FERTILISASI
PENGERTIAN
Fertilisasi (pembuahan) adalah
- Proses masuknya spermatozoa ke dalam ovum.
- Peleburan antara inti sel telur dengan inti
spermatozoa sehingga tumbuh menjadi individu
baru yang disebut zigot.
2. Fertilisasi Eksternal
= proses pembuahan sel telur betina oleh sel telur jantan (peleburan gamet) yang terjadi
di luar tubuh betina.
PROSES FERTILISASI
1. Ovulasi
- Keluarnya sel telur dari ovarium yang normalnya terjadi setiap bulan (Menstruasi).
- Sel telur yang keluar pada masa ovulasi untuk pembuahan adalah sel telur yang sudah
matang oleh hormon Folikel Stimulating Hormone).
- Setelah matantg, sel telur keluar dari folikel sehingga terjadi ovulasi yang dicetuskan
oleh hormon LH (Leutenizing Hormone).’
- Ovulasi umumnya terjadi sekitar 2 minggu sebelum menstruasi selanjutnya.
3. Meningkatnya Hormom
- Sel telur meninggalkan folikel lalu berkembang menjadi Korpus Luteum
(Menghasilkan hormon progesteron).
- Hormon progesteron bertugas untuk menebalkan lapisan dinding rahim dengan
nutrisi dan aliran darah.
4. Sperma Bertemu Sel Telur
- Ketika sperma berhasil sampai di saluran tuba falopi dan menerobos masuk dalam
sel telur, maka terjadi proses pembuahan.
- Saat ini, jenis kelamin dan gen bayi akan ditentukan.
5. Implantasi
- Perpindahan sel telur yang sudah dibuahi ke rahim.
- Sel telur yang sudah dibuahi biasanya menetap di tuba falopi selama sekitar 3-4
hari.
- Pada proses ini, biasanya ada gejala yaitu munculnya bercak darah seperti
menstruasi selama 1-2 hari.
- Dalam waktu 3 minggu, sel telur yang menempel di dinding rahim akan berkembang
menjadi gumpalan dan sel saraf pertama bayi mulai terbentuk.
6. Munculnya Hormon Kehamilan
- Setelah implantasi, tubuh mulai menghasilkan hormon kehamilan (hCG). Hormon
inilah yang dideteksi oleh alat kehamiln.
2. PEMBUAHAN
3. PERTUMBUHAN
• Minggu ke-4, blastokista berkembang
• Minggu ke-5, berubah menjadi embrio
• Minggu ke-6, ukuran bayi seperempat inci.
• Minggu ke-7 dan seterusnya, bayi akan terus berkembang
4. TRIMESTER
TRIMESTER
TRIMESTER I TRIMESTER II Melahirkan
III
Trimester Satu
Proses kehamilan awal biasanya ditandai dengan
terlewatinya haid atau siklus bulanan. Selain itu, proses
kehamilan juga biasanya terlihat dengan bertambahnya
TRIMESTER 1
berat badan pada tubuh, termasuk peningkatan ukuran
payudara. Ibu hamil juga mungkin akan mengalami gejala
tertentu seperti anemia, infeksi saluran kemih, dan BULAN MINGGU
perubahan suasana hati, serta morning sickness.
1 1-4
2 5-8
Embrio dalam rahim ibu hamil juga terus berkembang di 3 9-13
mana sistem saraf dan hati mulai terbentuk. Kemudian,
pada usia 8 minggu, embrio mulai berkembang menjadi
janin. Di usia kehamilan ini, semua organ utama sudah
mulai terbentuk dan jantung bayi mulai berdetak serta
lengan dan kakinya tumbuh lebih panjang.
Trimester Dua
Pada trimester kedua, gejala morning sickness
dan kelelahan berangsur berkurang atau bahkan
hilang sama sekali. Namun, akan terlihat lebih
TRIMESTER 2
banyak perubahan pada tubuh, dimana perut
semakin membesar seiring dengan pertumbuhan
bayi. BULAN MINGGU
4 14-17
Di usia 16 minggu, kulit janin mulai terbentuk
5 18-21
dan hampir tembus cahaya serta mereka sudah
mulai melakukan gerakan mengisap dengan 6 22-26
mulut. Beratnya sendiri mencapai hampir 3 ons
(85,0486 gram). Kemudian, pada minggu ke-
20, bayi bahkan lebih aktif dan mungkin akan
terasa gerakan atau tendangan.
Trimester Tiga
Secara keseluruhan, waktu yang diperlukan untuk proses melahirkan normal dari kala 1 sampai
kala 3 adalah 12–24 jam.
Setelah Melahirkan Normal
Setelah melahirkan normal, ibu harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 1–2
hari.
Berapa kondisi yang mungkin dialami oleh ibu setelah melahirkan normal, yaitu:
Timbul wasir, atau nyeri saat BAB
Susah menahan buang air kecil atau mengompol saat tertawa atau batuk, karena otot panggul
yang lemah
Perdarahan pascamelahirkan (lochia) yang dapat berlangsung sampai beberapa minggu,
kemudian mereda secara bertahap
Keluar kolostrum, yaitu cairan kuning yang keluar sebelum ASI, diikuti keluarnya ASI pada hari
ketiga atau keempat setelah melahirkan
Perut menggelambir akibat otot perut yang meregang sejak masa kehamilan
Komplikasi Melahirkan Normal
• Kelahiran prematur
Lahir secara prematur atau lebih cepat dari seharusnya bisa berbahaya bagi bayi, karena
fungsi dan pertumbuhan organnya belum sempurna.
• Kehamilan postmatur
Kondisi ini dapat membahayakan janin, karena plasenta sudah tidak mampu lagi
memberikan nutrisi yang adekuat kepada janin.
• Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini yang tidak diikuti dengan proses persalinan 6–12 jam setelahnya
bisa meningkatkan risiko infeksi baik pada ibu maupun janin.
• Perdarahan postpartum
Hal ini dapat terjadi akibat rahim robek atau kontraksi rahim yang lemah setelah
melahirkan.
• Emboli air ketuban
Komplikasi ini merupakan masalah yang paling berbahaya, baik saat melahirkan normal
maupun saat operasi caesar.
Melahirkan Melalui Operasi Cesar
Tes yang mungkin dilakukan dokter sebelum Pasien diharuskan berpuasa selama
operasi cesar : beberapa jam dan membersihkan
seluruh tubuh dengan sabun antiseptik
• Pemeriksaan darah sebelum operasi dilakukan. Dokter
Pasien akan disarankan untuk menjalani juga akan meresepkan beberapa obat-
uji darah, agar dapat mengetahui kadar obatan pada pasien sebelum menjalani
hemoglobin serta golongan darah. operasi caesar seperti:
• Amniosentesis
Antibiotik
Tes ini mungkin dilaksanakan, apabila
akan menjalani operasi caesar pada usia Antiemetik (untuk mencegah
kehamilan yang belum mencapai 39 mual)
minggu. Dokter akan memeriksa
kematangan paru-paru janin dengan Antasida (untuk menurunkan
meneliti sampel air ketuban di kadar asam lambung pasien)
laboratorium.
Amniosentesis
Prosedur Operasi Cesar
Persiapan awal yang akan dilakukan adalah Dokter akan memperlihatkan dan memberikan bayi
memberikan anastesi dan mengosongkan pada pasien sesaat sesudah dikeluarkan dari perut.
kandung kemih.
Dokter kemudian akan mengeluarkan plasenta dari
Setelah itu dokter akan membuat sayatan 10
rahim, dan memberikan injeksi hormon oksitosin untuk
sampai 20 centimeter pada perut dan rahim
merangsang kontraksi rahim sehingga perdarahan
pasien.
akan berkurang dan akhirnya berhenti sepenuhnya.
Bayi pasien akan dikeluarkan melalui sayatan
Dokter akan menutup sayatan pada rahim dan perut
yang dibuat. Proses ini biasanya memakan
dengan jahitan
waktu 5 hingga 10 menit.
Seluruh prosedur operasi cesar umumnya akan membutuhkan waktu 40 hingga 50 menit.
Prosedur Operasi Cesar
Perut pasien mulai disayat Menyedot cairan ketuban Bayi mulai dikeluarkan
Penutupan sayatan
dangan jahitan
Sesudah Operasi Cesar
Akan terjadi perdarahan normal (lokia) yang keluar dari Dokter akan melakukan penanganan untuk
vagina pada beberapa hari pertama setelah melakukan mencegah terjadinya pembekuan darah.
operasi caesar. Penanganan yang dapat diberikan antara
lain adalah dengan compression stocking
Pada tiga hari pertama, lokia dapat berjumlah cukup dan maupun dengan injeksi obat-obatan
berwarna merah terang, dan warnanya akan perlahan antikoagulan.
berubah menjadi kecokelatan, hingga akhirnya berwarna
kuning hingga putih.
Selain itu, pasien akan diberikan bantuan
penyuluhan untuk menyusui bayinya.
Apabila darah yang keluar banyak sampai harus
Kateter akan dilepas ketika pasien sudah
mengganti pembalut lebih dari dua kali dalam 1 jam
bisa berjalan atau sekitar 12 hingga 18 jam
selama setidaknya dua jam berturut-turut serta, masih
setelah operasi caesar selesai.
berwarna merah dan jumlahnya masih sangat banyak
pada hari ke-4 setelah operasi cesar, atau apabila lokia
berbau tidak sedap, maka lokia dianggap tidak normal.
Komplikasi Operasi Cesar
Komplikasi Pada Ibu Komplikasi Pada Bayi
• Perdarahan yang semakin parah
• Infeksi luka • Cedera pembedahan
• Pembekuan darah Meskipun jarang, namun sayatan pada
Pasien caesar dapat mengalami pembekuan darah di dalam kulit bayi dapat terjadi selama proses
pembuluh darah, khususnya pada bagian kaki atau organ
panggul.
pembedahan.
• Meningkatnya risiko komplikasi pada proses kehamilan
selanjutnya • Gangguan pernapasan
Operasi cesar dapat meningkatkan risiko masalah untuk Bayi yang lahir melalui operasi caesar
kehamilan berikutnya, seperti jahitan pada rahim terbuka, lebih berisiko untuk bernapas lebih
plasenta menempel pada bagian rahim, dan kematian janin cepat secara tidak normal selama
dalam rahim.
• Efek samping obat anestesi
beberapa hari pertama usai dilahirkan.
Pasien caesar dapat merasakan efek negatif dari anestesi seperti
sakit kepala parah.
• Infeksi dan peradangan pada lapisan membran uterus
Hal ini dapat menyebabkan demam, keluarnya cairan vagina
yang berbau, dan nyeri saat buang air kecil.
TERIMA
KASIH