OLEH :
DORKAS M BEAY
NIM : 7120611808
CI LAHAN CI INSTITUSI
PROFESI NERS
FAMIKA MAKASSAR
2022/2023
KONSEP DASAR KEHAMILAN
A. KONSEP MEDIS
1. Defenisi kehamilan
Kehamilan didefisinikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional, kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu Kehamilan adalah
proses pertumbuhan janin dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari (Saifuddin, 2009: 89).
Atau
6. Pofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke selsel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan
uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
7. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis dalam Kehamilan
Ada 3 Trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus. Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil
konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia kehamilan 12 minggu uterus
berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar.
2) Serviks. Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan.
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi
kebiruan. Seviks bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menajadi
janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama kehamilan.
Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjang uterus tetap sama
yaitu kurang lebih 2,5 cm selama kehamilan tetapi menjadi lebih lunak
karna adanya peningkatan estrogen dan prpgesteron dan menjadi berwarna
kebiruan dikarenakan peningkatan vaskularitas.
3) Ovarium proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron
dalam jumlah yang relatif minimal
4) Vagina Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,
dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6
yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen
yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus
acidophilus
5) Payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya
dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih
besar kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning bernama
kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting
hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun
sehingga pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan
hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis lactose dan pada
akhirnya akan meningkatkan produksi air susu.
b. Trimester II
1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan menyentuh
dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendoorong usus ke
sampig dan ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi
dengan pemeriksaan bimanual. Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari
jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah pusat
sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari diatas
pusat atau sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan
vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat
ini biasanya agak kental dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang
terpenting adalaha tetap menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau bidan
ataupun tenaga kesehatan lainnya bila cairan berbau, terasa gatal, dan
berwarna kehijauan.
3) Payudara Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan
mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum.
Keluarnya kolostrum ini adalah makanan bayi pertama kali yang kaya
akan protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora
payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus. Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak prosesus
xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah
prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atas Panggul
(PAP).
c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah
prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
2) Serviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat
serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak dan memendek
dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak sejajar os serviks internal
tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus dan berada di sekitar
bagian presentasi janin dan air ketuban.
3) Vagina. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatkan ketebalan mukosa. eningkatan volume secret vagina juga
terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH antar
3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat
glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillius
acidopillus
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi
masalah fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan
a. Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan,
karena posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.
Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar
posisi jantung.
2) Nadi Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali permenit. Takikardi bias terjadi
pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu
menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung, nadi
diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya
sama kuat dan teratur.
3) Pernapasan Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 -24 kali
permenit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapang paru bebas dari suara napas
abdominal.
4) Suhu Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,6 C. Peningkatan suhu o
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. System kardiovaskuler
1) Bendungan vena Pemeriksaan system kardiovaskuler adalah observasi
terhadap bendungan vena, yang bias berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
2) Edema Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
c. System muskuloskeletal
1) Postur Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai
data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama
kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi
kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat
badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90kg dapat
menyebabkan diabetes pada masa kehamilan, hipertensi pada masa
kehamilan, persalinan section Caesar dan infeksi postpartum.
Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh.
3) Pengukuran pelviks Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk
menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bias dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung
kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menentukan keakuratannya. Pengukuran dengan metode Mc. Donal
dengan posisi ibu berbaring.
d. System neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
e. System integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian
kapiler baik.
f. System endokrin
Pada trimester kedua kelennjer tyroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. System gastrointestinal
1) Mulut Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas
dari ulserasi,gusi berwarna kemerahan,serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia.gigi terawat dengan
baik.
2) Usus Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil.bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada
otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.peningkatan bising usus
terjadi bila menderita diare.
h. System urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang
ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.
1) Protein Protein seharusnya tidak ada dalam urine.jika ada,hal ini
menandakan adanya kontaminasi secret vagina,penyakit ginjal,serta
hipertensi pada kehamilan
2) Glukosa Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan
normal pada ibu hamil.glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan
pemeriksaan gula darah.
3) Keton Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat
4) Bakteri Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sytem reproduksi
1) Ukuran payudara,kesimetrisan, kondisi putin,dan pengeluaran kolostrum
perlu dicatat.adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
2) Organ reproduksi eksternal
3) Kulit dan membrane mukosa perimeum,vulva dan anus perlu diperiksa
dari eksorasi,ulserasi,lesi,varises,dan jaringan parut pada perineum.
4) Organ reproduksi internal Serviks berwarna merah muda pada ibu yang
tidak hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut
tanda chadwick.
8. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah :
1. (D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
2. (D.0076) Nausea b.d kehamilan
3. (D.0046) Inkontinensia urine stress b.d peningkatan tekanan intraabdomen
4. (D.0055) Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
9. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(D.0074) Gangguan rasa (L.08064) setelah di lakukan tindakan (I.08245)
nyaman b.d gangguan intervensi selama 3x24 jam maka Kenyamanan
adaptasi kehamilan satus kenyamanan meningkat dengan Observasi
kriteria Hasil : 1. Identifikasi gejala yang tidak
1. Kesejahteraan fisik meningkat menyenagkan
2. Kesejahteraan psikologis 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi,
meningkat situasi dan perasaan.
3. Dukungan social dari keluarga 3. Identifikasi masalh spiritual dan emosional
meningkat Terapeutik
4. Perawatam sesuai kebutuhan 1. Berikan posisi yang nyaman
5. Keluhan tidak nyaman menurun 2. Dukungan keluarrga dan pengasuh terlibat
dalam pengobatan
3. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapui/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
1. Jeleaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Ajarkan latihan pernapasan
4. Ajarkan teknik imajinasi dan teknik
distraksi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
(D.0076) Nausea b.d (L.12111) (I.08245) Manajemen mual
kehamilan Setelah dilakukan tindakan intervesi Observasi
3x24 jam maka tingkat nuesa 1. Identifikasi pengalaman mual
menurun dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidak
1. Nafsu makan meningkat nyamanan (mis. Bayi, anak-anak, dan
2. Keluahan mual menurun mereka yang tidak dapat berkomunikasi
3. Perasaan ingin muntah menurun secara efektif)
4. Frekuensi menlan menurun 3. Identifikasi dampak mual terhadapkualitas
5. Perasaan asam dimulut menurun hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas,
6. Jumlah salah menurun kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
7. Pucat membaik 4. Identifikasi faktor penyebab mual (mis.
Pengobatan dan prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah
mual (kecuali mual pada kehamilan)
6. Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan
tingkat keparahan)
7. Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
1. Kendalikan faktor lingkungan penyebab
mual (mis. Bau tak sedap, suara, dan
rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual (mis. Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
2. Anjurkan sering membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang mual
3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual
(mis. Biofeedback, hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)
Dukungan Tidur
(D.0055) Gangguan pola (L.05045) setelah dilakukan
tidur b.d jurang control intervensi keperawatan selama 3x24
tidur jam maka pola tidur membaik kriteria
hasil :
Observasi:
1. keluahan sulit tidur membaik
2. keluahn tidur pulas meningkat
Identifikasi
3. keluhan pola tidur berubah pola aktivitas dan
tidur
meningkat
Identifikasi
faktor
pengganggu
tidur (fisik
dan/atau
psikologis)
(I..12362) Edukasi Aktivitas Istirahat
Obserasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemapuan
menrima informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan pengaturan aktivitas
dan istirahat
2. Jadwalkan pemberian pedidikan kesehatn
sesuai kespakatan
3. Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarganya untuk bertanya
Edukasi
1. Ajarkan cara megidentifasi kebutuhan
istirahta
2. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
Pitrawati. (2018). Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan kehamilan trimester
keII. Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
Saifuddin, Abdul Bahri (ed). 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.