SEJARAH LAHIRNYA
PANCASILA
Khaira Nisa
Nailah Rizqiyah
Nova Enzelina
Rahmayanti lubis
Kelas : D-IV IB
POLITEKNIK KEMENKES RI
MEDAN JURUSAN KEBIDANAN
MEDAN T.A:2021/2022
KATA PENGANTAR
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila, agar kita
mengetahui bagaimanakah sejarah tentang pancasila. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing , teman-teman dan semua pihak yang telah
mengarahkan, mendukung, serta motivasi yang diberikan dalam pembuatan makalah
ini.
Harapan kami ialah semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan
berbagai pihak. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii BAB 1 PENDAHULUAN
Nilai .......................................................................10
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu negara kesatuan RI.
Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar terbentuknya
Negara dan pandangan hidup bangsa suatu bangsa tidak akan dapat berdiri
dengan kokoh tanpa adanya dasar Negara yang kuat dan tidak akan dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah dan tujuan yang akan dicapai tanpa
pandangan hidup.
Dengan adanya dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam
maupun luar. Dapat diumpamakan, Negara tanpa dasar Negara bagaikan
sebuah bangunan yang tanpa dasar dan bangunan tersebut akan cepat
roboh.Sebagai Warga Negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar
Negara kita (Pancasila) secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat
lebih menghargai dan menjunjung tinggi dasar Negara kita tersebut.
1.3. Tujuan
3
3. Untuk mengetahui isi dari pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia. Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila? Lahirnya pancasila
adalah judul pidato yang disampaikan oleh Sukarno pada 1 Juni 1945.
Sejarah hari lahir Pancasila, diambil dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan
sidang pertama dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei
1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar
negara.
4
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Sukarno
mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan
secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota
BPUPKI.
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil
penggalian Sukarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam
Mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan
sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.
Sehingga tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui
Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung
Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.
A. Kedudukan Pancasila
1. Kedudukan Pertama
Pilar pertama jelas menunjukkan bahwa Indonesia memang negara bangsa yang
berlandaskan Tuhan. Ini mendefinisikan bahwa orang Indonesia percaya bahwa
alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang memegang kendali penuh atas dunia.
Pilar itu juga percaya bahwa Tuhan yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan
serba hadir memiliki rencana unik untuk setiap bangsa, dan Pancasila adalah
karunia unik-Nya bagi orang Indonesia.
Oleh karena itu, setiap penafsiran dan praktik keagamaan yang bertentangan
dengan Pancasila akan bertentangan dengan kehendak mutlak Allah bagi bangsa
ini. Melalui pilar ini orang Indonesia harus melihat dengan jelas bahwa keberadaan
5
Pancasilaberarti bahwa Tuhan selalu bersama bangsa ini di sepanjang proses
kebangkitan nasional dan menjadikan Indonesia menjadi
6
bangsa yang besar dan ditakdirkan Tuhan di masa depan selama kita menjaga
ideologi unik ini bersama kita.
2. Kedudukan Kedua
Pilar kedua menunjukkan bahwa ideologi Pancasila telah memberi kita tujuan
untuk penciptaan masyarakat nasional yang ditandai oleh kemanusiaan yang
beradab. Realisasi ini menuntut di antara banyak lainnya warga yang tercerahkan
yang hanya mungkin jika pendidikan dan kesejahteraan umum disajikan
sebelumnya. Karena “pengembalian investasi terbesar yang dapat diperoleh
negara adalah investasi pendidikan,” melalui pendidikan berkualitas tinggi orang
Indonesia akan tercerahkan, yang pada gilirannya akan menjadi lebih terpelajar,
beradab, dan kaya sepert
3. Kedudukan Ketiga
Pilar ketiga adalah persatuan nasional yang secara otomatis akan dibangun
setelah warga negara yang beradab, tercerahkan, dan sejahtera bangga dengan
bangsa mereka, dan dengan demikian akan dengan senang hati menjaga agar
bangsa mereka bersatu dan kokoh. Dikatakan, ketika kepemimpinan nasional
secara konsisten menggunakan Pancasila sebagai budaya strategis nasional dan
pusat gravitasi, dan mengelola negara ini sesuai dengan nilai-nilai strategis ini,
kesatuan nasional negara pembelahan sosial dalam ini akan terjamin. Dalam
pengertian ini, Pancasila memang sudah menjadi cerita besar pemersatu bagi
bangsa.
4. Kedudukan Keempat
Salah satu cara untuk melacak kualitas demokrasi adalah melalui Indeks
Demokrasi: apakah pemilu nasional bebas dan adil, jaminan keamanan
pemilih,pengaruh kekuatan asing terhadap pemerintah; dan kemampuan para
pegawai negeri untuk menerapkan kebijakan.
Karena sebagian besar kelompok garis keras agama Indonesia adalah anti
demokrasi, ini memang penting bagi pemerintah Indonesia untuk menjamin bahwa
demokrasi Indonesia tidak cacat dan tidak menghasilkan celah-celah yang dapat
dieksploitasi oleh kaum radikal agama dan semakin mempopulerkan ideologi
ekstremis mereka di seluruh masyarakat.
8
perselisihan potensial dalam demokrasi Indonesia harus dikelola dalam tahap
damai dan persuasif yang didasarkan pada aturan hukum. Kita harus menghindari
perluasan perselisihan politik apa pun dalam demokrasi Indonesia untuk meluas
ke tekanan politik, kekerasan politik, dan perang sipil.
5. Kedudukan Kelima
Pilar terakhir adalah keadilan sosial. Ini adalah kondisi ideal kondisi, di mana
tidak ada ideologi politik-agama (termasuk ideologi politik berbasis agama) di
dunia manusia yang tidak sempurna mampu menciptakan dan menetapkan
kondisi kondisi akhir yang sempurna. Karena alasan inilah iman dan agama
Ibrahim percaya akan kedatangan Mesias / Juruselamat / Mahdi di ujung dunia
untuk membangun masyarakat yang benar-benar adil secara sosial dan sosial di
bumi yang dibangkitkan seperti fungsi pancasila sebagai ideologi negara.
Subyek keadilan sosial dan perdamaian yang memiliki kepentingan universal belum
pernah dicapai secara sempurna sepanjang sejarah umat manusia.
Menciptakan keadilan sosial dan perdamaian adalah proses abadi dan
Pancasilamelayani tujuannya untuk membantu orang Indonesia bekerja menuju
tujuan ini. Karena keadilan tidak hanya tentang persamaan di depan hukum tetapi
juga dalam jangka yang lebih luas, maka kepemimpinan politik bangsa yang
berlandaskan Pancasila harus berkomitmen untuk menjamin bahwa sistem
demokrasi Indonesia mampu menawarkan warga negara kita akses terbesar ke
politik yang adil, ekonomi dan sumber daya sosial.
B. Fungsi Pancasila
10
Negara Republik Inodonesia Tahun 1945 secara yuridis-konstitusional
sah,berlaku,dan mengikat seluruh lembaga negara dan setiap warga negara,tanpa
kecuali. Rumusan lengkap sila dalam pancasila telah dimuat dalam Instruksi
Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968 tentang tata urutan dan
rumuan dalam penulisan/pembacaan/pengucapan sila-sila
pancasila,sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
Pancasila sebagai dasar negara menurut Notonegoro seperti dikutip oleh Darji
Darmodihardjo,SH(1995:8) dinyatakan bahwa ‘”diantara unsur-unsur pokok kaidah
negara yang fundamental,asas kerohanian pancasila adalah mempunyai
kedudukan istimewah dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia.
Norma hukum yang pokok disebut pokok kaidah fundamental dari negara itu
dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tepat,kuat,dan tak berubah
bagi negara yang dibentuk,dengan perkataan lain dengan jalan hukum tidak dapat
diubah”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan dan fungsi pancasila
adalah sebagai kaidah negara yang fundamental atau dengan kata lain sebagai
dasar negara.
Cita-cita dan tujuan didirikannya negara akan di jadikan pedomana dan arah
dalam gerak langkah penyelenggaraan pemerintahan negara. Para pendiri negara
indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa indonesia membutuhkan sebuah
11
dasar bagi penyelenggaraan negara. Dasar negara tersebut biasanya disebut
dengan “idiologi negara”
Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya ide,konsep atau gagasan ,cita-cita
12
dan “logos” yang artinya pengetahuan. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang
pemikiran,ide-ide,keyakinan,dan kepercayaan yang dijunjung tinggi noleh suatu
bangsa dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam seluruh gerak
aktivitas bangsa tersebut.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life ,pegangan
hidup,pandangan hidup,atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah
mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang
sama. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia baik dari segi sifat maupun
prilaku masyarakat indonesia harusla di jiwai olah nilai-nilai luhur pancasila
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup tanppa
memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan terombang- ambing dalam
menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakat sendiri maupun
persoalan dunia.
Pandangan hidup adalah suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban
terhadap pertanyaan dasar, dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan .pandangan hidup dalam suatu
bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan dan
kelestarian bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri negara dibuktikan dari pidato
mohammad yamin dalam sidang BPUPKI pertama, dalam sidang BPUPKI
Mohammad Yamin mengatakan :
.......kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran.
Kita bangsa indonesia masuk jang kberadaban dan bkebudajaan kita beribu-ribu
tahun umurnya”
14
2.3. Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai
intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung
kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada
Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif.
3. Persatuan Indonesia.
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk
menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara,
ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
• Nilai dasar
. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945
yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
• Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai sosial atau nilai
hukum, yang selanjutnya akan diurus dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan tempat dan waktu.
• Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan
bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh sungguh hidup dalam
masyarakat atau tidak. Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan
15
berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai positif,
nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau keagamaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya
bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang
menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila
merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai
bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di
antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan
dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan. Pancasila
berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai
kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di
dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam macam
kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di
dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan
kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.
SARAN
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://smpn19.semarangkota.go.id/read/229/sejarah-hari-lahirnya-pancasila-1-juni
https://guruppkn.com/kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai-
nilai-pancasila
17