Anda di halaman 1dari 5

Masa remaja umumnya identik dengan kegalauan.

Masalah ini terjadi karena kebimbangan


mereka dalam mengambil keputusan dari suatu tindakan. Faktor semacam ini umumnya terjadi
hampir pada semua remaja.

Akibat dari hal ini, banyak dari mereka yang kerap melakukan tindakan menyimpang di luar
norma-norma yang ada. Jika tidak ditangani sesegera mungkin, masalah psikologis ini akan
berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari nantinya.

Untuk itulah, berikut kumparan (kumparan.com) rangkum beberapa jenis gangguan psikologis
yang umumnya terjadi pada remaja, dan harus segera dihindari. Apa saja?

1. Depresi

Depresi (Foto: Thinkstock)


Dilansir Antara, dampak depresi mempengaruhi sekitar 350 juta orang di seluruh dunia.
Akibatnya, kehidupan para pasien selama beberapa dekade terganggu, mempengaruhi fungsi
hubungan, pekerjaan dan kemampuan.

Gangguan ini juga bisa memicu bunuh diri, yang menjadi penyebab jutaan kematian setiap
tahunnya. Untuk itulah, remaja memerlukan bantuan dari orang dewasa untuk membimbing
segala perubahan fisik dan emosi yang mereka alami.
ADVERTISEMENT
2. Social Anxiety Disorder

Ilustrasi remaja wanita galau. (Foto: Ryan McGuire/Pixabay)


Menurut Teen Mental Health, Social Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan sosial adalah
situasi di mana seorang individu merasa cemas ketika berhadapan orang banyak. Pengidap
penyakit ini biasanya takut akan dihina, kritik, atau dipermalukan, sehingga tidak memiliki
keberanian dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Bedasarkan data yang dikutip dari Antara, salah satu cara mengatasi masalah ini adalah melalui
terapi perilaku kognitif, yaitu mengubah persepsi si penderita terhadap kecemasan yang
berlebihan tersebut.
Ketakutan ekstrim untuk berinteraksi dengan orang lain dapat membuat penderita gangguan
kecemasan sosial menghindari situasi kebersamaan, sekalipun berarti dapat berisiko kehilangan
pekerjaan atau jauh dari keluarga dan teman-teman.

3. ADHD

Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)


Attention Defisit Hyperactivity Disorder adalah penyakit yang membuat penderitanya tidak
dapat berkonsentrasi atau fokus, hiperaktif atau tidak dapat mengontrol perilaku menyimpang
yang sering dilakukannya.

ADVERTISEMENT
Menurut National Resource Center on ADHD, jika tidak ditangani serius, remaja yang
mengalami masalah ini akan banyak melakukan perilaku menyimpang. Beberapa di antaranya
seperti kemarahan yang berlebih, mudah tersinggung, menolak patuh terhadap aturan, sampai
melukai orang lain bahkan hewan.

Gejala ini umumnya terjadi karena faktor genetis dan lingkungan. Cara untuk menangani hal ini
umumnya dilakukan dengan terapi perilaku, yaitu memberikan penyuluhan dan pengawasan
pada perilaku si penderita. Selain itu, dapat juga dilakukan terapi keluarga, dengan memberikan
dukungan moril lewat orang tua dan kerabat.
4. Bipolar Disorder

Penderita bipolar mengalami depresi. (Foto: Thinkstock)


Menurut Stanford Children’s Health, gangguan bipolar merupakan kelainan suasana hati yang
menyebabkan penderitanya mengalami perubahan mood yang sangat cepat. Penderitanya
terkadang merasa senang, namun berubah menjadi sedih tiba-tiba.

Gejala-gejala yang terjadi adalah sering merasa sedih terus menerus, merasa putus asa sampai
ingin mati. Medikasi obat, psikoterapi, hingga terapi keluarga menjadi cara yang tepat untuk
menangani masalah ini.

5. Schizophrenia
Ilustrasi pasien bipolar. (Foto: Thinkstock)
Menurut Mental Health America, gangguan schizophrenic ini mempengaruhi persepsi seseorang,
sehingga membuat penderitanya mengalami halusinasi berlebihan, pemikiran aneh, sampai
merasakan sesuatu yang tidak dirasakan orang lain.

Gejala-gejala awal yang terjadi akibat gangguan ini adalah halusinasi tingkat tinggi, seperti
mendengar suara-suara aneh, menarik diri dari pergaulan, pemikiran yang membingungkan,
sampai sulit bergaul dengan orang lain. Masalah ini pun umumnya diatasi dengan medikasi obat,
mengubah gaya hidup, psikoterapi dan peran keluarga dalam membina emosi remaja.

Anda mungkin juga menyukai