Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL ANTENATAL

Disusun Oleh:
Rutdiana Zai
2053073

Program Studi Profesi Keperawatan


Universitas Advent Indonesia
2021
DEFENISI
Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang professional
untuk meningkatkan derajat Kesehatan ibu hamil beserta janinyang dikandungnya.Pelayanan
antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat medeteksi secara dini kelainan dan
resiko yang mungkin timbul selama kehamilan. (Lisa, Irsan,Bambang, 2016).
Antenatal merupakan pelayanan antennal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua
ibu hamil.Pelayanan tersebut dapat diberikan oleh dokter,bidan,perawat, dan tenaga medis lain yang
terlatih dan profesional. ( Ayu, Ratna. Eka, 2017).
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan
normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:
1.Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
2.Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
3.Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan

PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap
oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat
yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju
ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge.
2. Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor
yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani
dengan sel telur di tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula-
balstula.
4. Nidasi (implantasi ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada akhir bulan ke-
4 plasenta terbentuk lengkap.
PERUBAHAN FISIOLOGI WANITA HAMIL
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga organ
lainnya.
1) Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc
(pada kelamin cukup bulan). Berat : dari 30 gr – 1000 gr, panjang 32 cm dan lebar 24 cm. Posisi :
Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.
Menurut spiegelberg, mengukur TFU dari simfisis:
1. K ehamil an 22 - 28 mi ngg u : 24 - 2 5 cm dari simfisis
2. K ehamil an 28 min ggu : 26,7 cm dari s imfisis
3. K ehamil an 30 min ggu : 29,5 - 30 cm dari s imfisis
4. K ehamil an 34 min ggu : 31 cm dari s imfisis.
5. K ehamil an 36 min ggu : 32 cm dari s imfisis.
6. K ehamil an 38 min ggu : 33 cm dari s imfisis.
7. K ehamil an 40 min ggu : 37,7 cm dari s imfisis
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada
pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan cepat didaerah
implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan perimbangan hormonal
dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya sehingga progesteron mengalami
penurunan.
2. Serviks
Serviks menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks bertambah disebut tanda “goodell”.
3. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti sampai terbentuknya uri. Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
4. Vagina dan vulva
• kekenyalan atau elastisitas bertambah artinya daya regang bertambah sebagai persiapan persalinan.
• Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
5. Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
1) Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah serum darah meningkat 25-30 %, sel darah bertamabah 20%. Curah jantung akan
bertambah sekitar 30%
b. Protein darah Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai
akhir kehamilan.
c. Hitung jenis dan Hb Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk
kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG
kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2) Sistem pernapasan
• Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
• Kapasitas vital paru meningkat.
• Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3) Sistem pencernaan
• nafsu makan meningkat, sekresi usu berkurang, aktivitas peristaltik menurun akibatnya bising usus
menghilang karena konstipasi. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena meningkat menyebabkan
haemoroid. Saliva meningkat, mual dan muntah
• Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
• Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness) pengaruh hormon HCG 4) Tulang dan
gigi
• Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
• Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin
5) Kulit: Terjadi hiperpigmentasi pada :
• Muka : cloasma gravida
• Payudara : putting susu dan areola payudara
• Perut : striae gravidarum(garis-garis memanjang atau serong pada perut, memanjang dari simpisis ke
umbilikalis), cicatrix (selulit)
6) Kelenjar endokrin
• Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
• Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
• Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( – )
7) Payudara
• Payudara bertambah besar, tegang dan berat
• Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
• Bayangan vena lebih membiru
• Kaku diperas keluar kolostrum berwarna kuning.
8) Metabolisme
• BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
• Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
• Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
• Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
• BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh - Janin, uri, air ketuban, uterus - Payudara, uri,
darah, lemak, protein, retensi urine.
• Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

PELAYANAN ANTENATAL
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan,
dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya,
sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu:
a. timbang berat badan
b. ukur tinggi badan
c. ukur tekanan darah
d. pemberian imunisasi TT
e. ukur tinggi fundus uteri serta pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS:


a. Tujuan umum: Untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Tujuan khusus:
1. Pengawasan : Kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi kehamilan, menetapkan
resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
2. Menyiapkan persalinan : well born baby dan well health mother
3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi
4. Menurunkan angka morbilitas dan mortalitas ibu dan anak
5. Mengantarkan pulihnya kesehatan Ibu optimal ( memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup
sehari-hari dan KB, kehamilan, persalinan).

JADWAL KUNJUNGAN
Jadwal kunjungan Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :
1. Sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan
2. 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali
3. Di atas 36 minggu setiap minggu sekali). Kecuali jika ditemukan kelainan atau faktor resiko yang
memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
4. Untuk ibu hamil:

TRIMESTER WAKTU KUNJUNGAN TINDAKAN


I dan II Sebulan sekali a. Pemeriksaan laboratorium.

b. Pemeriksaan ultrasonografi.

c. Nasehat diet tentang menu


seimbang.

d. Observasi adanya penyakit


yang dapat mempengaruhi
kehamilan, resiko komplikasi
kehamilan.

e. Rencana untuk pengobatan


penyakit,menghindari
terjadinya komplikasi
kehamilan, dan imunisasi
Tetanus Toksoid I.
III Dua minggu sekali a. Evaluasi data laboratorium
untuk melihat hasil pengobatan.

b. Diet menu seimbang.

c. Pemeriksaan ultrasonografi.

d. Imunisasi Tetanus Toksoid


II.

e. Observasi adanya penyakit


yang dapat mempengaruhi
kehamilan,komplikasi
kehamilan.

f. Rencana untuk pengobatan.

g. Nasehat tentang tanda-tanda


inpartu, kemana harus datang
untuk melahirkan.

TUJUAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL


a. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
b. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
c. menentukan status kesehatan ibu dan janin
d. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
e. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya
TAHAP PENGKAJIAN
1. Anamnesis
a. Identitas Pasien Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan.
Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi
kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang
pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.

b. Keluhan utama Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau
ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.

c. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan.
Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting
untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan
Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah pernah
periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal
pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan /
masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan
maupun tidak.

d. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau
diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi
makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun
operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).

e. Riwayat penyakit keluarga Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.

f. Riwayat khusus obstetri ginekologi Adakah riwayat kehamilan


persalinan abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa
jumlah anak hidup. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti
prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan
terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan
lahir jika masih ingat.

g. Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit
kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting untuk memperkirakan usia kehuntuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau menentukan tanggal persalinan
menggunakan rumus Naegele:
a. Januari – Maret: 7+9+0
b. April – Desember: 7-3+1

h. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.

i. Riwayat sosial / ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.

2. Objektif
a. Status generalis / pemeriksaan umum

1. Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi.


2. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan. Kemungkinan risiko tinggi
pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90
mmHg (nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi sirkulasi plasenta).
3. Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypertensive / tension headache
nyeri suboksipital berdenyut).
4. Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
5. Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigigeligi.
6. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.
7. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan polio, mungkin
terdapat kelainan bentuk panggul). Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan
menjadi masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.

b. Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik

1. Proses Sebelum palpasi abdominal: Kosongkan kandung kemih. Baringkan ibu terlentang dengan
bagian atas tubuhnya disangga bantal
2. Abdomen
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual
dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus – pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur
dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
A.Leopold I
Tujuan:
1. Menentukan umur kehamilan melalui tinggi fundus uteri dengan menggunakan jari atau
meteran.
2. Meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan Menyimpulkan bagian yang
teraba di fundus:
a. Kepala: teraba keras, bundar dan melenting
b. Bokong: kurang bundar dan kurang melenting
c. Letak lintang: fundus uteri kosong
B. Leopold II
Tujuan:
1. Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (letak membujur)
2. Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang) Menyimpulkan bagian
punggung dan bagian terkecil:
a. Punggung: bila pemeriksa merasakan adanya tahanan uterus dari atas kebawah seperti
memapan
b. Bagian kecil: pada arah yang berlawanan dari punggung teraba benjolan kecil (kaki dan
tangan janin)

C. Leopold III
Tujuan: Menentukan bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah ibu Menyimpulkan:
a. Kepala: besar, bulat, keras, melenting (bila belum masuk PAP)
b. Bokong: besar tidak keras
c. Lintang: tidak teraba bagian besar
D. Leopold IV
Tujuan: Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Menyimpulkan:
a. Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala belum
masuk PAP.
b. Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.

c. Auskultasi :

Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan di daerah punggung janin,
dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk
memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut
jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal
adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban
stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban
/stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
d. Genitalia eksterna Inspeksi luar :

keadaan vulva uretra, ada tidaknya tanda radang, luka perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia
dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan
ertical (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat ertical Cusco (cocorbebek)
dimasukkan ke vagina dengan bilah ertical kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga
ertical l, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan ostium,
ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak
tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup ertical l, diputar ertical dan
dikeluarkan dari vagina dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan
ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina,
ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup ertical l, diputar ertical dan
dikeluarkan dari vagina.

e. Genitalia interna

Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan BIMANUAL dengan
tangan lain menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya
pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah (presenJANGAN LUPA, SELALU PALPASI BIMANUAL PADA
PEMERIKSAAN VAGINAL. Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan
pelvimetri klinik untuk memperkirakan ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya plasenta
previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi,
dilakukan dengan cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati)
2. ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi (korioamnionitis). Pemeriksaan
dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali ada
indikasi.
Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan)
adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian
kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36
minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk
eksplorasi. Pemeriksaan rektal (rektal touché) dilakukan atas indikasi.

f. Pemeriksaan panggul luar


Tujuan :
a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang Pemeriksaan panggul dilakukan :
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada
primipara

g. Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :

a. Distantia spinarum Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26
cm.
b. Distantia cristarum Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 –
29 cm
c. Distantia tuburum Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan
kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
d. Conyugata eksterm Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang
lumbal lima).
e. Lingkar panggul Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian
kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.

h. Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
b. 4 – 8 minggu Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
c. 8 – 12 minggu mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.
d. 12 – 16 minggu berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan
palatum menyatu.
e. 16 – 20 minggu quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput
kulit.
f. 20 – 24 minggu sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
g. 24 – 28 minggu kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
h. 28 – 32 minggu mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit
mulai putih dan keriput kurang.
i. 32 – 36 minggu meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku
sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
j. 38 – 40 minggu batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat

i. Pemeriksaan lanjutan

Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali
dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali). Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak janin, denyut jantung
janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan
USG).

j. Nasehat untuk perawatan umu atau sehari-hari:


1. Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam.
Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk
dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai
denyut nadi melebihi 140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat
membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik harus dihentikan.

2. Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi / bahan
kimia, terutama pada usia kehamilan muda.

3. Imunisasi
Terutama tetanus toksoid (2x). Imunisasi lain sesuai indikasi.

4. Mandi dan cara berpakaian Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina
tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal vagina. Selain itu aplikasi sabun
vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan emboli udara atau emboli cairan yang dapat
berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang
leluasa.

5. Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan
(abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16
minggu, di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik.
Beberapa kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu terakhir
menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma berlebihan pada daerah serviks / uterus. Pada
beberapa keadaan seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan pervaginam,
keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam, abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan
kembar, penyakit menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.

6. Perawatan
mammae dan abdomen Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan pelan.
Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan.

7. Merokok / minuman keras / obat-obatan


Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan menyusui
selesai. Obat-obat depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan
perkembangan susunan saraf pusat pada janin.

8. Gizi / nutrisi Makanan


sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi untuk ibu hamil. Untuk pencegahan
anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet Fe.

9. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan.
Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya
bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi
manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan kesiapan psikologis
calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.

10. Latihan Pernafasan


Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk
ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat pra
kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik
pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas
bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).

2. Integritas
ego Menunjukkan perubahan persepsi diri

3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis,
peningkatan berat jenis, hemoroid

4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 –
4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28
minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat meningkat
relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.

7. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12
minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu,
sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat
dan kelima.

8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan
progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi :
kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi
dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional. 10. Penyuluhan/pembelajaran Harapan individu terhadap
kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B. Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
5. Titer rubella > a : ad menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).

DX ANTENATAL
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri,
konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak
mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
5. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Ansietas b/d Kecemasan 1. .Kaji, sifat, 1. mengidentifikasi
adanya factor- berkurang/hilang sumber perhatian pada
faktor resiko danmanifestasi bagian khusus
khusus, krisis kecemasan dan menentukan
situasi, arah dan
ancaman pada 2. Berikan kemungkinan
konsep diri, informasi pilihan /
konflik tentang intervensi.
disadari dan penyimpangan
tidak disadari genetic khusus, 2. dapat
tentang nilai- resiko yang menghilangkan
nilai esensial dalam ansietas
dan tujuan reproduksi dan berkenaan
hidup, kurang ketersediaan dengan
informasi. tindakan/pilihan ketidaktahuan
diagnosa. dan membantu
keluarga
3. Kembangkan mengenai stress,
sikap berbagi membuat
rasa secara terus keputusan, dan
menerus beradaptasi
secara positif
4. Berikan terhadap pilihan
bimbingan
antisipasi dalam 3. kesempatan bagi
hal perubahan klien/pasangan
fisik/psikologis. untuk memuji
pemecahan
situasi. Tingkat
kecemasan
biasanya lebih
tinggi pada
pasangan yang
telah melahirkan
anak dengan
penyimpangan
kromosom.

4. dapat
menghilangkan
kecemasan/
depresi pada
pasangan.
2.Nutrisi kurang dari Kebutuhan nutrisi 1.Tentukan keadekuatan 1.kesejahteraan janin/ibu
kebutuhan tubuh b/d terpenuhi kebiasaan asupan nutrisi tergantung pada nutrisi
perubahan napsu dulu/sekarang dengan ibu selama kehamilan
makan, mual/muntah, menggunakan batasan sebagaimana selama 2
tidak mengenal 24 jam, perhatikan tahun sebelum
peningkatan kebutuhan kondisi rambut, kuku kehamilan
metabolic. dan kulit
2.Meningkatkan
2.Berikan informasi kemungkinan klien
tertulis/verbal yang tepat memilih diet seimbang
tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat 3.memakan bahan bukan
besi setiap hari. makanan pada
kehamilan mungkin
3.Perhatikan adanya dibiasakan pada
mengidam. Kaji pilihan kebutuhan psikologis,
bahan bukan makanan fenomena budaya,
dan tingkat motivasi respon terhadap lapar,
untuk makanannya. dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan
4.Timbang BB klien. nutrisi.
berikan informasi
tentang penambahan 4.ketidakadekuatan
prenatal yang optimum. penambahan berat badan
prenatal dan atau
5.Tinjau ulang frekuensi dibawah berat badan
dan beratnya normal masa kehamilan,
mual/muntah. meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR)
pada janin dengan
BBLR.

5.mual/muntah trimester
pertama dapat
berdampak negative
pada status nutrisi
prenatal, khususnya
pada periode kritis
perkembangan janin.
3.Kekurangan volume Kebutuhan cairan 1.Tentukan 1.peningkatan kadar
cairan b/d output terpenuhi frekuensi/beratnya hormone gonadotropin
berlebihan (muntah), mual/muntah khorionik (HCG)
peningkatan kebutuhan perubahan metabolisme
cairan. 2.Tinjau ulang riwayat KH dan penurunan
kemungkinan masalah motilistas gastric
medis lain (ex ; ulkus memperberat mual dan
peptikum, gastritis, muntah pada trimester
kolesistitis) pertama.

3.Kaji suhu dan turgor 2.membantu dalam


kulit, membrane mengenyampingkan
mukosa, TD, suhu, penyebab lain. Untuk
masukan/haluran mengatasi masalah
khusus dalam
4.Anjurkan klien mengidentifikasi
mempertahankan intervensi.
masukan/haluaran, tes
urin dan penurunan BB 3.indikasi dalam
setiap hari. membantu untuk
mengevaluasi
tingkat/kebutuhan
5.Anjurkan peningkatan hidrasi.
masukan minuman
berkarbonat, makan 4.membantu dalam
enam kali sehari dengan menentukan adanya
jumlah yang sedikit dan muntah yang tidak dapat
makanan tinggi dikontrol.
karbohidrat (popcorn,
roti kering sebelum 5.membantu dalam
bangun tidur meminimalkan
mual/muntah dengan
menurunkan keasaman
lambung.
4.Resiko tinggi pola Pola pernafasan 1.Kaji status pernapasan 1.menentukan
napas tidak efektif b/d tak efektif tidak (mis : sesak napas pada luas/beratnya masalah
penekanan/pergeseran terjadi pergerakan tenaga yang terjadi pada kira-
diafragma. kesehatan) kira 60% klien normal
meskipun kapasitas vital
2.Dapatkan riwayat dan meningkat, fungsi
pantau masalah medis pernapasan diubah saat
yang terjadi/ ada kemampuan difragma
sebelumnya (mis : untuk turun pada
alergi, rhinitis, asthma, inspirasi berkurang oleh
masalah sinus, dan pembesaran uterus.
tuberculosis).
2.masalah lain dapat
3.Berikan informasi terus mengubah pola
tentang rasional untuk pernapasan dan
kesulitan pernapasan menurunkan oksigenasi
dan program aktivitas jaringan ibu/janin.
latihan yang realistis.
Anjurkan sering 3.menurunkan
istirahat, tambah waktu kemungkinan gejala-
untuk melakukan gejala pernapasan yang
aktivitas tertentu, dan disebabkan oleh
latihan ringan seperti kelebihan.
berjalan.
4.postur yang baik dan
4.Tinjau ulang tindakan makan sedikit
yang dapat dilakukan membantu
pasien untuk memaksimalkan
mengurangi masalah : penurunan diafragmatik
mis ; postur yang baik, meningkatkan
menghindari merokok, ketersediaan ruang
makan sedikit tapi lebih untuk ekspansi paru.
sering, dengan Merokok menurunkan
menggunakan posisi persediaan oksigen
semi – fowler, untuk untuk pertukaran ibu-
duduk atau tidur bila janin, pengubahan posisi
gejala berat. tegak dapat
meningkatkan ekspansi
paru sesuai penurunan
uterus gravid
5.Gangguan pola tidur Pola tidur efektif 1.Tinjau ulang 1.membantu
b/d stress psikologik, kebutuhan perubahan mengidentifikasi
perubahan pola tingkat tidur normal berkenaan kebutuhan menetapkan
aktivitas, sesak dengan kehamilan, pola tidur yang berbeda
teruskan pola tidur saat waktu tidur malam dan
ini. tidur siang lebih dini.

2.Kaji tingkat insomnia 2.ansietas yang


dan respons klien berlebihan,
terhadap penurunan kegembiraan,
tidur, anjurkan alat ketidaknyamanan fisik,
Bantu untuk tidur nokturia, dan aktivitas
seperti teknik relaksasi, janin dapat mempersulit
membaca, mandi air tidur.
hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum 3.pada posisi rekumben,
beristirahat. pembesaran uterus serta
organ abdomen
3.Perhatikan keluhan menekan diafragma
kesulitan bernapas hingga membatasi
karena posisi. Anjurkan ekspansi paru,
tidur pada posisi semi penggunaan posisi semi
fowler. fowler memungkinkan
diafragma menueun,
4.Evaluasi tingkat membantu
kelelahan, anjurkan mengembangkan
klien untuk istirahat ± 2 ekspansi paru dengan
jam dan dapatkan 8 jam optimal.
tidur per malam.
4.peningkatan retensi
cairan, penambahan
berat badan dan
pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan anak
lain dan atau kebutuhan
lain.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


PRAKTEK KEPERAWATAN MATERNITAS
RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN IBU ANTENATAL

PENGKAJIAN DATA
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny p……………………………………

Umur : 28 th…………………………………….

Alamat :Bandung …………………………………….

Pendidikan terakhir :SMA ……………………………………..

Tanggal dirawat : 20 april……………………………………..

Dokter Penanggung jawab :Dr.O ……………………………………..

Nama Penanggung jawab : Tn.J……………………………………..

Diagnosa Medis : Antenatal……………………………………..

GPA : G 1……../ P O………….. / A O ………..


2. RIWAYAT KESEHATAN:
Keluhan Utama: Konsultasi kehamilam pada trisemester 2
………………………………………………………………………….
Riwayat Penyakit yang Lalu:tidak
ada…………………………………………………………….
3. RIWAYAT GINEKOLOGI
Usia Menarche : ……23…….. tahun.
HPHT : ……15 januari 2020……………………………………..
Siklus Menstruasi : ………4…….hari. Lama Menstruasi/ siklus: ……5………hari.
Gangguan Haid : Banyaknya Darah Haid : ...3....x ganti pembalut/ hari.
Frekuensi ; Teratur / tidak
Nyeri Haid : Ada / tidak.
4. RIWAYAT SEKSUAL
Usia Berhubungan Seksual Pertama kali: …………27….. tahun.
Aktifitas Seksual : Aktif / Abstinence.
Gangguan Seksual : ………tidak
ada…………………………………………………………..

5. RIWAYAT OBSTETRI & KELUARGA BERENCANA


Anak Hidup/ Usia Usia Jenis Masala Teknik Jenis
ke… Mati Gestasi Ibu Persalinan h Nifas Menyusui KB
Usia

1…

2…

3…

4…

6. RIWAYAT KELUARGA
Pernikahan yang ke…1…
Penyakit Dalam Keluarga : …………tidak ada…………………………………….
Gangguan Persalinan Dalam Keluarga: …tidak ada…………………………………..
Gangguan Nifas Dalam Keluarga : …tidak ada…………………………………

7. ASPEK PSIKOSOSIAL
8. POLA FUNGSI

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tinggi badan:………149……….cm. Berat badan:………55………kg.
2. TANDA VITAL

Pengukuran Hasil
Temperatur ……………36,5………˚C
Nadi ………………89……x/menit
Pernafasan ………………21……x/menit
Tekanan Darah ……………110/70………mmHg

3. MATA:
Konjungtiva: warna…pink……………… Kelainan: ……tidak
ada………………………

4. WAJAH
Cloasma Gravidarum: ada/ tidakKelainan: ……tidak ada………………………….

5. MULUT & GIGI


Karies gigi: ……normal……………………. Protesa : …
normal……………………………
Kelainan: …normal…………………………

6. LEHER:
Kelenjar tiroid: teraba/ tak teraba Kelainan: ……tidak ada………………………….
Kelenjar getah bening: membesar/tidak. Kelainan: ………tidak ada……………………….
7. DADA
Organ Item Hasil
Payudara Bentuk Simetris
Pembengkakan tidak
Areola Membesar
Pigmentasi
Puting susu Membesar
Bentuk Menonjol
Colostrum Ada
Kelainan tidak ada kelainan…………
Paru Bunyi …resonan…………………………
Kelainan ……………………………

Jantung Bunyi ……………………………


Frekuensi Denyut ………89….x / menit.
Jantung Reguler /
………………………………..
Kelainan

8. ABDOMEN
Striae Gravidarum : Ada / tidak
Linea Alba : Ada / tidak

Leopold Item Hasil


Leopold I TFU Teraba 3 jari dibawah px
Ukuran besar…………………………
Bagian di Fundus …………………………
Ukuran Kepala / bokong
Perkiraan Usia ……..cm.
Kehamilan
Kelainan ……32…………minggu
……………………………..

Leopold II Letak punggung Kanan / kiri


Bagian kecil Kanan / kiri
Denyut Jantung Janin ……150……..x / menit
Kelainan ………………………………

Leopold III Bagian di bawah Kepala / bokong


Engagement Masuk / belum
Kelainan …………………………..

Leopold IV Kepala janin vs PAP Konvergen / devergen


Kelainan ……………………………

9. PANGGUL LUAR:
Bentuk : …normal…………………………………..
Ukuran : ………………………………………
Kelainan : …tidak ada kelainan……………………………………

10. GENITO URINARIA


VULVA & PERINEUM
Tanda Chadwick : tidak
Pembengkakan vulva : tidak
Keluaran : tidak ada
Jumlah : ………50…….ml sedikit
PERIKSA DALAM
Portio : tipis
Lunak
Dilatasi Servix : ………………cm.
Keluaran : Lendir
Kelainan : ……tidak ada kelainan……………………………
KANDUNG KEMIH : kosong.

11. EKSTREMITAS
Oedema : tidak
Varises : Ada
Refleks Patella : Negatif

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. URINE
Protein Uria : negative
Kelainan : ……tidak ada……………….
2. Hb : ………………mg/dL
Kelainan : …tidak ada……………………….

ANALISIS DATA

Problem Etiologi Sign and symptom


1.Ansietas -Krisis situasi -Ps tampak gelisah
-Ancaman -ps tampak tidak tenang
-Tujuan Hidup
-Kurang Informasi

2.Nutrisi Kurang dari -Perubahan Nafsu makan -Ps tampak lemas


Kebutuhan Tubuh -Mual/Muntah -Wajah Ps tampak pucat
3.Kekurangan Volume Cairan -Output berlebihan -Penurunan BB ps
-Peningkatan Kebutuhan -Turgor kulit tampak kering
Cairan
4.Resiko tinggi pola napas -Penekanan/Pergeseran -Ps tampak sesak
tidak efektif diafragma
5.Gangguan pola tidur -Stres psikologik -Ps tampak lemas
-Perubahan pola tingkat -Ps tampak tidak semangat
Aktivitas

DX ANTENATAL
1.Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik
disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolic.
3.Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
4.Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
5.Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1.Ansietas b/d Kecemasan 5. .Kaji, sifat, 5. mengidentifikasi
adanya factor- berkurang/hilang sumber perhatian pada
faktor resiko danmanifestasi bagian khusus
khusus, krisis kecemasan dan menentukan
situasi, arah dan
ancaman pada 6. Berikan kemungkinan
konsep diri, informasi pilihan /
konflik tentang intervensi.
disadari dan penyimpangan
tidak disadari genetic khusus, 6. dapat
tentang nilai- resiko yang menghilangkan
nilai esensial dalam ansietas
dan tujuan reproduksi dan berkenaan
hidup, kurang ketersediaan dengan
informasi. tindakan/pilihan ketidaktahuan
diagnosa. dan membantu
keluarga
7. Kembangkan mengenai stress,
sikap berbagi membuat
rasa secara terus keputusan, dan
menerus beradaptasi
secara positif
8. Berikan terhadap pilihan
bimbingan
antisipasi dalam 7. kesempatan bagi
hal perubahan klien/pasangan
fisik/psikologis. untuk memuji
pemecahan
situasi. Tingkat
kecemasan
biasanya lebih
tinggi pada
pasangan yang
telah melahirkan
anak dengan
penyimpangan
kromosom.

8. dapat
menghilangkan
kecemasan/
depresi pada
pasangan.
2.Nutrisi kurang dari Kebutuhan nutrisi 1.Tentukan keadekuatan 1.kesejahteraan janin/ibu
kebutuhan tubuh b/d terpenuhi kebiasaan asupan nutrisi tergantung pada nutrisi
perubahan napsu dulu/sekarang dengan ibu selama kehamilan
makan, mual/muntah, menggunakan batasan sebagaimana selama 2
tidak mengenal 24 jam, perhatikan tahun sebelum
peningkatan kebutuhan kondisi rambut, kuku kehamilan
metabolic. dan kulit
2.Meningkatkan
2.Berikan informasi kemungkinan klien
tertulis/verbal yang tepat memilih diet seimbang
tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat 3.memakan bahan bukan
besi setiap hari. makanan pada
kehamilan mungkin
3.Perhatikan adanya dibiasakan pada
mengidam. Kaji pilihan kebutuhan psikologis,
bahan bukan makanan fenomena budaya,
dan tingkat motivasi respon terhadap lapar,
untuk makanannya. dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan
4.Timbang BB klien. nutrisi.
berikan informasi
tentang penambahan 4.ketidakadekuatan
prenatal yang optimum. penambahan berat badan
prenatal dan atau
5.Tinjau ulang frekuensi dibawah berat badan
dan beratnya normal masa kehamilan,
mual/muntah. meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR)
pada janin dengan
BBLR.

5.mual/muntah trimester
pertama dapat
berdampak negative
pada status nutrisi
prenatal, khususnya
pada periode kritis
perkembangan janin.
3.Kekurangan volume Kebutuhan cairan 1.Tentukan 1.peningkatan kadar
cairan b/d output terpenuhi frekuensi/beratnya hormone gonadotropin
berlebihan (muntah), mual/muntah khorionik (HCG)
peningkatan kebutuhan perubahan metabolisme
cairan. 2.Tinjau ulang riwayat KH dan penurunan
kemungkinan masalah motilistas gastric
medis lain (ex ; ulkus memperberat mual dan
peptikum, gastritis, muntah pada trimester
kolesistitis) pertama.

3.Kaji suhu dan turgor 2.membantu dalam


kulit, membrane mengenyampingkan
mukosa, TD, suhu, penyebab lain. Untuk
masukan/haluran mengatasi masalah
khusus dalam
4.Anjurkan klien mengidentifikasi
mempertahankan intervensi.
masukan/haluaran, tes
urin dan penurunan BB 3.indikasi dalam
setiap hari. membantu untuk
mengevaluasi
tingkat/kebutuhan
5.Anjurkan peningkatan hidrasi.
masukan minuman
berkarbonat, makan 4.membantu dalam
enam kali sehari dengan menentukan adanya
jumlah yang sedikit dan muntah yang tidak dapat
makanan tinggi dikontrol.
karbohidrat (popcorn,
roti kering sebelum 5.membantu dalam
bangun tidur meminimalkan
mual/muntah dengan
menurunkan keasaman
lambung.
4.Resiko tinggi pola Pola pernafasan 1.Kaji status pernapasan 1.menentukan
napas tidak efektif b/d tak efektif tidak (mis : sesak napas pada luas/beratnya masalah
penekanan/pergeseran terjadi pergerakan tenaga yang terjadi pada kira-
diafragma. kesehatan) kira 60% klien normal
meskipun kapasitas vital
2.Dapatkan riwayat dan meningkat, fungsi
pantau masalah medis pernapasan diubah saat
yang terjadi/ ada kemampuan difragma
sebelumnya (mis : untuk turun pada
alergi, rhinitis, asthma, inspirasi berkurang oleh
masalah sinus, dan pembesaran uterus.
tuberculosis).
2.masalah lain dapat
3.Berikan informasi terus mengubah pola
tentang rasional untuk pernapasan dan
kesulitan pernapasan menurunkan oksigenasi
dan program aktivitas jaringan ibu/janin.
latihan yang realistis.
Anjurkan sering 3.menurunkan
istirahat, tambah waktu kemungkinan gejala-
untuk melakukan gejala pernapasan yang
aktivitas tertentu, dan disebabkan oleh
latihan ringan seperti kelebihan.
berjalan.
4.postur yang baik dan
4.Tinjau ulang tindakan makan sedikit
yang dapat dilakukan membantu
pasien untuk memaksimalkan
mengurangi masalah : penurunan diafragmatik
mis ; postur yang baik, meningkatkan
menghindari merokok, ketersediaan ruang
makan sedikit tapi lebih untuk ekspansi paru.
sering, dengan Merokok menurunkan
menggunakan posisi persediaan oksigen
semi – fowler, untuk untuk pertukaran ibu-
duduk atau tidur bila janin, pengubahan posisi
gejala berat. tegak dapat
meningkatkan ekspansi
paru sesuai penurunan
uterus gravid
5.Gangguan pola tidur Pola tidur efektif 1.Tinjau ulang 1.membantu
b/d stress psikologik, kebutuhan perubahan mengidentifikasi
perubahan pola tingkat tidur normal berkenaan kebutuhan menetapkan
aktivitas, sesak dengan kehamilan, pola tidur yang berbeda
teruskan pola tidur saat waktu tidur malam dan
ini. tidur siang lebih dini.

2.Kaji tingkat insomnia 2.ansietas yang


dan respons klien berlebihan,
terhadap penurunan kegembiraan,
tidur, anjurkan alat ketidaknyamanan fisik,
Bantu untuk tidur nokturia, dan aktivitas
seperti teknik relaksasi, janin dapat mempersulit
membaca, mandi air tidur.
hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum 3.pada posisi rekumben,
beristirahat. pembesaran uterus serta
organ abdomen
3.Perhatikan keluhan menekan diafragma
kesulitan bernapas hingga membatasi
karena posisi. Anjurkan ekspansi paru,
tidur pada posisi semi penggunaan posisi semi
fowler. fowler memungkinkan
diafragma menueun,
4.Evaluasi tingkat membantu
kelelahan, anjurkan mengembangkan
klien untuk istirahat ± 2 ekspansi paru dengan
jam dan dapatkan 8 jam optimal.
tidur per malam.
4.peningkatan retensi
cairan, penambahan
berat badan dan
pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan anak
lain dan atau kebutuhan
lain.

IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang telah ditetapkan berdasarkan diagnosa keperawatan
yang sudah ditegakkan.

5.EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah Tindakan yang telah dilakukan berhasil untuk mengatasi
masalah pasien dan dilihat juga berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi keperawatan terhadap pasien yang diharapkan adalah :
1. Kecemasan berkurang/hilang
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
3. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
4. Pola pernafasan tak efektif tidak terjadi
5. Pola tidur efektif

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1-K4

Topik                  : Pemeriksaan Kehamilan


Sub Topik          : Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4
Tempat                :
Hari/ tanggal      :
Waktu                  :
Sasaran                : Ibu Hamil

A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pemahaman peserta penyuluhan tentang Pentingnya
Pemeriksaan Kehamilan K1-K4 menjadi lebih baik.
B.     Tujuan Istruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang:
1.      Definisi Pemeriksaan Kehamilan
2.      Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
3.      Tujuan Pelayanan Antenatal
4.      Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan
5.      Tujuan kunjungan K1
6.      Tujuan Kunjungan k2
7.      Tujuan Kunjungan k3 dan k4

C.    Metode
1.      Ceramah

D.    Media dan Alat


1.      Leaflet

E.     Strategi Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Respon Peserta Waktu
Pembukaa 1.    Salam Pembuka 1.    Menjawab salam 3
n 2.    Menjelaskan tujuan 2.    Peserta mengerti tujuan menit
3.    Menjelaskan jalannya penyuluhan diadakan penyuluhan
Isi 1.  1.  Menjelaskan Definisi Pemeriksaan Peserta menyimak dengan 20
Kehamilan seksama setiap penjelasan menit
2.   2. Menjelaskan Manfaat Pemeriksaan yang diberikan
Kehamilan
3.    3.Menjelaskan Tujuan Pelayanan Antenatal
4.    4..Menjelaskan Alasan dilakukan
pemeriksaan Kehamilan
5.   5. Menjelaskan Tujuan kunjungan K1
6.   6. Menjelaskan Tujuan Kunjungan k2
7.  7. Menjelaskan Tujuan Kunjungan k3 dan
k4
Penutup 1.    Menanyakan kembali pada audience 1.    Peserta mampu menjawab 7
tentang materi yang diberikan setiap pertanyaan menit.
2.    Peserta semakin paham
2.    Memberikan reinforcement positif. pentingnya pemeriksaan
K1-K4
3.    Peserta menjawab salam
3.    Salam penutup.

F.     Materi

PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1- K4

A.    Definisi Pemeriksaan Kehamilan


Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari
awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai  
kehamilan yang optimal. (Dwi, 2020)
Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K
yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3
dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28
minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali
kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. (Dwi, 2020)
Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan
serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan
penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang
mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui
pengenalan perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila
diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang
tersedia.

B.     Manfaat Pemeriksaan Kehamilan


Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :
1. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
2. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.
3. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin
dapat muncul misalnya :
a.       Hipertensi dalam kehamilan
b.      Diabetes dalam kehamilan
c.       Anemia
d.      Janin dengan berat badan rendah
e.       Kehamilan anggur
f.       Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
g.      Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

C.    Tujuan Pelayanan Antenatal


1.      Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi
yang dilahirkan sehat.
2.      Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
3.      Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

D.    Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan


Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
1.      Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2.      Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
3.      Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4.      Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
5.      Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan
6.      Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu
hamil dan bayi yang dikandungnya.

E.     Tujuan kunjungan K1
K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama
kehamilan, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu kali
Meliputi :
1.      Identitas/biodata
2.      Riwayat kehamilan
3.      Riwayat kebidanan
4.      Riwayat kesehatan
5.      Pemeriksaan kehamilan
6.      Pelayanan kesehatan
7.      Penyuluhan dan konsultasi

Serta mendapatkan pelayanan 7T yaitu :


1.      Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2.      Ukur Tekanan Darah
3.      Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan
4.      Ukur tinggi fundus uteri
5.      Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
6.      Test Laboratorium (rutin dan Khusus)
7.      Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
KB pasca persalinan.

Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan 7T tadi dengan:


8.      Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
9.      Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
10.  Tata laksana kasus. 
Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang kemudian
mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.
Tujuan k1  :
1.      Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
2.      mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam  jiwa ibu
3.      Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
4.      Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.
5.      mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan
untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6.      Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan
hubungan kepercayaan dengan ibu
7.      Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan
sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.
8.      Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya
kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran
atau puerperium.
K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator
pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat (Manuaba, 2007).

F.     Tujuan Kunjungan k2
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan
12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.
Tujuan k2 :
1.      Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
2.      mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3.      Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
4.      Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya
5.      Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan
untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6.      Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala, pantau TD
(tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.
7.      Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
8.      Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan.
9.      Mengulang perencanaan persalinan.

G.    Tujuan Kunjungan k3 dan k4


K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36
minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
melewati K1 dan K2.

Tujuan k4
1.      Sama dengan kunjungan I dan II
2.      Palpasi abdomen
3.      Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS.
4.      Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

REFERENSI

Iryani, D. (2020) Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Pemeriksaan KI dan K4 Kehamilan.Vol XIV,
NO 01.

Marniyati, L. Saleh, I. Soebyakto, B. B. (2016) Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam


Meninggkatkan Deteksi Resiko Tinggi Pada Ibu Hamil Olwh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako,
Sosial, Sei Baung dan Sel Selincah di Kota Pelembang.Vol 3, No 1.

Rachmawati, I. A. Puspitasari, D. R. Cania, E. ( 2017). Faktor-Faktor Mempengaruhi Kunjungan


Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Vol 7, No 1.

Anda mungkin juga menyukai