Anda di halaman 1dari 18

Ditulis oleh Riska Herliafifah Diperbarui Apr 12Ditinjau secara medis oleh dr.

Amanda Rumondang
Sp.OG

Kehamilan: Tanda, Proses Pembuahan, hingga Perkembangan Janin

Kehamilan: Tanda, Proses Pembuahan, hingga Perkembangan Janin

Hal istimewa yang hanya bisa dialami oleh wanita tetapi tidak pada pria yakni kehamilan. Kehamilan
bukanlah proses yang singkat. Butuh waktu dan perjalanan panjang sejak pembuahan,
perkembangan bayi di dalam kandungan, hingga nantinya melahirkan.

Penting untuk mengetahui semua hal seputar masa kehamilan. Yuk, simak informasinya berikut ini!

Apa itu kehamilan?

Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.

Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin.

Kehamilan terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:

Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi berkembang. Kebanyakan
keguguran dan kecacatan lahir muncul selama periode ini.

Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan pertumbuhan janin.

Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau kematangan organ dan pertumbuhan janin.

Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim sampai minggu ke-42.

Namun, janin harus segera dikeluarkan karena berisiko menimbulkan masalah kesehatan, seperti
bayi menelan air ketuban yang sudah terkontaminasi feses (aspirasi mekonium).
Meski kehamilan adalah kondisi yang tergolong umum dan terjadi hanya pada wanita dalam usia
reproduktif, beberapa wanita mungkin mengalami hal ini.

Wanita bisa saja tidak hamil karena memiliki kondisi medis yang dapat membuatnya susah hamil
maupun memilih untuk steril agar tidak hamil.

Apa saja tanda dan gejala kehamilan?

Waktu kehamilan bisa berbeda-beda antarcalon ibu hamil. Gejala kehamilan bisa segera dirasakan
atau mungkin muncul dalam beberapa minggu setelah berhubungan seks terakhir kali.

Setiap wanita pun bisa saja mengalami tanda hamil yang berbeda dengan lainnya.

Namun umumnya, setelah berhubungan intim menunjukkan ciri-ciri hamil, seperti:

telat haid,

mual dan muntah (morning sickness),

payudara nyeri dan puting menggelap,

kram perut,

perut kembung,

lebih emosional,

ngidam,

keluar bercak darah dari vagina (perdarahan implantasi),

merasa cepat lelah, dan

sering buang air kecil.

Sering kencing menjadi tanda kehamilan yang paling konsisten muncul di sepanjang usia kehamilan.

Ini diakibatkan oleh perkembangan rahim dari trimester pertama sampai ketiga yang akan menekan
kandung kemih.
Itulah alasannya kenapa ibu hamil sering terlihat bolak-balik ke kamar mandi, meski baru saja pipis
atau baru sedikit minum.

Kapan saya harus periksa kehamilan?

Ada banyak tanda-tanda yang bisa Anda jadikan patokan usia kehamilan, tapi mengira-ngira dari situ
saja tidak cukup.

Terlebih tidak semua ibu hamil akan mengalami gejala yang seragam. Ada pula ibu hamil yang tidak
pernah mengalami gejala apa pun sehingga tidak menyadari dirinya sedang hamil.

Maka itu, bila Anda mencurigai diri sendiri hamil, ada baiknya segera tes skrining kehamilan.

Kehamilan baru dapat terdeteksi secara akurat oleh alat setidaknya 14 hari setelah telat haid.

Ini karena selama rentang waktu tersebut, tubuh Anda sudah mulai melepaskan hormon human
chorionic gonadotropin (HCG).

hCG adalah hormon khusus dalam urin atau darah yang hanya ada ketika hamil. Sebab hCG hanya
diproduksi setelah sel telur yang sudah dibuahi tertanam pada dinding rahim.

Seterusnya, jumlah hCG akan meningkat setiap hari sepanjang masa hamil.

Ada beberapa cara melakukan tes hamil yang bisa dilakukan ibu hamil, yakni berikut.

Test pack.

Pemeriksaan USG.

Tes darah untuk melihat hormon hCG pada darah ibu hamil.

Bagaimana proses terjadinya kehamilan?

Kehamilan terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sperma lalu tertanam di dalam lapisan rahim dan
kemudian menjadi janin. Janin berkembang selama sekitar 40 minggu.
Kehamilan dimulai dari pertemuan antara sperma dan sel telur ketika pria dan wanita berhubungan
intim.

Berikut ini tahapan berbagai proses pembuahan hingga Anda menjad ibu hamil.

1. Hubungan seks

Pada saat berhubungan intim, pria yang ejakulasi akan mengeluarkan air mani yang mengandung
sperma di dalam vagina.

Setelah masuk, sperma mulai berenang menyusuri leher rahim wanita sampai ke dalam rahim untuk
mencari sel telur yang siap dibuahi sehingga terjadi kehamilan atau pembuahan.

Sel telur wanita dihasilkan oleh indung telur alias ovarium.

Ketika usianya sudah cukup matang, sel telur akan keluar dari ovarium dan berjalan turun ke rahim
melewati saluran tuba falopi. Ini adalah bagian dari proses ovulasi.

Jika sperma berhasil bertemu sel telur di tengah perjalanannya, pembuahan bisa terjadi.

2. Pembuahan

Sperma yang mampu berenang sangat cepat dapat bertemu dengan sel telur dalam waktu 45 menit
hingga 12 jam.

Namun, pada tahap ini kehamilan belum tentu ada karena proses kehamilan belum sepenuhnya
terjadi.

Satu sel telur bisa saja didekati oleh ratusan hingga ribuan sperma sekaligus, tapi hanya sperma yang
paling kuatlah yang bisa menembus dinding terluar sel telur.
Jika sperma sudah berhasil masuk sampai inti sel telur, selanjutnya sel telur akan membuat benteng
untuk mencegah sperma lain masuk.

Sementara itu, sperma “pemenang” dan sel telur kemudian bergabung menjadi satu. Proses ini
dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.

3. Implantasi

Setelah sperma dan sel telur bersatu, materi ini akan bergerak dari tuba falopi menuju rahim
sembari membelah diri menjadi banyak.

Selama perjalanannya, materi tersebut akan membentuk sebuah bola kecil bernama blastokista yang
berisi kurang lebih 100 sel berbeda.

Blastokista umumnya akan sampai ke rahim sekitar 3-4 hari setelah pembuahan. Namun, blastokista
juga bisa mengapung dulu di rahim selama 2-3 hari sebelum akhirnya menemukan dinding rahim
untuk ditempel.

Ketika blastokista sudah menempel di dinding rahim, proses ini dinamakan sebagai implantasi.

Di sinilah proses kehamilan secara resmi dimulai. Namun, Anda belum bisa resmi dikatakan sebagai
ibu hamil pada tahap ini.

4. Pembentukan embrio

Setelah mantap menempel di rahim, blastokista akan mulai berkembang menjadi embrio dan
plasenta. Embrio adalah bakal janin yang ada di rahim.

Sementara plasenta adalah organ berbentuk kantong yang akan menjadi “rumah” bagi embrio untuk
bertumbuh kembang selama 9 bulan ke depan.

Pada tahap ini, Anda sudah bisa dinyatakan sebagai ibu hamil meski tanda-tandanya belum jelas
terlihat.
Seperti apa perkembangan janin berdasarkan usia kehamilan?

Umumnya, hamil berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari atau 9 bulan sampai melahirkan.
Perkembangan 40 minggu usia kehamilan ini kemudian dibagi ke dalam 3 trimester.

1. Trimester pertama (1-3 bulan)

Pada bulan-bulan pertama alias trimester 1 kehamilan, ibu hamil biasanya sudah bisa menunjukkan
tanda-tanda umum seperti morning sickness, kelelahan, dan kenaikan berat badan.

Namun, perut ibu hamil belum terlihat begitu membesar pada trimester awal ini. Sebab, di waktu ini
masih baru ada zigot hasil pembuahan di dalam rahim ibu hamil.

Zigot berubah menjadi embrio yang akan menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi
janin.

Dalam 3 bulan pertama, janin di dalam perut ibu hamil akan mulai membentuk berbagai organ.

Organ yang berkembang antara lain berikut ini.

Otak.

Sumsum tulang belakang.

Organ tubuh lainnya (kepala, mata, mulut, hidung, jari tangan dan kaki, serta alat kelamin).

Jantung bayi juga sudah mulai berdetak sejak awal trimester pertama kehamilan.

Menurut Women’s Health, panjang janin di dalam perut ibu hamil idealnya akan mencapai 7,5 cm
dengan berat sekitar 30 gram.

Perkembangan ini terjadi pada akhir trimester pertama (minggu ke-12 kehamilan).

2. Trimester kedua (3-6 bulan)


Pada trimester kedua kehamilan, gejala morning sickness yang dirasakan ibu hamil sudah mulai
mereda. Namun, ada beberapa ibu hamil yang merasakan gejala, seperti:

Perut mulai kelihatan membesar.

Pusing akibat tekanan darah rendah.

Mulai merasakan bayi bergerak.

Badan pegal-pegal.

Nafsu makan meningkat.

Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong.

Beberapa bagian kulit menggelap, seperti di puting.

Sementara bagi janin di dalam perut ibu hamil, hampir semua organ penting tubuhnya sudah
berkembang penuh.

Janin juga sudah dapat mulai mendengar dan menelan nutrisi dari makanan yang ibu hamil makan.

Menurut American Pregnancy Association, pada akhir trimester kedua berat janin dalam perut ibu
hamil idealnya sudah mencapai 1 kilogram lebih.

3. Trimester ketiga (7-9 bulan)

Di trimester ketiga kehamilan, khususnya di minggu 32 usia kehamilan, tulang pada janin sudah
terbentuk sempurna.

Janin di dalam perut ibu hamil pun bisa membuka dan menutup mata serta merasakan adanya
cahaya dari luar kulit.

Di usia kehamilan ini, berat janin di dalam perut ibu hamil sudah sekitar 3-4 kilogram.

Sementara di usia 36 minggu kehamilan, umumnya posisi kepala janin sudah turun ke jalan lahir.
Jika belum menghadap ke bawah sampai 37 minggu lebih, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk
melahirkan bayi di dalam perutnya dengan operasi caesar.

Beberapa hal lain yang dapat terjadi selama trimester terakhir adalah sebagai berikut.

Janin mulai banyak bergerak di dalam perut.

Mengalami beberapa kali kontraksi palsu.

Merasa mulas.

Payudara memproduksi air susu ibu (ASI).

Sulit tidur.

Pada trimester akhir kehamilan, ibu hamil pastinya banyak mengalami rasa sakit, bengkak di
beberapa bagian tubuh (kaki contohnya), dan bahkan mulai merasa cemas mengenai persalinan
yang akan datang.

Apa yang meningkatkan peluang untuk hamil?

Terdapat banyak hal yang mampu meningkatkan peluang hamil, yaitu sebagai berikut.

Tidak menggunakan kontrasepsi.

Berhubungan intim di masa subur tanpa alat pelindung.

Penggunaan metode kontrasepsi efektif dengan tidak konsisten atau salah.

Beberapa orang mengatakan bahwa makanan tertentu bisa meningkatkan peluang kehamilan, tapi
belum ada bukti ilmiahnya.

Bagaimana cara mengetahui kehamilan?

Kehamilan dapat terdiagnosis melalui cara berikut.

Tes kehamilan rumahan: tes urine mendeteksi adanya human chorionic gonadotropin (hCG).

Tes kehamilan di rumah sakit untuk memastikan akurasi hasil tes kehamilan rumahan.
Tes darah digunakan untuk menentukan kehamilan ketika diagnosis kehamilan paling awal
diperlukan dalam 9-12 hari setelah pembuahan.

Pemeriksaan USG yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk memastikan kehamilan Anda

Selain itu, terdapat serangkaian tes prenatal kehamilan lainnya yang dilakukan secara rutin.

Tes PAPP-A.

Tes screening diabetes kehamilan di minggu 24-28.

Triple elimination test (HIV, HbsAg, Sifilis)

Urinalisis.

Tes darah untuk anemia atau golongan darah.

Ada banyak tes screening yang berguna untuk menemukan kelainan kromosom, misalnya alpha-
fetoprotein (AFP) dan tes triple marker, amniocentesis, chorionic villus sampling (CVS), atau USG.

Apa saja yang penting dilakukan saat menjalani kehamilan?

Wanita yang sedang menjalani masa kehamilan perlu melakukan beberapa hal berikut.

Makan makanan seimbang bergizi yang sering dalam jumlah kecil.

Pemenuhan mikronutrisi dengan konsumsi multivitamin hamil dan makanan bergizi.

Minum 400 mcg asam folat selama beberapa bulan sebelum hamil.

Tidak boleh minum obat kecuali di bawah pengawasan medis.

Dokter akan menyesuaikan perawatan dengan kondisi kesehatan Anda.

Apa saja komplikasi kehamilan yang perlu diwaspadai?

Semua perempuan tentu menginginkan kehamilan mereka berjalan mulus sampai waktunya
kelahiran.

Namun, berbagai perubahan tubuh selama kehamilan pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi.
Ada beberapa komplikasi kehamilan yang umum terjadi harus diwaspadai, yaitu:

Diabetes gestasional.

Preeklampsia.

Keguguran.

Hiperemesis gravidarum (mual muntah hebat).

Infeksi saluran kemih (ISK).

Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

Anemia.

Ketuban pecah dini (KPD).

Plasenta previa.

Ibu hamil perlu waspada dengan kondisi di atas.

Apa makanan yang wajib dihindari saat hamil?

Ibu hamil memang perlu meningkatkan asupan makanan. Namun, tidak semua makanan dapat
dikonsumsi ibu hamil.

Berikut ini ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari wanita saat masa kehamilan.

Ikan yang mengandung tinggi merkuri (ikan makarel dan ikan tuna).

Makanan yang mentah (seperti sushi dan sashimi).

Daging yang dimasak kurang matang.

Telur mentah atau yang dimasak setengah matang.

Buah atau sayuran mentah yang tidak dicuci bersih.

Kafein dan alkohol.

Makanan cepat saji dan makanan kemasan.

Daging jeroan.

Makanan yang harus dihindari ini diketahui lebih berisiko ketimbang efek baiknya.
Apa yang dapat memengaruhi kehamilan?

Hal-hal berikut ini memengaruhi kehamilan, baik secara positif maupun negatif.

Negatif: merokok, alkohol, narkoba, kafein dalam jumlah besar, pemanis buatan, makanan berkalori
tinggi, berlemak tinggi, dan bergula tinggi.

Positif: mengikuti pola makan yang sehat, meningkatkan jumlah buah-buahan, sayur-sayuran, dan
gandum utuh dalam makanan.

Bila ada pertanyaan seputar kehamilan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

https://hellosehat.com/kehamilan/masa-kehamilan/

hamilan

Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

kehamilan-halodoc

Kehamilan adalah salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin
berkembang dalam rahim. Biasanya, proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau lebih dari
sembilan bulan. Waktu ini dihitung dari periode menstruasi yang terakhir.

Biasanya, dokter akan membagi usia kehamilan dalam tiga fase yang berbeda, seperti:

Trimester Pertama (1 hingga 12 minggu)

Meskipun secara fisik perubahan pada ibu belum jelas terlihat, tetapi pastinya terjadi perubahan
besar dalam tubuh ibu, seperti kadar hormon yang berubah secara signifikan. Rahim akan mulai
mendukung pertumbuhan plasenta dan janin. Tubuh juga akan menambah suplai darah untuk
membawa oksigen dan nutrisi ke janin yang sedang berkembang.

Pada trimester pertama ini, janin akan mengembangkan semua organnya pada akhir bulan ketiga.
Makanya, momen-momen ini sangat penting agar ibu hamil mempertahankan pola makan sehat,
termasuk menambahkan jumlah asam folat yang cukup untuk membantu mencegah cacat tabung
saraf pada janin.
Selama trimester pertama, risiko keguguran biasanya cukup tinggi. Oleh sebab itu, ibu harus
menjaga kondisi dan vitalitas tubuh. Tanyakan kondisi kesehatan ibu hamil kepada dokter untuk
penanganan kehamilan yang tepat.

Trimester Kedua (13 hingga 28 minggu)

Trimester kedua adalah periode paling nyaman bagi mayoritas ibu hamil. Sebagian besar gejala
kehamilan awal seperti morning sickness akan menghilang. Perut juga akan mulai terlihat membesar
karena rahim akan tumbuh dengan cepat pada masa-masa ini.

Walaupun gejala mual perlahan hilang, tetapi ada beberapa keluhan umum yang akan dirasakan ibu,
termasuk kram kaki, nyeri di ulu hati, selera makan tinggi, muncul varises, sakit punggung, dan
terkadang hidung tersumbat.

Trimester kedua adalah masa ketika ibu hamil dapat merasakan janin bergerak untuk pertama
kalinya. Biasanya, pergerakan ini terjadi pada minggu ke-20 masa kehamilan. Pada momen ini, janin
bahkan bisa mendengar dan mengenali suara ibu.

Beberapa tes screening biasanya dilakukan pada trimester kedua. Pastikan untuk membicarakan
riwayat medis pribadi dan keluarga kepada dokter untuk mengetahui masalah genetik yang dapat
memberikan risiko pada janin.

Trimester kedua juga menjadi momen ketika bagian-bagian tubuh janin terbentuk seperti jantung,
paru-paru, ginjal, dan otak. Ibu juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi di trimester kedua. Biasanya
selama trimester kedua, dokter menguji diabetes gestasional yang umumnya dideteksi antara
minggu ke-26 dan 28 masa kehamilan.

Trimester Ketiga (29 hingga 40 minggu)

Trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 kehamilan sampai masa kelahiran bayi. Pada
trimester ketiga, janin sudah bisa membuka, menutup mata, dan menghisap jempolnya. Janin bisa
menendang, merenggangkan badan, dan merespon cahaya.

Memasuki bulan kedelapan, pertumbuhan otak akan berlangsung terus dan cepat. Ibu mungkin bisa
mendapatkan bentuk siku atau tumit di perut. Di bulan ke 9 atau usia kehamilan 34-36 minggu paru-
paru sudah matang dan siap bekerja sendiri.
Untuk ibu sendiri akan ada pemeriksaan teratur seperti tes urine untuk mengetahui kadar protein di
dalam tubuh, memeriksa tekanan darah, memantau detak jantung janin, dan persiapan-persiapan
lain menuju proses persalinan.

Proses Terjadinya Kehamilan

Kehamilan dapat terjadi ketika sperma membuahi sel telur setelah dilepaskan dari ovarium selama
proses ovulasi. Telur yang berhasil dibuahi kemudian akan bergerak menuju rahim, tempat proses
implantasi akan terjadi. Ketika proses implantasi berjalan dengan baik maka kehamilan pun dapat
terjadi.

Tanda Kehamilan

Saat hamil, kamu akan mengalami beberapa gejala umum, seperti:

Tidak Menstruasi. Jika kamu terlambat atau tidak mengalami menstruasi, hal ini bisa menjadi tanda
utama dari kehamilan. Namun, ada beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan.

Sakit Kepala. Kondisi ini menjadi tanda lain dari awal kehamilan. Hal ini terjadi akibat peningkatan
hormon dan peningkatan volume darah.

Flek Darah. Beberapa wanita akan mendapati flek darah di awal kehamilan yang merupakan bagian
dari proses implantasi.

Kenaikan Berat Badan. Memasuki trimester pertama kenaikan berat badan tidak akan mengalami
peningkatkan yang besar. Kenaikan berat badan akan terjadi cukup besar ketika memasuki trimester
kedua.

Heartburn. Perubahan hormon pada masa kehamilan memicu ibu hamil mengalami heartburn.

Konstipasi. Perubahan hormon juga membuat metabolisme pencernaan kamu menjadi lebih lambat.
Hal ini membuat ibu hamil rentan mengalami konstipasi.

Perubahan Payudara. Perubahan payudara menjadi salah satu tanda kehamilan. Payudara akan
terasa lebih lembut dan padat.

Mual. Kondisi ini dikenal juga sebagai morning sickness. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon
pada tubuh ibu hamil.

Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan perlu dilakukan saat kamu mengalami kehamilan. Pemeriksaan dilakukan untuk
memastikan kondisi ibu dan janin dalam kondisi yang sehat. Selain memastikan kondisi kesehatan
ibu dan janin, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan gaya hidup dan pola makan yang
perlu dijalankan ibu untuk menjaga kesehatan selama menjalani kehamilan.

Selain itu, saat kehamilan kamu juga akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah dan
melakukan USG. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi dalam
keadaan baik.

Dengan melakukan USG ibu bisa mengetahui berat badan serta tinggi bayi saat pemeriksaan. Ibu
juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi melalui USG saat kehamilan memasuki trimester kedua.

Komplikasi Kehamilan

Ibu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada dokter kandungan untuk
menghindari berbagai komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Ada beberapa komplikasi
yang perlu diwaspadai, yaitu:

Tekanan darah tinggi.

Diabetes gestasional.

Preeklamsia.

Gangguan cemas dan depresi.

Keguguran.

Anemia.

Kematian janin dalam kandungan.

Perawatan Kehamilan

Agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar hingga persalinan, sebaiknya lakukan berbagai
perawatan, seperti:

Mengonsumsi berbagai makanan sehat.

Mengonsumsi suplemen vitamin kehamilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tumbuh
kembang janin dalam kandungan.

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Melakukan pemeriksaan secara rutin.


Menghindari konsumsi makanan mentah atau yang diolah secara tidak matang.

Jangan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Aktif bergerak atau berolahraga.

Penuhi kebutuhan istirahat.

Kelola stres dengan baik.

Kapan Harus ke Dokter?

Selain melakukan pemeriksaan secara rutin, sebaiknya ibu hamil segera mengunjungi rumah sakit
terdekat ketika mengalami beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika hamil, seperti perdarahan,
nyeri pada perut bagian bawah, nyeri punggung, sakit kepala yang disertai gangguan penglihatan,
hingga kontraksi saat usia kehamilan belum memasuki minggu ke 37.

Segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk pertolongan pertama pada ibu
hamil. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

NIH. Diakses pada 2022. About Pregnancy.

Healthline. Diakses pada 2022. What Do You Want to Know About Pregnancy?

NHS. Diakses pada 2022. Pregnancy.

NIH. Diakses pada 2022. What Are Some Common Complications of Pregnancy?

Brigham Health Hub. Diakses pada 2022. 12 Ways to Stay Healthy During Pregnancy.

Very Well Family. Diakses pada 2022. Common Warning Signs to Be Aware of in Pregnancy.

Diperbarui pada 19 Mei 2022.


Pertanyaan Seputar Kehamilan

Bagaimana cara menghilangkan guratan pada perut setelah melahirkan?

Ditanyakan oleh: liemoonica

Dijawab oleh: dr. Verury Verona Handayani

Stretch mark dapat diakibatkan oleh adanya peregangan kulit. Pada umumnya, kondisi ini dialami
oleh ibu hamil atau orang yang mengalami peningkatan maupun penurunan berat badan dalam
waktu singkat. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stretch mark, antara lain:

• Obat-obatan topikal (oles), seperti:

 Krim yang mengandung asam hialuronat (HA) untuk merangsang produksi kolagen pada kulit,
sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan stretch mark. Namun demikian, keamanan dalam
menggunakan asam hialuronat pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti.

 Krim yang mengandung retinoid, yaitu produk turunan dari vitamin A, contohnya obat oles yang
mengandung tretinoin. Krim ini dapat membantu menghilangkan stretch mark yang baru terbentuk,
meningkatkan produksi kolagen, serta membantu kulit tetap kencang dan tidak kusam, sehingga
kulit dapat kembali mulus. Namun demikian, krim ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita
hamil dan menyusui, karena dapat menyebabkan kecacatan pada bayi.

• Prosedur untuk menghilangkan stretch mark, seperti:

 Microneedling, yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa dermaroller.
Prosedur ini menggunakan jarum-jarum berukuran sangat kecil, untuk membuat titik-titik luka yang
sangat halus pada permukaan kulit. Tujuannya untuk memicu produksi kolagen dan elastin, sehingga
memperbaiki tekstur kulit yang mengalami stretch mark.

 Mikrodermabrasi, yang dapat dilakukan untuk mengangkat sel kulit mati atau eksfoliasi, sehingga
akan memicu pertumbuhan lapisan kulit baru yang lebih elastis. Selain sering digunakan untuk
wajah, prosedur ini juga efektif digunakan untuk menghilangkan stretch mark.
 Terapi laser, yang menggunakan sinar laser, untuk merangsang produksi kolagen dan elastin pada
kulit. Terapi ini berguna untuk meregenerasi sel-sel kulit dan memperbaiki struktur kulit.

Apakah gatal2 pada payudara & perut pada ibu hamil 6 bulan itu wajar? Gatal2 nya sampe merah2 &
digaruk jd hitam?

Ditanyakan oleh: fitarizqilailiyah

Dijawab oleh: dr. Verury Verona Handayani

Payudara dan perut gatal pada ibu hamil merupakan salah satu kondisi yang umum dialami. Hal ini
diakibatkan oleh hormon kehamilan dan pertambahan berat badan saat hamil. Payudara dan perut
gatal juga dapat disebabkan oleh iritasi kulit terhadap bahan pakaian, sabun, hingga detergen yang
digunakan untuk mencuci pakaian. Hindari menggaruk kulit yang gatal, karena dapat menyebabkan
kulit iritasi, kulit terluka, dan terasa perih.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi payudara dan perut yang gatal saat hamil,
antara lain:

• Memakai pakaian yang longgar, nyaman, serta terbuat dari katun untuk mengurangi rasa gatal
pada payudara dan perut.

• Memilih sabun mandi yang bebas parfum dan detergen. Ganti sabun mandi dengan yang
mengandung emolien atau pelembap.

• Menggunakan bra menyusui atau nursing bra yang terbuat dari bahan katun yang lembut dan tidak
ada jahitan pada bagian puting, untuk mencegah puting lecet dan gatal.

• Menggunakan losion pelembap yang mengandung vitamin E dan emolien secara rutin. Gunakan
losion pada kulit yang telah dikeringkan dengan menggunakan handuk lembut, segera setelah
mandi.
• Menggunakan petroleum jelly untuk menjaga dan mengembalikan kelembapan kulit, sehingga
dapat mengurangi rasa gatal pada payudara dan perut.

• Mengoleskan minyak esensial, seperti minyak kelapa, zaitun, chamomile, dan pohon teh (tea tree)
untuk mengatasi rasa gatal pada payudara dan perut. Sebaiknya berkonsultasi dahulu ke dokter
sebelum menggunakan minyak esensial

• Mengompres dengan es atau air dingin untuk mengurangi rasa gatal.

Mau tanya apa bahaya bagi ibu hamil yang terkena penyakit jantung koroner saat melahirkan?

Ditanyakan oleh: dessi_lestari05

Dijawab oleh: dr. Rizal Fadli

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh
nadi yang menyediakan darah dan oksigen untuk jantung. Jika sedang mengandung dan mengalami
penyakit tersebut dikhawatirkan adalah anda akan mengalami serangan jantung selama proses
melahirkan. Serangan jantung ini bisa membahayakan anda dan bayi anda. Sebaiknya sebelum
melahirkan, anda harus berkonsultasi dulu kepada dokter jantung. Jika dokter jantung tidak
menganjurkan anda melakukan persalinan yang normal operasi caesar dapat dilakukan demi
keselamatan anda dan bayi.

https://www.halodoc.com/kesehatan/kehamilan

Anda mungkin juga menyukai