Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PANCASILA

SEJARAH LAHIRNYA
PANCASILA

Dosen pengampu : Suratno,SPd,MSi

Disusun oleh kelompok II

Intan Permata Sari

Jeshica Martha Simanjutak

Juli Aria Juanda

Khaira Nisa

Lala Julia Bobby Siahaan

Masnila Kasuma Hasibuan

Mustika Syakinah Nuri

Nadila Sovia Agustin

Nadina Afi Alya Nasution

Nailah Rizqiyah

Nova Enzelina

Pinta Ito Siregar

Putri Indah Aulia

Putri Rahma Sabrina

Rahmayanti lubis

Roito Anggi Yosefa Simamora

Kelas : D-IV IB

POLITEKNIK KEMENKES RI
MEDAN JURUSAN KEBIDANAN
MEDAN T.A:2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim... Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pancasila yang berjudul “sejarah lahirnya pancasila” tepat pada waktunya.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila, agar kita
mengetahui bagaimanakah sejarah tentang pancasila. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing , teman-teman dan semua pihak yang telah
mengarahkan, mendukung, serta motivasi yang diberikan dalam pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan makalah


kami ini, baik dari segi bahasa, penyusunan, maupun dari aspek lainnya. Karena pada
dasarnya kesempurnaan hanya milik Allah. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Harapan kami ialah semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan
berbagai pihak. Aamiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI

ii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan makalah 3


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila 4

2.2 Kedudukan Dan Fungsi Pancasila 5

2.3 Panacasila Sebagai Sumber

Nilai .......................................................................10
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu negara kesatuan RI.
Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar terbentuknya
Negara dan pandangan hidup bangsa suatu bangsa tidak akan dapat berdiri
dengan kokoh tanpa adanya dasar Negara yang kuat dan tidak akan dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah dan tujuan yang akan dicapai tanpa
pandangan hidup.

Dengan adanya dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam
maupun luar. Dapat diumpamakan, Negara tanpa dasar Negara bagaikan
sebuah bangunan yang tanpa dasar dan bangunan tersebut akan cepat
roboh.Sebagai Warga Negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar
Negara kita (Pancasila) secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat
lebih menghargai dan menjunjung tinggi dasar Negara kita tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang lahir adalah:

1. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?

2. Apakah kedudukan dan fungsi pancasila di Indonesia?

3. Apa sajakah isi dari pancasila?

1.3. Tujuan

Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya pancasila.

2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi pancasila di Indonesia.

3
3. Untuk mengetahui isi dari pancasila

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Lahirnya Pancasila

Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia. Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila? Lahirnya pancasila
adalah judul pidato yang disampaikan oleh Sukarno pada 1 Juni 1945.

Sejarah hari lahir Pancasila, diambil dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan
sidang pertama dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei
1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar
negara.

Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta


yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung
tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.

4
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Sukarno
mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan
secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota
BPUPKI.

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun


Undang-Undang Dasar (UUD) dengan berpedoman pada pidato Bung Karno
tersebut. Lalu dibentuklah Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad
Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus
Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin yang
ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara
berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan
dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil
penggalian Sukarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam
Mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan
sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Sukarno


tersebut berisi tentang Lahirnya Pancasila.

Sehingga tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui
Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung
Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.

2.2. Kedudukan Dan Fungsi Pancasila

A. Kedudukan Pancasila

1. Kedudukan Pertama

Pilar pertama jelas menunjukkan bahwa Indonesia memang negara bangsa yang
berlandaskan Tuhan. Ini mendefinisikan bahwa orang Indonesia percaya bahwa
alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang memegang kendali penuh atas dunia.
Pilar itu juga percaya bahwa Tuhan yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan
serba hadir memiliki rencana unik untuk setiap bangsa, dan Pancasila adalah
karunia unik-Nya bagi orang Indonesia.

Oleh karena itu, setiap penafsiran dan praktik keagamaan yang bertentangan
dengan Pancasila akan bertentangan dengan kehendak mutlak Allah bagi bangsa
ini. Melalui pilar ini orang Indonesia harus melihat dengan jelas bahwa keberadaan
5
Pancasilaberarti bahwa Tuhan selalu bersama bangsa ini di sepanjang proses
kebangkitan nasional dan menjadikan Indonesia menjadi

6
bangsa yang besar dan ditakdirkan Tuhan di masa depan selama kita menjaga
ideologi unik ini bersama kita.

2. Kedudukan Kedua

Pilar kedua menunjukkan bahwa ideologi Pancasila telah memberi kita tujuan
untuk penciptaan masyarakat nasional yang ditandai oleh kemanusiaan yang
beradab. Realisasi ini menuntut di antara banyak lainnya warga yang tercerahkan
yang hanya mungkin jika pendidikan dan kesejahteraan umum disajikan
sebelumnya. Karena “pengembalian investasi terbesar yang dapat diperoleh
negara adalah investasi pendidikan,” melalui pendidikan berkualitas tinggi orang
Indonesia akan tercerahkan, yang pada gilirannya akan menjadi lebih terpelajar,
beradab, dan kaya sepert

3. Kedudukan Ketiga

Pilar ketiga adalah persatuan nasional yang secara otomatis akan dibangun
setelah warga negara yang beradab, tercerahkan, dan sejahtera bangga dengan
bangsa mereka, dan dengan demikian akan dengan senang hati menjaga agar
bangsa mereka bersatu dan kokoh. Dikatakan, ketika kepemimpinan nasional
secara konsisten menggunakan Pancasila sebagai budaya strategis nasional dan
pusat gravitasi, dan mengelola negara ini sesuai dengan nilai-nilai strategis ini,
kesatuan nasional negara pembelahan sosial dalam ini akan terjamin. Dalam
pengertian ini, Pancasila memang sudah menjadi cerita besar pemersatu bagi
bangsa.

4. Kedudukan Keempat

Yang keempat adalah demokrasi.Demokrasi berbasis Pancasila di Indonesia


bukanlah gaya Barat atau sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan
yang maha tahu. Karena orang Indonesia ingin melihat kebangkitan nasional
mereka, elit politik dan masyarakat demokratis bangsa ini harus secara obyektif
melacak kualitas demokrasi Indonesia secara konsisten.

Salah satu cara untuk melacak kualitas demokrasi adalah melalui Indeks
Demokrasi: apakah pemilu nasional bebas dan adil, jaminan keamanan
pemilih,pengaruh kekuatan asing terhadap pemerintah; dan kemampuan para
pegawai negeri untuk menerapkan kebijakan.

Karena sebagian besar kelompok garis keras agama Indonesia adalah anti
demokrasi, ini memang penting bagi pemerintah Indonesia untuk menjamin bahwa
demokrasi Indonesia tidak cacat dan tidak menghasilkan celah-celah yang dapat
dieksploitasi oleh kaum radikal agama dan semakin mempopulerkan ideologi
ekstremis mereka di seluruh masyarakat.

Begitu demokrasi Indonesia runtuh, demokrasi akan membuka peluang politik


bagi ideologi politik-agama tertentu untuk memajukan agenda mereka dengan
7
menetapkan hukum agama dan sistem negara dari interpretasi mereka sendiri.

Dengan demikian, pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa setiap

8
perselisihan potensial dalam demokrasi Indonesia harus dikelola dalam tahap
damai dan persuasif yang didasarkan pada aturan hukum. Kita harus menghindari
perluasan perselisihan politik apa pun dalam demokrasi Indonesia untuk meluas
ke tekanan politik, kekerasan politik, dan perang sipil.

5. Kedudukan Kelima

Pilar terakhir adalah keadilan sosial. Ini adalah kondisi ideal kondisi, di mana
tidak ada ideologi politik-agama (termasuk ideologi politik berbasis agama) di
dunia manusia yang tidak sempurna mampu menciptakan dan menetapkan
kondisi kondisi akhir yang sempurna. Karena alasan inilah iman dan agama
Ibrahim percaya akan kedatangan Mesias / Juruselamat / Mahdi di ujung dunia
untuk membangun masyarakat yang benar-benar adil secara sosial dan sosial di
bumi yang dibangkitkan seperti fungsi pancasila sebagai ideologi negara.

Subyek keadilan sosial dan perdamaian yang memiliki kepentingan universal belum
pernah dicapai secara sempurna sepanjang sejarah umat manusia.
Menciptakan keadilan sosial dan perdamaian adalah proses abadi dan
Pancasilamelayani tujuannya untuk membantu orang Indonesia bekerja menuju
tujuan ini. Karena keadilan tidak hanya tentang persamaan di depan hukum tetapi
juga dalam jangka yang lebih luas, maka kepemimpinan politik bangsa yang
berlandaskan Pancasila harus berkomitmen untuk menjamin bahwa sistem
demokrasi Indonesia mampu menawarkan warga negara kita akses terbesar ke
politik yang adil, ekonomi dan sumber daya sosial.

B. Fungsi Pancasila

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 1 juni 1945 Ir.Soekarno menyampaikan pertanyaan dan pemikiran


tentang dasar negara apa yang akan dijadikan dasar indonesia merdeka.
Pertanyaan dan pemikiran para pendiri negara mengenai apakah dasar negara
indonesia merdeka. Berhasil di jawab oleh para pendiri negara dalam sidang
BPUPKI dan PPKI dengan merumuskan dan menetapkan pancasila sebagai dasar
negara termaktub dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 alinea keempat terdapat rumus pancasila sebagai dasar negara indonesia.
Pancasila disebut juga sebagai dasar falsafah negara (philosofische Grondslag)
dan ideologi negara (staatidee). Dalam hal ini pancasila berfungsi sebagai dasar
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pengertian pancasila sebagai
dasar negara dinyatakan secara jelas dalam pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang berbunyi “............maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan indonesia itu dalam suatu undang –undang dasar negara indonesia
,yang berbentuk dalam suatu susunan negara indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada........”
9
Rumusan pancasila yang terdapat dalam alinea keempat pembukaan UUD

10
Negara Republik Inodonesia Tahun 1945 secara yuridis-konstitusional
sah,berlaku,dan mengikat seluruh lembaga negara dan setiap warga negara,tanpa
kecuali. Rumusan lengkap sila dalam pancasila telah dimuat dalam Instruksi
Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968 tentang tata urutan dan
rumuan dalam penulisan/pembacaan/pengucapan sila-sila
pancasila,sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .

Peneguhan pancasila sebagai dasar negara sebagaimana terdapat pada


pembukaan, juga dimuat dalam ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 tentang
pencabutan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan
dan pengamalan pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang
penegasan pancasila sebagai dasar negara . walaupun status ketetapan MPR
tersebut saat ini sudah masuk dalam kategori ketetapan MPR yang tidak perlu
dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karna bersifar einmalig (sekali) ,telah
dicabut,maupun telah selesai dilaksanakan

Selain itu, juga di tegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


tentang pembentukan peraturan perundang-undangan bahwa pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Penempatan pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pancasila di tempatkan sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar
filosofi bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara menurut Notonegoro seperti dikutip oleh Darji
Darmodihardjo,SH(1995:8) dinyatakan bahwa ‘”diantara unsur-unsur pokok kaidah
negara yang fundamental,asas kerohanian pancasila adalah mempunyai
kedudukan istimewah dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia.
Norma hukum yang pokok disebut pokok kaidah fundamental dari negara itu
dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tepat,kuat,dan tak berubah
bagi negara yang dibentuk,dengan perkataan lain dengan jalan hukum tidak dapat
diubah”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan dan fungsi pancasila
adalah sebagai kaidah negara yang fundamental atau dengan kata lain sebagai
dasar negara.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Cita-cita dan tujuan didirikannya negara akan di jadikan pedomana dan arah
dalam gerak langkah penyelenggaraan pemerintahan negara. Para pendiri negara
indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa indonesia membutuhkan sebuah
11
dasar bagi penyelenggaraan negara. Dasar negara tersebut biasanya disebut
dengan “idiologi negara”

Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya ide,konsep atau gagasan ,cita-cita

12
dan “logos” yang artinya pengetahuan. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang
pemikiran,ide-ide,keyakinan,dan kepercayaan yang dijunjung tinggi noleh suatu
bangsa dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam seluruh gerak
aktivitas bangsa tersebut.

Dengan dimilikintya suatu pandangan hidup yang jelas,kuat,dan kokoh suatu


bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan dalam memecahkan persoalan
diberbagai bidang kehidupan yang timbul dalam aktivitas masyarakat. Dalam
pandangan hidup terkandung kehidupan yang dicita-citakan yang hendak di raih dan
dicapai sesuai dengan fikiran yang terdalam mengenai wujud kehidupan dalam
berbangsa dan bernegara sehingga suatu bangsa tidak dapat langsung meniru
pandangan hidup bangsa lain.

Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life ,pegangan
hidup,pandangan hidup,atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah
mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang
sama. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia baik dari segi sifat maupun
prilaku masyarakat indonesia harusla di jiwai olah nilai-nilai luhur pancasila

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup tanppa
memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan terombang- ambing dalam
menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakat sendiri maupun
persoalan dunia.

Pandangan hidup adalah suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban
terhadap pertanyaan dasar, dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan .pandangan hidup dalam suatu
bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan dan
kelestarian bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri negara dibuktikan dari pidato
mohammad yamin dalam sidang BPUPKI pertama, dalam sidang BPUPKI
Mohammad Yamin mengatakan :

“.......rakyat indonesia mesti mendapatkan dasar negara jang berasal dari


peradaban kebangsaan indonesia;orang timur pulang-pulang kebudajaan timur”

.......kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran.
Kita bangsa indonesia masuk jang kberadaban dan bkebudajaan kita beribu-ribu
tahun umurnya”

Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa indonesia memiliki nilai-nilai


kehidupan yang paling baik. Disepakatinya pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa indonesia telah melalui serangkaian proses panjang dan pemikiran yang
mendalam dan nantinya dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap,tingkah
laku dan perbuatan dalam hidp bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk
13
mencapai tujuan negara.

14
2.3. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai
intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung
kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada
Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif.

Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proses


lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa
Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila.
Lima sila tersebut adalah:

1. Ketuhanan yang maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan perwakilan, dan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk
menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara,
ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

• Nilai dasar

. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945
yang mencerminkan hakikat nilai kultural.

• Nilai instrumental

Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai sosial atau nilai
hukum, yang selanjutnya akan diurus dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan tempat dan waktu.

• Nilai praktis

Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan
bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh sungguh hidup dalam
masyarakat atau tidak. Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan

15
berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai positif,
nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau keagamaan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya
bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang
menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila
merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai
bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di
antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan
dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan. Pancasila
berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai
kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di
dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam macam
kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di
dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan
kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.

SARAN

Demikianlah makalah berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa


Indonesia” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari,
masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlulah bagi
kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah
ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.

16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://smpn19.semarangkota.go.id/read/229/sejarah-hari-lahirnya-pancasila-1-juni

https://guruppkn.com/kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia

Salikun dan lukman surya putra, Revisi(2017), pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan ,pusat kurikulum dan perbukuan,Balitbang,kemendikbud

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai-
nilai-pancasila

17

Anda mungkin juga menyukai