Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN NEONATUS

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


Amelia Hani Setyowati 21011327
Nabila 21011344
Tarisa Miranda 20011281

Dosen Pengajar:
Khulul Azmi, M. Keb

KELAS IIB
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK ‘AISYIYAH PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami
berada dalam keadaan sehat wal ‘afiat, sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagai
sarana pemenuhan tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca terutama
bagi keluarga besar POLITEKNIK ‘AISYIYAH PONTIANAK.
Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan menjelaskan
tentang Materi Pokok Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Balita yakni “Kebutuhan Dasar
Dalam Asuhan Neonatus”. Dan kami ucapkan terima kasih kepada ibu Khulul Azmi, M.Keb
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi bacaan utama
dengan semua mahasiswi kebidanan serta menjadi referensi bagi peminat lainnya.
Akhir kata kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dan kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pontianak, 11 Agustus 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Asuhan Neonatus.................................................................................................6
a. Minum..................................................................................................................6
b. BAB (Buang Air Besar)......................................................................................6
c. BAK (Buang Air Besar.......................................................................................7
d. Tidur....................................................................................................................7
e. Personal Hygine dan Kebersihan Kulit............................................................8
f. Keamanan............................................................................................................8
g. Tanda-Tanda bahaya.........................................................................................9
h. Penyuluhan sebelum bayi pulang......................................................................9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................................13
B. SARAN ..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Neonatus
merupakan sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usia 0-28 hari. Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 sampai 42 Minggu dan berat badan lahir 2500 -
4000 gram.
Menurut data profil kesehatan Indonesia Angka Lahir Hidup pada tahun 2019 di
Indonesia yaitu 4.778.621 dan menurut profil kesehatan ibu dan anak pada tahun 2020,
persentase ibu yang melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) yang terakhir dilahirkan di
Fasilitas Kesehatan menurut provinsi, 2019-2020 di Jawa Barat yaitu : Tahun 2019
(85,41%), Tahun 2020 (86,88%).
Anak Lahir Hidup adalah semua anak yang waktu lahir memeperlihatkan tanda-tanda
kehidupan, walaupun sesaat, seperti adanya detak jantung, bernafas, menangis dan tanda-
tanda kehidupan lainnya.
Kurang tepatnya penanganan bayi baru lahir yang sehat juga akan menyebabkan
neonatal dengan komplikasi yaitu neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat
menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanusneonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, Berat badan lahir rendah, sindroma
gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
dan merah pada pemeriksaan dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang
merupakan suatu pendekatan terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari - 2 bulan.
Asuhan bayi baru lahir (Neonatus) adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar neonatus akan menunjukkan usaha
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan. Setelah lahir ,neonatus harus dipindahkan
dari keadaan sangat bergantung menjadi fisiologis. Saat ini bayi harus mendapatkan
pernapasannya sendiri lewat sirkulasi baru mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula yang cukup. Pada usia kurang satu bulan bayi memiliki
kondisi yang rentan terkena penyakit, maka penting bagi kita untuk melakukan Langkah

4
secara tepat dan benar dalam setiap asuhannya. Lalu apa saja asuhan asuhan itu?
Makalah ini akan membantu memberikan penjelasan dan membahas mengenai asuhan
neonatus lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan neonatus?
2. Bagaimana penatalaksanaan asuhan neonatus?

C. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran untuk menambah ilmu bagi pembaca. Secara khusus untuk penulis adalah
sebagai suatu bentuk pembelajaran dalam menuangkan isi pikiran yang berdasarkan
referensi dan fakta-fakta yang mendukung pemikiran tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asuhan neonatus
Asuhan kebidanan menurut Kemenkes RI (2016) adalah kegiatan dalam memberikan
pelayanan Kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau kebutuhan pada masa
kehamilan, nifas, bayi baru lahir (Neonatus) dan keluarga berencana.
Asuhan Neonatus / bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan pelayanan yang diberikan
kepada bayi baru lahir pada ssat jam pertama setelah kelahirannya. Tujuannya adalah
untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan luar
uterus dengan dilakukannya pemeriksaan secara tekhnik komprehensif seperti Inspeksi,
Palpasi, Auskultasi dan perkusi.
Apa-apa saja asuhan terhadap neonatus:
a. Minum
1. Memberikan bayi ASI sesuai kebutuhan bayi (2-3 jam )
2. Memberikan bayi usia 1-2 hari 5-7 ml ASI sekali minum dengan jarak sekitar
2 jam. Karena lambung masih sebesar biji kemiri.
3. Memberikan Bayi usia 3 hari 22-27 ml ASI sekali minum yang diberikan 8-
12 kali sehari atau hampir satu gelas takar air untuk satu hari. Pada usia ini
lambung berkembang menjadi sebesar buah chery yang berukuran besar.
4. Memberikan Bayi usia 4-6 hari membutuhkan ASI 45-60 ml dalam satu kali
minum dan dapat menghabiskaan 400-600 ml atau 1⁄2 gelas hingga 2
setengah takar air untuk satu hari pada usia ini kebutuhan ASI meningkat
karena adanya growthspurp yang pertama pada bayi.
5. Menyimpan ASI di udara terbuka ASI maksimal selama 8 jam. Namun jika
ASI disimpan di dalam frezer dapat bertahan selama 3-6 bulan.
b. BAB (Buang Air Besar)

6
1. Membersihkan area genitalia bayi jika sedang BAB. Jumlah feses bayi lahir
cukup bervariasi dan jumlah paling banyak antara hari ke 3 dan ke 6. Bayi
akan mengeluarkan meconium (feses pertama pada bayi), dimana fesesnya
lengket berwarna hitam kehijauan selama 2 hari pertama.
2. Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti
ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang
dibawa dari kandungan. setelah itu feses bayi bisa bergumpal seperti jelly,
padat, berbiji atau seeded dan bisa juga berupa cairan, feses bayi yang diberi
ASI ekslusif biasanya tidak berbentuk pasta atau cream, berbiji dan bisa juga
seperti mencret atau mencair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula
berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan bulat. Makanya bayi
yang mengkonsumsi susu formula kadang suka bebelan (susah BAB)
sedangkan yang mendapat ASI tidak
c. BAK (Buang Air Kecil)
1. Menjaga kebersihan genitalia bayi setelah BAK dengan segera menggangi
popok yang basah
2. Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari.
d. Tidur
1. Melatih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan
siang hari adalah waktu untuk banguun. Salah satu caranya adalah dengan
mengajaknya bermain hanya disiang hari saja, tidak dimalam hari. Latih bayi
agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur. Letakkan
bayi ditempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur
dalam gendongan atau diruangan lain. Lampu utama sebaiknya dimatikan,
dan nyalakan lampu tidur yang redup. Dalam 2 mg pertama setelah lahir,bayi
normal sering tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata- rata tidur selama
16 jam sehari.
2. Menyediakan selimut dan ruanganya yang hangat,serta memastikan bayi tidak
terlalu panas/terlalu dingin. Sisa waktu yang 85% lainnya digunakan bayi
untuk tidur.

7
e. Personal hygine dan Kebersihan kulit
1. Personal hygine
a. Personal hygine adalah suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh
dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Dalam menjaga kebersihan bayi baru lahir pada neonatus (0-28 hari)
sebenarnya tidak perlu dengan langsung di mandikan, karena sebaiknya
bagi bayi baru lahir di anjurkan untuk memandikan bayi setelah 6 jam
bayi dilahirkan. Hal ini dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yang
berlebihan, tujuannya agar bayi tidak hipotermi. Karena sebelum 6 jam
pasca kelahiran suhhu tubuh bayi sangatlah labil. Bayi masih perlu
beradaptasi dengan suhu di sekitarnya. Setelah 6 jam kelahiran bayi di
mandikan agar terlihat labih bersih dan segar. Sebanyak 2 kali dalam
sehari bayi di mandikan dengan air hangat dan ruangan yang hangat agar
suhu tubuh bayi tidak hilang dengan sendirinya. Diusahakan bagi
orangtua untuk selalu menjaga keutuhan suhu tubuh dan kestabilan suhu
bayi agar bayi selalu merasa nyaman, hangat dan terhindar dari hipotermi.
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana kehitaman, hari 3-6
feces tarnsisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih
bercampur mekoneum, selanjutnya feces akan berwarna kekuningan.
Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agarbtidak terjadi iritasi
didaerah genetalia. Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24
jam pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda
bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok supaya tidak
terjadi ritasi didaerah genetalia.
2. Kebersihan kulit
a. Menjaga kebersihan kulit bayi dengan segera mengganti popok saat basah
ataupun BAB, walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak
harus di lakukan setiap hari. tetapi, bagian-bagian seperti
muka,bokong,dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur.
f. Keamanan

8
1. Menjaga keamanan bayi, dengan cara jangan meninggalkan bayi sendirian
2. Memperhatikan keamana saat tidur
3. Selalu menggunakan handscoon dan mencuci tangan sebelum menyentuh
bayi
4. Pastikan tempat tidur bayi dalam kondisi yang benar-benar aman
g. Tanda Bahaya
1. Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit.
2. Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C )
3. Isapan saat menyusu lemah,rewel, sering muntah,dan mengantuk berlebihan.
4. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.
5. Tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk,dan berdarah.
6. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau
cair,sering berwana hijau tua,dan terdapat lendir atau darah.
7. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis
terus menerus
h. Penyuluhan sebelum pulang
1. Perawatan tali pusat
Banyak terdapat tentang cara terbaik dalam merawat tali pusat. Telah
dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali
pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi, yaitu dengan membiarkan luka
tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya dengan air bersih. Negara-
negara yang beriklim tropis perlu mewaspadai penggunaan alkohol yang
dahulu popular dan terbukti efektif untuk membersihkan tali pusat, karena
sesungguhnya alkohol akan mudah menguap di daerah panas dan dengan
demikian efektifitasnya akan menurun.
Begitupun dengan bedak antiseptik yang juga dapat kehilangan efektifitasnya
terutama dalam kelembapan tinggi (bila tidak dijaga), sehingga penggunaan
bahan tersebut dapat mengakibatkan peningkatan infeksi, kecuali bila obat
tersebut dapat dijaga tetap kering dan dingin. Oleh karena tidak ada. bukti
kuat akan efektifnya penggunaan alkohol tersebut, disamping itu juga karena
harganya yang mahal serta sulit untuk mendapat bahan yang berkualitas,

9
maka untuk sementara ibu nifas dianjurkan untuk membiarkan saja luka tali
pusat bayinya mengering sendiri. Hasil penelitian tersebut diatas
menunjukkan bahwa membiarkan tali pusat mengering, tidak ditutup, dan
hanya dibersihkan setiap hari menggunakan air bersih, merupakan cara paling
efektif dengan biaya yang efisien pula (cost effective) untuk perawatan tali
pusat.
2. Pemberian ASI
Memberi penjelasan kepada ibu bahwa perlu menyusui 8-12 kali per hari / 2
jam sekali.
3. Jaga kehangatan bayi
Memberi penjelasan tentang menjaga kehangatan bayi seperti, Berikan bayi
kepada ibunya secepat mungkin. Kontak antara ibu dengan kulit bayi sangat
penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh
bayi. Gantilah handuk/kain jika basah dengan kain yang kering, dan bungkus
bayi tersebut dengan selimut, serta jangan lupa untuk memastikan kepala bayi
telah terlindungi dengan baik untuk mencegah kehilangan panas. Apabila
suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi dengan teknik metode
kanguru. Perawatan metode kanguru adalah perawatan untuk bayi premature
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu.
Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan
keselamatan bayi yang lahir premature maupun yang aterm. Kehangatan
tubuh ibu merupakan sumber panas yang efektif. Hal ini terjadi bila ada
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit si bayi.
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, keselamatan, kasih
sayang, ASI, perlindungan dari infeksi dan stimulasi
4. Tanda-tanda bahaya
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya seperti bayi tidak mau
menyusui atau memuntahkan semua yang diminum, kejang, lemah, sesak
nafas, bayi merintih ,pusar kemerahan dan demam.
5. Imunisasi

10
Imunisasi adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk
melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan cara memasukkan suatu
zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral.
Memberi jadwal tentang imunisasi kepada ibu menurut Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) melansir jadwal imunisasi2 yang bisa menjadi acuan untuk
tahu kapan waktu yang tepat memberikan imunisasi untuk bayi baru lahir
berdasarkan usia dan jenis vaksinnya.
1. Usia 0-6 bulan
a. Vaksin Hepatitis B
Vaksin HB pertama idealnya diberikan segera setelah si Kecil lahir,
yakni dalam waktu kurang dari 12 jam.
b. Vaksin Polio
Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 3, 4 dan 18 bulan.
Sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4,
6-18 bulan dan 6-8 tahun.
c. Vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan salah satu jenis imunisasi yang wajib
diberikan pada bayi karena fungsinya untuk mencegah penyakit
tuberkulosis (TBC). Di samping itu, imunisasi ini penting mengingat
Indonesia tercatat sebagai negara ke-3 tertinggi di dunia untuk
penyakit TBC setelah India dan Cina. Pemberian vaksin BCG adalah
2-3 bulan setelah lahir.
d. Vaksin DTP
Imunisasi DTP untuk mencegah penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis
diberikan 3 kali saat bayi berusia 2, 3 dan 4 bulan, dilanjutkan dengan
vaksin ke-4 dan 5 di usia 5 tahun dan 12 tahun
2. Usia 7-12 bulan
a. Vaksin Campak
Vaksin campak diberikan saat bayi berusia 9 bulan dengan dosis
ulangan atau imunisasi campak kedua di usia 6 tahun. Biasanya,

11
terdapat program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) campak yang
ditujukan untuk penguatan (strengthening) di usia sekolah.
b. Vaksin MMR/MR
c. Jika si anak sudah mendapat vaksin campak di usia 9 bulan, maka
permberian vaksin MMR sebaiknya dilakukan di usia 15 bulan
(minimal jeda 6 bulan). Apabila hingga usia 12 bulan ia belum
mendapat vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin MMR/MR.
6. Pencegahan infeksi dan kecelakaan.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Neonatus merupakan sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usia 0-28 hari.
Jadi Asuhan Neonatus merupakan pelayanan yang diberikan kepada bayi baru
lahir pada saat jam pertama setelah kelahirannya. Tujuannya adalah untuk mengkaji
adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan luar uterus
Adapun asuhan-asuhan kebidanan neonatus meliputi:
1. Minum
2. BAB (Buang air besar)
3. BAK (Buang air kecil)
4. Tidur
5. Personal hygine dan Kebersihan kulit
6. Keamanan
7. Tanda bahaya
8. Penyuluhan sebelum bayi pulang

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan beberapa hal penting yang


harus diperhatikan dalam memberikan asuhan bayi usia baru lahir (neonatus),
diantaranya adalah:
1. Bayi harus selalu diberi ASI minimal setiap 2-3 jam.
2. Bayi cenderung sering tidur, berkemih dan defekasi.
3. Selalu menjaga kebersihan, kehangatan, dan keamanan bayi dengan mengganti
popok bayi sesuai keperluan, cuci tangan, dan membersihkan bayi secara teratur
terutama setelah BAB dan BAK, serta tidak meninggalkan bayi sendirian tanpa
ada yang menjaga.
4. Selalu perhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi.

B. SARAN
Makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan ajaran atau pembelajaran seputar
ilmu asuhan kebidanan neonatus,bayi dan balita. Makalah ini memuat informasi-
informasi atau materi tentang asuhan-asuhan mengenai neonatus .Pada makalah ini
meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunannya ,akan tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki .Hal ini dikarenakan

13
masih minimnya pengetahuan kelompok kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kesempatan di pembuatan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

PROLA N.F SINAGA, S. (2017). MODUL PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA.
MEDAN: AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA.

HASNIDAR, S. (2021). ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA. YAYASAN KITA MENULIS.

TITIEK IDAYANTI, S. S. (2022). ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS UNTUK MAHASISWA KEBIDAN (VOL. 1).
(RISNAWATI, PENYUNT.) YOKYAKARTA: RIZMEDIA PUSTAKA INDONESIA.

14

Anda mungkin juga menyukai