Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP TERKAIT KEBUTUHAN

FISIKOLOGIS KEHAMILAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA (PPKK)

Pembimbing Akademik
Izma Daud, Ns.,M.Kep

Pembimbing Klinik
Nor Ella Dayani, S.Kep.,Ns

Disusun oleh

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2022-2023
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP TERKAIT KEBUTUHAN
FISIKOLOGIS KEHAMILAN
I. Konsep Dasar
1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma
hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir (Syaiful dan Fatmawati 2019).
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke 13-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28-40)
(Syaiful dan Fatmawati 2019).

1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan


1.2.1 Perubahan pada payudara
1.2.2 Lebih sering buang air kecil
1.2.3 Lebih cepat Lelah
1.2.4 Mual dan muntah
1.2.5 Sensitif terhadap bau
1.2.6 Hilangnya nafsu makan
1.2.7 Konstipasi
1.2.8 Suasana hati yang mudah berubah
1.2.9 Pusing
1.2.10 Keluar bercak darah dari vagina

1.3 Patofisiologis Kehamilan


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum)
dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae)
dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur
oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini
segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju
ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai
darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi= fertilitas), nidasi dan plasenta.

1.4 Pemeriksaan Kehamilan


Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan
yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami
kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan
laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk
mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari
setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir.

Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar


dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang
dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi (Ganong 1989
dalam Bobak, 2005).
Dengan HTP adalah Hari Taksiran partus.
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan
antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
minimal empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai
berikut:
1.4.1 Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
1.4.2 Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
1.4.3 Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua
kali kunjungan kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang
memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan
intensif.

Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan


ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1.4.1 Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid
1.4.2 Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
1.4.3 Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
1.4.4 Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan
bersalin.

Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:


1.4.1 Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya
kehamilan.
1.4.2 Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan
persalianan.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:


Leopold I: untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan
daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua
tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus
maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II : untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan
pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan
tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan
resisten.
Leopold III: Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang
dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas
panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah
tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari
bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil,
sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele: Hari +7,Bulan–
3,Tahun+ 1.
1.4.3 Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
1.4.4 Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal,
serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
1.4.5 Kunjungan kelima, menentukan rencana
pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.

Pemeriksaan panggul luar


Tujuan :
1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.

Pemeriksaan panggul dilakukan:


1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan
yang lalu.
3. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah
memeriksakan diri terutama pada primipara.

Ukuran-ukuran luar yang terpenting:


1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior
kanan dan kiri ( normal: 23-26 cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca
kanan dan kiri (normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas
simpisis dan ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima)
(normal: 10- 20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina
illiaca anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior
superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).
3. Klasifikasi Usia Kehamilan
Usia kehamilan dibagi menjadi:
a. Kehamilan Triwulan I: 0- 12 minggu
b. Kehamilan Triwulan II: 12- 28 minggu
c. Kehamilan Triwulan III: 28-40 minggu
1.5 Komplikasi Kehamilan
a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2
yaitu sebelum 24 minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.
1) Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :
a) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat trophoblast
melekat pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi
8 – 12 hari setelah fertilisasi
b) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12
minggu usia kehamilan dan sering pada primigravida.
c) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic villi
pada awal kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi / mola
terjadi di dekat fetus. Sering terjadi pada wanita perokok,
mempunyai riwayat multipara.
d) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang berfertilisasi
kemudian berimplantasi di luar dari uterine. cavity, 95%
berada di tuba, bisa juga berimplantasi di ovarium,
abdominal cavity
e) Cervical lesion : lesi pada serviks
f) Vaginitis : infeksi pada vagina
Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal
bersifat merah segar, banyak dan adanya nyeri perut.
2) Perdarahan lebih dari 24 minggu :
a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2
yaitu sebelum 24 minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.
1) Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :
a) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat trophoblast
melekat pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi
8 – 12 hari setelah fertilisasi
b) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12
minggu usia kehamilan dan sering pada primigravida.
c) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic villi
pada awal kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi / mola
terjadi di dekat fetus. Sering terjadi pada wanita perokok,
mempunyai riwayat multipara.
d) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang berfertilisasi
kemudian berimplantasi di luar dari uterine. cavity, 95%
berada di tuba, bisa juga berimplantasi di ovarium,
abdominal cavity
e) Cervical lesion : lesi pada serviks
f) Vaginitis : infeksi pada vagina
Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal
bersifat merah segar, banyak dan adanya nyeri perut.
2) Perdarahan lebih dari 24 minggu :
Antepartum haemorrage adalah komplikasi serius karena
bisa menyebabkan kematian maternal dan bayi. ada 2 jenis
yaitu :
a) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal,
biasanya plasenta ini terletak sebagian atau total plasenta
terletak pada segmen bawah Rahim
b) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya
Penanganan :
a) Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan
mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan,
rasa nyeri ketika perdarahan.
b) Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung
janin.
c) Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian
bawah teraba lembut, kenyal ataupun keras
d) Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa
dengan speculum.
b. Hipertensi
Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah
140/90 mmHg atau lebih atau peningkatan 20 mmHg pada
tekanan diastolic setelah 20 minggu usia kehamilan dengan
pemeriksaan minimal 2 kali setelah 24 jam pada wanita yang
sebelumnya normotensive.
Apabila diikuti proteinuria dan oedema maka di katagorikan
sebagai preeklamsi, bila di tambah adanya kejang maka disebut
eklamsi.
Penanganan:
a) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama
kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.
b) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi
pada ibu dan keluarga.
c) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan
oedema.
d) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk
persalinan.
c. Nyeri perut bagian bawah.
Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan
peningkatan kontraksi uterus dan mungkin mengarah pada adanya
tanda-tanda ancaman keguguran. Nyeri yang membahayakan bersifat
hebat, menetap, dan tidak hialng setelah ibu istirahat
al ini bisa berhubungan dengan appemdicitis, kemahilan
ektopik, aborsi, radang panggul, ISK.
Penanganan:
a) Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi,
seberapa hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila
ibu istirahat.
b) Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin
menyertai misalnya muntah, mual, diare, dan demam.
c) Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di
bagian pinggang dalam.
d) Lakukan pemeriksaan proteinuria
d. Sakit kepala yang hebat.
Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit
kepala yang berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang biladi
bawa istihat adalah sakit kepala yang abnormal.
Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah dengan
adanya pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.
Penanganan:
a) Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan
b) Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks
dan oedema
e. Bengkak di wajah dan tangan.
Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila
istirahat dengan kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu
hamil.
Bengkak merupakan masalah yang serius apabila muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan di sertai
dengan keluhan fisik lainnya. Hal tersebut mungkin merupakan
tanda-tanda adanya anemia, gagal jantung, ataupun preeklamsi.
Penanganan:
a) Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala
b) Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang,
dankarakteristik.
c) Ukur tekanan darah.
d) Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu,
telapak tangan.
f. Gerakan Janin Tidak Terasa.
Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan
ke 5 atau ke 6 usia kehamilan, namun ada beberapa ibu
yang
merasakan gerakan janin lebih awal.
Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin
dapat ibu rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan
berbaring.
Biasanya janin bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam
Penanganan:
a) Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali.
b) Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler.
c) Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound

1.6 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis dalam Kehamilan


Ada 3 Trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus.
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil
konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia kehamilan 12 minggu uterus
berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar.
2) Serviks.
Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami
perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan
setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi kebiruan.
Seviks bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menajadi janin di
dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama kehamilan.
Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjang uterus tetap sama
yaitu kurang lebih 2,5 cm selama kehamilan tetapi menjadi lebih lunak
karna adanya peningkatan estrogen dan prpgesteron dan menjadi
berwarna kebiruan dikarenakan peningkatan vaskularitas.

3) Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron
dalam jumlah yang relatif minimal
4) Vagina
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,
dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6
yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen
yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus
acidophilus
5) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih
besar kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning bernama
kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar
asinus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena
hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone. Setelah
persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun sehingga pengaruh
inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan hilang. Peningkatan
prolaktin akan merangsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan
meningkatkan produksi air susu.
b. Trimester II
1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus
akan menyentuh dinding abdominal dan hampir menyentuh hati,
mendoorong usus ke sampig dan ke atas. Pada trimester kedua ini
kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan bimanual.
Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari
jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah
pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari
diatas pusat atau sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina
Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan vagina
selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini
biasanya agak kental dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang
terpenting adalaha tetap menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau bidan
ataupun tenaga kesehatan lainnya bila cairan berbau, terasa gatal, dan
berwarna kehijauan.
3) Payudara
Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan
mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum.
Keluarnya kolostrum ini adalah makanan bayi pertama kali yang kaya
akan protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora
payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus.
Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak
prosesus xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari
dibawah prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari
dibawah prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
2) Serviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat
serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak dan memendek
dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak sejajar os serviks internal
tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus dan berada di sekitar
bagian presentasi janin dan air ketuban.
3) Vagina.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang
merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinan dengan meningkatkan ketebalan mukosa. eningkatan volume
secret vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan
menebal, dan PH antar 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan
produksi asam laktat glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai
aksi dari lactobacillius acidopillus

II. Rencana Asuhan Keperawatan


2.1 Pengkajian ibu pada masa kehamilan
1. Anamnese Identitas klien Keluhan utama
2. Riwayat obstetric
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan
sebelumnya agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah
pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini:
a) Gravid, partus-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan,
dan penolong persalinan
d) Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
e) Komplikasi maternal seperti diabetes,hipertensi,
infaksi dan perdarahan.
f) Komplikasi pada bayi
g) Rencana menyusui bayi
3. Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk untuk
menentukan taksiran persalinan(TP). TP ditentukan berdasarkan
hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP
berdasarkan rumus neagle yaitu hari ditambah 7, bulan dikurangi 3
tahun disesuaikan.
4. Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu
atau keduanya.riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan
pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual
janin.
5. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Usia, Ras, dan latar belakang, etnik(berhubungan dengan
kelompok resiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle
sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak- kanak dan imunisasi
c) Riwayat penyakit kronis (menahun/terus- menerus), seperti
asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi dan cederA (Pelvis
dan pinggang)
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular
seksual, dan tuberculosis
f) Riwayat dan perawatan anemia
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel ( fungsi dan perubahan)
h) Jumlah komsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh dan
coklat.
i) Meroko ( jumlah batang per hari)
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat
meningkatkan resiko terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitive dengan obat
l) Pekerja yang berhubungan dengan resiko penyakit

6. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang, termasuk penyakit kronis seperti
diabetes mellitus dan jantung, infeksi seperti tuberculosis dan
hepatitis
Riwayat keluarga
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan
berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin. Golongan darah dan tipe rhesus
yang penting jika ibu dengan Rh negative dan kemungkinan
inkompabilitas darah dapat terjadi.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk
mendeteksi masalah fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan
a) Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena
posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.
Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung.
2) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali permenit. Takikardi bias
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa
selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak
jantung, nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
3) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 -24 kali
permenit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapang paru bebas
dari suara napas abdominal.
4) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,6 oC. Peningkatan
suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b) System kardiovaskuler
1) Bendungan vena
Pemeriksaan system kardiovaskuler adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bias berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
2) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang
interstisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting
edema. Edema pada wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut
karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
c) System muskuloskeletal
1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi kurang dari
150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90kg dapat
menyebabkan diabetes pada masa kehamilan, hipertensi pada masa
kehamilan, persalinan section Caesar dan infeksi postpartum.
Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks massa
tubuh.
3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus
diukur jika fundus bias dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung
kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menentukan keakuratannya. Pengukuran dengan metode Mc. Donal
dengan posisi ibu berbaring.
d) System neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu
tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya
masalah. Pemeriksaan reflex tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
e) System integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan
anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi,
hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra
berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang
kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
f) System endokrin
Pada trimester kedua kelennjer tyroid membesar, pembesaran yang
berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih
lanjut.
g) System gastrointestinal
1) Mulut
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas
dari ulserasi,gusi berwarna kemerahan,serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia.gigi terawat
dengan baik.
2) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil.bising usus bisa berkurang karena efek
progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi.peningkatan bising usus
terjadi bila menderita diare.
h) System urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine
tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran
kemih dan zat yang ada dalam urine yang menandakan suatu
masalah.
1) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine.jika ada,hal ini
menandakan adanya kontaminasi secret vagina,penyakit ginjal,serta
hipertensi pada kehamilan
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan
normal pada ibu hamil.glukosa dalam jumlah yang besar
membutuhkan pemeriksaan gula darah.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i) Sytem reproduksi
1) Ukuran payudara,kesimetrisan,,kondisi putin,dan
pengeluaran kolostrum perlu dicatat.adanya benjolan dan tidak
simetris pada payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
2) Organ reproduksi eksternal
3) Kulit dan membrane mukosa perimeum,vulva dan anus
perlu diperiksa dari eksorasi,ulserasi,lesi,varises,dan jaringan parut
pada perineum.
4) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan
berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda
chadwick.

B. Diagnose keperawatan
Adapun diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah :
1. (D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi
kehamilan
2. (D.0076) Nausea b.d kehamilan
3. (D.0046) Inkontinensia urine stress b.d
peningkatan tekanan intraabdomen
4. (D.0055) Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur

a. Antepartum haemorrage adalah komplikasi serius karena bisa


menyebabkan kematian maternal dan bayi. ada 2 jenis yaitu :
a) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal, biasanya
plasenta ini terletak sebagian atau total plasenta terletak pada segmen
bawah Rahim
b) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya
Penanganan :
a) Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai
terjadi, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan, rasa nyeri
ketika perdarahan.
b) Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c) Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian
bawah teraba lembut, kenyal ataupun keras
d) Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa
dengan speculum.

b. Hipertensi
Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg
atau lebih atau peningkatan 20 mmHg pada tekanan diastolic setelah
20 minggu usia kehamilan dengan pemeriksaan minimal 2 kali setelah
24 jam pada wanita yang sebelumnya normotensive.
Apabila diikuti proteinuria dan oedema maka di katagorikan sebagai
preeklamsi, bila di tambah adanya kejang maka disebut eklamsi.
Penanganan:
a) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama
kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.
b) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi pada
ibu dan keluarga.
c) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan
oedema.
d) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk
persalinan.

c. Nyeri perut bagian bawah.


Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan
peningkatan kontraksi uterus dan mungkin mengarah pada adanya
tanda-tanda ancaman keguguran. Nyeri yang membahayakan bersifat
hebat, menetap, dan tidak hialng setelah ibu istirahat.
Hal ini bisa berhubungan dengan appemdicitis, kemahilan ektopik,
aborsi, radang panggul, ISK.
Penanganan:
a) Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi,
seberapa hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila ibu
istirahat.
b) Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin
menyertai misalnya muntah, mual, diare, dan demam.
c) Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di
bagian pinggang dalam.
d) Lakukan pemeriksaan proteinuria

d. Sakit kepala yang hebat.


Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit kepala
yang berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang biladi bawa
istihat adalah sakit kepala yang abnormal.
Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah dengan adanya
pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.
Penanganan:
a) Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan
b) Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks
dan oedema

e. Bengkak di wajah dan tangan.


Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila istirahat
dengan kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu hamil.
Bengkak merupakan masalah yang serius apabila muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan di sertai dengan
keluhan fisik lainnya. Hal tersebut mungkin merupakan tanda-tanda
adanya anemia, gagal jantung, ataupun preeklamsi.
Penanganan:
a). Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala
b). Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang, dan
karakteristik
c). Ukur tekanan darah
d). Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu,
telapak tangan.

f. Gerakan janin tidak terasa


Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke 5
atau ke 6 usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang merasakan
gerakan janin lebih awal.
Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin dapat ibu
rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring. Biasanya janin
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam
Penanganan:
a) Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali.
b) Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler.
c) Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound

III. Daftar Pustaka


Fatmawati. 2019. Asuhan Keperawatan Kehamilan - Yuanita Syaiful,
S.Kep.Ns., M.Kep, Lilis Fatmawati, S.ST., M.Kes - Google Buku.
2019. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=D9_YDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=Syaiful,+Y.,
+%26+Fatmawati,+L.+2019.+Asuhan+Keperawatan+Kehamilan.+CV.
+Jakad++Publishing.++https://www.google.co.id/books/edition/
Asuhan_Keperawatan_Antenatal_In+tranatal/LCpLDwAA
Nurarif, A. H. dan Kusuma. H (2015). NANDA NIC_NOC (jilid 3).
Yogyakarta : Mediaction
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & M.Wagner, C.
(2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Jakarta:
Mocomedia
Herdman, T. H. dan S. K. (2018). Nanda Internasional Diagnosis
Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020 (Edisi 11). Jakarta:
EGC.
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth.
(2016). Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia:
Elsevier.

Banjarmasin, April 2023

Perseptor Akademik Preseptor Klinik

(Izma Daud, Ns.,M.kep) (Nor Ella Dayani, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai