Anda di halaman 1dari 4

Nama : PUTRI NUR FAHIRAH ARMIATI

Kelas : XI MIPA A

Mapel : BIOLOGY

Soal:

1. Apa yang akan terjadi jika self tell ur yang di lepaskan saat ovulasi tidak di buahi open
sperma?
2. Bagaimana proses terjadi nya fertilisasi?
3. Bagaimana tahap-tahap kehamilan?
4. Bagaimana embrio dalam rahim mendapat perlindungan makanan dan oksigen?
5. Carilah informasi mengenai proses persalinan?
6. Hormon-hormon apa saja yang berperan dalam proses persalinan dan apa fungsinya?

JAWABAN

1. Masa Ovulasi adalah Waktu Paling Subur Wanita, Ini Penjelasannya. Ovulasi adalah proses
pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium ke rahim agar bisa dibuahi oleh sperma.
Jika tidak ada pembuahan ketika ovulasi, maka akan terjadi menstruasi

Secara normal setiap bulan wanita mengalami ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur). Pada
saat itu wanita mengalami masa subur dan dapat terjadi pembuahan, yaitu saat sel telur bertemu
dan dibuahi oleh sel sperma. Namun jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka sel telur beserta
lapisan dinding rahim (yang sebelumnya dipersiapkan untuk menjadi tempat nidasi/perlekatan bagi
janin yang terbentuk jika terjadi pembuahan) akan meluruh dan keluar menjadi darah menstruasi.
Otot-otot rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan darah menstruasi, sehingga pada awal
menstruasi wanita dapat mengalami nyeri haid. Setelah menstruasi, selanjutnya akan kembali terjadi
proses pematangan sel telur yang kembali dipersiapkan untuk pembuahan selanjutnya. Saat sel telur
matang maka akan kembali dilepaskan dari indung telur, yaitu pada saat ovulasi. Demikian seluruh
proses kembali berlanjut secara siklik.

2. Proses Fertilisasi atau Pembuahan pada Manusia

Proses fertilisasi disebut juga dengan proses pembuahan di mana terjadi pertemuan antara sel
sperma dan sel telur di dalam tubuh manusia.

Fertilisasi adalah proses terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma dan ditandai dengan
bergabungnya kedua sel kelamin untuk membentuk zigot. Proses fertilisasi berlangsung di dalam
oviduk (Tuba Falopii).

Proses Fertilisasi pada Manusia


Sebelum terjadi proses fertilisasi, terlebih dahulu terjadi proses percampuran antara suami dengan
istri, di mana sperma masuk ke dalam saluran reproduksi wanita (vagina). Sperma yang dikeluarkan
bisa mencapai 40-150 juta sel sperma yang siap membuahi, namun tak semuanya akan berhasil
masuk dan menembus sel telur.

Hanya ada satu sel sperma yang berhasil masuk menembus sel telur, yang lainnya akan hancur oleh
lendir yang terdapat di dalam uterus dan tuba falopii.

Sperma bergerak cepat menuju uterus hingga oviduk melalui pergerakan ekornya. Di bagian atas
oviduk, proses fertilisasi terjadi. Sel sperma kemudian mengeluarkan enzim agar sel telur bisa
ditembus oleh sel sperma, di mana proses ini membutuhkan waktu tertentu.

3. Kenali Tahap-Tahap Kehamilan Ini

*Trimester pertama

Trimester pertama kehamilan dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi terakhir Anda
sampai minggu ke-13 kehamilan. Selama beberapa minggu pertama kehamilan, kadar hormon akan
berubah secara signifikan. Akibat hormon kehamilan tersebut, Anda akan mengalami beberapa
gejala kehamilan, seperti:

- Payudara terasa nyeri dan terlihat membengkak.


- Tubuh terasa mudah lelah
- Mual di pagi hari (morning sickness), namun mual ini bisa saja muncul di siang, sore,
atau malam hari.
- Emosi cenderung berubah-ubah, misalnya dari senang menjadi cemas, atau tiba-tiba
sedih.

Beberapa gejala lain yang dapat muncul selama trimester pertama adalah sakit kepala, konstipasi,
merasa lebih sering ingin pipis, mengidam, dan hasrat seks berubah.

*Trimester kedua

Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu ke-13 hingga ke-27.Selama trimester kedua,
rasa mual biasanya mulai mereda, emosi lebih terkendali, gairah seksual kembali normal, tubuh
tidak lagi terasa mudah lelah, dan tidur lebih nyenyak. Anda pun akan mulai merasakan gerakan
pertama janin.

Pada tahap kehamilan ini, perubahan fisik mulai terlihat dan bentuk tubuh akan banyak berubah.
Perut dan payudara Anda bertambah besar, serta muncul garis hitam pada perut. Stretch mark pun
mulai muncul di beberapa bagian tubuh, seperti payudara, bokong, paha, dan perut.

*Trimester ketiga

Trimester ketiga merupakan tahap kehamilan terakhir yang berlangsung pada minggu ke-28 hingga
persalinan.Pada tahap ini, perubahan bentuk tubuh semakin terlihat, karena perut bertambah besar.
Berat badan pun akan meningkat sekitar 9-13 kilogram. Akibat pertambahan berat badan ini, sakit
punggung yang sudah Anda rasakan sejak trimester sebelumnya bisa menjadi lebih parah. Anda
bahkan dapat mengalami pembengkakan pada kaki.

Gejala lain yang dapat muncul selama trimester ketiga ini, di antaranya:
- Tubuh terasa cepat lelah.
- Susah tidur.
- Kram kaki terjadi lebih sering dari sebelumnya.
- Payudara mengeluarkan cairan.
- Kulit kering dan gatal, terutama di bagian perut.
- Varises.
- Wasir.
- Hasrat seks kembali menurun.
- Heartburn atau muncul sensasi perih di dada dan perut bagian atas (ulu hati).
- Perubahan suara.
- Mengalami kontraksi palsu lebih sering

4. . * dengan tali pusat atau alantois yang berfungsi untuk :

1. Menyalurkan makanan dan oksigen dari ibu ke bayi


2. Menyalurkan sisa pembakaran dari bayi ke ibu
3. Menyalurkan informasi dari ibu ke bayi.

Jadi dengan tali pusat embrio akan mendapatkan makanan dan oksigen.

4. 1. Tahap pembukaan

Pada fase persalinan dini atau tahap pembukaan, dimulai dari waktu persalinan yang sudah
datang sampai serviks melebar hingga 3 cm. Pembukaan pada kehamilan pertama biasanya
berlangsung selama dua belas hingga empat belas jam. Tetapi lain hal nya dengan kehamilan ke dua
dan seterusnya yang lebih singkat yaitu enam hingga 10 jam saja.

2. Tahap bayi akan lahir

Pada fase aktif ini menunjukkan bayi semakin dekat pada jalan lahir, pembukaan serviks yang semula
hanya melebar tiga centimeter, berlanjut melebar hingga tujuh centimeter. Ini saatnya Mama untuk
pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin terdekat untuk mempersiapkan proses kelahiran.

Tahap ini, kontraksi sakit perut atau mulas yang di rasakan akan makin sering dan intens. Rasa mulas
itu bisa di rasakan dua hingga tiga menit sekali. Ini menunjukkan bahwa waktu bersalin semakin
dekat.

3. Tahap pengeluaran plasenta

Pada fase ini ialah waktu di mana Mama siap melahirkan si Kecil. Sebab leher rahim yang tadinya
sudah mencapai bukaan tujuh cm, akan semakin melebar hingga 10 cm.

Fase ini menjadi waktu yang paling singkat yaitu hanya 30 menit sampai 2 jam. Ketika kontraksi
semakin terasa dan Mama mulai merasa ada dorongan dari si Kecil di dalam perut mama,

Pada tahapan ini Mama akan merasakan sensasi ingin mengejan yang tak tertahankan karena
tekanan kuat yang diberikan oleh bayi. Lalu ketika sudah waktunya, kelahiran bayi dan plasenta pun
akan terjadi bersamaan karena plasenta menempel pada perut bayi. Plasenta akan ke luar disertai
dengan darah kurang lebih antara 100-200cc.
5. 1. Human chorionic gonadotropin hormone (hCG) berfungsi untuk menjaga kehamilan dan
perkembangan janin.

2. Human placental lactogen (hPL)ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan
merangsang kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.

3. Estrogen

*Fungsi dan efek dari hormon estrogen selama kehamilan meliputi:

- Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan nutrisi ke janin.


- Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
- Mendukung perkembangan janin.
- Meningkatkan aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran darah ke kulit, sehingga
menimbulkan kesan glowing pada beberapa ibu hamil.

5. Progesteron
 Meski dapat membawa efek yang tidak menyenangkan, progesteron berperan
dalam:
- Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.
- Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
- Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
-
6. Oksitosin Hormon ini melenturkan leher rahim pada akhir kehamilan, sehingga bayi lebih
mudah untuk keluar. Di saat yang sama, hormon ini juga akan menstimulasi puting susu
untuk memproduksi air susu dan merangsang kelenjar Montgomery di sekitar puting dan
areola, sehingga setelah lahir bayi langsung bisa menyusu.

7. Prolaktin Peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan jaringan payudara


untuk menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang melimpah.

Anda mungkin juga menyukai