Anda di halaman 1dari 20

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Anita., M.Kep.,Sp.Mat.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

Gusti Ayu Putu Santya S. 2214401010


Widya Suciyani Putri 2214401027
Agnes Rahayu Ningrum 2214401030
Diaz Rifqi Afredo 2214401050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-Nya
dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.
Anita, M.Kep., Sp.Mat. sebagai pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas
dan semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangunakan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah yang kami
tulis ini dapat memberikan manfaat dan referensi bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 10 Agustus 2023

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 6
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir ........................................................................ 6
2.2 Pengkajian Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir ................................ 9
2.3 Masalah Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir .................................. 11
2.4 Menyusun Rencana Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir ............... 13
2.5 Implementasi Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir............ 18
2.6 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir .................... 18
BAB III ................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir adalah individu yang sangat rentan dan memerlukan
perawatan khusus selama periode transisi dari kehidupan intrauterin ke
kehidupan di dunia luar. Pada fase ini, bayi menghadapi sejumlah perubahan
fisiologis, psikologis, dan adaptasi yang signifikan. Periode awal kehidupan
bayi ini sangat penting karena merupakan tahap transisi dari lingkungan
intrauterin ke dunia luar yang penuh dengan tantangan baru. Asuhan
keperawatan yang adekuat pada bayi baru lahir memiliki peran penting dalam
menjaga kesehatan, meminimalkan risiko komplikasi, dan memberikan dasar
yang kuat bagi perkembangan selanjutnya.
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir memiliki peran krusial
dalam memastikan kesehatan dan perkembangan awal yang optimal. Dengan
perawatan yang tepat dan cermat, berbagai risiko kesehatan dapat diatasi, dan
dasar yang kuat bagi perkembangan fisik, mental, dan emosional bayi dapat
diletakkan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang praktik asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir menjadi sangat penting bagi para
profesional kesehatan dan orang tua untuk memberikan perawatan terbaik
bagi generasi mendatang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep bayi baru lahir?
2. Apa saja pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir?
3. Apa saja masalah keperawatan pada bayi baru lahir?
4. Bagaimana menyusun rencana asuhan keperawatan pada bayi baru lahir?
5. Bagaimana implementasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir?
6. Bagaimana evaluasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian konsep bayi baru lahir.

4
2. Mengetahui pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir.
3. Mengetahui masalah keperawatan pada bayi baru lahir.
4. Mengetahui menyusun rencana asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
5. Mengetahui implementasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
6. Mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Bayi Baru Lahir


A. Definisi
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0-28 hari),
dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem.
Bayi hingga umur kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah
kesehatan bisa muncul, sehingga pada penanganan yang tepat bisa berakibat
fatal (Kemenkes RI, 2020)
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran (Prawiroharjo, 2006). Jadi
asuhan keperawatan bayi baru lahir normal merupakan asuhan yang diberikan
kepada bayi berumur 0-1 bulan sesudah kelahiran yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir antara 2500 sampai
4000 gram.

B. Klasifikasi Bayi Baru Lahir


a. Neonatus menurut masa gestasinya
1). Kurang bulan (preterm infant) : <259 hari (37 minggu).
2). Cukup bulan (term infant) : 259-293 hari (37 minggu-42 minggu).
3). Lebih bulan (postterm infant) : >249 hari (<42 minggu).
b. Neonatus menurut berat badan lahir
1). Bayi berat badan lahir rendah : <2500 kg.
2). Bayi berat badan lahir cukup : 2500 kg-4000 kg.
3). Berat badan lahir lebih : >4000 kg.
c. Neonatus menurut bedat badan lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi
dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan) :
1). Neonatus cukup/kurang/lebih bulan
2). Sesuai/kecil/besar ukuran masa kehamilan

6
d. Tahapan bayi baru lahir :
1). Umur 0 – 7 hari disebut neonatal dini.
2). Umur 8 – 28 hari disebut neonatal lanjut (Sabillah, 2021)

C. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal


Menurut Dewi (2010), ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah sebagai berikut.
a. Berat badan 2.500-4000 gram
b. Panjang badan 45-55 cm
c. Lingkar dada 30-33 cm
d. Lingkar kepala 32-36,8 cm 6
e. Bunyi jantung 110-160 x/menit
f. Pernafasan 30-60 x/menit
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
dan diliputi vernik caseosa
h. Rambut kepala biasanya telah sempurna
i. Kuku agak panjang atau melewati jari-jari
j. Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora (pada anak
perempuan), testis sudah turun (pada anak laki-laki).
k. Reflek hisap dan menelan baik
l. Reflek suara sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
memeluk.
m. Reflek menggenggam sudah baik
n. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan.

D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis menurut Prawirihardjo, 2007 :
a. Mata
1) Berkedip atau refleks corneal bayi berkedip karena ada sinar terang
yang tiba-tiba atau pada pandel atau pada obyek kearah kornea, jika
tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf kranial.
2) Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, refleks ini harus

7
ada.
3) Grabela ketukan halus pada grabela (bagian dahi antara 2 alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat.
b. Mulut dan tenggorokan
1) Menghisap bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area
sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap
ada selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti
pada saat tidur.
2) Menguap respon spontan terhadap penurunan oksigen dengan
meningkatkan jumlah udara inspirasi, harus tetap sepanjang hidup.
c. Perubahan metabolisme karbohidrat

E. Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir menurut (Maiti & Bidinger, 2014).
a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60x/menit
b. Kehilangan cairan dalam bentuk diare (sedikit feses yang dikelilingi
genangan air pada popok)
c. Suhu bayi >38,3 ºC atau <36,4 ºC
d. Setiap perubahan warna termasuk pucat dan sianosis
e. Peningkatan Jaundice (warna kekuningan) pada kulit
f. Kulit bayi kering (terutama dalam 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar
g. Menolak untuk meminum ASI selama 2x berurutan
h. Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, mengantuk berlebihan
i. Distensi abdomen, menangis saat mencoba mengeluarkan feses, ada atau
tidak ada feses
j. Popok tidak basah selama 18 – 24 jam, atau kurang dari 6 popok yang
basah perhari, setelah bayi berusia 4 hari
k. Rabas atau perdarahan dari tali pusat, sirkumsisi atau segala area
pembukaan (kecuali mucus vagina atau pseudomentruasi)
l. Bayi yang tidak dapat tenang atau terus menangis dengan suara tinggi
m. Latergi, kesulitan untuk membangunkan bayi

8
n. Tali pusat mulai mengeluarkan bau tidak enak atau mengeluarkan pus
o. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak kuning,
coklat atau persik
p. Bayi menjadi lesu, tidak mau makan
q. Tidak ada BAB dalam 3 hari, tidak ada BAK dalam 24 jam. Tinja
lembek/encer, sering berwarna hijau tua, ada lendir atau darah
r. Menggigil, rewel, lemas mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menagis
terus menerus.

2.2 Pengkajian Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir


Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses
keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber dan untuk mengevaluasi status
kesehatan klien (Nursalam, 2001).
1. Data Subjektif
a. Identitas bayi: pada informasi dari ibu/pengasuhnya.
b. Riwayat kehamilan, proses persalinan dan umur kehamilan.
c. Faktorsosial: alamat rumah, pekerjaan orangtua, orang-orang yang tinggaal
serumah, saudara kandung dan sumber/ faktor pendukung lain,
penyalahgunaan obat/ napza di lingkungan dekat.

2. Data Objektif
a. Nilai Apgar: lima unsur yang dinilai: frekuensi denyut jantung, usaha
nifas, tonus otot, reflek dan warna.
1) Penilaian satu menit setelah lahir untuk menilai derajat aspiksi.
2) Penilaian lima menit setelah lahir: untuk menentukan IIGH prognosa.
3) Penilaian sepuluh menit setelah lahir.
4) Bonding and attachment.
5) Rooming in
b. Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan, bayi
diperiksa secara sistematis dari: kepala, mata, hidung. muka, mulut, telinga,
leher, dada, abdomen, punggung extemetis, kulit, genitalia dan anus.

9
c. Pemeriksaan lanjutan meliputi: Lakukan penilaian secara sistematis kepala
hingga kaki) untuk menilai adanya atau cacat bawaan.
d. Pemeriksaan lanjutan pada bayi baru lahir sebagai berikut.
 Refleks bayi (kesadaran dan reaksi bayi terhadap sekeliling)
 Tingkat keaktifan
 Kesimetrisan tubuh
 Panjang badan dan berat badan bayi
 Kepala (ubun-ubun,sutura, caput succedaneum, cephal hematoma, dan
lingkar kepala)
 Mata (tanda-tanda infeksi)
 Telinga (kesimetrisan dan letak terhadap mata)
 Hidung dan mulut (bibir, palatum, bentuk, kesimetrisan, dan refleks
menghisap)
 Leher (pembengkakan dan benjolan), Dada (ukuran lingkar dada,
kesimetrisan, dan jarak puting susu)
 Bahu, lengan, dantangan (gerakan, jumlah jari)
 Sistem saraf (refleks moro)
 Perut (ukuran lingkar perut, bentuk, tonjolan di sekitar tali pusat saat
bayi menangis, perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah, dan
benjolan)
 Kelamin (laki-laki, testis berada dalam skrotum, lubang penis, dan
letaknya; perempuan: lubang vagina, uretra, labia mayora, labia minora)
 Anus (spinter anus)
 Tungkai (gerakan, bentuk jumlah jari)
 Punggung/spina (pembengkakan/cekungan, spina bifida)
 Kulit dan kuku (warna, pembengkakan, bercak, tanda lahir, keutuhan)
 Pengeluaran feses dan urine.
 Data laboratorium:
Kalau perlu sesuai kebijakan setempat :
a. Gula darah sewaktu
b. Bilirubin dan golongan darah: ABO dan Rhesus faktor
c. Hb, Ht, LekositdanTrombosit.

10
3. Komplikasi
 Berat badan lahir rendah.
 Aspirasi air ketuban
 Aspiksia
 Infeksi
 Hipoglikemia
 Hiperbilirubinemi

2.3 Masalah Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir


1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten.
a. Penyebab :
1) Benda asing dalam jalan napas
2) Adanya jalan napas buatan
b. Gejala dan Tanda Mayor
 Subjektif :
-
 Objektif:
1) Batuk tidak efektif
2) Tidak mampu batuk
3) Sputum berlebih
4) Mengi, wheezing dan/ atau ronkhi kering
5) Mekonium di jalan napas (pada neonatus)
c. Gejala dan Tanda Minor
 Subjektif
1) Dispnea
2) Sulit bicara
3) Ortopnea
 Objektif
1) Gelisah
2) Sianosis

11
3) Bunyi napas menurun
4) Frekuensi napas berubah
5) Pola napas berubah

2. Risiko Ikterik Neonatus (D.0035)


a. Definisi :
Beresiko mengalami kulit dan membran mukos neonatus menguning
setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tak terkonjugasi masuk ke
dalam sirkulasi.
b. Faktor Risiko :
1) Penurunan berat badan abnormal >7-8% pada bayi baru lahir yang
menyusu ASI, >15% pada bayi cukup bulan)
2) Pola makan yang tidak ditetapkan dengan baik
3) Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin
4) Usia kurang dari 7 hari
5) Keterlambatan pengeluran fases (mekonium)
6) Prematuritas (<37 minggu)

3. Hipotermia (D.0131)
a. Definisi :
Suhu tubuh berada di bawah rentang normal tubuh
b. Penyebab :
1) Berat badan ekstrem
2) Terpapar suhu lingkungan rendah
3) Pemakaian pakaian tipis
c. Gejala tanda mayor :
DS:
Tidak tersedia
DO:
1) Kulit teraba dingin
2) Menggigil
3) Suhu tubuh dibawah nilai normal

12
4. Risiko Infeksi (D.0142)
a. Definisi :
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik.
b. Faktor Risiko :
1) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
Ketuban pecah lama,
Ketuban pecah sebelum waktunya.

2.4 Menyusun Rencana Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir

Dx Perencanaan

Keperawatan
Tujuan Intervensi

Bersihan jalan Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi


napas tidak intervensi keperawatan (I. 01014)
efektif .... Bersihan jalan napas Observasi
(D.0001) (L. 01001) meningkat  Monitor Frekuensi, Irama,
dengan kriteria : Kedalaman Dan Upaya
- Produksi sputum Napas
menurun  Monitor Pola Napas (
- Mengi menurun Seperti Bradipnea,
- Wheezing menurun Takipnea, Hiperventilasi,
- Mekonium menurun Kusmaul, Cheyne-Stokes,
Biot, Ataksik)
 Monitor Adanya
Sumbatan Jalan Napas
 Auskultasi Bunyi Napas
 Monitor Saturasi Oksigen
Terapeutik
 Atur Interval Pemantauan
Respirasi Sesuai Kondisi
Pasien
 Dokumentasikan Hasil

13
Pemantauan
Edukasi
 Jelaskan Tujuan Dan
Prosedur Pemantauan
 Informasikan Hasil
Pemantauan,
Jika Perlu
Risiko Ikterik Setelah dilakukan Perawatan Neonatus
Neonatus intervensi keperawatan (I.03132)
(D.0035) .... Integritas kulit dan Observasi
jaringan (L.14125)  Identifikasi kondisi awal
Meningkat dengan bayi setelah lahir (mis.
kriteria hasil : kecukupan bulan, air
- Kerusakan jaringan ketuban jemih atau
menurun bercampur mekonium,
- Kerusakan lapisan menangis spontan, tonus
kulit menurun otot)
- Suhu kulit membaik  Monitor tanda vital bayi
- Pertumbuhan rambut (terutama suhu)
membaik Terapeutik
 Lakukan inisiasi
menyusui dini (IMD)
segera setelah bayi lahir
 Berikan vitamin K 1 mg
intramuskuler untuk
mencegah perdarahan
Mandikan selama 5-10
menit, minimal sekali
sehari Mandikan dengan
air hangat (36-37°C)
 Gunakan sabun yang
mengandung provitamin

14
B5 Oleskan baby oil
untuk mempertahankan
kelembaban kulit
 Rawat tali pusat secara
terbuka (tidak
dibungkus) Bersihkan
tali pusat dengan air
steril atau air matang
 Kenakan pakaian dari
bahan katun Selimuti
untuk mempertahankan
kehangatan dan
mencegah hipotermia -
Ganti popok segera jika
basah
Edukasi
 Anjurkan tidak
membubuhi apapun pada
tali pusat
 Anjurkan ibu menyusui
bayi setiap 2 jam
 Anjurkan
menyendawakan bayi
setelah disusui -
Anjurkan ibu mencuci
tangan sebelum
menyentuh bayi
Setelah dilakukan Manajemen Hipotermi
intervensi keperawatan (I.14507)
Hipotermia
.... Termoregulasi pada Observasi
(D.0131)
neonatus (L.14135)  Monitor Suhu Tubuh
membaik dengan  Identifikasi Penyebab

15
kriteria hasil : Hipotermia ( Mis,
- Menggigil menurun Terpapar Suhu
- Suhu tubuh meningkat Lingkungan Rendah,
- Suhu kulit meningkat Pakaian Tipis,
Kerusakam Hipotalamus,
Penurunan Laju
Metabolisme,
Kekurangan Lemak
Subkutan)
 Monitor Tanda Dan
Gejala Akibat
Hipotermia ( Hipotermia
Ringan: Takipnea
Disartria, Menggigil,
Hipertensi, Diuresis;
Hipotermia Sedang:
Aritmia, Hipotensi,
Apatis, Koagulopati,
Refleks Menurun;
Hiptermia Berat:
Oliguria, Refleks
Menghilang, Edema
Paru, AsamBasa
Abnormal)
Terapeutik
 Sediakan Lingkungan
Yang Hangat (Mis, Atur
Suhu Ruangan,
Inkubator)
 Ganti Pakaian Dan/Atau
Linen Yang Basah
 Lakukan Pengahangatan

16
Pasif (Mis, Selimut,
Menutup Kepala,
Pakaian Tebal)
 Lakukan Penghangatan
Aktif
(Mis, Kompres Hangat,
Botol Hangat, Selimut
Hangat, Perawatan
Metode Kanguru)
 Lakukan Penghangatan
Aktif Internal (Mis, Infus
Cairan Hangat, Oksigen
Hangat, Lavase
Peritoneal Dengan
Cairan Hangat)
Risiko Infeksi Setelah Dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539)
(D.0142) Tindakan Keperawatan Observasi
3x 24 Jam, Diharapkan  Monitor Tanda Dan
: Gejala Infeksi Lokal
- Tingkat Infeksi Terapeutik
Menurun (L. 14137)  Cuci Tangan Sebelum
Dan Sesudah Kontak
Dengan Pasien
 Batasi Jumlah
Kunjungan
 Pertahankan Teknik
Aseptic
Kolaborasi
 Kolaborasi Pemberian
Imunisasi, Jika Perlu
informasikan Penundaan
Pemberian Imunisasi

17
Tidak Berarti Mengulang
Jadwal Imunisasi
Kembali

2.5 Implementasi Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir


Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun
pada masing-masing diagnosa keperawatan. Namun pada pelaksanaannya di
lapangan, implementasi disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien, situasi dan kondisi pasien serta ketersediaan alat-alat dan
prosedur di rumah sakit. Setelah dillakukan implementasi keperawatan
kondisi klien sebagai berikut.
1. Bersihan jalan napas meningkat.
2. Integritas kulit dan jaringan meningkat.
3. Termoregulasi pada neonatus membaik.
4. Tingkat infeksi menurun.

2.6 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir


Menurut Potter (2010), evaluasi merupakan proses yang dilakukan
untuk menilai pencapaian tujuan atau menilai respon klien terhadap tindakan
keperawatan seberapa jauh tujuan keperawatan telah terpenuhi. Evaluasi
formatif adalah pengumpulan informasi dengan tujuan memperbaiki pelajaran
yang telah diberikan, sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu metode
pengambilan keputusan diakhir pembelajaran yang memfokuskan pada hasil
belajar. Adapun langkah-laangkah evaluasi keperawatan adalah sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data keperawatan pasien
2. Menafsirkan (menginterpretasikan) perkembangan pasien
3. Membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
dengan menggunakan kriteria pencapaian tuuan yang telah ditetapkan
4. Mengukur dan membandingkan perkembangan pasien dengan standar
normal yang berlaku.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah landasan
penting untuk memberikan awal kehidupan yang sehat dan memberikan
dukungan kepada keluarga dalam merawat bayi mereka. Dalam rangka
memberikan asuhan yang efektif dan sensitif pada bayi baru lahir,
pemahaman mendalam terhadap konsep asuhan keperawatan menjadi
penting.
Transisi yang signifikan dari lingkungan intrauterin ke dunia luar
menuntut perawatan yang tepat guna untuk memastikan adaptasi yang
optimal bagi bayi. Melalui penerapan prinsip-prinsip teori asuhan
keperawatan, perawat dapat berperan dalam mendukung perkembangan fisik
dan emosional bayi, serta memfasilitasi hubungan bonding yang sehat antara
bayi dan orang tua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Apriliani, Widya. 2016. Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. A Di
Bangsal Melati Bagian Kebidanan Budi Rahayu Rsud Tidar Magelang. Magelang
: Prodi D3 Keperawatan Magelang. Diakses di https://repository.poltekkes-
smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=14651&keywords=. Pada 10 Agustus
2023

Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ratnawati, Ana. 2017. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Pustaka


Baru Press.

SARI, VEZKA and Asmawati, Asmawati and Elly, Nur and Husni, Husni. 2022.
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Pada Bayi Baru Lahir
Normal Di Rs Harapan Dan Doa Kota Bengkulu Tahun 2022. Diakses di
http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/id/eprint/1596. Pada 10 Agustus 2023

20

Anda mungkin juga menyukai