PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini
risiko keguguran juga termasuk tinggi.
Zigot adalah sebuah kumpulan sel yang terbagi hingga mencapai 100
sel, yang kemudian disebut dengan blastocyst, yaitu bagian dalam dari sel
yang mana akan membentuk embrio. Sementara bagian luar dari sel akan
membentuk plasenta yang kemudian memberikan nutrisi dan kehidupan
bagi janin.
Walaupun saat ini embrio masih seukuran biji beras, ibu hamil akan
mulai merasakan tanda-tanda awal kehamilan seperti mual muntah di pagi
hari, sering buang air kecil, mengantuk, dan keinginan untuk suatu jenis
makanan. Payudara mulai terasa membesar, dan lebih lembek. Beberapa
ibu bahkan mulai bertambah berat badannya. Tetapi pada umumnya,
karena mual muntah, berat badan akan menurun. Pada masa inilah
biasanya ibu mulai berkunjung ke dokter kandungan, dan pada minggu
kelima ini, USG sudah dapat menangkap detak jantung janin.
Ibu harus extra hati – hati pada trimester pertama ini, karena saat
inilah organ – organ utama janin mulai dibentuk. Sebaiknya ibu
menghindari minum alkohol, obat – obatan tanpa pengawasan dokter,
kafein, dan rokok. Ibu juga dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi,
berolahraga ringan secara teratur dan mengkonsumsi vitamin untuk
memperkuat janin yang biasanya berupa asam folat
Antara minggu ke 16 dan 20, janin mulai dapat mendengar suara dari
luar rahim ibunya, bahkan dapat mengenali suara ibunya sendiri.
Wajahnya pun sudah dapat melakukan bermacam – macam ekspresi seperti
meringis, merengut, tersenyum, dan lain – lain. Kepalanya mulai tumbuh
rambut, tengkorak-nya pun mulai mengeras, dan jutaan syaraf kecil pada
otaknya mulai memerintahkan otot untuk bergerak. Organ reproduksi-nya
mulai terlihat jelas. Di akhir minggu ke 19 atau 20, ibu mulai dapat
merasakan tendangan kecil pada dinding rahim.
Beberapa wanita hamil terlihat lebih cerah dan “bersinar”. Hal ini
mungkin disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke wajah ibu. Banyak
pula ibu hamil yang pada perut bagian bawahnya timbul garis – garis
hitam. Garis – garis hitam ini timbul karena adanya peningkatan pada
pigmen kulit atau melanin, yang biasanya akan hilang setelah melahirkan.
Pada beberapa wanita juga akan timbul stretchmark yang biasanya juga
akan hilang setelah melahirkan.
Minggu 27 adalah minggu terakhir dari trimester kedua. Saat ini, janin
telah tumbuh hingga 35 cm dengan berat sekitar 1 kg. Tubuhnya sudah
terlihat seperti bayi yang baru lahir. Jika terpaksa dilahirkan pada masa
ini, ia sudah mempunyai kemungkinan untuk hidup walaupun akan
menghadapi banyak masalah bersangkutan dengan kesehatannya.
Rahim ibu mulai terasa sesak baginya, sehingga gerakan janin tidak
leluasa seperti sebelumnya. Tendangan – tendangannya mulai terasa lebih
kencang daripada sebelumnya, dan terkadang membuat perut ibu berubah
bentuk karena posisi janin yang berubah – ubah dan terus bergerak.
B. Antenatal Care
Pengertian Antenatal Care /Asuhan antenatal adalah suatu program
yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang
aman dan memuaskan.
1. Pemberian Tablet Fe
1) Tablet Fe dapat diberikan setelah rasa mual hilang.
2) Pemberian minimal 90 tablet selama kehamilan.
3) Tablet Fe tidak boleh diminum bersama kopi atau teh.
4) Tablet Fe bisa diberikan secara bersamaan dengan vitamin C.
Riko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan
ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan pada ibu hamil yang
masih sehat dan merasa sehat. Kemudian pada setiap kontak dilakukan
skrining berulang, secara periodic berulang 6 kali selama kehamilan sampai
hamil genap enam bulan.
1. Melakukan Deteksi dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor
resikonya.
2. Menemukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan
terjadinya risiko kematian/kesakitan ibu
3. Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE), mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam
keluarga, agar tahu, peduli dan patuh untukpersiapan mental, biaya
dan transportasi dalam pengambialan keputusan untuk perencanaan
tempat dan penolong menuju persalinan aman.
4. Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara
memberi informasi, adanya faktor resiko dan kelompok resiko pada
ibu hamil.
1. 1. Bayi
1. Bayi lahir belum cukup bulan.
2. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
3. Janin mati dalam kandungan.
4. 2. Ibu
1. Keguguran (abortus).
2. Persalinan tidak lancar / macet.
3. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
4. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
5. Keracunan kehamilan/kejang-kejang.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Darah
Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah
untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18
kehamilan. Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi
menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti spina bifida
(perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau anencephali
(tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar
MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi
dengan berat lahir rendah.
4. Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan strukturapada janin,
seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang.
Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh
faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada minggu ke-12 kehamilan.
Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi
plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh
cacat yang diderita janin.
5. Amiosentesis
Sampel darah janin yang diambil dari tali pusar. Langkah ini diambil
jika cacat yang disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan
USG. Biasanya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Tes
ini bisa mendeteksi kelainan kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen
tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis atau rubela, juga kelainan pada
darah (rhesus), serta problem plasenta semisal kekurangan oksigen.
7. Fetoskopi
H. Prognosis
1. 1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehantan
2. 1) Alasan masuk rumah sakit
b. Pemeriksaan fisik
3) Mengukur TTV
11) Thoraks paru: Pneumonia/ edema paru pada ibu hamil akibat
kelanjutan edema anasarka. Jantung: Dekom
12) Abdomen: Nyeri ulu hati, bising usus tidak normal, cepat/ lambat.
Mengukur tinggi fundus.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran