Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROFESIONALISME BIDAN

Dosen : Murni Lestari, M.Keb


Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Afifah Fawwaz (2215201043)
2. Intang (2215201045)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG PROGRAM STUDI S1


KEBIDANAN AHLI JENJANG TAHUN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
   A.    Latar belakang
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh sejumlah
praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Bidan harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada
ibu selama periode kehamilan, persalinan dan pasca partum, membantu kelahiran sebagai
tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencangkup
tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan
bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.
   B.     Tujuan
1.      Mengetahui tata cara seorang bidan menjadi profesionalisme
2.      Untuk menambah pengetahuan menjadi bidan yang profesional
   C.    Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud profesionalisme bidan ?
2.      Apa yang menjadi tanggung jawab sebagai bidan ?
3.      Apa yang menjadi ciri-ciri profesionalisme bidan ?

  
BAB II
PEMBAHASAN
   A.    Definisi profesinalisme bidan
Profesinalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan.
Bidan profesinal termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional memiliki
9 syarat bidan profesional, meliputi :
1.      Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik,
kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2.      Asuhan ibu hamil
3.      Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4.      Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5.      Asuhan bayi lahir
6.      Asuhan pada bayi balita
7.      Keluarga berencana
8.      Gangguan reproduksi
9.      Kebidanan komunitas
 
   B.     Ciri-ciri jabatan profesional bidan
1.      Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
2.      Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga profesional
3.      Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
4.      Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5.      Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah
6.      Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
7.      Memiliki kode etik bidan
8.      Memiliki etika bidan
9.      Memiliki standar pelayanan
10.  Memiliki standar praktik
11.  Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
dengan kebutuhan pelayanan
12.  Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi
13.  Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
Sehubungan dengan profesinalisme jabatan bidan, perlu dibahas bahwa bidan tergolong
jabatan profesinal.
   C.    Tanggung jawab sebagai bidan profesinal
1.      Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan keterampilan dan
kemahiran agar bertambah luas serta mencangkup semua aspek peran seorang bidan
2.      Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya
melampaui wewenangannya dalam praktik klinik
3.      Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari
keputusan tersebut
4.      Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter, dan perawat) dengan
rasa hormat dan martabat
5.      Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit pendukung
untuk memastikan sistem rujukan yang optimal
6.      Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian sejawat,
pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit maternal atau perinatal
7.      Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik
8.      Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan
9.      Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan
menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.
D.    Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Bidan Yang Professional
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai bidan yang profesional antara laian:
1. Memperkuat organisasi profesi.
Mengupayakan agar organisasi profesi bidan / Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
dapat terus melaksanakan kegiatan organisasi sesuai dengan :
a. Pedoman Organisasi
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
c. Standar Profesi ( Standar Organisasi, Standar pendidikan berkelanjutan, Standar
kompetensi, Standar pelayanan, Kode etik dan Etika kebidanan ).
2. Meningkatkan kualitas pendidikan bidan.
Melalui berbagai jalur pendidikan, baik secara formal maupun non formal. Secara
formal, rencana pendidikan bidan Harni Kusno dalam makalah Profesionalisme Bidan
menyongsong Era Global, sebagai berikut :
a. Pendidikan saat ini ( D III Kebidanan, D IV Bidan Pendidik ).
b. encana pendidikan bidan kedepan ( S1 Kebidanan, S2 Kebidanan dan S3
Kebidanan).
Secara non formal, dapat dengan cara :
a. Pelatihan - pelatihan untuk mencapai kompetensi bidan ( LSS, APN, APK, dll)
b. Seminar – seminar, lokakarya dll
c. Meningkatkan kualitas pelayanan bidan

Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan praktek
mandiri/ bidan praktek swasta ( BPS ). Peningkatan kualitas pelayanan bidan adalah
dengan cara :
a. Fokus pelayanan kepada ibu/ perempuan dan bayi baru lahir
b. peningkatan kualitas pelayanan dilaksanakan melalui pelatihan klinik dan non
klinik, serta penerapan model sebagai contoh : Bidan Delima, Bidan Keluarga,
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik/ SPMKK
c.  Kebijakan dalam pelayanan kebidanan antara lain : Kep.Menkes no. 900 tahun
2002 tentang Kewenangan Bidan, Kep.Menkes no 369/ 2007 tentang Standar
Profesi Bidan, Jabatan Fungsional Bidan, Tunjangan Jabatan Fungsional Bidan.
d. Peningkatan Kualitas Personal Bidan
Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai sejak dalam
proses pendidikan bidan, setiap calon bidan sudah diwajibkan untuk mengenal,
mengetahui, memahami tentang peran, fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus
dapat mencapai kompetensi profesional, kompetensi personal dan universal, dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
1)        Sadar tentang pentingnya ilmu pengetahuan / iptek, merasa bahwa proses
belajar tidak pernah selesai, belajar sepanjang hayat/ life long learning dalam dunia
yang serba berubah dengan cepat
2)        Kreatif, disertai dengan sikap bertanggung jawab dan mandiri. Bidan kreatif
yang bertanggung jawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan kepercayaan diri
sehingga memumgkinkan untuk berprakarsa dan bersaing secara sehat
3)        Beretika dan solidaristik.
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan selalu
berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip keadilan yang hakekatnya berarti
memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya / bersifat tenggangrasa.
E.     Mengetahui pengembangan bidan professional dalam memberi asuhan
Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan
jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri pada suatu
organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasinya.
Pengembangan karir bidan meliputi :
1.      Pendidikan lanjutan
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu untuk meningkatkan kemampuan teknis,
hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan
formal dan non formal.
2.      Job Fungsionl
Job fungsional (jabatan fungsional) merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,
kewajiban hak dan wewenang pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan
tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta kenaikan pangkatnya menggunakan angka
kredit.
Pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab
bidan
Peran fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai :
1.        Pelaksana
2.       Pengelola
3.       Pendidik
4.       Peneliti
6.       Konseling
7.       Pelayanan kebidanan normal
8.       Pelayanan kebidanan abnormal
9.       Pelayanan kebidanan pada anak
10.   Pelayanan KB
11.      Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
BAB III
PENUTUP
   A.    Kesimpulan
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh sejumlah
praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1.      Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik,
kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2.      Asuhan ibu hamil
3.      Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4.      Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5.      Asuhan bayi lahir
6.      Asuhan pada bayi balita
7.      Keluarga berencana
8.      Gangguan reproduksi
9.      Kebidanan komunitas
   B.     Saran
Untuk menjadi bidan yang profesional, seorang bidan harus memenuhi syarat yang telah
ditetapkan, dikarena bidan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pasien yang akan
diberi pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA

Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari, Atik.2008


Yulifah Surachmindari,Rita.Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan.Jakarta
Selatan : Salemba Medika.2013
http://www.scribd.com/mobile/doc/229876482/profesionalisme-bidan
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.
Marmi, 2014.konsep kebidanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.ò

Anda mungkin juga menyukai