PENGEMBANGAN PARAGRAF
Di Susun Oleh:
KELOMPOK 4
32 B
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia. Dan tak lupa sholawat serta
salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
Makalah yang kami susun ini menjelaskankan tentang Pengembangan Paragraf yang
terdiri dari berbagai bahasan. Makalah yang berjudul “Pengembangan Paragraf” ini juga bertujuan
agar kita mengetahui tentang materi Pengembangan Paragraf ,meliputi pola pengembangan
paragraf dan Teknik pengembangan paragraf.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan pengajar yaitu Ibu
Dr. Rukaya, M.Pd. yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami serta teman-
teman yang telah membantu kami.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi pembaca.
Terima kasih.
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam pragraf
itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal pragraf.
Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap
paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf
memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu paragraf.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pola pengembangan paragraf.
2. Untuk mengetahui macam – macam pola pengembangan paragraf.
3. Untuk mengetahui contoh – contoh pola pengembangan paragraf.
4. Untuk mengetahui teknik pengembanga paragraf.
5. Untuk mengetahui pembagian teknik pengembangan paragraf.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengembangan paragraf adalah perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang
diwujudkan melalui penataan kalimat-kalimat. Penggunaan kalimat topik yang tepat akan
memudahkan pembaca membuat ringkasan dari sebuah karya tulis. Kalimat-kalimat
penunjang akan mengembangkan gagasan yang terdapat dalam kalimat topik. Dalam
ringkasan kalimat-kalimat penunjang ini dapat diabaikan. Oleh karena itu, ada tiga persoalan
yang tercakup di dalamnya, yakni :
1. Kemampuan menentukan dan meletakkan kalimat topik secara tepat;
2. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam
gagasan bawahan; dan
3. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Dalam makalah ini dibahas mengenai beberapa pola pengembangan pargraf yang sering
digunakan dalam tulisan yaitu :
3
2.2.2 Pola Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan kadang-kadang diperlukan pengelompokan hal-hal
yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang berlawanan,
yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan kedalam satu kelompok., dan kedua,
memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain.
Contoh :
Pengklasifikasian pada binatang memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi binatang
merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui
pencarian keseragaman dalam keanekaragaman binatang. Pengklasifikasian binatang
memiliki tujuan untuk menyederhanakan ruang lingkup obyek studi yang akan diteliti.
Klasifikasi binatang dapat membantu dalam mengetahui jenis-jenis binatang, mengetahui
hubungan antar binatang dan mengetahui kekerabatan antar binatang yang beraneka
ragam. Perbedaan dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi binatang tentu saja
memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke waktu menyebabkan
lahirnya sistem klasifikasi yang berbeda. Namun pada prinsipnya, kesamaan-kesamaan
atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi, misalnya
klasifikasi berdasarkan lingkungan hidupnya, seperti binatang yang hidup di air, binatang
yang hidup di darat, binatang yang hidup di dataran tinggi, binatang yang hidup di dataran
rendah, atau berdasarkan kegunaannya seperti binatang untuk dijadian makanan, obat-
obatan, hias, dan lain sebagainya.
4
untuk mendapatkan sembako.
5
janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat
sementara. Bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih
banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa
6
paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.
Contoh :
Pendidikan Teknik Informatika merupakan salah satu prodi di Universitas
Pendidikan Ganesha. Jurusan ini ada di Fakultas Teknik dan Kejuruan. Pada tahun 2012
jurusan ini menjadi salah satu jurusan favorit di Undiksha. Pendidikan Teknik
Informatika merupakan jurusan yang memiliki basik di bidang teknologi, misalnya :
Robotika, Programing, multimedia, dan broadcasting.
7
keserupaan.
Contoh :
Hati manusia ibarat seekor induk ayam. Terkadang menurut dan terkadang liar
karena merasa terganggu oleh serangan luar. Hati manusia pun demikian, ada bagian
dimana manusia itu penyayang dan penurut, namun terkadang bisa berubah sangat
menakutkan layaknya induk ayam yang merasa terganggu. Kita tidak bisa melihat atau
menerka isi hati manusia seperti apa. Karena ucapan dimulut bisa juga lain dihati.
8
ditentukan oleh Tengkulak tersebut. Dari hasil penjulan Tengkulak terkadang meminta upah
yang cukp besar dari koperasi.” Dalam menggunakan cara ini penulis hendaknya memilih
contoh-contoh yang umum, contoh yang representatif, artinya dapat mewakili keadaan yang
sebenarnya.
3. Dengan Bercerita
Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau
sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan parargraf itu
pengarang berusaha ibarat lukisannya itu hidup. Sebagai contoh :
“Kota Wonosobo telah mereka lalu. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku.
Bus meraung-raung ke Dataran Tinggi Dieng. Disamping kanan jurang menganga tetapi
pandangan itu dikejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukiy dan bekas-bekas
kawah yang memutih. Pemandangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya
berkelok-kelok. Sesekali atap rumah berderer kelihatan dari kejauhan.”
9
2.4.1 Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan waktu
dan ruang. Urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun maksud
penyampaian informasi diharapkan memudahkan pembaca.
Sebagai Contoh :
“Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru
lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah
klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat
bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil
untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk
turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.”
10
dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling
tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih
rendah.
11
2.4.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan
membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini
penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Hal-hal yang dapat
dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut.
a. Contoh Kalimat Perbandingan
“Seruan”kiri bang” seorang penumpang angkot untuk turun dari mobil yang
ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim di beberapa
daerah lain seperti: Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para
penumpang serempak menengok kekiri. Seperti halnya di Bandung, di
Jakarta juga menggunakan seruan “kiri bang” untuk menghentikan angkot.
Akan tetapi, di Manado kata yang di serukan yaitu ”muka”, sementara itu,
seruan ”minggir!” lazim di gunakan di daerah Lampung untuk menandakan
penumpang yang akan berhenti. Lain halnya dengan di Padang, meskipun
penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin seluruh penumpangnya,
kata seruan yang digunakan ”siko cieh!” yang berarti ”di sini satu!”.
b. Contoh Kalimat Pertentangan
“Orde 1998-2006 atau orde politik Indonesia kini jauh berbeda dari ”Orde
1997-1998.” Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hukum dalam
kedua periode orde itu juga berbeda besar. Orde pemerintah Soeharto
memiliki kecendrungan kuat ke arah sentralisme, otoriter, dan represif.
Kekuasaan politik dengan efisien dan efektif mengendalikan kekuasaan
publik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Meski peraturan yang
membolehkan campur tangan presiden ke dalam pengadilan dicabut dalam
priode itu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan kekuatan politik
12
2.4.5 Teknik Analogi
Teknik ini digunakan untuk membandingkanatau menyamakan sesuatu
dengan yang sudah dikenal dengan yang kuran dikenal. Tujuannya adalah untuk
menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Analogi juga biasa dilakukan seseorang
dalam membuat simpulan yang didasarkan aas sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi,
model berpikir analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya ilmiah jarang
digunakan.
Sebagai contoh :
“Dalam persoalan Poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya tidaklah
mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras
memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena
akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus menjadi
perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi
pecah. Kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.
13
Contoh :
“Seharusnya Indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal
kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia
tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia telah memulainya sejak
1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk
bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan
program jaminan sosial.”
14
membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok
bahasan dalam urutan yang sistematik.”
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengembangan paragraf adalah perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu
yang diwujudkan melalui penataan kalimat-kalimat. Ada tiga persoalan dala membuat
sebuah paragraf yaitu :
1. Kemampuan menentukan dan meletakkan kalimat topik secara tepat.
2. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam
gagasan bawahan.
3. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Teknik pengembangan paragraf itu secara garis besarnya, ada dua macam yaitu ilustrasi
dan analisis. Pembagian teknik pengembangan paragraf terbagi atas Sembilan yaitu teknik alamiah,
teknik klimaks dan antiklimaks, teknik umum khusus dan khusus umum, teknik perbandingan dan
pertentangan, teknik analogi, teknik contoh-contoh, teknik sebab akibat, teknik definisi luas dan
teknik klasifikasi.
16
3.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam menulis sebuah paragraf
adalah perlunya pemahaman terhadapa Pola Pengembangan Paragraf. Sehingga dapat
menghasilkan sebuah paragraf yang baik dan efektif. Ketelitian juga perlu diperhatikan,
sehingga tidak menyebabkan kesalahan dalam membuat sebuah paragraf.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dibia, I Ketut, dan Mas, Dewantara. 2012. Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah.Singaraja
: Universitas Pendidikan Ganesha.
Aleka & H. Ahmad H.P. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kencana
Prenada. 2010.
Annijat Maimunah, Sitti. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang: UIN-Maliki
Press. 2011.
Arifin, E. Zaenal & Tasai, S. Amran. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Akademika Pressindo. 2008.
M. Rohmadi & Sri Nugraheni, Anidtiya. Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Cakrawala
Media. 2011.
18