Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN BAYI DAN BALITA

Rabu, 10 April 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga makalah Bayi
dan balita, Mengenai tumbuh dan kembang bayi. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah konsep kebidanan dengan tema Bayi dan balita. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada
rekan-rekan mahasiswa khususnya mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien

Yogyakarta, November 2012

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................... 2
Daftar isi..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
Latar belakang masalah................................................................... 4
Contoh kasus................................................................................... 5
Pemeriksaan fisik............................................................................. 7
Penataleksanaan................................................................................ 8

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 9
Perawatan kesehatan pada bayi.......................................................... 9
Perawatan kesehatan pada balita........................................................ 10
Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita..................................... 11

BAB III PENUTUP........................................................................................... 14


Kesimpulan...............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat,
menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak - anak merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak
memerlukan prioritas masih cukup tinggi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah dari total
rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100
juta penduduk  beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk
mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin dan kelaparan
serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004).
Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu Negara. Terbentuknya
sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.. Pada bayi dan balita, kekurangan gizi
dapat mengakibatnya terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan
tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas
sumber daya manusia. Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab
kematian bayi sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil pokok pembahasan tentang peran seorang Bidan sebagai tenaga kesehatan
di komunitas dalam melakukan Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita dalam upaya mencapai sasaran MDG’s 2015.
  CONTOH KASUS
Seorang anak laki-laki berumur 11 bulan BB 6000 gram, PB 70 cm dibawa ibunya karena batuk pilek. Bayi lahir dibidan
dengan berat lahir 2,6 kg, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, tidak langsung menangis, setelah 5 menit baru
menangis lemah. Penimbangan tiga bulan terahir berturut-turut beratya stabil 6000 gram, lingkar kepala 39 cm, saat ini anak
sehari-hari biasa makan nasi dengan sayur lauk pauk tahu tempe kadang telur. Mulai umur 3 bulan sudah diberi susu
formula,pisang,bubur bayi karena sering menangis, imunisasi BCG 2 bulan, pemberian polio 5 kali terahir, hepatitis B umur
40 hari dan 3 bulan. DPT umur 4 bulan dan 6 bulan, bayi sudah bisa tengkurap, bolak balik, belum bisa duduk dan berdiri,
bayi mengoceh kadang-kadang, tangan belum bisa memegang kerincingan, jendela kamar selalu ditutup, takut bayi masuk
angin, lubang angin ditutup kertas karena nyamuk sering masuk.
  ANALISA KASUS
tersebut Data keadaan bayi dan perbandingan dengan capaian yang seharusnya sesuai dengan umur bayi

KONDISI BAYI KONDISI BAYI SEHARUSNYA


  0-3 bulan bayi baru lahir   0-3 bulan bayi baru lahir

        bayi tidak menangis, 5 menit baru menangis         bayi menangis spontan
        berat badan 2,6 kg
        panjang badan 50 cm         berat badan 2,5-4 kg
        lingkar kepala 32 cm         panjang badan 50 cm
  3-6 bulan         lingkar kepala 33-38 cm
  3-6 bulan
        diberi susu formula, belum bisa diberi makanan padat
Pisang,bubur bayi.
        Tetapi sudah dikasih
  6-9 bulan

        Berat badan statis pada umur 8-11 bulan 6000 gram
  6-9 bulan
        Lingkar kepala 39 cm
        ada peningkatan berat badan

  9-12 bulan

        11 bulan BB 6000 gram         Lingkar kepala 44 cm


        Panjang badan 70 cm   9-12 bulan
        bayi mengoceh, tangan belum bisa memegang
        umur 11 bulan BB 8,5 kg
kerincingan
        bayi bisa tengkurap bolak balik,         panjang badan 83,9 cm

Belum bisa duduk dan berdiri         sudah bisa memanggil nama ibu dan ayah

        sudah bisa duduk dan berdiri tanpa pegangan.

  INTERPRETASI KASUS
1.      Bayi ketika lahir mengalami suatu afiksia neonaturum karena tidak menangis spontan. Keadaan afiksia ini bisa memberikan
gangguan pada sel-sel otak yang akan mengarah pada sekuele otak sebagai gejala sisanya. Tentunya ini bergantung pada
derajat asfiksianya.
2.      Bayi mengalami suatu gangguan pertumbuhan. Hal ini dilihat dari keadaan bayi dengan berat badan yang normal kemudian
adanya berat badan yang statis pada umur 9, 10, dan 11 bulan dengan berat badan 6000 gram. Faktor internal dan eksternal
mempengaruhi proses pertumbuhan ini . faktor internal mencakup faktor genetik orangtuanya, proses selama kehamilan
seperti nutrisi, penyakit, obat dan yang lainnya. Sedangkan faktor eksternal mencakup nutrisi yang diberikan pada bayi,
penyakit diderita bayi serta polusi dan aktifitas fisik.
         Kriteria adanya suatu gangguan pertumbuhan dengan mengguanakan kurva pada kartu menuju sehat adalah
a.       Garis pertumbuhan berat badan menurun atau lebih rendah dari bulan sebelumny
b.      Garis pertumbuhan menetap atau mendatar sebagai mana pada keadaan kasus dimana berat badan bayi menetap 3 bulan
terahir
c.       Garis pertumbuhan naik tetapi pindah ke kurva yang dibawahnya
         Sedangkan garis pertumbuhan yang harus dicapai oleh bayi adalah
a.       Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna
b.      Garis pertumbuhan naik dan pindah kepita warna diatasnya
3.      Pada bayi ini mengalami suatu gangguan perkembangan. Hal ini bisa dilihat pada keadaan perkembangan motorik kasar bayi
sekarang dimana bayi belum bisa berdiri dengan atau tanpa pegangan bahkan bayi belum bisa duduk, bayi tersebut baru bisa
bolak balik seharusnya dicapai pada umur 5,4 bulan .
Begitu pula perkembangan bicara atau bahasa dimana pada kasus ini bayi baru bisa mengoceh, padahal pada umur 11 bualn
bayi seharusnya sudah bisa mengucapkan satu kata misalnya mama atau papa.
  PEMERIKSAAN FISIK UNTUK TANDA KLINIS MELIPUTI: NADI, SUHU, PERNAPASAN, KESADARAN,
TANDA DEHIDRASI.
# Denyut nadi dan pernapasan bila denyut nadi naik > 25 kali/menit maka terjadi infeksi
# pernapasan cepat maka akan terjadi pneumonia.
Tanda tanda :
         tubuh yang sangat lemah
         kesadaran menurun
         kehilangan kesadaran
         tangan dan kaki dingin
         mulut dan lidah kering
         balita gelisah dan rewel
         mata cekung, tidak ada air mata

4. Sehingga bayi ini tergolong gizi buruk karena berat badanya dibawah -3 SD dan panjang badannya dibawah -2 SD serta
ada tanda klinis yaitu batuk pilek.
Status gizi pada bayi ini dipengaruhi oleh kesediaan pangan dalam keluarga ( yang dipengaruhi pendapatan keluarga ), infeksi
penyakit pada bayi seperti batuk pilek pada bayi ini, prilaku asuhan anak ( tidak mendapatkan sinar matahari dan ventilasi
yang cukup )dan pengetahuan gizi untuk bayi.
5.      pemberian makanan padat pada usia 3 bulanberbahaya karena bisa menimbulkan pengendapan zat makanan pada lambung,
menimbulkan infeksi dan juga bisa menyebabkan obstruksi usus karena pada umur 3 bulan keadaan saluran pencernaan belum
sempurna, gerakan prilstastik usus yang masih belum baik karena saraf-saraf instrinsik usus masih dalam proses pematangan

  PENATALAKSANAAN

1.      Pemberian pengetahuan kepada ibu tentang gizi bayi dan hal hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
serta penjelasan kepada bayinya saat ini
2.      Penyusunan jadwal makanan bayi
Kebutuhan kalori bayi umur 11 bulan adalah 100 kalori/kg BB/ hari
8,5 kg x 100 kkal/kg BB/hari= 850 kkal per hari. Protein 15 gram. Pada keadaan sakit ( batuk, pilek pada bayi ini ) kebutuhan
energi lebig banyak.
MELAKSANAKAN RENCANA ASUHAN SECARA BERKESINAMBUNGAN
Waktu pemberian makanan
06.00 : susu buatan
08.00 : bubur susu + 1 butir telur
10.00 : buah buahan
13.00 : nasi tim ( tak disaring)+ kaldu/sup
16.00 : buahan atau biskuit
18.00 : nasi tim
Sebelum tidur kasi susu buatan.
BAB II
PEMBAHASAN

Peran dan Fungsi Bidan sesuai dengan Kompetensi Bidan Indonesia berkaitan dengan Asuhan di komunitas tentang
Asuhan pada Bayi dan Balita. Pernyataan kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
bayi dan balita sehat 1 bulan ± 5 tahun.
A. PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI
Bayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam
rahim seorang wanita. Bayi merupakan anak yang berumur 28 hari sampai kurang lebih 1 tahun.
Perawatan kesehatan pada bayi meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:
a)Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan. 
b)Cara menyusui bayi yang baik.
c)Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.
d)Kebersihan anak
e)Tanda anak sehat:
-Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya
-Anak bertambah tinggi
-Kemampuannya bertambah sesuai umur 
-Jarang sakit
-Ceria, aktif, dan lincah
f)Tanda bahaya umum/Anak sakit
-Tidak bisa minum atau menyusu
-Memuntahkan semuanya
-Kejang
-Letargis atau tidak sadar 
2. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita.
Meliputi:
a) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. 
b)Pencegahan kecelakaan
c)Kesehatan pola tidur 
3. Pemberian Imunisasi.
4. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan
epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami
kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang
diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007).
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
•                      Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam
satu tahun.
                     Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada
mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea
mata ).

B. PERAWATAN KESEHATAN PADA BALITA


Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak  balita, meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
2. Penyuluhan pada orang tua, mengenai:
a)Kebersihan anak 
b)Perawatan gigi
c)Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak 
d)Kesehatan lingkungan
e)Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenalidentitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)
f)Perawatan anak sakit
g)Jauhkan anak dari bahaya
h)Cara menstimulasi perkembangan anak 
3. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
4. Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun
5. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya

Kunjungan anak balita


Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya ataupun yang ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah.
Kunjungan ini dilakukan pada:
a)Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ketempat bidan bekerja. 
b)Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan.
c)Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 bulan
d)Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak berumur 24 bulan
e)Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun.

Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain:


a)Pemeriksaan fisik pada anak 
b)Penyuluhan atau nasehat pada ibu dan keluarga
c)Dokumentasi pelayanan

C. PEMANTAUN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN BALITA/DETEKSI DINI


Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih
mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensiyang tepat, terutama
ketika harus melibatkan ibu dan keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan sulit dan hal ini
akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan
jaringannya, berupa:
1.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk
danmikro/makrosefali.
2.Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan
balita(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
3.Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,autism dan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

Anamnesis tumbuh kembang anak;


1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal
2. Kelahiran prematur
3.Anamnesis faktor lingkungan
4.Penyakit-penyakit yang mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
5.Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak
6.Pola perkembangan anak dalam keluarga
Perkembangan Anak Balita
Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Depelopmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu ;
1. Personal Sosial (kepribadian atau tingkah laku sosial)
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
3. Language (bahasa)
4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)
Kesimpulan :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa.
2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan tertentu, tetapi kecepatannya berbeda antara satu anak dengan lainnya.
3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
4. Penting nya ibu dalam ekologi anak, para genetik faktor yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan
pengaruh psikobiologisnya terhadap tumbuh kembang post natal dan perkembangan kepribadian anak.
5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak.
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Salah satu faktor penyumbang dari Angka kematian bayi dan Angka kematian balita yaitu dari segi pencapaian
pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya bidan di komunitas dekat dengan masyarakat diharapkan dapat menekan dan
menurunkan angka kematian tersebut. Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan fungsi-fungsi primer  pelayanan kebidanan.
Dari skrining/deteksi dini sampai dengan rujukan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan pada seluruh sasaran asuhan
kebidanan salah satunya yaitu bayi dan balita. Peran seorang Bidan di Komunitas dalam upaya mencapai MDG’s 2015
meliputi upaya Pencegahan dengan Kegiatan imunisasi pada bayi harusdipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga
mencapai Universal Child Immunization (UCI) sampai di tingkat desa. Peningkatan pelaksanaan ASI eksklusif dan peningkatan
status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang jadi modal awal untuk sehat.
Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita
1. Perawatan kesehatan bayi
2. Perawatan kesehatan anak balita
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita (deteksi dini)
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, Nano.2005.Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh sehat dan cerdas.Jogjakarta:Diva Press (Anggota
IKAPI)
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1985.Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta:Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.

Anda mungkin juga menyukai