Anda di halaman 1dari 20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar ANC

a. Pengertian

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada


pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998 :
129).Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan
Ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya korelasi terhadap penyimpanan yang
ditemukan (Rustam Mochtar, 1998)

b. Tujuan Antenatal Care

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh


kembang bayi

2.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi

3.Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4.Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun


bayinya dengan trauma seminimal mungkin

5.Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6.Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.(Abdul Bari Saifuddin, 2006)

c. Kebijakan Program

Kunjungan Antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali dalam


kehamilan :
1.       Satu kali pada triwulan pertama, Pemeriksaan pertama dilakukan
segera setelah diketahui terlambat haid.

2.      pemeriksaan ulang       

a) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan.


b) Setiap 2 minggu sampai kehailan berumur 8 bulan.
c) Setiap 1 minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan.

3. Pemeriksaan khusus bila ada keluhan-keluhan. (Mochtar, Rustam,


Sinopsis Obstetri,1998, hal. 48)

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7T”:

a.        (Timbang) berat badan.

b.         Ukur (Tekanan) darah

c.         Ukur (Tinggi) fundus uteri

d.        Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.

e.        Penberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.

f.          Tes terhadap Penyakit Menular Seksual.

g.         Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.(Abdul Bari Saifuddin,


2006)

d. Komponen Asuhan Antenatal

Pada setiap kali kunjungan, perlu disampaikan informasi yang sangat penting
yaitu:

a.       Trimester Pertama (Kunjungan I)

1)      Membangun hubungan saling percaya antara bidan / petugas kesehatan


dengan ibu hamil dan keluarga.
2)      Mendeteksi masalah serta menanganinya

3)      Melakukan tindakan pencegahan berupa:

a)      Pemberian tablet zat besi

b)      Suntikan TT

c)      Penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4)      Memulai Persiapan kelahiran dan persalina serta kesiapan jika timbul


komplikasi.

5)      Mendorong prilaku sehat berupa, pemenuhan :

a)      Gizi seimbang

b)      Kebersihan pribadi

c)      Istirahat

b.      Trimester Kedua (Kunjungan II)

1)      Sama seperti kunjungan I

2)      Kewaspadaan khusus tanda-tanda bahaya dalam kehamilan :

a)      Gejala pre-eklampsi (nyeri kepala hebat dan menetap, oedema pada


wajah dan tangan, gangguan penglihatan)

b)      Pemeriksaan urine protein.

c.       Trimester ketiga(Kunjungan III)

1)      Sama seperti kunjungan I dan II

2)      Palpasi abdominal untuk mengetahui adanya kehamilan ganda atau


bayi besar.

d.      Trimester ketiga (Kunjungan IV)


1)    Sama seperti kunjungan I,II, dan III

2)     Deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di Rumah Sakit.

B.Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan.(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal.
4),Konsepsi adalah penyatuan satu telur dan sperma untuk menentukan awalnya
kehamilan. (Bobak, Irene M., 2000, hal. 184).Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7
hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu
triwulan  pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari empat
sampai enam bulan, dan triwulan ketiga dari tuju sampai sembilan bulan. (Abdul Bari
Saifuddin, 2006 ).
2. . Tahap-tahap Proses Kehamilan
Ovum yang dilepas dari indung telur diangkap oleh fimbriae dan masuk kedalam
saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta –
juta sel mani ( sperma ) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kedalam saluran
telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang mengembung dari
tuba falopii.

Di sekitar sel telur banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat – zat yang melindungi ovum, kemudian pada tempat yang paling muda
dimasuki , masuklah satu sel mani yang kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi )
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak ( oleh rambut
getar tuba ) menuju kerahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya
bersarang diruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi atau implantasi. Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan kira – kira 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat - zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri ( plasenta ). Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), spermatozoa ( sel mani ),
pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ), nidasi dan plasentasi.
3. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil
a.    Uterus
  Berat
Mengalami pertumbuhan berat dari berat normal + 30 gram menjadi 1.000 gram.
  Bentuk
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 8
minggu uterus membesar sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu kira-
kira sebesar telur angsa.
  Konsistensi
Pada minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi menyebabkan istmus
menjadi panjang dan lunak (tanda hegar), pada triwulan terakhir istmus menjadi
bagian korpus uteri dari berkembang menjadi segmen bawah uterus.
b.     Serviks uteri
Serviks mengalami hipervaskularisasi akibat hormon estrogen yang meningkat
sehingga konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di servik akan
berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c.     Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (tanda chadwick).
d.    Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada umur 16 minggu.(Sarwono, Ilmu Kebidanan , 2005, hal. 89-95)
e.     Payudara
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah :
-          Payudara menjadi lebih besar.
-          Areola payudara makin hiperpigmentasi, hitam.
-          Glandula montgomery makin tampak.
-          Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum
berfungsi, karena hambatan dari PIH (prolacting inhibity hormone)
untuk mengeluarkan ASI.
-          Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada, sehingga
mengeluarkan ASI dapat berlangsung.
f.      Sirkulasi darah
-          Volume
Volume darah dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan
adanya pengenceran darah (hidremia / hemodulasi), bertambahnya
hemodulasi darah mulai tampak sekitar umur 16 minggu sampai puncaknya
pada umur 30 minggu, volume darah bertambah sekitar 25-30 %. Curah
jantung akan bertambah kira-kira 30 %.
-          Sel darah
Sel darah merah meningkat jumlahnya, namun penambahan plasma
jauh lebih besar sehingga konsentrasi dalam darah menjadi lebih dan jumlah
leukosit meningkat sampai 10.000/ml dan produksi trombosit pun
meningkat. Jumlah protein, albumin dan globulin menurun pada triwulan
pertama dan meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan
betaglobulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat.
g.    Sistem respirasi
Pada wanita hamil, kebutuhan O2 meningkat kira-kira 20 %. Disamping itu,
terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil
32 minggu. Oleh sebab itu ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25 %
dari biasanya.

h.    Traktus digestivus


Karena pengaruh hormon estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
sehingga :
-          Penegluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
-          Terjadi mual dan pusing terutama pagi hari (morning sickness).
-          Muntah (emesis gravidarum).
-          Progesteron menyebabkan gerak usus berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 109)
i.       Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang memulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Gangguan ini terjadi
lagi pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, menyebabkan kandung kencing tertekan dan timbul gangguan sering
kencing kembali. Pada glomerolus bertambah sekitar 69 % oleh karena hemodilusi.
Ureter lebih membesar selama kehamilan karena pengaruh progesteron, ureter
kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena lebih banyak mendapat tekanan
dari kolon dan sigmoid di sebelah kiri dan tekanan rahim yang membesar sehingga
terjadi perputaran rahim ke arah kanan. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 110)
j.       Kulit
Terjadi hiperpimentasi antara lain strie gravidarum, livide dan alba pada areola
mammae dan papilla mammae, linea nigra dan alba, chloasma gravidarum (pada
pipi), hiperpigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulazing
hormone lobus hipofisis anterior. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 110)
k.    Metabolisme
  Terjadi peningkatan metabolisme basal (BMR) sehingga 15-20%
terutama pada trimester terakhir.
  Keperluan protein meningkat untuk pertumbuhan, perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi, kebutuhan protein
kurang lebih ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
  Hidrat arang wanita hamil sering dijumpai glukosuria.
  Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg/lebih per 100 cc.
  Metabolisme mineral.
-          Kalsium :1,5 gram sehari untuk pertumbuhan tulang
30-40 gram.
-          Fosfor : 2 gram/hari.
-          Zat besi : + 800 mg / 30-50 mg/hari.
-          Air : cenderung mengalami retensi cairan.
  BB naik sekitar 6,5-16,5 kg.
  Kebutuhan kalori meningkat terutama hidrat arang, khususnya kehamilan
5 bulan ke atas.
l.     Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen melunak, juga
terjadi sedikit pelebaran pada tulang persendian. Apabila kebutuhan kalsium janin
kurang dari pemberian makanan, maka kekurangan itu akan diambil dari kalsium
pada tulang-tulang ibu. Oleh sebab itu pemberian tambahan kalsium pada ibu yang
hamil sangat penting untuk mencegah pengeroposan tulang. (Mochtar Rustam,
Sinopsis Obstetri, 1998, hal. 38)
4. Perubahan / Ciri Khas Janin pada Kehamilan Trimester III
Janin mengalami perubahan-perubahan seiring dengan bertambahnya umur
kehamilan. Perubahan pada trimester III antara lain :
  28 minggu
-          PB : 35 cm, BB : 1.000 gram.
-          Kulit kemerahan menutupi serviks caseosa.
-          Bayi lahir, dapat bernafas, menangis dan lemah (immatur).
  32 minggu
-          PB : 40-43 cm, BB : 1.700 gram.
-          Kulit merah dan keriput.
-          Bayi lahir kelihatan seperti orang tua (little oldman).
  36 minggu
-          PB : 46 cm, BB : 2.500 gram.
-          Muka berseri, tidak keriput.
-          Sudah ada lapisan lemak di bawah kulit.
  40 minggu
-          PB : 50-55 cm, BB : 3.000 gram.
-          Kulit licin,verniks caseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik,
hampir tidak ada lanugo, kuku melebihi ujung jari.
-          Pada laki-laki, testis sudah masuk dalam skrotum. Pada perempuan,
labia mayora sudah menutupi labia minora.
5. Keluhan pada Trimester III
  Nafas pendek dan sesak
-          Penyebab : Rahim yang membesar, mendesak diafragma, sehingga
diafragma dapat naik sekitar 4 cm.
-          Cara mengatasi : Tidur dengan bantal yang tinggi, menghindari adanya
beban yang berlebihan pada perut, berhenti merokok bila ibu merokok.
  Insomnia
-          Penyebab : Gerakan janin, otot kram, serin kencing, nafas pendek dan
lain-lain.Cara mengatasi : Sengaja relaksasi, memijat, mengganjal badan
dengan bantal, susu hangat, mandi sebelum tidur, hindari makan / minum
yang mengandung cafein pada petang dan malam hari.
  Sering kencing
-          Penyebab : Meningkatnya volume darah, berubahnya fungsi kandung
kemih karena hormon, berkurangnya kapasitas kantong kemih karena
pembesaran uterus.
-          Cara mengatasi : Anjurkan ibu memakai pembalut perineal.
  Ketidaknyamanan perineal
-          Penyebab : Tekanan dari pembesaran uterus terutama ketika berdiri dan
berjalan, biasanya pada hamil ganda / lebih dari satu.
-          Cara mengatasi : Istirahat, relaksasi, pemakaian korset, rujuk ke dokter
bila nyeri / sensasi panas.
  Kontraksi Braxton Hicks
-          Penyebab : Intensifikasi uterus untuk persiapan bersalin.
-          Cara mengatasi : Tenangkan hati pasien, istirahat, lakukan teknik
pernafasan, relaksasi.
  Kaki kram
-          Penyebab : Tekanan syaraf yang mensyarafi ekstremitas bawah karena
pembesaran uterus, mengurangi tingkat penyebaran kalsium serum atau
menambah serum phospor. Faktor-faktor yang mengganggu : kelelahan
berjinjit, merentangkan kaki, atau saat berjalan, minum lebih dari 1 liter
susu per hari.
-          Cara mengatasi : Melakukan spasme relaksasi yaitu melakukan gerakan
dorso flexes kaki dengan menekan lutut, gerakan ini dilakukan dengan
bantuan orang lain, massase dan pemanasan yang mempengaruhi otot,
berdiri di atas permukaan yang dingin, menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium.

  Oedem
-          Penyebab : Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena-vena panggul.
Oedem bertambah bila berdiri yang lama, sikap yang tidak baik, pakaian
yang kotor.
-          Cara mengatasi : Istirahat yang teratur dan cukup dengan kaki dinaikkan,
memperbanyak minum, memakai korset untuk menyokong dan mengangkat
uterus sehingga memudahkan drainage vena lympatik, posisi tidur miring
ke kiri untuk mempermudah sirkulasi darah. (Bobak, Irene M., 2000, hal.
361)
  Sakit punggung
-          Penyebab : Perut yang semakin membesar sehingga titik berat badan
pidah ke depan, spasmus dan otot-otot pinggang.
-          Cara mengatasi : Istirahat cukup, pemakaian korset, pemberian analgetica.
  Haemoroid
-          Penyebab : Uterus yang membesar dan menekan vena sehingga
menimbulkan bendungan darah di dalam rongga panggul.
-          Cara mengatasi : Defekasi yang teratur. (Obstetri Fisiologi, 1983, hal.
216)
6. Nasehat bagi Wanita Hamil
  Pantang diet hamil
Ibu hamil memerlukan lebih banyak nutrisi dari sebelumnya untuk
pertumbuhan janin, kesehatan ibu dan persiapan laktasi. Menu baku yang
dianjurkan yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Nilai gizi dapat
ditentukan dengan bertambahnya berat badan dan + 6,5-15 kg selama
hamil. Namun kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu karena
dapat menyebabkan penyulit kehamilan seperti : janin besar, pre eklamsi, gemuk
dan lain-lain.

  Pekerjaan rumah tangga


Wanita hamil harus sering istirahat, tidur siang menguntungkan dan baik
untuk kesehatan.
  Wanita pekerjaan di rumah
Wanita karier yang hamil mendapat hak cuti hamil selama 3 bulan, yang
dapat diambil sebulan menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah persalinan.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 134)
  Hubungan seksual
Coitus disarankan untuk dihentikan bila :
-          Sering abortus / prematur.
-          Perdarahan vaginam.
-          Pada minggu terakhir kehamilan, coitus harus berhati-hati.
-          Bila ketuban sudah pecah.
-          Orgasme pada wanita hamil tidak dapat menyebabkan kontraksi
uterus partus prematurus.(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 62(
  Olahraga saat hamil
Olahraga dikurangi bila dijumpai :
-          Sering mengalami keguguran.
-          Persalinan belum cukup bulan.
-          Mempunyai riwayat persalinan sulit.
-          Pada primi tua.
-          Adanya perdarahan dan mengeluarkan cairan.
  Pemeliharaan payudara
Teknik perawatan payudara dalam melahirkan :
1.      Kompres puting susu dan area di sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap yang dibasahi
minyak.
2.      Bersihkan puting susu dan area di sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3.      Pegang kedua puting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam 20 kali dan keluar
20- kali.
4.      Pangkal payudara dipegang kedua tangan, lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting
susu sebanyak 30 kali.
5.      Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan saluran
susu tidak tersumbat.
6.      Pakailah BH yang menopang payudara.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 144)
  Obat-obatan
Jika mungkin, hindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam triwulan I,
pengobatan penyakit saat hamil selalu memperhatikan pengaruh obat terhadap pertumbuhan
janin.
(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 60(
  Merokok, minum alkohol dan narkotik
Ketiga kebiasaan ini secara langsung dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan
rendah, cacat bawaan, kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental bayi, bahkan kematian
bayi.
  Imunisasi
Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2 kali selama hamil yaitu pada trimester I dan ke III.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 140-141)
  Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan selama kehamilan, terutama karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah. Douche dan mandi berendam tidak dianjurkan.
  Kesehatan jiwa
Dokter atau bidan perlu menanamkan kepercayaan kepada ibu hamil untuk menghilangkan
rasa takut, tidak tenang pada ibu dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya, karena hal
ini dapat mengganggu persalinan. Penerangan yang diberikan yaitu :
-          Menghilangkan ketidaktahuan.
-          Latihan-latihan fisik dan kejiwaan.
-          Mendidik cara-cara perawatan bayi.
-          Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik.
(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 61-62)
2.2.7        Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
-          Ambivalen (kadang-kadang repson seorang wanita terhadap kehamilan bersifat mendua).
-          Merasa cemas dan takut.
-          Merasa takut kehilangan (terpisah dari bayinya).
-          Gelisah menunggu hari kelahiran anak.
-          Mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk calon anak.
-          Takut kelak tidak bisa merawat bayinya.
-          Merasa canggung, buruk dan memerlukan dukungan yang sering.
-          Depresi ringan (mungkin terjadi).
(Anonim, 2001, Asuhan Antepartum, hal. 3-10)
2.2.8        Tanda-tanda Bahaya dalam Kehamilan
Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan antara lain :
a.       Perdarahan pervaginam.
b.      Nyeri abdomen.
c.       Kondisi hipertensi
-          Gangguan penglihatan, kabur, melihat ada bintik hitam.
-          Bengkak di muka atau jari dan ujung sakrum.
-          Nyeri kepala hebat, kadang-kadang atau terus menerus.
-          Otot sangat sensitif atau kejang-kejang.
-          Nyeri epigastrum (sakit perut hebat).
d.      Infeksi
-          Panas – demam.
-          Kencing panas, kadang-kadang sakit pinggang belakang bokong dan samping.
-          Diare.
e.       Diabetes melitus.
f.       Pengeluaran cairan dari vagina : air ketuban.
g.      Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
(Bobak, Perawatan Maternitas dan Ginekologi, 2000,
hal. 358, dan Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, 2002, N-3)
2.2.9        Tanda-tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan antara lain :
a.       Terjadinya his persalinan yang memiliki sifat :
-          Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan.
-          Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya makin bertambah besar.
-          Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
-          Makin beraktifitas (berjalan-jalan) kekuatan makin bertambah.
b.      Pengeluaran lendir dan darah.
-          Pendataran dan pembukaan.
-          Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
-          Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
c.       Pengeluaran cairan ketuban.
(Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan, 1998, hal. 163)

2.3  Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ANC Trimester III


2.3.1        Pengertian
Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah,
penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk pengambilan keputusan
yang berfokus pada klien
(Varney, 1997)
2.3.2        Manajemen Asuhan Kebidanan
Terdapat 7 langkah manajemen asuhan kebidanan yang telah diterapkan menurut Varney,
antara lain :
1.      Pengkajian.
2.      Identifikasi masalah / diagnosa.
3.      Antisipasi masalah potensial.
4.      Identifikasi kebutuhan segera.
5.      Penyusunan rencana / intervensi.
6.      Pelaksanaan / implementasi.
7.      Evaluasi.

2.3.2.1  Pengkajian
A.    Data Subyektif
1.      Anamnese, boodata pasien terdiri dari :
-          Nama
Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
klien yang lain.
(Christina, 1984, hal. 84)
-          Umur
Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, DepKes RI : 10)
-          Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal pasien, kondisi lingkungan sekitarnya dan
memudahkan dalam melakukan kunjungan secara darurat ataupun terencana.
-          Agama
Berhubungan dengan pola kebiasaan ibu menurut kepercayaannya, kondisi psikologis dan
membantu dalam pemberian KIE kesehatan ibu yang sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
-          Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu sehingga mempermudah dalam memberikan
informasi penyuluhan melalui komunikasi sesuai dengan pengetahuan dan pendidikan ibu.
-          Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan ibu melalui pekerjaannya dan apakah dapat
mempengaruhi kondisi janin serta kesehatan ibu.
-          Status perkawinan
Meliputi berapa kali ibu menikah dan lama pernikahan untuk mengetahui kondisi alat
reproduksi ibu dan status bayi yang dikandung apakah termasuk bayi mahal.
2.      Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan
lain yang penting.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 154)
3.      Riwayat kebidanan
Meliputi menarche, haid teratur atau tidak ada siklus, lamanya haid, banyaknya darah, sifat
darah (cair, beku, warna, bau), haid nyeri atau tidak, HPHT, anamnesa haid memberikan
kesan pada kita tentang faal alat kandungan ibu.
4.      Riwayat kehamilan sekarang
Meliputi keluhan ibu selama hamil baik pada trimester I, II dan III. Selain itu apakah ibu
sudah mendapat imunisasi TT, vitamin, kapsul penambah darah (Fe) dan lain-lain.
5.      Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
  Kehamilan
Adalah gangguan pada masa kehamilan yang lalu seperti pendarahan, muntah yang sangat,
toxemia gravidarum dan lain-lain.
  Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, pendarahan, ditolong oleh siapa.
  Nifas
Adakah panas atau pendarahan, bagaimana laktasi.
  Anak
Jenis kelamin, hidup atau mati, jika meninggal pada usia berapa dan penyebabnya, berat
badan lahir, panjang badan lahir.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 155)
6.      Riwayat KB
Untuk mengetahui metode KB apa yang dipakai ibu sebelum hamil, berapa lama, apakah ada
keluhan selama pemakaian. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi alat
reproduksi ibu dan pengaruhnya bagi kehamilan saat ini.
7.      Riwayat kesehatan ibu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, meliputi penyakit keturunan ataupun penyakit menular (TBC,
HIV-AIDS, hepatitis dan lain-lain).
8.      Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
9.      Riwayat psikologis, sosial budaya dan spiritual
  Riwayat psikologis
Bagaimana respon ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan ibu, apakah bayi atau
kehamilan diterima oleh ibu dan keluarga atau tidak.
  Riwayat sosial budaya
Apakah dalam budaya di lingkungan tempat tinggal ibu ada pantangan makanan, apakah ibu
minum jamu-jamuan selama hamil dan lain-lain.
  Riwayat spiritual
Apakah ibu rajin menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan.
10.  Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui apakah pola kebiasaan ibu hamil sudah sesuai dengan standar kesehatan
meliputi pola kebisaan nutrisi, eliminasi, aktifitas, istirahat, personal hygiene.
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
Bagaimana keadaan umum penderita, kelainan bentuk badan, kesadaran, berat badan, tinggi
badan, pernafasan, tekanan darah.
2.      Pemeriksaan sistematis
Kepala : bagaimana kebersihan kulit kepala dan rambut ibu,
adakah lesi dan benjolan.
Muka : Adakah chloasma gravidarum, selaput mata pucat atau
merah, adakah oedema, lidah bersih atau tidak.
Leher : Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada
penyakit jantung), adakah pembesaran kelenjar gondok dan limfe.
Dada : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah colostrum.
Perut : Membesar, pigmentasi, linea alba, adakah strie
gravidarum atau bekas luka.
Vulva : Keadaan perineum, tanda chadwick, condylomata, fluor.
Anggota bawah : Varices, oedema, luka, cicatrix pada paha.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 160)
3.      Palpasi
Maksud periksa raba ialah untuk menentukan :
1)      Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan.
2)      Menentukan letaknya anak dalam rahim.
4.      Auskultasi
5.      Perkusi
Apabila reflek patella terlalu kuat merupakan gejala tekanan darah tinggi pada ibu.
2.3.2.2  Identifikasi masalah / diagnosa
Melakukan identifikasi yang benar berdasarkan interpretasi data-data yang telah dikumpulkan
yaitu berupa kesimpulan tentang masalah atau keadaan yang sedang dialami ibu.
2.3.2.3  Antisipasi masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan masalah
atau diagnosa yan sudah diidentifikasi.
2.3.2.4  Identifikasi kebutuhan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dimana apabila tindakan
segera tidak dilakukan dapat mengancam keselamatan ibu.
2.3.2.5  Penyusunan rencana / intervensi
Merencanakan asuhan secara menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah
sebelumnya. Rencana asuhan yang perlu diberikan pada ibu hamil trimester III :
1.      Lakukan komunikasi terapeutik.
R/ Agar ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
2.      Berikan informasi tentang perubahan fisik normal pada trimester III.
R/ Informasi tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III dapat mempengaruhi
sikap dan persepsi ibu secara positif sehingga ibu dapat menerima perubahan yang terjadi.
3.      Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
R/ Makanan yang bergizi dan seimbang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin
serta menjaga kesehatan ibu.
4.      Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup.
R/ Dengan beristirahat cukup dapat menjaga stamina ibu tetap baik.
5.      Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dan jalan lahir.
R/ Pada usia kehamilan trimester III terjadi penurunan bagian bawah janin yang akan menekan
kandung kemih yang menyebabkan ibu sering BAK. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga
kebersihan jalan lahir sehingga dapat menghindari terjadinya infeksi jalan lahir.
6.      Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.
R/ Perawatan payudara bermanfaat menjaga payudara tetap bersih dan mempersiapkan untuk
meneteki bayi setelah melahirkan.
7.      Anjurkan ibu untuk kontrol kembali sesuai jadwal yang ditetapkan.
R/ Dengan kontrol kembali, petugas kesehatan dapat mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan
ibu.
8.      Berikan informasi kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan.
R/ Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan ibu dapat segera datang ke petugas kesehatan.
9.      Memberikan ibu obat penambah darah (Fe) dan vitamin.
R/ Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III sering terjadi hemodilusi sehingga perlu
pemenuhan kebutuhan zat besi (Fe) dan vitamin untuk pertumbuhan janin.
2.3.2.6  Pelaksanaan / implementasi
Pelaksanaan asuhan langsung yang efisien dan aman serta menyeluruh sesuai dengan
intervensi yang telah disusun sebelumnya.
2.3.2.7  Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan di dalam pendokumentasian /
catatan asuhan dapat ditetapkan dalam bentuk SOAP.
S : Data Subyektif
Data dari pasien didapat melalui anamnese.
O : Data Obyektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lainnya.
A : Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat
kesimpulan.
1.      Diagnosa.
2.      Antisipasi masalah poternsial / diagnosa.
3.      Perlunya tindakan segera.
P : Planning / perencanaan
1.      Asuhan mandiri.
2.      Kolaborasi.
3.      Tes diagnostik / lab.
4.      Konseling.
5.      Follow up.

Anda mungkin juga menyukai