Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TATA PARAGRAF

DOSEN PENGAMPU :
RIAN ANDRI PRASETYA Spd.M.pd.

DISUSUN OLEH :
TINGKAT 1 REGULER 1

Ayu Bening Aulia (2214401003)


Najwa Salma Fathin (2214401018)
Riko Andri (2214401023)
Rosalina (2214401024)
Anisa Nuristanti (2214401037)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME,yang telah memberikan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “TATA PARAGRAF” diajukan guna memenuhi mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut dalam
penyusunan makalah hingga pada batas waktu yang ditentukan.
Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini dapat memberikan informasi dan berguna bagi para pembaca
khususnya kami sebagai penyusun.

Bandar Lampung,22 Juli 2022

Kelompok 11
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………..... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Syarat-Syarat Paragraf…………………………………………………………… 2
2.2 Pola-Pola pengembangan Paragraf ………………………………………………. 2
2.3 Contoh Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangannya ………………………….. 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi Negara Indonesia yang digunakan
sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
pendidikan.Pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada empat keterampilan berbahasa
yaitu,keterampilan menyimak,keterampilan berbicara,keterampilan membaca,dan keterampulan
menulis.Dari keempat disajikam serta terpadu,namun dimungkinkan untuk memberikan
penekanan pada salah satu keterampilan,misal keterampilan menuli.
Salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikembangkan yaitu keterampilan
menulis.Menulis sangat penting bagi pendididkan karena memudahkan para pelajar berfikir
secara kritis.Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan
mengungkapkannya secara tersura.menulis dapat berarti menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafis yang menggambarkan suatu bahsa yang dipahami seseorang.Pada prinsipnya
fungsi utama dari tulisan ialah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung( Taringan,2008:21)
Kegiatannmenulis dapat berupa menyusun kata,merangkai kalimat,dan juga menyusun
karangan.Karangan dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak dan untuk memahaminya
karangan perlu di pecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis-sistematis dan merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan serta mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan karangan (Taringan 2008:5)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Syarat-syarat paragraf
1.2.2 Pola-pola pengembangan paragraf
1.2.3 Contoh paragraf berdasarkan pola pengembangannya

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membahas tentang syarat-syarat paragraf,pola-pola
pengembangan paragraf,contoh paragraf berdasarkan pola pengembangannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Syarat-syarat Paragraf
Paragraf yang baik hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan dan
urutan. Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya
memiliki unsur kelengkapan, syarat paragraf yang baik adalah sebagai berikut:
1) Kesatuan (Unity)
Anda tentunya pernah mengalami kesulitan tentang cara mengakhiri atau berganti paragraf
ketika mendapat tugas mengarang dari guru Anda. Kesulitan itu terjadi karena Anda kurang
memahami bahwa tulisan Anda telah berganti kalimat topik. Perubahan topik itu merupakan
tanda pergantian paragraf.
Paragraf yang mengandung banyak kalimat topik dapat mengaburkan maksud sehingga dapat
membingungkan para pembaca. Apabila ada sebuah paragraf yang memiliki dua kalimat topik,
paragraf tersebut dapat dikatakan tidak memiliki unsur kesatuan. Paragraf harus memperlihatkan
suatu maksud dengan jelas, yang biasanya didukung oleh sebuah kalimat topik atau kalimat
utama,
2) Kepaduan (coherence)
Paragraf yang baik harus memperlihatkan hubungan antarkalimat yang erat. Paragraf yang
dibangun dari kalimat-kalimat yang loncat-loncat berarti paragraf tersebut tidak koheren atau
tidak padu. Apabila tidak ada kepaduan (koherensi), loncatan-loncatan pikiran, urutan waktu dan
fakta yang tidak teratur akan terjadi sehingga menyimpang dari kalimat topik.
3) Kelengkapan (completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf dikatakan tidak lengkap apabila hanya
dikembangkan dan diperluas dengan pengulangan-pengulangan, atau kurang memiliki kalimat
penjelas yang memadai.
4) Urutan (orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimat-kalimat yang membangun paragraf hendaknya
memiliki urut-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan kepaduan. Hanya saja, untuk
urutan, kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki keruntunan.

2.2 Pola-pola pengembangan paragraf


Pola pengembangan paragraf ialah suatu cara penyampaian ide pokok atau gagasan dari
sebuah paragraf yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap pembaca. Jika didasarkan pada
pola pengembangannya,
a. Klimaks – Antiklimaks
Klimaks ialah bagian-bagian cerita yang tersusun dari gagasan yang paling bawah menuju
gagasan yang paling inti. Klimaks juga bisa diterjemahkan sebagai konflik tertinggi dalam
sebuah cerita yang dimulai pada deskripsi cerita yang paling rendah.
b. Antiklimaks
Antiklimaks adalah susunan gagasan cerita yang dimulai pada gagasan yang paling puncak
dan selanjutnya diikuti dengan gagasan yang rendah.
c. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara melihat keseluruhan isi cerita yang didasarkan pada kedudukan
penulis yang terlibat dalam cerita tersebut.
d. Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf perbandingan dan pertentangan ialah paragraf yang melakukan perbandingan mengenai
kekurangan atau kelebihan terhadap suatu hal.
e. Analogi
Pola pengembangan analogi adalah pola pengembangan yang menjelaskan sesuatu dengan
membandingkan terhadap sesuatu hal lainnya yang dianggap memiliki kemiripan dalam hal
bentuk, sifat, ciri, dan lainnya.
f. Contoh
Sebuah ide pokok dalam paragraf akan menjadi lebih jelas jika disertai dengan ilustrasi
contoh di dalamnya. Contoh dalam penerapannya biasanya menggunakan bentuk narasi dan
deskripsi.
g. Pola Kausalitas
Pola pengembangan paragraf kausalitas berbentuk hubungan sebab-akibat dan sebaliknya.
h. Pola Pengembangan Generalisasi
Generalisasi adalah pola pengembangan yang menyimpulkan suatu masalah secara umum
pada bagian akhir kalimat setelah disajikan kalimat-kalimat penjelas sebelumnya.
j. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan upaya penggolongan terhadap beberapa hal yang memiliki kesamaan
sifat, ciri, dan karakteristik ke dalam satu segmentasi.
i. Definisi Luas
Pengembangan paragraf ini berisi uraian terhadap suatu ide atau gagasan yang masih bersifat
abstrak sehingga membutuhkan penjelasan definitif di dalamnya
2.3 Contoh Paragraf Berdaarkan Pengembangannya
a. Klimaks – Antiklimaks
Contoh :Selama 6 tahun sudah Kartoyo menempuh pendidikan S1-nya di jurusan Ekonomi
Managemen Universitas Indonesia. Berbagai argumen seputar kajian karya ilmiahnya selalu
ditolak oleh dosen pembimbingnya. Ia bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya apa yang salah
dengan skripsi yang sedang ia susun. Kartoyo tidak menyerah, ia selalu berkonsultasi kepada
kakak tingkat dan rekan-rekan mahasiswanya. Berbagai referensi buku telah ia lahap dari
berbagai perpustakaan di seluruh Jakarta. setelah ia merevisi skripsinya berdasarkan arahan
dosen pembimbing dan saran dari rekannya, akhirya ia mendapat persetujuan untuk sidang akhir
pada akhir bulan ini. Kartoyo sangat senang dan tersungkur sujud berterima kasih kepada Tuhan
yang Maha Esa.
b. Antiklimaks
Contoh :Saat ini Pak Rudi telah menjadi pengusaha mie ayam bakso ternama di kota Bandar
Lampung. Jika sedikit menengok masa lalu, kehidupan Pak Rudi sangatlah pahit di awal rintisan
usahanya. Ia memulai usaha dengan menjual sepeda motor miliknya. Dari hasil menjual sepeda
motor ia membeli gerobak, perlengkapan panggangan, dan bahan-bahan mie ayam. Ia berjualan
dengan cara berkeliling dan tak jarang juga mangkal. Ia juga pernah menjadi target operasi
Satpol PP dan dagangannya pernah di sita. Meski tidak mudah, Pak Rudi tak patah semangat.
Kini tak ada yang tidak mengenal Pak Rudi yang tak lain adalah pemilik usaha mie ayam
terbesar di Bandar Lampung.
c . Sudut Pandang
Contoh:Aku berangkat pagi-pagi sekali dengan mengendarai sepeda motor tua milik ayahku.
Meskipun jalan licin dan berlubang aku tetap memacu kendaraan butut ini dengan kencang,
karena khawatir aku akan terlambat masuk kerja. Karena melaju dengan kecepatan tinggi
pegangan setir motor tua ini sulit dikendalikan sehingga pada saat hendak berbelok, ban sepeda
motor tergelincir ke dalam lubang. Aku pun terjatuh dan pegangan setir terlepas. Lalu aku
terpelanting dan jatuh dari sepeda motor tua itu.
d. Perbandingan dan Pertentangan
Contoh:Belakangan ini produksi sepeda motor matic lebih tinggi dari pada produksi sepeda
motor manual. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen terhadap sepeda
motor matic yang lebih tinggi dari pada permintaan terhadap sepeda motor manual. Jika
dilakukan perbandingan diantara keduanya, dari sisi operasional penggunaannya dirasa lebih
mudah menggunakan sepeda motor matic. Selain itu penggunaan bahan bakarnya juga lebih
ekonomis dibandingkan dengan produk sepeda motor lainnya.
e. Analogi
Contoh:alam mempelajari suatu hal perlu kiranya memperhatikan filosofi meminum air.
Meminum air tidak bisa langsung sekaligus 8 gelas dalam sekali minum. Dibutuhkan
keberangsuran yang sistematis agar keterbutuhan air dalam tubuh dapat tercukupi dengan baik.
Jika kita meminum air untuk mencukupi keterbutuhan dalam sehari dengan menenggak langsung
sebanyak 8 gelas, tentu tidak akan baik hasilnya. Begitupun dalam mempelajari sesuatu, tidak
bisa sekaligus langsung dipelajari, butuh tahapan-tahapan yang harus diikuti secara teratur dan
sistematis dalam menjalankannya.
f. Contoh
Contoh:bentuk-bentuk bantuan yang bisa disumbangkan kepada korban bencana alam gempa
Yogyakarta dapat berupa pakaian, obat-obatan, selimut, bahan makanan pokok, dan lainnya
g. Pola Kausalitas
1. Sebab – Akibat
Contoh :Boni selalu kebut-kebutan di jalan raya. Nasehat dari orang tuanya tidak
didengarkannya. Suatu ketika jalanan licin setelah hujan deras, Boni tetap memacu kendaraannya
dengan cepat. Ban sepeda motornya tergelincir dan akhirnya ia terperosok ke dalam selokan.
2. Akibat – Sebab
Contoh:Bu Risma kini telah menjadi pengusaha sukses di bidang usaha kuliner bakso bakar.
Dahulu ia memulai usaha bisnisnya dengan hanya bermodalkan satu buah gerobak dan bahan
mentah membuat bakso. Pertama kalinya merintis usaha ini, ia berjualan di pinggir jalan sekitar
taman kota. Banyak yang menyukai bakso bakar buatan bu Risma. Akhirnya ia memberanikan
diri untuk memproduksi lebih banyak bakso dan mencoba untuk membuka cabang selain di
tempat ia biasa berjualan. Berkat kerja keras dab ketekunannya, ia pun berhasil mengembangkan
usahanya tersebut.
h. Pola pengembangan Generalisasi
Contoh:Pak Hartono dan Bu Tini memiliki empat orang anak. Dua anak laki-laki dan dua
anperempuan. Semua anak Pak Hartono terbilang sukses dalam hal akademik di tempat mereka
belajar. Anak pertamanya mendapatkan beasiswa S2 di Sorbone University, anak keduanya
berkuliah tanpa biaya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, anak ketiganya juara umum
olimpiade Fisika nasional, dan anak bungsunya berprestasi sebagai atlet tenis meja. Keberhasilan
anak-anak tersebut bisa dikatakan sebagai kesuksesan Pak Hartono dan Bu Tini dalam
mengarahkan anak-anaknya untuk bisa berprestasi.
i. Klasifikasi
Contoh:Makhluk hidup terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuhan.
j. Definisi Luas
Contoh:manusia juga disebut sebagai Zoon Politicon, yang berarti bahwa makhluk yang tidak
dapat hidup sendiri tanpa adanya andil dari makhluk hidup lainnya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesiampulan
Bahwasannya penulisan paragraf itu tidak semudah apa yang kita bayangkan dan biasa kita
tuangkan, namun banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan dalam kegiatan menulis itu.
Ilmu yang telah kita terima mengenai tata paragraf ini sesungguhnya menjadi dasar ilmu yang
paling penting dalam mendukung dunia perkuliahan kita. Penulisan paragraf yang terdiri dari
beberapa pengaturan tersebut memang sudah sepantasnya menjadi bejal pengantar penulisan
karya tulis ilmiah yang baik dan benar juga manfaat penulisan serta maksutnya dan tujuannya
tersampaikan secara jelas kepada para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Internet :
https://text-id.123dok.com/document/yrk8olpz-makalah-bahasa-indonesia-paragraf-pdf.html
(diakses pada tanggal 22 Juli 2022)
https://dosenbahasa.com/contoh-pola-pengemangan-paragraf/amp
(diakses pada tanggal 22 Juli 2022)
https://ruangseni.com/pola-pengembangan-paragraf-penjelasannya/
(diakses pada tanggal 23 Juli)

Anda mungkin juga menyukai