Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI FISIOLOGI

MENSTRUASI
PROSES SIKLUS MENSTRUASI
HORMON YANG MEMPENGARUHI
SIKLUS MENSTRUASI
KONSEPSI DAN EMBRIOLOGI
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN DAN
PLASENTA

DOSEN PENGAMPU : YULINA DWI


HASTUTY, S.KEP.NERS. M.BIOMED
• MENSTRUASI
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding
rahim(endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan
kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang
berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan
membentuk siklus menstruasi.
• PROSES SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi adalah perubahan dalam tubuh wanita,
khususnya pada bagian organ reproduksi. Siklus menstruasi pada
tiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-35 hari, namun
rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.

Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:


1. Fase menstruasi
Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, pada
fase menstruasi, lapisan dinding rahim (endometrium) yang
mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding rahim, dan
lendir akan luruh dan keluar melalui vagina.
Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi
dimulai dan bisa berlangsung selama 4–6 hari.
Pada fase ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri di
perut bagian bawah dan punggung karena rahim
berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
2. Fase folikular
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi
hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium atau
indung telur akan memproduksi folikel yang berisi sel
telur. Seiring dengan pertumbuhan folikel ovarium,
dinding endometrium juga akan menebal untuk
“menyambut” sel telur yang diharapkan sudah dibuahi
sperma.
Fase folikular biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28
hari dalam sebuah siklus menstruasi. Durasi waktu yang
dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus
menstruasi seorang wanita berlangsung.
3. Fase ovulasi
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium
akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Sel telur
yang telah matang akan bergerak melalui tuba fallopi
dan menuju ke rahim. Sel telur ini hanya akan
bertahan selama 24 jam.
Jika tidak dibuahi sperma, sel telur akan mati.
Sebaliknya, jika sel telur dibuahi sperma, akan terjadi
kehamilan. Fase ovulasi menandai masa subur wanita.
Ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum
siklus menstruasi berikutnya dimulai.
4. Fase luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan
mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum di
fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon
progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim.
Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi, yang
umumnya, ditandai dengan sejumlah gejala seperti
payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas,
menjadi mudah marah atau emosional.
Proses menstruasi ini terus berputar dan berakhir ketika
seorang wanita sudah memasuki masa menopause.
Biasanya, menopause terjadi saat wanita berusia 40 tahun
ke atas.
• HORMON – HORMON YANG
MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI
1. FSH ( Follicle Stimulating Hormone)
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi,
kadar hormon ini akan meningkat sebelum fase ovulasi.

2. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur
selama ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini
akan merangsang korpus luteum untuk memproduksi hormone
progesteron.
Proses menstruasi yang normal akan terjadi dengan fase-fase seperti di
atas dan berlangsung secara teratur tiap bulannya. Jika proses menstruasi
Anda tidak berjalan normal atau ada gangguan saat menstruasi, segeralah
konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
3. Estrogen
Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam
tubuh, terutama pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon
estrogen juga berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa
pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim
setelah periode menstruasi.

4. Progesteron
Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus
reproduksi dan menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen,
progesteron juga diproduksi di ovarium dan berperan dalam
penebalan dinding rahim.

5. Gn RH (Gonadotrophin-releasing hormone)
Gn RH disebut juga hormon pelepas gonadotropin, Diproduksi oleh
otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada tubuh
untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
• KONSEPSI DAN EMBRIOLOGI
 Konsepsi
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan.
Pengertian konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur
(ovum) dan sperma.
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14
terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah
peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
 Embriologi
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perubahan makhluk hidup atau perkembangan embrio
mulai dari pembuahan sel telur hingga ke tahap janin.
• PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
DAN PLASENTA
Janin 1 – 9 Bulan
Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Berikut tahapan perkembangan janin pada kehamilan trimester pertama atau
tiga bulan pertama:
Bulan pertama
Setelah pembuahan, tahapan awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot akan
menuju rahim dan membentuk morula, yaitu kelompok sel yang bentuknya mirip
buah rasberi. Selanjutnya morula akan melalui beberapa tahapan perkembangan
embrio. Pada bulan pertama, kantung ketuban sudah terbentuk untuk melindungi
embrio dengan cara membungkusnya dengan ketat. Fisik janin juga mulai
terbentuk pada bulan pertama, ditandai dengan kemunculan area menyerupai
lingkaran hitam di wajah yang nantinya berkembang menjadi mata. Perkembangan
fisik juga meliputi bagian rahang bawah dan mulut, serta tenggorokan yang
tumbuh di bagian dalam. Selain fisik janin, plasenta juga mulai terbentuk pada
bulan pertama. Embrio mendapatkan nutrisi dari ibu yang disalurkan melalui
plasenta (Ari-Ari). Organ yang berbentuk bulat datar ini juga berfungsi
menyalurkan kotoran dari janin. Meski embrio baru berukuran 6-7 mm, sirkulasi
darah sudah dimulai. Hal ini ditandai dengan mulai terbentuknya sel darah
Bulan kedua
Pada bulan kedua, tulang sudah mulai terbentuk. Jaringan sistem saraf pusat pun sudah
terbentuk, yaitu berupa otak, saraf tulang belakang, dan jaringan saraf tepi. Pada minggu
kelima, jantung mulai terbentuk, berbarengan dengan sistem peredaran darah.Di kedua sisi
kepala membentuk lipatan kecil sebagai cikal bakal telinga. Bagian wajah pun terus
berkembang. Selain itu, mulai terlihat bentuk awal pertumbuhan tangan dan kaki.Ukuran
embrio pada akhir bulan kedua sekitar 2,5 cm, berat 9,5 g, dengan bagian kepala
berukuran sepertiga dari ukuran seluruh tubuh.

Bulan ketiga
Di bulan ketiga, organ dalam mulai berkembang. Organ hati mulai memproduksi
empedu, sistem urine mulai bekerja, sistem peredaran darah juga mulai beroperasi.
Sebenarnya organ reproduksi sudah mulai mengembang, tetapi jenis kelamin
belum dapat dipastikan meski diperiksa melalui pemeriksaan USG.Tubuh janin
sudah terbentuk lebih lengkap, yaitu sudah memiliki lengan, tangan, tungkai, kaki,
telinga, serta mulai membentuk gigi. Jari-jari tangan serta kukunya juga sudah
mulai terbentuk. Janin sudah dapat membuka mulut serta mengepalkan tangan.
Panjang tubuh janin di bulan ketiga adalah 7,5-10 cm, dengan berat 28 g.
Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Memasuki kehamilan trimester kedua, Anda sudah mulai dapat
mendengar detak jantung janin saat pemeriksaan kehamilan.
Kelamin janin semakin berkembang dan Anda mulai dapat
merasakan gerakannya.

Bulan keempat
Pada masa ini, janin laki-laki sudah memiliki prostat dan
janin perempuan sudah mulai menampakkan folikel pada
ovarium. Tulang janin makin berkembang. Di bagian kepala
sudah tampak pola rambut. Sementara itu, pada bagian
wajah, mata sudah menghadap ke depan dan mulai dapat
bergerak. Posisi telinga juga sudah sesuai tempatnya. Mulut
janin pun mulai dapat mengisap. Panjang janin di usia 14
minggu mencapai 85 mm, dengan berat kira-kira 40 g.
Bulan kelima
Seluruh kulit janin tertutup lapisan putih sebagai pelindung dari cairan
ketuban. Jika jumlah cairan ketuban berkurang, maka kondisi ini bisa
mengganggu kesehatan janin. Lapisan putih ini akan terlepas dengan
sendirinya sesaat ketika janin akan lahir. Otot janin sudah berkembang di
bulan kelima, dan janin mulai dapat bergerak untuk melatih otot. Pada bagian
kepala sudah tumbuh rambut. Punggung dan bahu janin juga ditumbuhi
rambut halus, yang akan hilang menjelang minggu kedua setelah bayi lahir.
Panjang janin di akhir bulan ini adalah 160 mm.

Bulan keenam
Kelopak mata janin sudah jelas dan mata sudah bisa terbuka. Pembuluh vena
tampak melalui kulit janin, sebab kulit sudah muncul dengan tekstur tipis dan 
berkeriput, dengan warna kemerahan. Denyut nadi janin dapat meningkat,
sebagai tanda bahwa janin menanggapi rangsangan, terutama bila mendengar
suara dari luar. Jari tangan dan kaki janin pun sudah tampak jelas. Pada bulan
ini, panjang janin umumnya sekitar 190 mm, dengan berat 460 g.
Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga
Saat memasuki kehamilan trimester ketiga, Anda biasanya tidak sabar ingin segera
melihat wajah bayi Anda. Inilah perkembangan janin saat memasuki trimester terakhir.

Bulan ketujuh
Janin sudah dapat menanggapi cahaya, merasakan sakit,
mendengar suara, dan mengubah posisi posisi tubuh.
Pendengaran janin mulai berkembang dan tubuh mulai
menyimpan lemak. Di bulan ketujuh, panjang janin mencapai 36
cm, dengan berat 900-1.800 g.

Bulan kedelapan
Di bulan ke delapan, bagian dalam janin sudah berkembang lebih baik.
Bagian yang sudah terbentuk tetapi belum sempurna, adalah paru-paru.
Bagian otak berkembang lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya.
Cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan makin tuanya usia
janin. Bayi bergerak lebih aktif ditandai dengan gerakan menendang yang
lebih kencang. Pada saat ini, panjang janin adalah 46 cm, dengan berat 2,27
kilogram (kg).
Bulan kesembilan
Tubuh janin pada saat ini, baik bagian luar maupun dalamnya,
sudah lebih sempurna. Mata dan telinga dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Janin pun lebih peka terhadap rangsangan
berupa sentuhan dan cahaya. Bagian paru-paru sudah hampir
berkembang dengan sempurna. Panjang janin sudah mencapai 46-
51 cm, dengan berat kira-kira 2,5-3,2 kg.Janin pun bersiap
dilahirkan dengan posisi berpindah, yaitu kepala menghadap jalan
lahir dan tubuh menempati bagian bawah panggul ibu.

Selama memantau perkembangan janin dari bulan ke bulan, Ibu pun


harus tetap menjaga kesehatan. Ibu dapat berkonsultasi ke dokter untuk
memantau hal-hal yang berkaitan dengan gangguan kehamilan, serta
merencanakan bagaimana proses persalinan yang nanti akan dijalani.
Kesimpulan :
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim(endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Dan dalam
proses siklus menstruasi terdapat 4 fase yaitu fase menstruasi, fase folikular, fase ovalusi dan fase
luteal. Dimana dalam siklus menstruasi terdapat hormon – hormon yang mempengaruhinya yaitu
FSH, LH, Estrogen, Progesteron dan Gn Rh.
Dan awal dari proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah proses
bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma. Kemudian titik awal dimulai dengan pembuahan, ketika
gamet betina dan gamet jantan bergabung untuk membuat zigot. Sel ini, dipelajari oleh embriologi,
dikenal sebagai embrio hingga melebihi delapan minggu keberadaannya, saat itu mulai disebut
janin. Dapat dikatakan bahwa embriologi fungsinya memberikan informasi yang berguna tentang
awal kehidupan manusia dan tentang berbagai perubahan yang terjadi sebelum kelahiran.
Setelah terjadi pembuahan di dalam rahim, janin akan terus berkembang dari bulan ke bulan.
Perkembangan janin setiap bulan berbeda-beda, baik dari segi ukuran, organ tubuh yang terbentuk,
serta kemampuan fisiknya. Memahami perkembangan janin diharapkan dapat membantu
memastikan kondisi kesehatannya. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 9 bulan (40
minggu atau 280 hari) di hitung dari hari pertama menstruasi terakhir .

Anda mungkin juga menyukai