PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Letak lintang merupakan sumbu janin menyilang sumbu memanjang ibu secara
tegak lurus mendekati 90 derajat, jika sudut yang di bentuk dua sumbu ini tajam
disebut oblique lie dan terdiri dari letak kepala mengolak dan letak bokong mengolak
karena yang biasanya paling rendah adalah bahu, maka hal ini di sebut juga dengan
shoulder presentasion, letak lintang biasanya hanya terjadi sementara karena
kemudian akan berubah menjadi posisi longitudinal atau letak lintang saat persalinan.
(Manuaba IBD 2010).
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus dengan
sumbu memanjang tubuh ibu. Letak lintang merupakan suatu keadaan dimana janin
melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong
berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi dari
pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggula. (Th.Endang
Purwoastuti.S.Pd, APP.2015).
Indikasi medis dilakukan operasi sectio caesarea adalah dua factor yang
mempengaruhi yaitu factor janin dan factor ibu. Faktor dari janin meliputi sebagai
berikut: bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman gawat janin, janin abnormal,
factor plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar. Sedangkan factor ibu terdiri atas
usia, jumlah anak yang dilahirkan, keadaan panggul penghambat jalan lahir, kelainan
jalan lahir, kelainan kontraksi lahir, ketuban pecah dini(KPD), dan pre eklamsia
(Hutabalian, 2011).
World Health Organitation (WHO) memperkirakan bahwa angka persalinan
dengan bedah Caesar adalah sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di
negara-negara berkembang dibandingkan dengan 20% di Britania Raya,23% di
Amerika Serikat dan Kanada memiliki angka 21% per 1000 persalinan (Nurafif dan
Kusuma, 2015)..
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan Indikasi Letak
Lintang Di Ruang Poli Obgyn RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan
Indikasi Letak Lintang Di Ruang Poli Obgyn RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan
Indikasi Letak Lintang Di Ruang Poli Obgyn RSUD Bangil Pauruan Tahun
2023
b. Mampu Menginterprestasikan data Pada Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan
Indikasi Letak Lintang Di Ruang Poli Obgyn RSUD Bangil Pasuruan Tahun
2023
c. Mengidentifikasikan Diagnosa dan masalah potensial Pada Ibu Hamil Pada Ny
“M” Dengan Indikasi Letak Lintang RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
d. Mengidentifikasi masalah, tindakan segera, kolaborasi dan rujukan Pada Ibu
Hamil Pada Ny “M” Dengan Indikasi Letak Lintang RSUD Bangil Pasuruan
Tahun 2023
e. Menyusun perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pada Ny “M”
Dengan Indikasi Letak Lintang di RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
f. Melaksanakan implementasi kebidanan Pada Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan
Indikasi Letak Lintang di RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
g. Melaksanakan Evaluasi Pada Ibu Hamil Pada Ny “M” Dengan INDIKASI
Letak Lintang di RSUD Bangil Pasuruan Tahun 2023
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dalam aplikasi yang lebih nyata dilapangan dibidang
maternitas dengan pasien Ibu Hamil Indikasi Letak Lintang
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Pendidikan ilmu kebidanan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan
bagi mahasiswa kesehatan khususnya bidan dalam hal penambah pengetahuan dan
perkembangan tentang asuhan Ibu Hamil Dengan Indikasi Letak Lintang
3. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan wawasan pembaca tentang informasi asuhan
kebidanan pada Ibu Hamil Dengan Indikasi Letak Lintang
4. Bagi Pasien dan Keluarga
Untuk meningkatkan pengetahuan, kemandirian keluarga tentang penatalaksanaan
Ibu Hamil Dengan Letak Lintang baik masih di rumah sakit maupun di rumah,
sehingga pasien memperoleh penatalaksanaan secara maksimal terhadap masalah
kesehatan yang dihadapinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalum Salmah dilk (2006) kunjungan antenatal
untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali
pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (<4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedna (14-28 minggu) satu kali kunjungan
e. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sehagai berikut:
- Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
- Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
- Dun kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
- Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan hergalin
Kunjungan pemeriksaan kehamilan bertujuan :
1. Kunjungan pertama, menentukan diagnosis ada tidaknya kehamilan
2. Kunjungan kedua menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
Menentukan nulu kehamilan dilakukan manuver Leopold
Leopold 1 : untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fidus dan daerah pelvik
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan teras
keras, bulat dan melentine Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut
titlak bulut dan gerakan kurang
Leopold II : untuk menemukan posisi janin (panggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasion, letakkan kedua tangan pada leedan sisi
abdomen Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
Leopold III : Untuk mengidentifikasi bagian up dari janin yang dekat dengan
daerah pelvik
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turua
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba Iceras,
bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bolong akan teraha lembut dan tidak
beralimm.
Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menunjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 kendaari yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejujur yaitu ku bagian yang masuk baru setengah. divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Perkira persalinan menggunakan rumms Naegele: Hari -7,Bulan- 3. Tahun 1.
3. Kunjungan Ketiga : Menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. Kunjungan Keempat : Menentukan Kehamilan normal atau abnormal sera
ada/tidaknya factor resiko kebumilan
5. Kunjungan Kelima : Menentukan Rencana Pemeriksaan/Penatalaksanaan
Selanjutnya
C. Pemeriksaan Panggul Luar
Tujuan :
1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
1. pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil
2. pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu
3. pada ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
Ukuran-ukuran luar yang terpenting :
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
(normal 23-26cm)
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal : 26-29)
3. Conjugata Eksterna : (Boudeloeque) : jarak antara pinggir atas simpisi dan ujung
prosseasus spinosus (ruas tulang lumbal kelima) (normal 10-20cm)
4. Lingkar Panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaka anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan spina
illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90)
D. Klasifikasi Usia Kehamilan
Usia kehamilan dibagi menjadi 3 :
a. Kehamilan Triwulan 1: 0-12 mmmggu
b. Kehamilan Triwulan 11: 12-28 minggu
c. Kehamilan Triwulan 111 28-40 minggu
Pada latak lintang sumbu panjang anak tegak lurus atau hamper tegak lurus pada
sumbu panjang ibu. Pada letak lintang bahu menjadi bagian terendah, maka juga
disebut presentasi bahu atau presentasi akromion.
Letak lintang (transverse lie) adalah bila sumbu memanjang janin menyilang
sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90". jika sudut yang
dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut oblique lie, yang terdiri dari deviated head
presentation (letak kepala mengolak) dan deviated breech presentation (letak bokong
mengolak). Karena bisaanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini
disebut juga shoulder presentation.(Mochtar, 1998) Letak lintang adalah keadaan
sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.
(Mansjoer, 1999)
B. Jenis jenis Letak Lintang
Letak Lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan :
a. Letak kepala
- Kepala anak bisa disebelah kiri ibu
- Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu
b. Letak Punggung
- Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso anterior
- Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu disebut dorso posterior
- Jika punggung terletak di sebelah atas ibu disebut dorso superior
- Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorso inferior
C. Etiologi
D. Patofisiologi
Distosia bahu disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk melipat
ke dalam panggul yang disebabkan oleh fase aktif dan fase persalinan kala II yang
pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan
bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu
tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil
melipat masuk ke dalam panggul.
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus
beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi
sumbu jalan lahir, yang menyebabkan terjadinya posisi oblik atau melintang. Letak
lintang atau letak miring kadang-kadang dalam persalinan terjadi dari posisi
longitudinal yang semula, dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu
fosa iliaka.
Pada proses persalinan, setelah ketuban pecah apabila ibu dibiarkan bersalin
sendiri, bahu bayi akan dipaksa masuk ke dalam panggul dan tangan yang sesuai
sering menumbung. Setelah penurunan, bahu berhenti sebatas pintu atas panggul
dengan kepala di salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain.
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “M” USIA 39 TAHUN
G4P2002 Ab100 DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI
RUANG POLI OBGYN RSUD BANGIL PASURUAN
1. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
I. Biodata
\Nama : Ny “M”
Umur : 39 tahun Nama : Tn “D”
Alamat : Ketimang-Pasuruan Umur : 37 tahun
Agama : Islam Alamat : ds.Pekoren
Pendidikan : S1 Agama : Islam
Pekerjaan : Guru Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Trimester 2
a. ANC : 2x
b. Keluhan : sakit pinggang
c. Terapi : Obat dilanjutkan
Trimester 3
a. ANC : 1x
b. Keluhan : Tidak ada keluhan
c. Terapi : Diharuskan Persalinan SC, SF 1x1, Asam Folat 1x1, dan kalk 1x1
6. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan pernah suntik TT
7. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan ada riwayat HBSAG reaktif dan letak lintang kepala kanan
dorso superior
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit
9. Riwayat Psikologis
Ibu mengatakan senang dengan kehamilan yang dirasakan
10. Aktifitas Sehari hari
Nutrisi :
Sebelum hamil : Makan 3x sehari porsi sedang, menu : lauk sayur dan buah
Minum air putih + susu 2x sehari
Saat Hamil : Makan 3x sehari porsi sedang menu : lauk sayur dan buah
Minum air putih + susu 2x sehari
Eliminasi :
Sebelum Hamil : BAB 1X sehari, konsisten lunak berwaran kuning feses
BAK 3-4x sehari, konsisten cair berwarna kuning jernih
Saat Hamil : BAB 1x sehari, konsisten lunak berwarna kuning feses
BAK 5-6x sehari, konsisten cair berwarana kuning jernih
Istirahat dan Tidur :
Sebelum hamil : Tidur dan Istirahat siang dan malam nyenyak
Saat Hamil : Tidur dan Istirahat siang dan malam susah tidur
Personal Hygiene :
Sebelum Hamil : Mandi 2x sehari, Keramas 3-4x dalam seminggu, dan ganti
CD 2x sehari
Saat Hamil : Mandi 2x sehari, Keramas 3-4x dalam seminggu, dan ganti
CD 3x sehari
Aktivitas dan Olahraga :
Sebelum Hamil : Ibu melaksanakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus
anak
Saat Hamil : Ibu melaksanakan pekerjaan rumah sebagian dibantu suami
dan anak pertama
Seksualitas :
Sebelum Hamil : 2-3x dalam seminggu
Saat Hamil : Tidak Pernah Melakukan
I. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Compos Mentis
3) Tanda-Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
TB : 149cm
Suhu : 36,2c
BB sebelum hamil : 54kg
N : 115x/mnt
BB setelah hamil : 61kg
RR : 20x/mnt
LILA : 28
2. Pemeriksaan Fisik Khusus (Head to toe)
1. Kepala
a. Isnpeksi : kulit bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, dan ada
sedikit uban
b. Palpasi : tidak ada benjolan abnormal
2. Wajah
a. Inspeksi : muka bulat, kulit berwarna sawo matang
b. Palpasi : Konjungtiva transparan (warna merah muda) tidak ada nyeri
tekan
3. Mata
a. Inspeksi : simetris, sklera berwarna putih kekuningan, pupil hitam
b. Palpasi : konjungtiva warna merah muda tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
a. Inspeksi : keadaan hidung normal, tidak ada secret dan tidak ada
pembesaran polip dan terdapat dua lubang
5. Leher
a. Inspeksi : tidak ada benjolan abnormal
b. Palpasi : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe dan vena jugularis
6. Dada
a. Inspeksi : simetris, tidak ada lesi dan pernapasan normal
b. Palpasi : tidak ada benjolan abnormal
c. Auskultasi : nafas normal, tidak ada wheezing
7. Abdomen
a. Inspeksi : TFU setinggi pusat, terdapat strie dan terdapat linia nigra
b. Palpasi :
Leopold I : TFU setinggi pusat
Leopold II : Letak Lintang
Leopold III : Belum penurunan atau belum masuk PAP
Leopold IV : -
c. Auskultasi : DJJ : irama teratur 140x/mnt
8. Genetalia
a. Inspeksi : tidak ada kelainan
b. Palpasi : tidak ada edem di sekitar genetalia
3. Pemeriksaan Penunjang (9 Agustus 2023)
a) Hemoglobin : 9,8/dl
b) Kadar Gula Acak : 116mg/dl
c) Albumin : - (negative)
d) Reduksi : - (negative)
e) HIV : NR
f) HBSAG : R
g) Syphylis : NR
DO :
1) TTV : TD : 110/70mmHG
RR : 20x/mnt
N : 115x/mnt
S : 36,4c
2) Antropometri : TB : 149cm
BB : 61kg
LILA : 28
TFU : setinggi pusat
DJJ : 140x/mnt
3) Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU setinggi pusat
Leopold II : Letak Lintang (dorso superior)
Leopold III : Tidak ditemukan bagian terendah janin/bagian uterus
teraba kosong
Leopold IV : -
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Pada bayi : Terinfeksi Hepatitis dan Letak Lintang (dorso posterior)
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Berkolaborasi dengan Dokter Sp.Og untuk perencanaan persalinan
yang aman
V. INTERVENSI
Tanggal/Jam : 22 Agustus 2023/10.00
INTERVENSI RASIONAL
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 22 Agustus 2023 Jam : 10.00 WIB
1) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan
seimbang
2) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 3) Menjelaskan pada
ibu tentang resti kehamilan
3) Memberitahu kepada ibu untuk persalinan yang aman
4) Melakukan pemeriksaan dengan cara usg dengan dokter
VII. EVALUASI
Tanggal : 22 Agustus 2023 Jam : 10.00WIB
S : Ibu dating ingin periksa kehamilan dan tidak ada keluhan
O : TD : 110/70mmHg
N : 115x/mnt
S : 36,4c
RR : 20x/mnt
A : G4P2002 Ab100 UK 27minggu dengan diagnosa HBSAG+ dan
LETAK LINTANG
P:
a. Beritahu tentang gizi seimbang
b. Beritahu persalinan yang aman
c. Beritahu ibu tentang istirahat cukup
d. Beritahu ibu tentang kondisi saat ini