Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN SESUAI DENGAN KEADAAN PADA BAYI DAN


BALITA

Disusun Oleh:
1. Neng Nova Afifah (0121018)
2. Novia Rahmadini (0121019)

STIKES BOGOR HUDA


D3 KEBIDANAN
BOGOR
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Blita ini dengan judul "Asuhan sesuai dengan keadaan pada bayi dan balita" tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu hasil
pembelajaran mahasiswa STIKesBogor Husada.
Kita sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala
kekurangan dalam pembuatan laporan ini dan Kami akan sangat bangga apabila laporan
yang Kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat membangun. Tidak
lupa Kami ucapkan permohonan maaf apabila makalah yang Kami buat terdapat suatu
kesalahan.
Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.

Senin, 06 maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2 .

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................4

1. LATAR BELAKANG..............................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
3. TUJUAN .............................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................5

1. ASUHAN PADA BAYI USIA 0-2 HARI...................................................................5


2. ASUHAN PADA BAYI 2-6 HARI............................................................................9
3. ASUHAN PADA BAYI 6 BULAN PERTAMA ..........................................................11
4. ASUHAN PADA BALITA1-5 TAHUN ....................................................................13

BAB 3 PENUTUP................................................................................................15

1. KESIMPULAN......................................................................................................15
2. SARAN ...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bayi baru lahir mengalami beberapa perubahan sebagai bentuk adaptasi
dari kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin. Perubahan perubahan
yang cepat dan kompleks itu dimulai dengan terpotongnya tali umbilikus, selain
ada beberapa perubahan fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus
mengetahui ciri-ciri umum bayi baru lahir normal. Untuk mengetahui ciri-ciri
tersebut kita tentukan melakukan suatu pemeriksaan fisik terhadap bayi baru
lahir.

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang dilakukan
terhadap bayi setelah berada di dunia luar yang bertujuan untuk mengetahui
apakah bayi dalam keadaan normal dan memeriksa adanya penyimpangan
kelainan pada fisik, serta ada atau tidaknya refleks primiti. Pemeriksaan fisik
dilakukan setelah kondisi bayi stabil, biasanya 6 jam setelah lahir.

Jangan lupa untuk melakukan inform consent terlebih dahulu kepada ibu
orang tua bayi, apabila bayi telah dirawat gabungkan bersama ibunya, yang harus
dilakukan terhadap bayi baru lahir pada saat melakukan suatu pengkajian,
pemahaman dasar mengenai cara melakukan pengkajian pada bayi baru lahir
adalah dengan menggunakan suatu pemeriksaan terhadap bayi dan menilai
penampilan serta prilaku bayi, hal ini di karenakan kita tidak dapat menentukan
keadaan bayi jika tidak dilakukan suatu pemeriksaan untuk merencanakan
asuhan yang akan diberikan pada bayi, karena bayi belum bisa berkomunikasi
seperti orang dewasa maka penampilan dan prilakunya lah yang akan kita nilai.

2. Rumusan masalah
1) Bagaimana asuhan pada bayi usia 0-2 hari?
2) Bagaimana asuhan pada bayi usia 2-6 hari?
3) Bagiamana asuhan pada bayi usia 6 bulan pertama?
4) Bagaimana asuhan pada balita 1-5 tahun?

3. Tujuan
1) Mengetahui asuhan pada bayi usia 0-2 hari
2) Mengetahui asuhan pada bayi usia 2-6 hari
3) Mengetahui asuhan pada bayi 6 bulan pertama
4) Mengetahui asuhan pada balita usia 1-5 tahun

4
5
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Asuhan pada bayi usia 0-2 hari


Menurut Muslihatun (2010), rencana asuhan pada bayi baru lahir adalahsebagai
berikut :
1) Minum Bayi
Pastikan bayi diberi minum sesegera mungkin setelah lahir (dalam waktu30
menit) atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit, kecuali apabila
pemberian minum harus ditunda karena masalah tertentu. Bila bayidirawat
di rumah sakit, upayakan ibu mendampingi dan tetapmemberikan ASI.

2) ASI Eksklusif
Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dini (dalam 30 menit 1 jam setelahlahir)
dan eksklusif. ASI eksklusif mengandung zat gizi yang diperlukanuntuk
tumbuh kembang bayi, mudah dicerna dan efesien, mencegah berbagai
penyakit infeksi. Berikan ASI sedini mungkin. Jika ASI belumkeluar, bayi tidak
usah diberi apa-apa, biarkan bayi mengisap payudaraibu sebagai stimulasi
keluarnya ASI. Cadangan nutrisi dalam tubuh bayicukup bulan dapat sampai
selama 4 hari pasca persalinan.Prosedur pemberian ASI adalah sebagai
berikut :
 Menganjurkan ibu untuk menyusui tanpa dijadwal siang
malam(minimal 8 kali dalam 24 jam) setiap bayi menginginkan. Bila
bayimelepaskan isapan dari satu payudara, berikan payudara lain.
 Tidak memaksakan bayi menyusu bila belum mau, tidak
melepaskanisapan sebelum bayi selesai menyusu, tidak memberikan
minumanlain selain ASI, tidak menggunakan dot atau empeng.
 Menganjurkan ibu hanya memberikan ASI saja pada 4-6 bulan
pertama.
 Memperhatikan posisi dan perlekatan mulut bayi dan payudara
ibudengan benar.
 Menyusui dimulai apabila bayi sudah siap, yaitu : mulut bayimembuka
lebar, tampak rooting reflex, bayi melihat sekeliling dan bergerak.
 Cara memegang bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan tubuh
lurusmenghadap payudara, hidung dekat puting susu.
 Cara melekatkan : menyentuhkan putting pada bibir, tunggu mulut
bayi terbuka lebar, gerakan mulut kearah puting sehingga bibir bawah
jauh dibelakang areola.
 Nilai perlekatan dan refleks menghisap : dagu menyentuh
payudara,mulut terbuka lebar, bibir bawah melipat keluar, areola di

6
atas mulut bayi lebih luas dari pada di bawah mulut bayi, bayi
menghisap pelankadang berhenti.
 Menganjurkan ibu melanjutkan menyusui eksklusif, apabila minum
baik.

3) Buang air besar (BAB)


Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari-hari
pertamakehidupannya adalah berupa mekoneum. Mekoneum adalah
ekskresi gastrointestinal bayi baru lahir yang diakumulasi dalam usus sejak
masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. Warna mekoneum adalah
hijau kehitam-hitaman, lembut, terdiri atas mucus sel epitel, cairan amnion
yang tertelan, asam lemak dan pigmen empedu. Mekoneum ini keluar
pertama kali dalam waktu 24 jam setelah lahir.
Mekoneum dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelah lahir. Mekoneum yang
telahkeluar 24 jam menandakan anus bayi baru lahir telah berfungsi. Jika
mekoneum tidak keluar, bidan atau petugas harus mengkaji kemungkinan
adanya atresia ani dan megakolon. Warna feses bayi berubah menjadikuning
pada saat berumur4-5 hari, bayi yang diberi ASI, feses menjadi lebih lembut,
berwarna kuning terang dan tidak berbau. Bayi yang diberisusu formula,
feses cenderung berwarna pucat dan agak berbau. Warna feses akan menjadi
kuning kecoklatan setelah bayi mendapatkanmakanan. Frekuensi BAB bayi
sedikitnya satu kali dalam sehari.Pemberian ASI cenderung membuat
frekuensi BAB bayi menjadi lebihsering. Pada hari ke 4-5 produksi ASI sudah
banyak, apabila bayi diberiASI cukup maka bayi akan BAB 5 kali atau lebih
dalam sehari.

4) Buang Air Kecil (BAK)


Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24 jam setelah lahir.Hari
selanjutnya bayi akan BAK sebanyak 6-8 kali/hari. Pada awalnyavolume urine
bayi sebanyak 20-30 ml/hari, meningkat menjadi 100-200ml/hari pada akhir
minggu pertama.Warna urine keruh/merah muda dan berangsur-angsur
jernih karena intake cairan meningkat. Jika dalam 24 jam bayi tidak BAK,
bidan atau petugas kesehatan harus mengkaji jumlah intake cairan dan
kondisi uretra.

5) Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir menghabiskanwaktunya
untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidurringan dan tidur
lelap. Pada siang hari hanya 15%waktu digunakan bayidalam keadaan terjaga,
yaitu untuk menangis, gerakan motorik, sadar danmengantuk. Sisa waktu
yang 85% lainnya digunakan bayi untuk tidur.

7
6) Kebersihan Kulit
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinyainfeksi.
Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi, keutuhankullit harus
senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat untukmelindungi kulit bayi,
sehingga jangan dibersihkan pada saatmemandikan bayi. Untuk menjaga
kebersihan kulit bayi, bidan atau petugas kesehatan harus memastikan
semua pakaian, handuk, selimut dankain yang digunakan untuk bayi selalu
bersih dan kering. Memandikan bayi terlalu awal (dalam waktu 24 jam
pertama) cenderung meningkatkan kejadian hipotermi. Untuk menghindari
terjadinya hipotermi, sebaiknya memandikan bayi setelah suhu tubuh bayi
stabil (setelah 24 jam).

7) Perawatan Tali Pusat


Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakantempat koloni
bakteri, pintu masuk kuman dan biasa terjadi infeksi lokal.Perlu perawatan
tali pusat sejak manajemen aktif kala III pada saatmenolong kelahiran bayi.
Sisa tali pusat harus dipertahankan dalamkeadaan terbuka dan ditutupi kain
bersih secara longgar. Pemakaian popok sebaiknya popok dilipat di bawah
tali pusat. Jika tali pusat terkenakotoran/feses, maka tali pusat harus dicuci
dengan sabun dan air mengalir,kemudian keringkan.

8) Keamanan bayi
Bayi merupakan sosok yang masih lemah dan rentan mengalamikecelakaan.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau hal-hal yangtidak diinginkan
pada bayi, sebaiknya tidak membiarkan bayi sendiritanpa ada yang
menunggu. Tidak membiarkan bayi sendirian dalam airatau tempat tidur,
kursi atau meja. Tidak memberikan apapun lewat mulutselain ASI karena bayi
biasa tersedak. Membaringkan bayi pada alas yangcukup keras pada
punggung/sisi badannya. Hati-hati menggunakan bantaldibelakang kepala
dan ditempat tidurnya karena dapat menutupi muka.

9) Pemijatan Bayi
Tujuan dan manfaat pemijatan bayi diantaranya menguatkan otot
bayi,membuat bayi lebih sehat, membantu pertumbuhan bayi,
meningkatkankesanggupan belajar, dan membuat bayi tenang.Adapun cara
pemijatan bayi yaitu :
 Peregangan

8
Sementara bayi telentang, pegang kedua kaki dan lututnya bersama-
sama dan tempelkan lutut sampai perutnya (Peringatan :Gerakan ini
bisa membuat membuang gas). Selain itu, pegang keduakaki dan
lututnya dan putar dengan gerakan melingkar, kekiri dan kekanan,
untuk melemaskan pinggulnya. Ini juga membuatmenyembuhkan
sakit perut.

 Cara Pijat Kaki Bayi


Pegang kedua kaki bayi dengan satu tangan dan tepuk
tepuksepanjang tungkainya dengan tangan yang lain. Usap turun naik
dari jari-jari kakinya sampai ke pinggul kemudian kembali. Kemudian,
pijat telapak kakinya dan tarik setiap jari jemarinya. Gunakan
jempolAnda untuk mengusap bagian bawah kakinya mulai dari tumit
sampaike kaki dan pijat di sekeliling pergelangan kakinya dengan
pijatan- pijatan kecil melingkar.

 Cara Pijat Lengan Bayi


Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dan tepuk-tepuk
sepanjang lengannya dengan tangan yang lain. Pijat turun naikmulai
dari ujung sampai ke pangkal lengan, kemudian pijat
telapaktangannya dan tekan, lalu tarik setiap jari. Ulangi pada lengan
yang lain.

 Cara Pijat Punggung Bayi


Telungkupkan bayi di atas lantai atai di atas kedua kaki Anda
dangerak-gerakan kedua tangan Anda naik turun mulai dari atas
punggungnya sampai ke pantatnya. Lakukan pijatan
denganmembentuk lingkaran kecil di sepanjang tulang
punggungnya.Lengkungkan jari-jemari anda seperti sebuah garfu dan
garuk punggungnya ke arah bawah.

 Cara Pijat di Kepala dan Wajah Bayi


Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan anda
danusap-usap kulit kepalanya dengan ujung jari Anda. Kemudian,
gosok-gosok daun telingannya dan usap-usap alis matanya, kedua
kelopakmatanya yang tertutup, dan mulai daripuncak tulang
hidungnnyamenyebrang ke kedua pipinya. Pijat dagunya dengan
membuatlingkaran-lingkaran kecil.

 Menjemur Bayi

9
Kita tahu bahwa sinar matahari pagi sangatlah baik bagi
kesehatan.Hal tersebut juga berlaku bagi bayi-bayi. Setelah dilahirkan,
fungsi hatinya belum sempurna dalam proses pengolahan bilirubin.
Dimanakadar bilirubin dalam darah si bayi sangat tinggi dan hal inilah
yang menyebabkan bayi mengalami suatu proses fisiologis yang
menyebabkannya bayi kuning. Untuk mengatasinya, ada cara alami
untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menjemurnya dibawah
matahari pagi. Sinar matahari pagi telah dipercaya mampu
memberikan efek kesehatan alami bagi tubuh. Salah satunya adalah
untukmenurunkan kadar bilirubin yang terlalu tinggi yang menjadi
penyebab bayi kuning pasca dilahirkan ke dunia. Jadi melakukan
penjemuran pada bayi yang baru lahir di pagi hari adalah hal yang
sangat penting. Manfaat menjemur bayi adalah sebagiberikut :
a. Dapat menurunkan kadar bilirubin dalam darah
b. Membuat tulang bayi menjadi lebih kuat
c. Untuk memberi efek kehangatan pada bayi
d. Menghindarkan bayi dari stress.

 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien


Hal penting dalam menciptakan hubungan saling percaya antara
bidandan pasien antara lain :
1. Hak pasien untuk mengetahui informasi
2. Kewajiban moral
3. Menghilangkan cemas dan penderitaan pasien
4. Meningkatkan kerjasama pasien maupun keluarga
5. Memenuhi kebutuhan bidan

2. Asuhan pada bayi usia 2-6 hari


Pada hari yang ke-2 sampai hari yang ke-6 setelah lahir, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam asuhan pada bayi, yaitu sebagai berikut:

A. Minum
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi ASI diketahui
mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berikan ASI sesering mungkin sesuai
keinginan ibu (jika payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan bayi, yaitu
setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) bergantian antara payudara kiri dan
kanan. Berikan ASI saja (ASI eksklusif) sampai bayi berusia 6 bulan. Selanjutnya
pemberian ASI dilakukan sampai anak usia 2 tahun, dengan penambahan
makanan kanak atau padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI).

10
Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASL. Tidak saja dalam keuntungan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, tetapi juga hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya
proses pembentukan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.

B. Defekasi (BAB)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama
dan jumlah paling banyak antara hari ketiga dan keenam Feses transisi kecil-kecil
berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium)dikeluarkan sejak hari
ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberi makan lebih awal akan lebih
cepat mengeluarkan feses daripada mereka yang diberi makan kemudian. Feses
dari bayi yang baru menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang
menyusu dengan susu botol. Feses dari bayi ASI lebih hmnak, berwarna kuning
emas, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.

Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang
normal atau defekasi sebanyak 1 kali setiap 3 atau 4 hari. Walaupun demikian,
konsistensi feses tetap kunak dan tidak terbentuk. Feses dari bayi yang minum
susu formula lebih terbentuk disbanding bayi yang menyusu dengan ASI, namun
tetap kanak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini
cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu
kedua yang awalnya frekuensi defekasi sebanyak 5 atau 6 kali setiap hari(1 kali
defekasi setiap kali diberi makan)menjadi 1 atau 2 kali sehari. Bayi mulai memilki
pola defekasi yang normal pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambahan
makanaan padat, feses bayi akan menyerupai feses orang dewasa.

Dalam 3 hari pertama feses bayi masih bercampur dengan mekonium dan
frekuensi defekasi sebanyak 1 kali dalam sehari Untuk membersihkannya
gunakan air bersih hangat dan sabun.

C. Berkemih (BAK)
Fungsi ginjal bayi masih belum sempurna selama dua tahun pertama
kehidupannya. Biasanya terdapat urine dalam jumlah yang kecil pada kandung
kemih bayi saat lahir, tetapi ada kemungkinan urine tersebut tidak dikeluarkan
selama 12-24 jam Berkemih sering terjadi setelah periode ini dengan frekunsi 6-
19 kali sehari dengan warna urine yang pucat. Kondisi ini menunjukkan masukan
cairan yang cukup. Umumnya bayi cukup bukan akan mengeluarkan urine 15-16
ml/kg/hari Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan kering, maka setelah
BAK harus diganti popoknya.

D. Tidur

11
Dalam 2 minggu pertama setelah tidur, bayi normalnya sering tidur. Bayi baru
lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam schari. Pada umumnya
bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan. Sebaiknya ibu selalu
menyediakan selimut dan ruangan yang hangat, serta memastikan bayi tidak
terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring
dengan bertumbuhnya usia bayi.

Usia Lama tidur


1minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam

3. Asuhan pada bayi usia 6 bulan pertama


Perkembangan bayi 6 bulan yang sudah sesuai dengan milestone akan
menunjukkan berbagai hal signifikan. Pada usia ini, bisa melihat si Kecil semakin
pintar berguling-guling karena otot-otot leher dan lengannya makin kuat. Bayi di usia
6 bulan juga sudah mulai bisa makan makanan padat untuk pertama kalinya. 
MPASI sendiri sebaiknya tidak diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan , karena
pada usia tersebut bayi lebih berisiko mengalami alergi makanan. Selain itu,
pemberian MPASI sebelum bayi berusia 4 bulan juga bisa meningkatkan risiko bayi
tersedak.

A. Tanda-Tanda Bayi Siap Makan


Perkembangan setiap bayi memang berbeda dan tidak dapat dibandingkan
satu sama lain. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bayi telah siap
mengonsumsi makanan, di antaranya:

 Bisa meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut, karena telah


ada koordinasi yang baik antara mata, mulut, dan tangannya.
 Duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat menegakkan kepala.
 Tertarik pada makanan yang dimakan orang lain.
 Mampu membuka mulut dengan baik untuk mengambil makanan dari
sendok.
 Dapat menelan makanan dan tidak mengeluarkannya kembali dari mulut.
Namun, beberapa tanda lain yang ditunjukkan bayi, seperti memasukkan jarinya
ke dalam mulut dan menangis pada malam hari, dapat membuat keliru dan

12
mengira bayi telah bisa diberi makanan padat. Padahal, hal ini dapat menjadi
pertanda bayi menginginkan lebih banyak ASI.
B. Membiasakan Bayi dengan MPASI
Berikut ini adalah panduan yang dapat Anda lakukan untuk mengenalkan dan
membiasakan bayi dengan MPASI:
a) Ajak bayi makan bersama keluarga di meja makan.
Anak-anak sering kali meniru hal-hal yang dilakukan orang tua dan
orang-orang di sekitarnya. Dengan mengajak bayi makan bersama dengan
keluarga, ia dapat memperhatikan serta meniru cara makan yang baik.
Untuk memulainya, bisa menempatkan Si Kecil pada kursi makan khusus
bayi dan jangan lupa untuk memasang pengaman agar ia tidak terjatuh.

b) Berikan MPASI secara bertahap.


Untuk memperkenalkan makanan padat kepada Si Kecil, awali dengan
memberikannya sedikit demi sedikit, setidaknya tiga kali sehari. Namun,
jangan terlalu dipaksakan bila Si Kecil tidak mau mengonsumsi makanan
yang diberikan.
Lebih baik Si Kecil makan lebih sering dalam porsi kecil daripada dalam
porsi banyak, tetapi hanya sesekali.
c) Berikan waktu kepada bayi untuk menyesuaikan diri.
Hindari memaksa Si Kecil mengonsumsi dan menghabiskan
makanannya. Bila ia belum tertarik dengan suatu makanan, bukan berarti
Si Kecil tidak tertarik untuk mengonsumsi makanan tersebut seterusnya.
Cobalah untuk menawarkan MPASI kembali keesokan harinya.

d) Biarkan bayi mencoba makan sendiri.


Biarkan Si Kecil mengambil dan memasukkan makanannya sendiri ke
dalam mulut. Hal tersebut merupakan bagian dari proses belajarnya
dalam mengenal makanan. Namun, jangan meninggalkan Si Kecil seorang
diri saat mengonsumsi makanan, sebab ia masih rentan tersedak saat
mengunyah dan menelan makanan.

Agar lebih aman, bisa menemami SI Kecil makan sendiri ketika ia


berusia sekitar 9 bulan.

e) Perhatikan peralatan makan yang digunakan bayi.


Hindari menggunakan perlengkapan makan berbahan kaca yang
berisiko pecah dan melukai bayi. Pasangkan kain atau celemek pada leher
Si Kecil untuk mengantisipasi makanan yang tumpah dari sendok atau
mulutnya.

13
Kita juga bisa menggunakan perlengkapan makan yang cerah untuk
membuat suasana makan menarik dan lebih menyenangkan bagi Si Kecil.
Pola makan bayi bermula dari masa pertamanya mengonsumsi
makanan. Oleh karena itu, berikan beragam jenis makanan sehat,
terutama sayur dan buah, agar ia mendapatkan cukup nutrisi dan terbiasa
untuk menyantapnya.

4. Asuhan pada balita 1-5 tahun


Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembanganyang
bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik(koordinasi
motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku sertaagama),
bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.

a. Gerakan
Pada usia tiga tahun anak prasekolah tidak lagi harus berkonsentrasi
padamekanisme berdiri, berlari, melompat, atau berjalan. Gerakannya
sekarang cukuplentur, apakah berjalan ke depan, ke belakang, atau naik dan
turun tangga. Selagi berjalan dia berdiri tegak, bahu ditarik ke belakang dan
perutnya di tahan oleh otot perut yang kuat. Dia menggunakan gerakan
berjinjit, dengan melangkah pada jarak,lebar, dan kecepatan yang sama. Dia
juga dapat mengendarai sepeda roda tiga denganmudah.
Akan tetapi, tidak semuanya datang dengan mudah. Anak masih
perlumembuat usaha secara sadar untuk berdiri dengan ujung jari kaki atau
dengan satukaki. Anak yang berusia tiga tahun masih selektif seperti ketika
dia berusia duatahun,tetapi dia lebih tertarik pada permainan yang
terstruktur pada usia ini.
Anak prasekolah kelihatan terus-menerus bergerak sepanjang waktu.
Inikarena dia menggunakan tubuhnya untuk menyampaikan pikiran dan
emosi yangtidak dapat dia gambarkan melalui bahasa. Karena kendali diri,
penilaian, dankoordinasi anak masih berkembang, pengawasan oleh orang
dewasa tetap pentinguntuk mencegah kecelakaan dan cidera.

b. Keterampilan Tangan dan Jari


Pada usia tiga tahun, anak sedang mengembangkan kendali otot
dankonsentrasi yang dia butuhkan untuk menguasai banyak gerakan jari dan
tangan yang akurat. Aktifitas yang membutuhkan waktu, dan dapat
membantu memperbaikiketerampilan tangan anak adalah :
 Membangun balok-balok.
 Puzzle jigsaw sederhana ( empat atau lima potong besar ).
 Kotak-kotak kayu.
 Manik-manik kayu besar.

14
 Mewarnai dengan krayon atau kapur.
 Membuat istana dari pasir.
 Menuangkan ke dalam wadah dari berbagai ukuran.
 Memakai pakaian dan melepas pakaian boneka dengan ritsleting
besar,kancing dan tali.

c. Perkembangan Bahasa
Pada usia tiga tahun anak harus mempunyai kosakata yang aktif kira-
kira tigaratus sampai seribu kata. Dia akan dapat berbicara dalam kalimat
lima sampai enamkata, dan meniru sebagian besar bunyi perkataan orang
dewasa. Kadang-kadang diatampak mengoceh terus menerus suatu
fenomena yang kadang-kadang mengganggu,tetapi sangat penting untuk
proses belajar kata-kata baru dan mendapatkan pengalaman dalam
menggunakan bahasa dan berpikir dengan kata tersebut.

d. Perkembangan Kognitif
Anak yang berusia tiga tahun akan menghabiskan kebanyakan
waktunya dengan bertanya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
Pertanyaan “mengapa “ yang lebih abstrak umumnya lebih menyulitkan,
sebagian karena pertanyan ini muncul beratus kali sehari dan juga karena
beberapa di antaranya tidakada jawabannya atau tidak di ketahui.
Ketika anak yang berusia tiga tahun di hadapkan dengan tantangan
belajaryang khusus, anda akan mendapatkan bahwa penalarannya masih satu
sisi. Dia belumdapat melihat masalah dari dua sudut, tidak juga dapat
memecahkan masalah yangmengaharuskan dia melihat lebih dari satu faktor
pada waktu yang sama.

e. Perkembang Sosial
Pada usia tiga tahun anak tidak terlalu egois dibanding ketika dia
berusia duatahun. Dia juga tidak terlalu bergantung pada anda, suatu tanda
bahwa penginderaanidentitasnya lebih kuat dan lebih aman. Sekarang dia
benar-benar bermain dengananak lain, berinteraksi alih-alih hanya bermain
berdampingan sendiri-sendiri. Dalam proses ini, dia akan mengenali bahwa
tidak setiap orang berpikir tepat sama sepertidia, dan bahwa masing-masing
teman bermainnya mempunya banyak kualitas yangunik, beberapa menarik
dan beberapa lagi tidak.
Anak-anak pada usia ini seringkali mengalami proses identifikasi yang
sangatekstrem. Anak perempuan akan memaksa untuk mengenakan rok, cat
kuku, dan riasmuka ke sekolah atau tempat bermain. Anak laki-laki akan
bersikap gagah, sangatasertif, dan membawa pistol mainan ke mana saja
mereka pergi. Perilaku inimemperkuat rasa kelaki-lakiannya atau
kewanitaannya.

15
f. Perkembangan Emosional
Kehidupan fantasi anak usia tiga tahun akan membantu
mengeksplorasi dan mendapatkan berbagai emosi, dari cinta dan
ketergantungan sampai marah, protes,dan ketakutan. Dia tidak saja mencoba
berbagai identitas sendiri, tetapi juga sering kali memberikan kualitas hidup
dan emosi terhadap benda-benda tidak bernyawa, sperti pohon, jam, truk
atau bulan.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bayi baru lahir mengalami beberapa perubahan sebagai bentuk adaptasi dari
kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin. Perubahan perubahan yang cepat
dan kompleks itu dimulai dengan terpotongnya tali umbilikus, selain ada beberapa
perubahan fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus mengetahui ciri-ciri umum
bayi baru lahir normal. Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut kita tentukan melakukan
suatu pemeriksaan fisik terhadap bayi baru lahir.

2. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam
menambah pengetahuan tentang asuhan sesuai dengan keadaan pada bayi dan
balita. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran
diharapkan untuk menyempurnakannya

16
DAFTAR PUSTAKA
1. (DOC) MAKALAH BAYI BARU LAHIR NORMAL | Dewi sas - Academia.edu
2. https://www.slideshare.net/febriandini95/asuhan-bayi-usia-2-6
3. Panduan Memberikan MPASI Setelah Bayi Berusia 6 Bulan - Alodokter
4. https://www.academia.edu/35849399/
MAKALAH_MANAJEMEN_KEBIDANAN_PADA_BALITA

17

Anda mungkin juga menyukai