LANDASAN TEORI
a. Pengertian
2.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi
3.Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
5.Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6.Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
c. Kebijakan Program
2. pemeriksaan ulang
Pada setiap kali kunjungan, perlu disampaikan informasi yang sangat penting
yaitu:
b) Suntikan TT
a) Gizi seimbang
b) Kebersihan pribadi
c) Istirahat
2) Deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di Rumah Sakit.
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan.(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal.
4),Konsepsi adalah penyatuan satu telur dan sperma untuk menentukan awalnya
kehamilan. (Bobak, Irene M., 2000, hal. 184).Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7
hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari empat
sampai enam bulan, dan triwulan ketiga dari tuju sampai sembilan bulan. (Abdul Bari
Saifuddin, 2006 ).
2. . Tahap-tahap Proses Kehamilan
Ovum yang dilepas dari indung telur diangkap oleh fimbriae dan masuk kedalam
saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta –
juta sel mani ( sperma ) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kedalam saluran
telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang mengembung dari
tuba falopii.
Di sekitar sel telur banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat – zat yang melindungi ovum, kemudian pada tempat yang paling muda
dimasuki , masuklah satu sel mani yang kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi )
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak ( oleh rambut
getar tuba ) menuju kerahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya
bersarang diruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi atau implantasi. Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan kira – kira 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat - zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri ( plasenta ). Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), spermatozoa ( sel mani ),
pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ), nidasi dan plasentasi.
3. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil
a. Uterus
Berat
Mengalami pertumbuhan berat dari berat normal + 30 gram menjadi 1.000 gram.
Bentuk
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 8
minggu uterus membesar sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu kira-
kira sebesar telur angsa.
Konsistensi
Pada minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi menyebabkan istmus
menjadi panjang dan lunak (tanda hegar), pada triwulan terakhir istmus menjadi
bagian korpus uteri dari berkembang menjadi segmen bawah uterus.
b. Serviks uteri
Serviks mengalami hipervaskularisasi akibat hormon estrogen yang meningkat
sehingga konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di servik akan
berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c. Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (tanda chadwick).
d. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada umur 16 minggu.(Sarwono, Ilmu Kebidanan , 2005, hal. 89-95)
e. Payudara
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah :
- Payudara menjadi lebih besar.
- Areola payudara makin hiperpigmentasi, hitam.
- Glandula montgomery makin tampak.
- Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum
berfungsi, karena hambatan dari PIH (prolacting inhibity hormone)
untuk mengeluarkan ASI.
- Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada, sehingga
mengeluarkan ASI dapat berlangsung.
f. Sirkulasi darah
- Volume
Volume darah dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan
adanya pengenceran darah (hidremia / hemodulasi), bertambahnya
hemodulasi darah mulai tampak sekitar umur 16 minggu sampai puncaknya
pada umur 30 minggu, volume darah bertambah sekitar 25-30 %. Curah
jantung akan bertambah kira-kira 30 %.
- Sel darah
Sel darah merah meningkat jumlahnya, namun penambahan plasma
jauh lebih besar sehingga konsentrasi dalam darah menjadi lebih dan jumlah
leukosit meningkat sampai 10.000/ml dan produksi trombosit pun
meningkat. Jumlah protein, albumin dan globulin menurun pada triwulan
pertama dan meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan
betaglobulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat.
g. Sistem respirasi
Pada wanita hamil, kebutuhan O2 meningkat kira-kira 20 %. Disamping itu,
terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil
32 minggu. Oleh sebab itu ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25 %
dari biasanya.
Oedem
- Penyebab : Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena-vena panggul.
Oedem bertambah bila berdiri yang lama, sikap yang tidak baik, pakaian
yang kotor.
- Cara mengatasi : Istirahat yang teratur dan cukup dengan kaki dinaikkan,
memperbanyak minum, memakai korset untuk menyokong dan mengangkat
uterus sehingga memudahkan drainage vena lympatik, posisi tidur miring
ke kiri untuk mempermudah sirkulasi darah. (Bobak, Irene M., 2000, hal.
361)
Sakit punggung
- Penyebab : Perut yang semakin membesar sehingga titik berat badan
pidah ke depan, spasmus dan otot-otot pinggang.
- Cara mengatasi : Istirahat cukup, pemakaian korset, pemberian analgetica.
Haemoroid
- Penyebab : Uterus yang membesar dan menekan vena sehingga
menimbulkan bendungan darah di dalam rongga panggul.
- Cara mengatasi : Defekasi yang teratur. (Obstetri Fisiologi, 1983, hal.
216)
6. Nasehat bagi Wanita Hamil
Pantang diet hamil
Ibu hamil memerlukan lebih banyak nutrisi dari sebelumnya untuk
pertumbuhan janin, kesehatan ibu dan persiapan laktasi. Menu baku yang
dianjurkan yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Nilai gizi dapat
ditentukan dengan bertambahnya berat badan dan + 6,5-15 kg selama
hamil. Namun kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu karena
dapat menyebabkan penyulit kehamilan seperti : janin besar, pre eklamsi, gemuk
dan lain-lain.
2.3.2.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Anamnese, boodata pasien terdiri dari :
- Nama
Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
klien yang lain.
(Christina, 1984, hal. 84)
- Umur
Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, DepKes RI : 10)
- Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal pasien, kondisi lingkungan sekitarnya dan
memudahkan dalam melakukan kunjungan secara darurat ataupun terencana.
- Agama
Berhubungan dengan pola kebiasaan ibu menurut kepercayaannya, kondisi psikologis dan
membantu dalam pemberian KIE kesehatan ibu yang sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
- Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu sehingga mempermudah dalam memberikan
informasi penyuluhan melalui komunikasi sesuai dengan pengetahuan dan pendidikan ibu.
- Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan ibu melalui pekerjaannya dan apakah dapat
mempengaruhi kondisi janin serta kesehatan ibu.
- Status perkawinan
Meliputi berapa kali ibu menikah dan lama pernikahan untuk mengetahui kondisi alat
reproduksi ibu dan status bayi yang dikandung apakah termasuk bayi mahal.
2. Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan
lain yang penting.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 154)
3. Riwayat kebidanan
Meliputi menarche, haid teratur atau tidak ada siklus, lamanya haid, banyaknya darah, sifat
darah (cair, beku, warna, bau), haid nyeri atau tidak, HPHT, anamnesa haid memberikan
kesan pada kita tentang faal alat kandungan ibu.
4. Riwayat kehamilan sekarang
Meliputi keluhan ibu selama hamil baik pada trimester I, II dan III. Selain itu apakah ibu
sudah mendapat imunisasi TT, vitamin, kapsul penambah darah (Fe) dan lain-lain.
5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Kehamilan
Adalah gangguan pada masa kehamilan yang lalu seperti pendarahan, muntah yang sangat,
toxemia gravidarum dan lain-lain.
Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, pendarahan, ditolong oleh siapa.
Nifas
Adakah panas atau pendarahan, bagaimana laktasi.
Anak
Jenis kelamin, hidup atau mati, jika meninggal pada usia berapa dan penyebabnya, berat
badan lahir, panjang badan lahir.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 155)
6. Riwayat KB
Untuk mengetahui metode KB apa yang dipakai ibu sebelum hamil, berapa lama, apakah ada
keluhan selama pemakaian. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi alat
reproduksi ibu dan pengaruhnya bagi kehamilan saat ini.
7. Riwayat kesehatan ibu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, meliputi penyakit keturunan ataupun penyakit menular (TBC,
HIV-AIDS, hepatitis dan lain-lain).
8. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
9. Riwayat psikologis, sosial budaya dan spiritual
Riwayat psikologis
Bagaimana respon ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan ibu, apakah bayi atau
kehamilan diterima oleh ibu dan keluarga atau tidak.
Riwayat sosial budaya
Apakah dalam budaya di lingkungan tempat tinggal ibu ada pantangan makanan, apakah ibu
minum jamu-jamuan selama hamil dan lain-lain.
Riwayat spiritual
Apakah ibu rajin menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui apakah pola kebiasaan ibu hamil sudah sesuai dengan standar kesehatan
meliputi pola kebisaan nutrisi, eliminasi, aktifitas, istirahat, personal hygiene.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Bagaimana keadaan umum penderita, kelainan bentuk badan, kesadaran, berat badan, tinggi
badan, pernafasan, tekanan darah.
2. Pemeriksaan sistematis
Kepala : bagaimana kebersihan kulit kepala dan rambut ibu,
adakah lesi dan benjolan.
Muka : Adakah chloasma gravidarum, selaput mata pucat atau
merah, adakah oedema, lidah bersih atau tidak.
Leher : Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada
penyakit jantung), adakah pembesaran kelenjar gondok dan limfe.
Dada : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah colostrum.
Perut : Membesar, pigmentasi, linea alba, adakah strie
gravidarum atau bekas luka.
Vulva : Keadaan perineum, tanda chadwick, condylomata, fluor.
Anggota bawah : Varices, oedema, luka, cicatrix pada paha.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 160)
3. Palpasi
Maksud periksa raba ialah untuk menentukan :
1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan.
2) Menentukan letaknya anak dalam rahim.
4. Auskultasi
5. Perkusi
Apabila reflek patella terlalu kuat merupakan gejala tekanan darah tinggi pada ibu.
2.3.2.2 Identifikasi masalah / diagnosa
Melakukan identifikasi yang benar berdasarkan interpretasi data-data yang telah dikumpulkan
yaitu berupa kesimpulan tentang masalah atau keadaan yang sedang dialami ibu.
2.3.2.3 Antisipasi masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan masalah
atau diagnosa yan sudah diidentifikasi.
2.3.2.4 Identifikasi kebutuhan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dimana apabila tindakan
segera tidak dilakukan dapat mengancam keselamatan ibu.
2.3.2.5 Penyusunan rencana / intervensi
Merencanakan asuhan secara menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah
sebelumnya. Rencana asuhan yang perlu diberikan pada ibu hamil trimester III :
1. Lakukan komunikasi terapeutik.
R/ Agar ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik normal pada trimester III.
R/ Informasi tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III dapat mempengaruhi
sikap dan persepsi ibu secara positif sehingga ibu dapat menerima perubahan yang terjadi.
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
R/ Makanan yang bergizi dan seimbang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin
serta menjaga kesehatan ibu.
4. Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup.
R/ Dengan beristirahat cukup dapat menjaga stamina ibu tetap baik.
5. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dan jalan lahir.
R/ Pada usia kehamilan trimester III terjadi penurunan bagian bawah janin yang akan menekan
kandung kemih yang menyebabkan ibu sering BAK. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga
kebersihan jalan lahir sehingga dapat menghindari terjadinya infeksi jalan lahir.
6. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.
R/ Perawatan payudara bermanfaat menjaga payudara tetap bersih dan mempersiapkan untuk
meneteki bayi setelah melahirkan.
7. Anjurkan ibu untuk kontrol kembali sesuai jadwal yang ditetapkan.
R/ Dengan kontrol kembali, petugas kesehatan dapat mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan
ibu.
8. Berikan informasi kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan.
R/ Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan ibu dapat segera datang ke petugas kesehatan.
9. Memberikan ibu obat penambah darah (Fe) dan vitamin.
R/ Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III sering terjadi hemodilusi sehingga perlu
pemenuhan kebutuhan zat besi (Fe) dan vitamin untuk pertumbuhan janin.
2.3.2.6 Pelaksanaan / implementasi
Pelaksanaan asuhan langsung yang efisien dan aman serta menyeluruh sesuai dengan
intervensi yang telah disusun sebelumnya.
2.3.2.7 Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan di dalam pendokumentasian /
catatan asuhan dapat ditetapkan dalam bentuk SOAP.
S : Data Subyektif
Data dari pasien didapat melalui anamnese.
O : Data Obyektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lainnya.
A : Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat
kesimpulan.
1. Diagnosa.
2. Antisipasi masalah poternsial / diagnosa.
3. Perlunya tindakan segera.
P : Planning / perencanaan
1. Asuhan mandiri.
2. Kolaborasi.
3. Tes diagnostik / lab.
4. Konseling.
5. Follow up.