Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN MATERNITAS

DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEHAMILAN

DI RUANG OBGYN RS SYEKH YUSUF GOWA

OLEH :

DORKAS M BEAY
NIM : 7120611808

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

FAMIKA MAKASSAR

2022/2023
KONSEP DASAR KEHAMILAN

A. KONSEP MEDIS
1. Defenisi kehamilan
Kehamilan didefisinikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional, kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu Kehamilan adalah
proses pertumbuhan janin dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari (Saifuddin, 2009: 89).

2. Pemeriksaan Antenatal Care


Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu
untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa
kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan
yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan HCG. Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam
darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi
terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar
dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat
dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi (Ganong 1989 dalam Bobak,
2005).
Dengan HTP adalah Hari Taksiran partus.

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT

Atau

TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan


antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal
empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan

kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan


penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif. Menurut Manuaba
(2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
d. Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
a. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan
b. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalianan.
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
1) Leopold I: untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi
bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka
akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
2) Leopold II : untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin.
Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
3) Leopold III: Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat
dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen
di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
4) Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian
terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun
ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan
bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika
bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang
masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari
tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele: Hari +7,Bulan–
3,Tahun+ 1.
c. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
d. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
e. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar Tujuan :
a. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
Pemeriksaan panggul dilakukan:
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
b. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
a. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
( normal: 23-26 cm).
b. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal: 26-29).
c. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan
ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10- 20 cm).
d. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan
trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri
kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).

3. Klasifikasi Usia Kehamilan


Usia kehamilan dibagi menjadi:
a. Kehamilan Triwulan I: 0- 12 minggu
b. Kehamilan Triwulan II: 12- 28 minggu
c. Kehamilan Triwulan III: 28-40 minggu
4. Penyebab terjadinya kehamilan
Kehamilan akan terjadi jika terdapat 4 aspek sebagai berikut:
a. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari nucleus yang
terapug- apung dalam vitelus dilingkari zona pelusida atau korona radiata.
b. Spermatogoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dan bagian ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Konsepsi
Suatu penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu sperma
yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kirakira 280 hari (40
minggu) dan lebih dari 300 (42 minggu). Kehamilan 37-42 minggu disebut
aterm, bila lebih dari 42 minggu disebut dengan postmatur,sedangkan
kehamilan 28-36 minggu ( prematur).
5. Manefestasi Klinis Kehamilan
a. Tanda tidak pasti (presumptive sign)
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi.
b) Mengetahui HPTH dengan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
a) Pengaruh estrogen dan progerteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sicknes
c) Dalam keadaal fisiologis keadaan ini dapat diatasi
d) Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
4) Syncope (pingsan)
a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
5) Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamatropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama
6) Sering miksi
a) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
c) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
7) Pigmentasi kulit
a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum keluarnya melanopore stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b) Dinding perut : strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
c) Sekitar payudara : * hiperpigmentasi areola mamae
* putting susu semakin menonjol
* kelenjar Montgomery menonjol
* pembulu darah menifes sekitar payudara
8) Epulis : Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
9) varises
a) karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembulu darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
b) Penampakan pembulu itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki,
betis dan payudara
c) Penampakan pembulu darah ini dapat menghilang stelah persalinan
b. Tanda mungkin (probability sign)
1) Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
2) Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
3) Tanda goodel
Perlunakan serviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4) Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks
5) Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Trejadi karena ovum
berimplantasi pada daerah yang dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat me ningkatnya actomyosin di
dalam ototr uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati
dari pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi ini akan
terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekeuatannya sampai
mendekati persalinan.
7) Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik sel
selama kehamilan.
c. Tanda pasti (positive sign)
1) Gerakan janin dalam Rahim
a) Terlihan alat / teraba gerakan janin
b) Terba bagian – bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
b) Dilihat dengan USG

6. Pofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke selsel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan
uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
7. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis dalam Kehamilan
Ada 3 Trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus. Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil
konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia kehamilan 12 minggu uterus
berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar.
2) Serviks. Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan.
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi
kebiruan. Seviks bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menajadi
janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama kehamilan.
Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjang uterus tetap sama
yaitu kurang lebih 2,5 cm selama kehamilan tetapi menjadi lebih lunak
karna adanya peningkatan estrogen dan prpgesteron dan menjadi berwarna
kebiruan dikarenakan peningkatan vaskularitas.
3) Ovarium proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron
dalam jumlah yang relatif minimal
4) Vagina Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,
dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6
yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen
yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus
acidophilus
5) Payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya
dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih
besar kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning bernama
kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting
hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun
sehingga pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan
hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis lactose dan pada
akhirnya akan meningkatkan produksi air susu.
b. Trimester II
1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan menyentuh
dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendoorong usus ke
sampig dan ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi
dengan pemeriksaan bimanual. Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari
jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah pusat
sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari diatas
pusat atau sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan
vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat
ini biasanya agak kental dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang
terpenting adalaha tetap menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau bidan
ataupun tenaga kesehatan lainnya bila cairan berbau, terasa gatal, dan
berwarna kehijauan.
3) Payudara Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan
mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum.
Keluarnya kolostrum ini adalah makanan bayi pertama kali yang kaya
akan protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora
payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus. Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak prosesus
xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah
prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atas Panggul
(PAP).
c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah
prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
2) Serviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat
serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak dan memendek
dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak sejajar os serviks internal
tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus dan berada di sekitar
bagian presentasi janin dan air ketuban.
3) Vagina. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatkan ketebalan mukosa. eningkatan volume secret vagina juga
terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH antar
3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat
glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillius
acidopillus

8. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara.
Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah
mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan
ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada
ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester
juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk
bayi mereka (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69).

9. Tanda Bahaya dan Komplikasi


a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2 yaitu sebelum 24
minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.
1) Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :
a) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat trophoblast melekat
pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi 8 – 12 hari setelah
fertilisasi
b) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12 minggu usia
kehamilan dan sering pada primigravida.
c) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic villi pada awal
kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi / mola terjadi di dekat fetus.
Sering terjadi pada wanita perokok, mempunyai riwayat multipara.
d) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang berfertilisasi kemudian
berimplantasi di luar dari uterine. cavity, 95% berada di tuba, bisa juga
berimplantasi di ovarium, abdominal cavity
e) Cervical lesion : lesi pada serviks f) Vaginitis : infeksi pada vagina
Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal bersifat merah segar,
banyak dan adanya nyeri perut.
2) Perdarahan lebih dari 24 minggu : Antepartum haemorrage adalah
komplikasi serius karena bisa menyebabkan kematian maternal dan bayi.
ada 2 jenis yaitu :
a) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal, biasanya
plasenta ini terletak sebagian atau total plasenta terletak pada segmen
bawah Rahim
b) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya Penanganan
 Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai
terjadi, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan, rasa nyeri
ketika perdarahan.
 Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
 Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian bawah
teraba lembut, kenyal ataupun keras
 Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa
dengan speculum.
b. Hipertensi
Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih atau peningkatan 20 mmHg pada tekanan diastolic setelah 20 minggu
usia kehamilan dengan pemeriksaan minimal 2 kali setelah 24 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensive. Apabila diikuti proteinuria dan
oedema maka di katagorikan sebagai preeklamsi, bila di tambah adanya
kejang maka disebut eklamsi. Penanganan:
1) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama
kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.
2) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi pada ibu dan
keluarga.
3) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan oedema.
4) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk persalinan.
c. Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan peningkatan
kontraksi uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-tanda ancaman
keguguran. Nyeri yang membahayakan bersifat hebat, menetap, dan tidak
hialng setelah ibu istirahat. Hal ini bisa berhubungan dengan appemdicitis,
kemahilan ektopik, aborsi, radang panggul, ISK. Penanganan:
1) Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi, seberapa
hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila ibu istirahat.
2) Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin menyertai
misalnya muntah, mual, diare, dan demam.
3) Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di bagian
pinggang dalam.
4) Lakukan pemeriksaan proteinuria
d. Sakit kepala yang hebat.
Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit kepala yang
berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang biladi bawa istihat adalah
sakit kepala yang abnormal. Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah
dengan adanya pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.
Penanganan:
1) Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan
2) Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks dan
oedema
e. Bengkak di wajah dan tangan
Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila istirahat dengan
kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu hamil. Bengkak merupakan
masalah yang serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
setelah beristirahat, dan di sertai dengan keluhan fisik lainnya. Hal tersebut
mungkin merupakan tanda-tanda adanya anemia, gagal jantung, ataupun
preeklamsi. Penanganan:
1) Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala
2) Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang, dankarakteristik.
3) Ukur tekanan darah.
4) Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu, telapak
tangan.
f. Gerakan Janin Tidak Terasa
Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke 5 atau ke 6
usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang merasakan gerakan janin lebih
awal. Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin dapat ibu
rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring. Biasanya janin bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 3 jam Penanganan:
a) Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali.
b) Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler.
c) Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Anamnese : Identitas klien, keluhan utama
2. Riwayat obstetric
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini:
a. Gravid, partus-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan
d. Jenis anastesi dan kesulitan persalinan Komplikasi maternal seperti
diabetes,hipertensi, infaksi dan perdarahan.
e. Komplikasi pada bayi
f. Rencana menyusui bayi
3. Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk untuk menentukan taksiran
persalinan(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT).
Untuk menentukan TP berdasarkan rumus neagle yaitu hari ditambah 7, bulan
dikurangi 3 tahun disesuaikan.
4. Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau
keduanya.riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan
pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat
kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ
seksual janin.
5. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Usia, Ras, dan latar belakang, etnik(berhubungan dengan kelompok resiko
tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada masa kanak- kanak dan imunisasi
c. Riwayat penyakit kronis (menahun/terus- menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi dan cederA (Pelvis dan pinggang)
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis
f. Riwayat dan perawatan anemia
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel ( fungsi dan perubahan)
h. Jumlah komsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh dan coklat.
i. Meroko ( jumlah batang per hari) j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti
kucing dapat meningkatkan resiko terinfeksi toxoplasma.
j. Alergi dan sensitive dengan obat l) Pekerja yang berhubungan dengan resiko
penyakit
6. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang, termasuk penyakit kronis seperti diabetes
mellitus dan jantung, infeksi seperti tuberculosis dan hepatitis Riwayat keluarga
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alcohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin. Golongan darah dan tipe rhesus yang penting jika
ibu dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.

7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi
masalah fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan
a. Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan,
karena posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.
Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar
posisi jantung.
2) Nadi Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali permenit. Takikardi bias terjadi
pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu
menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung, nadi
diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya
sama kuat dan teratur.
3) Pernapasan Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 -24 kali
permenit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapang paru bebas dari suara napas
abdominal.
4) Suhu Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,6 C. Peningkatan suhu o
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. System kardiovaskuler
1) Bendungan vena Pemeriksaan system kardiovaskuler adalah observasi
terhadap bendungan vena, yang bias berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
2) Edema Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
c. System muskuloskeletal
1) Postur Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai
data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama
kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi
kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat
badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90kg dapat
menyebabkan diabetes pada masa kehamilan, hipertensi pada masa
kehamilan, persalinan section Caesar dan infeksi postpartum.
Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh.
3) Pengukuran pelviks Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk
menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bias dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung
kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menentukan keakuratannya. Pengukuran dengan metode Mc. Donal
dengan posisi ibu berbaring.
d. System neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
e. System integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian
kapiler baik.
f. System endokrin
Pada trimester kedua kelennjer tyroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. System gastrointestinal
1) Mulut Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas
dari ulserasi,gusi berwarna kemerahan,serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia.gigi terawat dengan
baik.
2) Usus Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil.bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada
otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.peningkatan bising usus
terjadi bila menderita diare.
h. System urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang
ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.
1) Protein Protein seharusnya tidak ada dalam urine.jika ada,hal ini
menandakan adanya kontaminasi secret vagina,penyakit ginjal,serta
hipertensi pada kehamilan
2) Glukosa Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan
normal pada ibu hamil.glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan
pemeriksaan gula darah.
3) Keton Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat
4) Bakteri Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sytem reproduksi
1) Ukuran payudara,kesimetrisan, kondisi putin,dan pengeluaran kolostrum
perlu dicatat.adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
2) Organ reproduksi eksternal
3) Kulit dan membrane mukosa perimeum,vulva dan anus perlu diperiksa
dari eksorasi,ulserasi,lesi,varises,dan jaringan parut pada perineum.
4) Organ reproduksi internal Serviks berwarna merah muda pada ibu yang
tidak hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut
tanda chadwick.
8. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah :
1. (D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
2. (D.0076) Nausea b.d kehamilan
3. (D.0046) Inkontinensia urine stress b.d peningkatan tekanan intraabdomen
4. (D.0055) Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur

9. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(D.0074) Gangguan rasa (L.08064) setelah di lakukan tindakan (I.08245)
nyaman b.d gangguan intervensi selama 3x24 jam maka Kenyamanan
adaptasi kehamilan satus kenyamanan meningkat dengan Observasi
kriteria Hasil : 1. Identifikasi gejala yang tidak
1. Kesejahteraan fisik meningkat menyenagkan
2. Kesejahteraan psikologis 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi,
meningkat situasi dan perasaan.
3. Dukungan social dari keluarga 3. Identifikasi masalh spiritual dan emosional
meningkat Terapeutik
4. Perawatam sesuai kebutuhan 1. Berikan posisi yang nyaman
5. Keluhan tidak nyaman menurun 2. Dukungan keluarrga dan pengasuh terlibat
dalam pengobatan
3. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapui/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
1. Jeleaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Ajarkan latihan pernapasan
4. Ajarkan teknik imajinasi dan teknik
distraksi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
(D.0076) Nausea b.d (L.12111) (I.08245) Manajemen mual
kehamilan Setelah dilakukan tindakan intervesi Observasi
3x24 jam maka tingkat nuesa 1. Identifikasi pengalaman mual
menurun dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidak
1. Nafsu makan meningkat nyamanan (mis. Bayi, anak-anak, dan
2. Keluahan mual menurun mereka yang tidak dapat berkomunikasi
3. Perasaan ingin muntah menurun secara efektif)
4. Frekuensi menlan menurun 3. Identifikasi dampak mual terhadapkualitas
5. Perasaan asam dimulut menurun hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas,
6. Jumlah salah menurun kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
7. Pucat membaik 4. Identifikasi faktor penyebab mual (mis.
Pengobatan dan prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah
mual (kecuali mual pada kehamilan)
6. Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan
tingkat keparahan)
7. Monitor asupan nutrisi dan kalori

Terapeutik
1. Kendalikan faktor lingkungan penyebab
mual (mis. Bau tak sedap, suara, dan
rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual (mis. Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
2. Anjurkan sering membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang mual
3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual
(mis. Biofeedback, hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)

(D.0046) Inkontinensia (L.04036) setelah dilakukan (I.07215) Latihan otot panggul


urine stress b.d peningkatan intervensi keperawatan selama 3x24 Observasi
tekanan intraabdomen jam maka konintensia urine membaik 1. Monitor pengeluaran urine
dengan Kriteria Hasil: Terapeutik
1. noktiria menurun 1. Berikan reinforcement positif selama
2. dribbling menurun melakukan aktivitas dengan benar
3. Hestitansi menurun 2. Anjurkan menambah durasi kontraksi-
4. sensasi berkemih membaik relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20x
dilakukan 3-4 x/hari
3. Ajarkan mengkontraksikan sekitar otot
uretra dan anus seperti menahan
BAB/BAK selama 5 detik kemudian di
kendurkan dan relaksasi dengan siklus 10x
4. Anjurkan latihan selama 6-12 minggu
Kolaborasi
Kolaborasi reabilitasi medic untuk mengukur
kekuatan kontraksi otot dasar panggul jika
perlu

Dukungan Tidur
(D.0055) Gangguan pola (L.05045) setelah dilakukan
tidur b.d jurang control intervensi keperawatan selama 3x24
tidur jam maka pola tidur membaik kriteria
hasil :
Observasi:
1. keluahan sulit tidur membaik
2. keluahn tidur pulas meningkat
 Identifikasi
3. keluhan pola tidur berubah pola aktivitas dan
tidur
meningkat

 Identifikasi
faktor
pengganggu
tidur (fisik
dan/atau
psikologis)
(I..12362) Edukasi Aktivitas Istirahat
Obserasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemapuan
menrima informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan pengaturan aktivitas
dan istirahat
2. Jadwalkan pemberian pedidikan kesehatn
sesuai kespakatan
3. Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarganya untuk bertanya
Edukasi
1. Ajarkan cara megidentifasi kebutuhan
istirahta
2. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan

10. Implementasi keperawatan


Pelaksanaan di nsesuaikan dengan rencana tindakan dan mengacu pada
masalah pasien. Dalam tahap ini perawat melakukan observasi sesuai dengan
mengevaluasi yang telah di rencanakan
11. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan yaitu tindakan
pengukurab antara rencana dan keberhasilan tujuannya adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Pitrawati. (2018). Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan kehamilan trimester
keII. Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
Saifuddin, Abdul Bahri (ed). 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai