Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PARAGRAF DAN ALINEA

DISUSUN OLEH:
1. Putu Sri Jyothi Dhyana Prashanti (11521131)
2. Rara Syifa Aulia (11521194)
3. Risya Dewi Syaharani (11521243)
4. Rizki Ariawan (11521249)
5. Salsabila Putri Juaryan (11521304)

Kelas 1PA24
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2021
ABSTRAK

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf. Dalam pembuatan paragraf terdapat beberapa unsur dan syarat sehingga mendapatkan
hasil paragraf yang baik dan benar. Selain itu paragraf juga mencakup beberapa jenis paragraf
itu sendiri dan mengandung tujuan penulisan agar dapat mudah dipahami oleh pembaca.
Kata kunci : Pengertian, Unsur, Jenis, Syarat, Tujuan, Ciri, Pengembangan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Paragraf dan Alinea”. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Budi Santosa selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai paragraf dan alinea bagi para pembaca
dan juga penulis. Dengan terdorong oleh kemauan yang tinggi serta kerja keras, kami berusaha
semaksimal mungkin untuk mengerjakan makalah ini guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Semoga makalah ini dapat memenuhi kewajiban kami pada tugas kelompok dari mata kuliah
Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian, fungsi, unsur,
jenis, syarat, dan tujuan pembuatan paragraf.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen pengampu demi
tercapainya makalah yang sempurna.

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Paragraf ..................................................................................................... 3
2.2 Fungsi Paragraf ........................................................................................................... 4
2.3 Unsur-Unsur Paragraf ................................................................................................. 4
2.4 Jenis-Jenis Paragraf ..................................................................................................... 5
2.4.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya......................................... 5
2.4.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya ....................................................................... 6
2.4.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya ............................................. 8
2.5 Syarat-Syarat Paragraf................................................................................................. 9
2.6 Tujuan Pembuatan Paragraf ...................................................................................... 10
2.7 Ciri-Ciri Paragraf....................................................................................................... 10
2.8 Pengembangan Paragraf ............................................................................................ 11
2.8.1 Teknik Pengembangan dengan Klimaks ............................................................ 11
2.8.2 Teknik Pengembangan dengan Sudut Pandang ................................................. 11
2.8.3 Teknik Pengembangan dengan Perbandingan dan Pertentangan ....................... 12
2.8.4 Teknik Pengembangan dengan Analogi ............................................................ 13
2.8.5 Teknik Pengembangan dengan Proses ............................................................... 13
2.8.6 Teknik Pengembangan dengan Sebab Akibat.................................................... 14
2.8.7 Teknik Pengembangan dengan Umum Khusus ................................................. 14
2.8.8 Teknik Pengembangan dengan Klasifikasi ........................................................ 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya perbedaan antara kalimat dan paragraf sering dilupakan. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan saling mengait sehingga membentuk
paragraf. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang merupakan hasil dari
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu
menyampaikan ide pokok atau masalah utama yang ingin diungkapkan oleh penulis secara
tepat kepada pembaca. Paragraf yang baik juga mampu membuat pembaca menikmati
karangan atau karya ilmiah yang ditulis dengan penggunaan jenis paragraf yang variatif.

Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, kesatuan dan kepaduan
perlu diperhatikan. Kepaduan yakni kekompakan kalimat serta saling berkaitan dalam
mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya, mungkin ditemukan beberapa
paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat. Namun, bentuk paragraf semacam itu
dianggap sebagai pengecualian karena bentuknya yang kurang ideal dan jika ditinjau dari
segi komposisi, paragraf semacam itu jarang digunakan pada penulisan karya ilmiah.

Paragraf ditunjukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi. Paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan karangan yang sederhana. Oleh
karena itu, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin untuk mewujudkan suatu
karangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari paragraf?
2. Apa fungsi dari paragraf?
3. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis dan unsur-unsur paragraf?
4. Apa saja yang merupakan syarat-syarat dari paragraf?
5. Apa saja ciri-ciri serta tujuan dari paragraf?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahuai dan memahami apa itu Paragraf atau Alinea.
2. Mengetahui dan memahami yang berkaitan dengan paragraf atau Alinea itu sendiri
dimulai dari pengertian paragraf, fungsi paragraf, unsur – unsur paragraf, syarat – syarat
paragraf hingga macam – macam paragraf.
3. Memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf


Paragraf atau yang sering disebut juga sebagai alinea, adalah sekumpulan kalimat yang
merupakan pengembangan atau ilustrasi sebuah pikiran atau gagsan utama. Jadi, sebuah
paragraf sama dengan sebuah pikiran utama yang terdiri dari satuan-satuan yang lebih kecil,
yakni kalimat-kalimat dan posisinya sebagai bagian dari suatu satuan yang lebih besar,
yakni keseluruhan karangan (komposisi). Sejumlah paragraf yang satu dengan lainnya
saling berhubungan erat secara struktural dan organis, yang di dalamnya digambarkan
tahapan-tahapan perkembangan pikiran, akan membentuk sebuah karangan (komposisi)
yang utuh.

Dalam hierarki kebahasaan, paragraf merupakan satuan yang lebih tinggi atau lebih luas
dari kalimat. Paragraf berguna untuk menandai pembukaan topik baru, memisahkan
gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, pembaca mudah
memahami isi paragraf secara utuh. Dalam penulisannya, paragraf dimulai dengan spasi
(penakukan) kira-kira lima ketukan atau dimulai pada margin kiri tanpa spasi lima ketukan,
tetapi diberi jarak lebih antar paragrafnya.

Panjang paragraf tidak dibatasi, bergantung pada cara pengembangannya dan ketutasan
uraian yang berhubungan dengan gagasan pokok. Paragraf yang terlalu pendek (misalnya
2-3 kalimat) biasanya kurang dikembangkan sebaliknya yang terlalu panjang dapat
menjemukan, bahkan kemungkinan mengandung kalimat yang terlepas dari gagasan
pokoknya (Handayani dkk, 2013:97-98).

Paragraf bukanlah suatu pembagian secara konvesional dari suatu bab yang terdiri dari
kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat saja. Paragraf tidak
lain dari suatu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Paragraf merupakan kalimat atau himpunan dari kalimat yang berhubungan dalam suatu
rangkaian untuk membuat sebuah gagasan. Dalam paragraf, sebuah gagasan atau ide
menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan yang bukan suatu ide baru, yang bermaksud
untuk memperjelas gagasan dalam paragraf tersebut. Dengan demikian, paragraf bisa

3
tersusun dari suatu kalimat atau beberapa kalimat, selama kalimat-kalimat yang dirangkai
tersebut masih berfungsi sebagai penjelas bukan mengemukakan gagasan atau ide baru.

2.2 Fungsi Paragraf


a. Menampung ide pokok, paragraf berfungsi untuk menampung berbagai ide pokok sang
penulis.
b. Membantu memahami isi, sebagai sarana yang membantu para pembaca memahami isi.
Andai tidak ada paragraf pasti para pembaca akan sulit membedakan kapan sang
penulis memberikan ide pokok yang berbeda.
c. Membantu menguraikan masalah, paragraf juga dapat membantu penulis
mengembangkan semua ide yang ada agar terurai secara jelas dan sistematis agar
dipahami oleh pembaca.
d. Memulai pokok pikiran baru, paragraf membantu penulis dan pembaca membedakan
ide pokok satu paragraf dengan paragraf lain sehingga tujuan penulis tersampaikan
dengan baik.

2.3 Unsur-Unsur Paragraf


Dalam pembentukan sebuah paragraf dibutuhkan unsur-unsur yang membuatnya padu.
Unsur-unsur tersebut diantaranya yakni:
a. Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak.Ide pokok bisaanya
berupa kata, frase atau klausa.
b. Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih
abstrak.
Ciri kalimat topik :
1) Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
2) Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3) Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4) Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
c. Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret.
Ide pengembang berupa kata, frase, atau
• Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk
kongkret.
• Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang
bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
4
2.4 Jenis-Jenis Paragraf
Berikut ini merupakan penjelasan macam – macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya, berdasarkan isinya, juga berdasarkan fungsi dan tujuannya.
2.4.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang posisi gagasan pokok atau
kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan
dikembangkan dari pertanyaan umum ke khusus. Jenis paragraf deduktif ini
diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama kemudian
dilanjutkan oleh kalimat – kalimat penjelas.
Contoh :
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau
tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering
berolahraga fisik tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah
berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.”

b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang posisi gagasan pokok atau
kalimat utamanya berada diakhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan
dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum. Jenis paragraf induktif ini
diawali oleh kalimat – kalimat penjelas kemudian diakhiri oleh kalimat utama
yang berisi pokok pikiran utama paragraf.
Contoh :
" Yang menyebabkan banjir di jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang
sampah tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap
selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat
harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya
masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan
pemerintah setempat harus menggalakan upaya jakarta bebas banjir dengan

5
cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya.”

c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan paragraf gabungan antara paragraf deduktif
dan induktif, Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat utama kemudian diikuti
oleh kalimat- kalimat penjelas dan diakhiri oleh kalimat utama lagi.
Contoh :
“ Pemerintah menyadari bahwa rakyat indonesia memerlukan rumah
yang kuat, murah dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama
menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit
yang diperoleh dari batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli.
Bahan ini tahan api dan tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi
kebutuhan rakyat.”

d. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif merupakan paragraf yang diawali oleh kalimat – kalimat
penjelas kemudian diikuti oleh kalimat utama kemudian dilanjutkan dengan
kalimat – kalimat penjelas.

2.4.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya


a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragraf yang menceritakan sebuah cerita atau
kejadian secara berurutas dan kronologis. Paragraf narasi bisa dibagi menjadi
dua yaitu paragraf narasi kejadian untuk menceritakan suatu kejadian serta
paragraf narasi runtut cerita untuk mengembangkan urutan tindakan. Terdapat
dua jenis paragraf narasi, pertama yaitu paragraf narasi ekspositoris yang
berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif. Kedua
paragraf narasi sugestif yang mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan atau
imajinasi pengarang.

b. Paragraf Deskripsi

6
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata – kata yang mampu merangsang indra pembaca, maksudnya si
penulis membuat pembaca seolah – olah dapat melihat, mendengar maupun
merasakan apa yang sedang mereka baca. Dalam paragraf deskripsi terdapat dua
pola pengembangan paragraf yaitu pola spasial dan pola sudut pandang. Dalam
pola sudut pendang terdapat dua jenis pola sudut pandang yaitu pertama sudut
pandang subjektif yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dan disertai
opini penulis. Kedua sudut pandang objektif yang menggambarkan objek apa
adanya tanpa opini penulis.

c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang menjelaskan, menyampaikan,
mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan
untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Terdapat beberapa jenis paragraf eksposisi diantaranya :
1) Paragraf eksposisi definisi, paragraf ini memberikan penjelasan informasi
dengan memfokuskan pada karakteristik topik.
2) Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf ini membagikan sesuatu dan
mengelompokkannya ke dalam kategori – ketegori kelompok.
3) Paragraf eksposisi proses, paragraf ini menjelaskan langkah – langkah dan
metode sebagai petunjuk proses pembuatan pembuatan, penggunaan
ataupun cara – cara tertentu.
4) Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf ini merupakan paragraf yang
dikembangkan dengan menggunakan gambaran sederhana ataupun konkret
dari suatu ide atau ilustrasi.
5) Paragraf ekposisi pertentangan, paragraf ini berisikan tentang suatu
pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
6) Paragraf eksposisi berita, paragraf ini berisikan pemberitaan mengenai suatu
kejadian, biasanya ditemukan pada surat kabar dan koran.
7) Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf ini merupakan paragraf yag
menerangkan topik atau ide dalam kalimat utama dengan cara
membandingkan dengan hal lain.
8) Paragraf eksposisi analisis, paragraf ini membagikan masalah dari gagasan
utama menjadi beberapa sub–bagian yang dikembangkan secara berurutan.
7
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang menyampaikan ide,
gagasan ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta aktul yang
berjujuan untuk meyakinkan pembaca terkait dengan ide dan pendapat tersebut
benar dan terbukti. Paragraf argumentasi terdapat beberapa jenis diantaranya :
1) Paragraf argumentasi pola anologi, paragraf ini berupa penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
2) Paragraf argumentasi pola generalisasi, paragraf ini berupa penalaran
induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data
yang ada.
3) Paragraf argumentasi pola hubungan sebab akibat, paragraf ini dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab hingga
kesimpulannya yang menjadi akibat.

e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan suatu bentuk paragraf yang bertujuan untuk
membujuk dan mempengaruhi pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai denga
napa yang tertera pada paragraf. Paragraf persuai disertai penulis dengan
menyertakan bukti data dan fakta utnuk mempengaruhi pembaca.

2.4.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya


a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berada diawal sebuah karya
tulis. Jenis paragraf ini berfungsi sebagai pengantar dan pengenalan isi kepada
pembaca. Isi dari paragraf pembuka ini adalah pengantar dari isi bacaan atau
karya tulis yang dijabarkan dengan lengkap pada paragraf berikutnya.

b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung merupakan paragraf yang berada di tengah – tengah
sebuat karya tulis. Jenis paragraf ini berfungsi sebagai penghubung antara
paragraf pembuka dan paragraf penutup. Isi dari paragraf penghubung ini
adalah inti dari karya tulis dan segala yang terkait dengan inti dan wacana dari
sebuah karya.
8
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan paragraf yang berada diakhir karya tulis. Jenis
paragraf ini berfungsi sebagai penutup sebuah karya. Isi dari paragraf penutup
adalah kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar penulis.

2.5 Syarat-Syarat Paragraf


Dalam membuat suatu artikel ataupun karya tulis ilmiah harus memperhatikan pola
pengembangan paragraf. Pola pengembangan paragraf harus menyajikan gagasan menjadi
suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Selain bahasan dan topik yang sempurna,
sebuah paragraf harus dapat mengorganisasikan syarat dan struktur penulisan yang baik
dan benar. Menurut Akhadiah dkk (1991:148) terdapat beberapa persyaratan yang harus
diterapkan dalam membuat suatu paragraf. Syarat-syarat pembentukan paragraf sebagai
berikut:
a. Kesatuan
Dikatakan mengandung kesatuan makna jika dalam suatu paragraf hanya
membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah saja. Paragraf berfungsi
untuk mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, tidak boleh terdapat unsur-unsur
yang tidak berhubungan dengan gagasan pokok tersebut. Jika dalam suatu paragraf
terdapat kalimat yang menyimpang dari gagasan pokok yang sedang dibicarakan, maka
paragaraf tersebut tidak memenuhi persyaratan karena terdapat lebih dari satu ide
permasalahan. Ide yang muncul ketika menulis akan lebih baik jika diuraikan dari
kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas, sehingga dapat membentuk suatu
kesatuan.

b. Kepaduan atau Koherensi


Kepaduan dalam suatu paragraf dapat terlihat dari adanya jalinan atau
kesinambungan antar kalimat satu ke kalimat berikutnya dan harus logis serta
mendukung kalimat sebelumnya. Untuk mencapai kesinambungan, harus secara jelas
mengembangkan gagasan dengan urutan logistik (kronologis, divisi gagasan, atau
perbandingan) dan menggunakan transisi yang tepat (repetisi dan konjungsi). Kepaduan
atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain.

9
c. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang dapat
menunjang kejelasan kalimat utama. Jika paragraf hanya berisi pengulangan dari
gagasan pokok kalimat sebelumnya atau tidak dikembangkan, maka paragraf tersebut
dapat dikatakan belum lengkap.

Pendapat Akhadiah dkk (1991:148) cocok dengan teori yang dikemukakan oleh Groys
Keraf (1980). Groys Keraf (1980) menyatakan bahwa paragraf yang efektif harus
memenuhi tiga syarat, yaitu:
a. Kesatuan yang merupakan semua kalimat membina suatu paragraf untuk membentuk
tema.
b. Koherensi yang merupakan kekompakan kalimat yang satu dengan kalimat yang
lainnya.
c. Perkembangan alinea yang merupakan penyusunan gagasan yang membina suatu
paragraf.

2.6 Tujuan Pembuatan Paragraf


1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema
yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengandung suatu tema, bila terdapat dua
tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
2. Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk
memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan
perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

2.7 Ciri-Ciri Paragraf


Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:
a. Paragraf ditulis dengan memberikan beberapa ketukan spasi agar baris pertama sedikit
masuk ke bagian dalam (diberi tanda inden). Biasanya, paragraf diberi 5 ketukan untuk
karangan biasa.
b. Berisi satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan.
c. Berisi beberapa kalimat topik yang dapat menjelaskan dan menerangkan ide pokok
karangan tersebut secara rinci.
d. Beberapa paragraf berisi opini penulis yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.

10
2.8 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf merupakan salah satu cara untuk menambahkan keterangan
dan rincian terhadap ide pokok (gagasan) dalam suatu paragraf. Beberapa teknik atau cara
dalam pengembangan paragraf, yaitu teknik pengembangan dengan klimaks, sudut
pandang, perbandingan dan pertentangan, analogi, proses, sebab akibat, umum khusus, dan
klasifikasi.
2.8.1 Teknik Pengembangan dengan Klimaks
Teknik pengembangan paragraf dengan teknik klimaks diawali dengan gagasan
yang dijelaskan secara rinci ke dalam gagasan bawahan (pendukung). Rincian
gagasan bawahan (pendukung) dengan kalimat penjelas diawali dengan posisinya
yang lebih rendah dan secara bertahap berubah menuju ke arah kalimat penjelas
yang lebih tinggi posisinya, hingga pada akhirnya berada pada posisi paling tinggi
(klimaks). Berikut ini adalah contoh paragraf dengan teknik pengembangan
klimaks.
“ Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar dan memiliki
berat yang dapat mencapai 30 ton. Komputer pada generasi ini memerlukan daya
listrik yang besar dan bahasa mesin yang digunakan tergolong rumit sehingga
hanya dapat dioperasikan oleh beberapa orang ahli saja dan komputer pada
generasi ini belum dikomersialkan. Komputer generasi kedua memiliki ukuran tube
vacuum yang lebih kecil dari generasi sebulumnya, menggunakan memori
intimagnetik, dan menggunakan bahasa mesin berupa bahasa assembly. Ukuran
komputer generasi ketiga menjadi semakin kecil dan memiliki kemampuan yang
lebih baik dari generasi terdahulu. Perangkat keras (hardware) di generasi ini
semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan munculnya IC dan mulainya
dikembangkan teknik pemrograman berupa berbagai macam software. Komputer
pada generasi ini memiliki ukuran yang semakin kecil dan memiliki kapasitas
memori yang lebih besar dan akses yang lebih cepat.”

2.8.2 Teknik Pengembangan dengan Sudut Pandang


Teknik pengembangan dengan teknik sudut pandang dibedakan menjadi dua.
Teknik pengembangan sudut pandang tersebut adalah teknik berdasarkan urutan
ruang dan urutan waktu.
1) Teknik Pengembangan Berdasarkan Urutan Ruang

11
Pengembangan paragraf dengan teknik ini dilakukan berdasarkan urutan
ruang. Penulis harus menguraikan secara berurutan dari yang pertama dilihat,
kedua, ketiga, dan seterusnya. Hal ini akan menyebabkan penulis tidak akan
menjelaskan ruangan yang belum ia lihat. Berikut ini adalah salah satu contoh
paragraf dengan teknik pengembangan berdasarkan urutan ruang:
“ Areal kerja yang dikelola oleh PT Intracawood Manufacturing
dikelilingi oleh pemukiman warga yang berada di sekitar sungai dan terpusat
di beberapa bagian resetlemen penduduk. Sebaran pemukiman tersebut terletak
di sekitar perbatasan IUPHHK bagian timur, utara, dan barat dari areal kerja
PT Intracawood Manufacturing. Di bagian selatan areal kerja PT Intracawood
Manufacturing adalah hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman penduduk.
Seluruh desa yang berada di sekitar dan di dalam areal berjumlah 40 desa.”

2) Teknik Pengembangan Berdasarkan Urutan Waktu


Pengembangan paragraf dengan teknik ini dilakukan berdasaran urutan
waktu. Teknik pengembangan ini dapat menggunakan urutan waktu maju dan
urutan waktu mundur. Berikut ini adalah salah satu contoh paragraf dengan
teknik pengembangan berdasarkan urutan waktu.
“Masa sulit dan krisis negara ini ditutup pada abad ke 20. Abad ke 21
merupakan masa transisi demokrasi yang disertai krisis multidimensi dan
mengalami permasalahan berbangsa dan bernegara. Semangat reformasi
dilakukan perombakan mendasar dalam dalam sistem kenegaraan Indonesia.
Saat ini, negara Indonesia mengalami fase penting dan menentukan arah
demokrasi. Negara memberlakukan Undang-Undang Otonomi Daerah pada 1
Januari 2001. Perubahan tata pemerintah sentralistik kepada tata
pemerintahan desentralistik diharapkan dapat mengakomodasi partisipasi aktif
masyarakat dalam hidup demokrasi.”

2.8.3 Teknik Pengembangan dengan Perbandingan dan Pertentangan


Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan cara membandingkan atau
melakukan pertentangan terhadap dua hal. Hal yang dibandingkan haruslah
memiliki tingkatan yang sama dan kedua hal tersebut memiliki persamaan dan
perbedaan. Berikut ini adalah salah satu contoh paragraf dengan teknik
pengembangan perbandingan dan pertentangan.
12
“Rumah Minang tradisional memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan rumah Minang modern. Jumlah kamar dalam rumah Minang tradisional
lebih banyak dari pada rumah Minang modern. Rumah Minang tradisional
berbentuk panggung dan terbuat dari kayu. Semetara itu, rumah Minang modern
jumlah kamar yang sedikit dan rumah tersebut terbuat dari bata.”

2.8.4 Teknik Pengembangan dengan Analogi


Teknik pengembangan paragraf dengan analogi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan bentuk atau fungsi. Teknik ini
membandingkan sesuatu yang umum dengan suatu hal yang tidak umum. Teknik
pengembangan ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu gagasan atau ide
yang rumit dengan suatu hal sederhana yang dikenal dan mudah untuk dimengerti
oleh pembaca. Berikut ini adalah contoh paragraf yang memiliki teknik
pengembangan paragraf dengan teknik analogi.
“Seorang yang berilmu diibaratkan memiliki kepribadian yang menyerupai
padi. Makin berisi padi, makin merunduk. Saat benih padi disemai lalu ditanam
dan menjadi padi yang menguning memerlukan waktu yang lama dan rumit. Sama
halnya dengan menuntut ilmu. Ilmu sulit untuk dicapai dan memerlukan waktu yang
lama untuk menjadikan seseorang pandai. Apabila padi telah menguning dan
berisi, ia akan semakin merunduk dan akhirnya untuk dipanen manfaatnya. Orang
yang berilmu pun demikian. Semakin tinggi ilmunya, semakin ia rendah hatinya
dan bermanfaat ilmunya.”

2.8.5 Teknik Pengembangan dengan Proses


Teknik pengembangan paragraf dengan teknik proses merupakan suatu urutan
tindakan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Suatu paragraf yang
menggunakan teknik ini ditandai dengan adanya isi paragraf yang menguraikan
suatu proses untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Berikut ini adalah salah
satu contoh paragraf yang menggunakan teknik proses dalam pengembangan
paragraf.
“Memanen padi dengan ani-ani memiliki beberapa tahaapan yang perlu
dilakukan. Tahap pertama adalah menekan mata pisau pada malai padi yang
hendak dipotong. Tahap kedua adalah menempatkan malai padi di antara jari
telunjuk dan jari manis, kemudian tarik malai tersebut ke arah mata pisau. Tahap
13
terakhir adalah mengumpulkan malai padi menggunakan tangan atau memasukkan
malai padi tersebut ke dalam keranjang.”

2.8.6 Teknik Pengembangan dengan Sebab Akibat


Teknik pengembangan dengan teknik sebab akibat menjelaskan tentang sebab
akibat gagasan pokok yang sedang dibahas. Hubungan antar kalimat dalam paragraf
tersebut berupa sebab akibat.Hal ini dapat menjelaskan bahwa sebab dapat berperan
sebagai gagasan paragraf atau kalimat utama dan akibat berperan sebagai kalimat
penjelas. Berikut ini salah satu contoh paragraf yang menggunakan teknik
pengembangan sebab akibat.
“Konflik komunikasi antara juragan dan nelayan jarang terjadi di Muara
Angke, Jakarta Utara. Hal ini disebabkan oleh juragan dan nelayan memiliki
motivasi dan tujuan yang sama, sehingga proses komunikasi selalu berusaha untuk
mendapatkan jalan tengah atau kesepakatan. Adanya norma ataupun etika yang
mengikat juragan dan nelayan secara tidak tertulis. Pesan penting disampaikan
secara verbal, sehingga memudahkan pemahaman kebutuhan dan harapan dari
setiap komunitas. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, sehingga hal
ini semakin mempererat persatuan mereka.”
2.8.7 Teknik Pengembangan dengan Umum Khusus
Teknik pengembangan dengan teknik umum khusus merupakan salah satu
teknik yang banyak digunakan dalam mengembangkan gagasan paragraf karangan
ilmiah. Hal ini dikarenakan teknik pengembangannya memberikan kesan yang
teratur pada paragraf yang dikembangkan. Berikut ini salah satu contoh paragraf
dengan teknik pengembangan umum khusus.
“Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk menemukan nilai luhur yang disebut
dengan kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah tersebut dapat berupa asas-asas yang
bersangkutan. Manusia dapat menerangkan secara tepat dalam berbagai hal yang
ia jumpai, memiliki gambaran yang cukup cermat terhadap berbagai aneka
peristiwa yang akan terjadi, dan bahkan sebagian orang menguasai alam bagi
kemanfaatan dirinya jika memiliki pengetahuan yang bersifat ilmiah dan telah
mencapai kebenaran ilmiah.”

2.8.8 Teknik Pengembangan dengan Klasifikasi

14
Pengembangan paragraf dengan teknik klasifikasi dapat dilakukan dengan cara
mengelompokkan benda-benda atau bukan benda yang memiliki kesamaan ciri,
misalnya sifat, bentuk, atau ukuran. Berikut ini salah satu contoh paragraf yang
menggunakan tenik pengembangan berdasarkan klasifikasi.
“Ikan dapat dikelompokkan menjadi dua kelas berdasarkan keadaan tulangnya,
yaitu Chondrichthyes dan Osteichthes. Chondrichthyes merupakan kelompok ikan
bertulang rawan. Kelompok ini memiliki struktur gigi kuat dan sangat banyak.
Osteichthyes merupakan kelompok ikan yang bertulang keras atau sejati dengan
insang tertutup. Penutup insang pada kelompok ikan ini disebut operculum.”

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paragraf atau Alinea merupakan satu kesatuan kalimat atau suatu kumpulan kesatuan
kalimat yang mengandung gagasan tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat.
Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pokok, kalimat penjelas juga kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting karena berisikan ide pokok
paragraf. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide pokok.
Paragraf memiliki macam – macam paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya yaitu;
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf inetarif. Selain
berdasarkan kalimat utamanya, macam macam paragraf juga ada berdasarkan isinya yaitu;
paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf
persuasi. Yang terakhir berdasarkan fungsi dan tujuannya yaitu : paragraf pembuka,
paragraf penghubung, dan paragraf penutup.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur – unsur pembangunan paragraf
agar paragraf berfungsi sebagai mestinya.

3.2 Saran
Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memperbanyak wawasan
khususnya di bidang Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan semoga pembaca dapat
meningkatkan pemahamannya tentang paragraf dan Alinea dalam Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih dibutuhkan saran dan kritik dari berbagai
pihak.

16
DAFTAR PUSTAKA

pendidikan, d. (2021, oktober 22). Alinea. Retrieved from


https://www.dosenpendidikan.co.id/alinea-adalah/
pradana, A. (2012, 10). alinea-atau-paragraf. Retrieved from http://pradana-
arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html
Rahmawati, D. (2021, Desember 2). Paragraf bahasa indonesia dalam. Retrieved from
https:/www.acamedia.edu/24274800/
Wijayanti. (2013). paragraf-pengertian, unsur, syarat, fungsi, ciri, jenis, struktur, contoh.
Retrieved from https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/
Wijayanti, S. H. (2013). Bahasa Indonesia: Penulisan dan penyajian karya ilmiah. Jakarta:
Rajawali pers.
Wiyanto, A. (2006). Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
Wulansari, D. (2017). Unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan paragfar pada karangan
guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimat Timur.

Budiyanto, D. (n.d.). Paragraf dan Persoalannya. Cermat Berbahasa Indonesia. From


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310007/pendidikan/materi-cermat-berbahasa-
indonesia-2.pdf
Fungsi Paragraf dalam Sebuah Karya Ilmiah. (2014). From
http://http://omdompetaub.wordpress.com/2014/01/04/fungsi-paragraf-dalam-sebuah-
karya-ilmiah, 22 September 2014
Waridah, H. (2014). Buku Ajar Bahasa Indonesia. Medan: Universitas Medan Area. From
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/14453/1/BA%20-%20Waridah%20-
%20Bahasa%20Indonesia.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai