KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga makalah Bayi
dan balita, Mengenai tumbuh dan kembang bayi. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah konsep kebidanan dengan tema Bayi dan balita. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada
rekan-rekan mahasiswa khususnya mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................... 2
Daftar isi..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
Latar belakang masalah................................................................... 4
Contoh kasus................................................................................... 5
Pemeriksaan fisik............................................................................. 7
Penataleksanaan................................................................................ 8
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 9
Perawatan kesehatan pada bayi.......................................................... 9
Perawatan kesehatan pada balita........................................................ 10
Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita..................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
bayi tidak menangis, 5 menit baru menangis bayi menangis spontan
berat badan 2,6 kg
panjang badan 50 cm berat badan 2,5-4 kg
lingkar kepala 32 cm panjang badan 50 cm
3-6 bulan lingkar kepala 33-38 cm
3-6 bulan
diberi susu formula, belum bisa diberi makanan padat
Pisang,bubur bayi.
Tetapi sudah dikasih
6-9 bulan
Berat badan statis pada umur 8-11 bulan 6000 gram
6-9 bulan
Lingkar kepala 39 cm
ada peningkatan berat badan
9-12 bulan
Belum bisa duduk dan berdiri sudah bisa memanggil nama ibu dan ayah
INTERPRETASI KASUS
1. Bayi ketika lahir mengalami suatu afiksia neonaturum karena tidak menangis spontan. Keadaan afiksia ini bisa memberikan
gangguan pada sel-sel otak yang akan mengarah pada sekuele otak sebagai gejala sisanya. Tentunya ini bergantung pada
derajat asfiksianya.
2. Bayi mengalami suatu gangguan pertumbuhan. Hal ini dilihat dari keadaan bayi dengan berat badan yang normal kemudian
adanya berat badan yang statis pada umur 9, 10, dan 11 bulan dengan berat badan 6000 gram. Faktor internal dan eksternal
mempengaruhi proses pertumbuhan ini . faktor internal mencakup faktor genetik orangtuanya, proses selama kehamilan
seperti nutrisi, penyakit, obat dan yang lainnya. Sedangkan faktor eksternal mencakup nutrisi yang diberikan pada bayi,
penyakit diderita bayi serta polusi dan aktifitas fisik.
Kriteria adanya suatu gangguan pertumbuhan dengan mengguanakan kurva pada kartu menuju sehat adalah
a. Garis pertumbuhan berat badan menurun atau lebih rendah dari bulan sebelumny
b. Garis pertumbuhan menetap atau mendatar sebagai mana pada keadaan kasus dimana berat badan bayi menetap 3 bulan
terahir
c. Garis pertumbuhan naik tetapi pindah ke kurva yang dibawahnya
Sedangkan garis pertumbuhan yang harus dicapai oleh bayi adalah
a. Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna
b. Garis pertumbuhan naik dan pindah kepita warna diatasnya
3. Pada bayi ini mengalami suatu gangguan perkembangan. Hal ini bisa dilihat pada keadaan perkembangan motorik kasar bayi
sekarang dimana bayi belum bisa berdiri dengan atau tanpa pegangan bahkan bayi belum bisa duduk, bayi tersebut baru bisa
bolak balik seharusnya dicapai pada umur 5,4 bulan .
Begitu pula perkembangan bicara atau bahasa dimana pada kasus ini bayi baru bisa mengoceh, padahal pada umur 11 bualn
bayi seharusnya sudah bisa mengucapkan satu kata misalnya mama atau papa.
PEMERIKSAAN FISIK UNTUK TANDA KLINIS MELIPUTI: NADI, SUHU, PERNAPASAN, KESADARAN,
TANDA DEHIDRASI.
# Denyut nadi dan pernapasan bila denyut nadi naik > 25 kali/menit maka terjadi infeksi
# pernapasan cepat maka akan terjadi pneumonia.
Tanda tanda :
tubuh yang sangat lemah
kesadaran menurun
kehilangan kesadaran
tangan dan kaki dingin
mulut dan lidah kering
balita gelisah dan rewel
mata cekung, tidak ada air mata
4. Sehingga bayi ini tergolong gizi buruk karena berat badanya dibawah -3 SD dan panjang badannya dibawah -2 SD serta
ada tanda klinis yaitu batuk pilek.
Status gizi pada bayi ini dipengaruhi oleh kesediaan pangan dalam keluarga ( yang dipengaruhi pendapatan keluarga ), infeksi
penyakit pada bayi seperti batuk pilek pada bayi ini, prilaku asuhan anak ( tidak mendapatkan sinar matahari dan ventilasi
yang cukup )dan pengetahuan gizi untuk bayi.
5. pemberian makanan padat pada usia 3 bulanberbahaya karena bisa menimbulkan pengendapan zat makanan pada lambung,
menimbulkan infeksi dan juga bisa menyebabkan obstruksi usus karena pada umur 3 bulan keadaan saluran pencernaan belum
sempurna, gerakan prilstastik usus yang masih belum baik karena saraf-saraf instrinsik usus masih dalam proses pematangan
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian pengetahuan kepada ibu tentang gizi bayi dan hal hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
serta penjelasan kepada bayinya saat ini
2. Penyusunan jadwal makanan bayi
Kebutuhan kalori bayi umur 11 bulan adalah 100 kalori/kg BB/ hari
8,5 kg x 100 kkal/kg BB/hari= 850 kkal per hari. Protein 15 gram. Pada keadaan sakit ( batuk, pilek pada bayi ini ) kebutuhan
energi lebig banyak.
MELAKSANAKAN RENCANA ASUHAN SECARA BERKESINAMBUNGAN
Waktu pemberian makanan
06.00 : susu buatan
08.00 : bubur susu + 1 butir telur
10.00 : buah buahan
13.00 : nasi tim ( tak disaring)+ kaldu/sup
16.00 : buahan atau biskuit
18.00 : nasi tim
Sebelum tidur kasi susu buatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Peran dan Fungsi Bidan sesuai dengan Kompetensi Bidan Indonesia berkaitan dengan Asuhan di komunitas tentang
Asuhan pada Bayi dan Balita. Pernyataan kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
bayi dan balita sehat 1 bulan ± 5 tahun.
A. PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI
Bayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam
rahim seorang wanita. Bayi merupakan anak yang berumur 28 hari sampai kurang lebih 1 tahun.
Perawatan kesehatan pada bayi meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:
a)Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
b)Cara menyusui bayi yang baik.
c)Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.
d)Kebersihan anak
e)Tanda anak sehat:
-Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya
-Anak bertambah tinggi
-Kemampuannya bertambah sesuai umur
-Jarang sakit
-Ceria, aktif, dan lincah
f)Tanda bahaya umum/Anak sakit
-Tidak bisa minum atau menyusu
-Memuntahkan semuanya
-Kejang
-Letargis atau tidak sadar
2. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita.
Meliputi:
a) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang.
b)Pencegahan kecelakaan
c)Kesehatan pola tidur
3. Pemberian Imunisasi.
4. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan
epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami
kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang
diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007).
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
• Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam
satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada
mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea
mata ).
A. KESIMPULAN
Salah satu faktor penyumbang dari Angka kematian bayi dan Angka kematian balita yaitu dari segi pencapaian
pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya bidan di komunitas dekat dengan masyarakat diharapkan dapat menekan dan
menurunkan angka kematian tersebut. Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan fungsi-fungsi primer pelayanan kebidanan.
Dari skrining/deteksi dini sampai dengan rujukan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan pada seluruh sasaran asuhan
kebidanan salah satunya yaitu bayi dan balita. Peran seorang Bidan di Komunitas dalam upaya mencapai MDG’s 2015
meliputi upaya Pencegahan dengan Kegiatan imunisasi pada bayi harusdipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga
mencapai Universal Child Immunization (UCI) sampai di tingkat desa. Peningkatan pelaksanaan ASI eksklusif dan peningkatan
status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang jadi modal awal untuk sehat.
Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita
1. Perawatan kesehatan bayi
2. Perawatan kesehatan anak balita
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita (deteksi dini)
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo, Nano.2005.Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh sehat dan cerdas.Jogjakarta:Diva Press (Anggota
IKAPI)
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1985.Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta:Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.