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekung.
c. Berat
Tanda / gejala :
1. KU jelek
2. Kesadaran menurun
3. Nadi kecil, halus dan cepat
4. Dehidrasi berat, ikterus
5. Suhu badan meningkat, TD & BB turun
b. Amnionitis
Gejala dan tanda :
1) Cairan vagina berbau
2) Demam menggigil
3) Nyeri perut, uterus nyeri
4) Nadi cepat
5) Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit
c. Vaginitis
Gejala dan tanda :
1) Cairan vagina berbau
2) Tidak ada riwayat KPD
3) Gatal, keputihan, nyeri perut
4) Disuria
J. Persiapan Laktasi
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang
perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
1. Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong
payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.
2. Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”
3. Penyuluhan (audio-visual) tentang :
a. Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
b. Manfaat rawat gabung
c. Perawatan bayi
d. Gizo ibu hamil dan menyusui
e. Keluarga berencana,dll
4. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan
dalam keberhasilan menyusui
5. Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh
faktor-faktor :
1. Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
2. Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam
keluarga / tidak
3. Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau
tidak
4. Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
K. Dukungan Psikologis
Lingkup psikologis meliputi:
1. Support keluarga
2. support tenaga kesehatan
3. rasa aman dan nyaman
4. Persiapan menjadi orang tua, dan persiapan sibling.
B. Perubahan Psikologis
Pada minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya, ibu
banyak di pengaruhi oleh perasaan-perasaan/ emosi-emosi dan
ketegangan. Ibu merasa cemas apakah bayinya dapat lahir lancar, sehat
atau cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong kelahiran bayinya yang di
idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut
terjadi gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah
juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya
dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak
secara langsung merasakan efeknya dari kehamilan.
D. Tanda-Tanda In-Partu
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.
Keluarnya lendir bercampur darah yang labih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks. Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan
telah ada. Seperti telah di kemukakan terdahulu, faktor-faktor yang
berperan dalam persalinan adalah :
Kekuatan mendorong janin keluar (power) :
1. His (kontraksi uterus)
2. Kontraksi otot-otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma
4. Faktor janin
5. Faktor jalan lahir
E. Persiapan Persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya
persalinan, rencana tempat bersalin (di bidan atau rumah sakit), siapa yang
akan menolong (bidan, dokter spesialis kandungan), sarana transportasi.
Dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi perlengkapan bayi seperti :
popok, baju bayi, minyak telon, kayu putih, talk, selimut, selendang, dan
perlengkapan untuk ibu seperti : baju ganti, pakaian dalam, pembalut, kain
panjang, dll.
2. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang
sama sangat bervariasi. Pendekatan yang tepat tampaknya tidak
menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama
persalinan dan melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus ada
alasan yang shahih jika ingin mencampuri proses alami. Namun sangat
ketakutan yang sangat sulit lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang
masing-masing membutuhkan penanganan dengan cara berbeda.
Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang niutrisi pada ibu bersalin
inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan
nutrisi dengan ketakutan makan makanan tertentu.
3. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan
beberapa persiapan yang esensial. Penolong persalinan harus
memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat
melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan
cermat. Pakaian atau handuk hangat harus di siapkan untuk
membungkus bayi agar tetap hangat.
Jadi paling tidak harus ada beberapa bentuk peralatan
melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan
menciprkan lapangan persalinan sebersih mungkin dan memberi
perawatan tali pusat yang adekuat.
4. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan,
tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda.
Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yang dapat di gunakan selama persalinan.
Banyak wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan
pijatan. Ada pula wanita yang memngatasi nyeri dengan cara relaksasi
yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita dari nyerinya secara
hipnotis, musik dan umpan balik biologis.
6. Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani,
kebersihan adalah kebutuhan yang paling penting dan utama.
Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak diperlukan
tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan
air sabun secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama
persalinan untuk mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan atau
penolong persalinan. Tindakan ini meliputi penghindaran kontak
langsung dengan darah dan cairan tubuh lain, penggunaan sarung
tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi, dan dalam
penanganan plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya
episiotomi seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan
tambahan, setelah digunakan instrumen yang tajam di buang.
PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Nama, umur, dan alamat
b. Gravida dan para
c. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
d. Riwayat alergi obat
e. Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama
kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan
bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan
warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah keluar darah
pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan
minum? Apakah ibu kesulitan berkemih?
f. Riwayat kehamilan sebelumnya
g. Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan
h. Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau nyeri
epigastrium)
i. Pemeriksaan fisik
j. Tunjukkan sikap ramah
k. Minta mengosongkan kandung kemih
l. Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna
konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan tubuh
m. Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk
akurasi lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua kontraksi.
n. Pemeriksaan abdomen
o. Menentukan tinggi fundus
p. Kontraksi uterus
2. Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi dan lamanya kontraksi
a. Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)
b. Menentukan presentasi (bokong atau kepala)
c. Menentukan penurunan bagian terbawah janin
d. Pemeriksaan dalam
1) Nilai pembukaan dan penipisan serviks
2) Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk
rongga panggul
3) Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak
orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat,agar melaksanakan
prilaku hidup sehat.
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi Nutrisi,
Istirahat, Pakaian, Mobilisasi & Body mekanik, Exercise/senam hamil,
Imunisasi, Kunjungan pemeriksaan kehamilan, Tanda-tanda dini
bahaya/komplikasi pada kehamilan muda dan lanjut. Juga diberikan promosi
kesehatan tentang Persiapan persalinan dan kelahiran dan Persiapan laktasi.
Lingkup psikologis meliputi Support keluarga, support tenaga kesehatan, rasa
aman dan nyaman
Promosi kesehatan pada ibu melahirkan meliputi beberapa aspek yaitu:
Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan, Prosedur Rutin, Nutrisi,
Tempat Melahirkan, Nyeri Persalinan, Memantau Janin Selama Persalinan,
Kebersihan.
B. Saran
Makalah ini kami buat agar mahasiswa mengetahui bagaimana
melakukan promosi kesehatan pada ibu hamil dan bersalin. Dalam makalah
ini juga masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam penulisan maupun
pemaparan materinya. Saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiati, Yuni ; Heni P.W ; dan Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu
Hamil). Cetakan Keempat. Yogyakarta : Fitramaya.
Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Cetakan
Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sumarah ; Yani Widyastuti ; dan Nining Wiyati. 2009. Perawatan Ibu Bersalin
(Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Cetakan Ketiga. Yogyakarta :
Fitramaya.
Suryani, Eko ; Hesty Widyasih. 2010. Psikologi Ibu dan Anak. Cetakan V.
Yogyakarta : Fitramaya