DISUSUN OLEH:
1. Putu Sri Jyothi Dhyana Prashanti (11521131)
2. Rara Syifa Aulia (11521194)
3. Risya Dewi Syaharani (11521243)
4. Rizki Ariawan (11521249)
5. Salsabila Putri Juaryan (11521304)
Kelas 1PA24
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2021
ABSTRAK
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf. Dalam pembuatan paragraf terdapat beberapa unsur dan syarat sehingga mendapatkan
hasil paragraf yang baik dan benar. Selain itu paragraf juga mencakup beberapa jenis paragraf
itu sendiri dan mengandung tujuan penulisan agar dapat mudah dipahami oleh pembaca.
Kata kunci : Pengertian, Unsur, Jenis, Syarat, Tujuan, Ciri, Pengembangan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Paragraf dan Alinea”. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Budi Santosa selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai paragraf dan alinea bagi para pembaca
dan juga penulis. Dengan terdorong oleh kemauan yang tinggi serta kerja keras, kami berusaha
semaksimal mungkin untuk mengerjakan makalah ini guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Semoga makalah ini dapat memenuhi kewajiban kami pada tugas kelompok dari mata kuliah
Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian, fungsi, unsur,
jenis, syarat, dan tujuan pembuatan paragraf.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen pengampu demi
tercapainya makalah yang sempurna.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Paragraf ..................................................................................................... 3
2.2 Fungsi Paragraf ........................................................................................................... 4
2.3 Unsur-Unsur Paragraf ................................................................................................. 4
2.4 Jenis-Jenis Paragraf ..................................................................................................... 5
2.4.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya......................................... 5
2.4.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya ....................................................................... 6
2.4.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya ............................................. 8
2.5 Syarat-Syarat Paragraf................................................................................................. 9
2.6 Tujuan Pembuatan Paragraf ...................................................................................... 10
2.7 Ciri-Ciri Paragraf....................................................................................................... 10
2.8 Pengembangan Paragraf ............................................................................................ 11
2.8.1 Teknik Pengembangan dengan Klimaks ............................................................ 11
2.8.2 Teknik Pengembangan dengan Sudut Pandang ................................................. 11
2.8.3 Teknik Pengembangan dengan Perbandingan dan Pertentangan ....................... 12
2.8.4 Teknik Pengembangan dengan Analogi ............................................................ 13
2.8.5 Teknik Pengembangan dengan Proses ............................................................... 13
2.8.6 Teknik Pengembangan dengan Sebab Akibat.................................................... 14
2.8.7 Teknik Pengembangan dengan Umum Khusus ................................................. 14
2.8.8 Teknik Pengembangan dengan Klasifikasi ........................................................ 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, kesatuan dan kepaduan
perlu diperhatikan. Kepaduan yakni kekompakan kalimat serta saling berkaitan dalam
mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya, mungkin ditemukan beberapa
paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat. Namun, bentuk paragraf semacam itu
dianggap sebagai pengecualian karena bentuknya yang kurang ideal dan jika ditinjau dari
segi komposisi, paragraf semacam itu jarang digunakan pada penulisan karya ilmiah.
Paragraf ditunjukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi. Paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan karangan yang sederhana. Oleh
karena itu, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin untuk mewujudkan suatu
karangan.
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahuai dan memahami apa itu Paragraf atau Alinea.
2. Mengetahui dan memahami yang berkaitan dengan paragraf atau Alinea itu sendiri
dimulai dari pengertian paragraf, fungsi paragraf, unsur – unsur paragraf, syarat – syarat
paragraf hingga macam – macam paragraf.
3. Memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hierarki kebahasaan, paragraf merupakan satuan yang lebih tinggi atau lebih luas
dari kalimat. Paragraf berguna untuk menandai pembukaan topik baru, memisahkan
gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, pembaca mudah
memahami isi paragraf secara utuh. Dalam penulisannya, paragraf dimulai dengan spasi
(penakukan) kira-kira lima ketukan atau dimulai pada margin kiri tanpa spasi lima ketukan,
tetapi diberi jarak lebih antar paragrafnya.
Panjang paragraf tidak dibatasi, bergantung pada cara pengembangannya dan ketutasan
uraian yang berhubungan dengan gagasan pokok. Paragraf yang terlalu pendek (misalnya
2-3 kalimat) biasanya kurang dikembangkan sebaliknya yang terlalu panjang dapat
menjemukan, bahkan kemungkinan mengandung kalimat yang terlepas dari gagasan
pokoknya (Handayani dkk, 2013:97-98).
Paragraf bukanlah suatu pembagian secara konvesional dari suatu bab yang terdiri dari
kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat saja. Paragraf tidak
lain dari suatu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Paragraf merupakan kalimat atau himpunan dari kalimat yang berhubungan dalam suatu
rangkaian untuk membuat sebuah gagasan. Dalam paragraf, sebuah gagasan atau ide
menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan yang bukan suatu ide baru, yang bermaksud
untuk memperjelas gagasan dalam paragraf tersebut. Dengan demikian, paragraf bisa
3
tersusun dari suatu kalimat atau beberapa kalimat, selama kalimat-kalimat yang dirangkai
tersebut masih berfungsi sebagai penjelas bukan mengemukakan gagasan atau ide baru.
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang posisi gagasan pokok atau
kalimat utamanya berada diakhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan
dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum. Jenis paragraf induktif ini
diawali oleh kalimat – kalimat penjelas kemudian diakhiri oleh kalimat utama
yang berisi pokok pikiran utama paragraf.
Contoh :
" Yang menyebabkan banjir di jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang
sampah tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap
selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat
harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya
masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan
pemerintah setempat harus menggalakan upaya jakarta bebas banjir dengan
5
cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya.”
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan paragraf gabungan antara paragraf deduktif
dan induktif, Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat utama kemudian diikuti
oleh kalimat- kalimat penjelas dan diakhiri oleh kalimat utama lagi.
Contoh :
“ Pemerintah menyadari bahwa rakyat indonesia memerlukan rumah
yang kuat, murah dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama
menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit
yang diperoleh dari batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli.
Bahan ini tahan api dan tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi
kebutuhan rakyat.”
d. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif merupakan paragraf yang diawali oleh kalimat – kalimat
penjelas kemudian diikuti oleh kalimat utama kemudian dilanjutkan dengan
kalimat – kalimat penjelas.
b. Paragraf Deskripsi
6
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata – kata yang mampu merangsang indra pembaca, maksudnya si
penulis membuat pembaca seolah – olah dapat melihat, mendengar maupun
merasakan apa yang sedang mereka baca. Dalam paragraf deskripsi terdapat dua
pola pengembangan paragraf yaitu pola spasial dan pola sudut pandang. Dalam
pola sudut pendang terdapat dua jenis pola sudut pandang yaitu pertama sudut
pandang subjektif yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dan disertai
opini penulis. Kedua sudut pandang objektif yang menggambarkan objek apa
adanya tanpa opini penulis.
c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang menjelaskan, menyampaikan,
mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan
untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Terdapat beberapa jenis paragraf eksposisi diantaranya :
1) Paragraf eksposisi definisi, paragraf ini memberikan penjelasan informasi
dengan memfokuskan pada karakteristik topik.
2) Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf ini membagikan sesuatu dan
mengelompokkannya ke dalam kategori – ketegori kelompok.
3) Paragraf eksposisi proses, paragraf ini menjelaskan langkah – langkah dan
metode sebagai petunjuk proses pembuatan pembuatan, penggunaan
ataupun cara – cara tertentu.
4) Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf ini merupakan paragraf yang
dikembangkan dengan menggunakan gambaran sederhana ataupun konkret
dari suatu ide atau ilustrasi.
5) Paragraf ekposisi pertentangan, paragraf ini berisikan tentang suatu
pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
6) Paragraf eksposisi berita, paragraf ini berisikan pemberitaan mengenai suatu
kejadian, biasanya ditemukan pada surat kabar dan koran.
7) Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf ini merupakan paragraf yag
menerangkan topik atau ide dalam kalimat utama dengan cara
membandingkan dengan hal lain.
8) Paragraf eksposisi analisis, paragraf ini membagikan masalah dari gagasan
utama menjadi beberapa sub–bagian yang dikembangkan secara berurutan.
7
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang menyampaikan ide,
gagasan ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta aktul yang
berjujuan untuk meyakinkan pembaca terkait dengan ide dan pendapat tersebut
benar dan terbukti. Paragraf argumentasi terdapat beberapa jenis diantaranya :
1) Paragraf argumentasi pola anologi, paragraf ini berupa penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
2) Paragraf argumentasi pola generalisasi, paragraf ini berupa penalaran
induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data
yang ada.
3) Paragraf argumentasi pola hubungan sebab akibat, paragraf ini dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab hingga
kesimpulannya yang menjadi akibat.
e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan suatu bentuk paragraf yang bertujuan untuk
membujuk dan mempengaruhi pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai denga
napa yang tertera pada paragraf. Paragraf persuai disertai penulis dengan
menyertakan bukti data dan fakta utnuk mempengaruhi pembaca.
b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung merupakan paragraf yang berada di tengah – tengah
sebuat karya tulis. Jenis paragraf ini berfungsi sebagai penghubung antara
paragraf pembuka dan paragraf penutup. Isi dari paragraf penghubung ini
adalah inti dari karya tulis dan segala yang terkait dengan inti dan wacana dari
sebuah karya.
8
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan paragraf yang berada diakhir karya tulis. Jenis
paragraf ini berfungsi sebagai penutup sebuah karya. Isi dari paragraf penutup
adalah kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar penulis.
9
c. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang dapat
menunjang kejelasan kalimat utama. Jika paragraf hanya berisi pengulangan dari
gagasan pokok kalimat sebelumnya atau tidak dikembangkan, maka paragraf tersebut
dapat dikatakan belum lengkap.
Pendapat Akhadiah dkk (1991:148) cocok dengan teori yang dikemukakan oleh Groys
Keraf (1980). Groys Keraf (1980) menyatakan bahwa paragraf yang efektif harus
memenuhi tiga syarat, yaitu:
a. Kesatuan yang merupakan semua kalimat membina suatu paragraf untuk membentuk
tema.
b. Koherensi yang merupakan kekompakan kalimat yang satu dengan kalimat yang
lainnya.
c. Perkembangan alinea yang merupakan penyusunan gagasan yang membina suatu
paragraf.
10
2.8 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf merupakan salah satu cara untuk menambahkan keterangan
dan rincian terhadap ide pokok (gagasan) dalam suatu paragraf. Beberapa teknik atau cara
dalam pengembangan paragraf, yaitu teknik pengembangan dengan klimaks, sudut
pandang, perbandingan dan pertentangan, analogi, proses, sebab akibat, umum khusus, dan
klasifikasi.
2.8.1 Teknik Pengembangan dengan Klimaks
Teknik pengembangan paragraf dengan teknik klimaks diawali dengan gagasan
yang dijelaskan secara rinci ke dalam gagasan bawahan (pendukung). Rincian
gagasan bawahan (pendukung) dengan kalimat penjelas diawali dengan posisinya
yang lebih rendah dan secara bertahap berubah menuju ke arah kalimat penjelas
yang lebih tinggi posisinya, hingga pada akhirnya berada pada posisi paling tinggi
(klimaks). Berikut ini adalah contoh paragraf dengan teknik pengembangan
klimaks.
“ Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar dan memiliki
berat yang dapat mencapai 30 ton. Komputer pada generasi ini memerlukan daya
listrik yang besar dan bahasa mesin yang digunakan tergolong rumit sehingga
hanya dapat dioperasikan oleh beberapa orang ahli saja dan komputer pada
generasi ini belum dikomersialkan. Komputer generasi kedua memiliki ukuran tube
vacuum yang lebih kecil dari generasi sebulumnya, menggunakan memori
intimagnetik, dan menggunakan bahasa mesin berupa bahasa assembly. Ukuran
komputer generasi ketiga menjadi semakin kecil dan memiliki kemampuan yang
lebih baik dari generasi terdahulu. Perangkat keras (hardware) di generasi ini
semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan munculnya IC dan mulainya
dikembangkan teknik pemrograman berupa berbagai macam software. Komputer
pada generasi ini memiliki ukuran yang semakin kecil dan memiliki kapasitas
memori yang lebih besar dan akses yang lebih cepat.”
11
Pengembangan paragraf dengan teknik ini dilakukan berdasarkan urutan
ruang. Penulis harus menguraikan secara berurutan dari yang pertama dilihat,
kedua, ketiga, dan seterusnya. Hal ini akan menyebabkan penulis tidak akan
menjelaskan ruangan yang belum ia lihat. Berikut ini adalah salah satu contoh
paragraf dengan teknik pengembangan berdasarkan urutan ruang:
“ Areal kerja yang dikelola oleh PT Intracawood Manufacturing
dikelilingi oleh pemukiman warga yang berada di sekitar sungai dan terpusat
di beberapa bagian resetlemen penduduk. Sebaran pemukiman tersebut terletak
di sekitar perbatasan IUPHHK bagian timur, utara, dan barat dari areal kerja
PT Intracawood Manufacturing. Di bagian selatan areal kerja PT Intracawood
Manufacturing adalah hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman penduduk.
Seluruh desa yang berada di sekitar dan di dalam areal berjumlah 40 desa.”
14
Pengembangan paragraf dengan teknik klasifikasi dapat dilakukan dengan cara
mengelompokkan benda-benda atau bukan benda yang memiliki kesamaan ciri,
misalnya sifat, bentuk, atau ukuran. Berikut ini salah satu contoh paragraf yang
menggunakan tenik pengembangan berdasarkan klasifikasi.
“Ikan dapat dikelompokkan menjadi dua kelas berdasarkan keadaan tulangnya,
yaitu Chondrichthyes dan Osteichthes. Chondrichthyes merupakan kelompok ikan
bertulang rawan. Kelompok ini memiliki struktur gigi kuat dan sangat banyak.
Osteichthyes merupakan kelompok ikan yang bertulang keras atau sejati dengan
insang tertutup. Penutup insang pada kelompok ikan ini disebut operculum.”
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf atau Alinea merupakan satu kesatuan kalimat atau suatu kumpulan kesatuan
kalimat yang mengandung gagasan tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat.
Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pokok, kalimat penjelas juga kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting karena berisikan ide pokok
paragraf. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide pokok.
Paragraf memiliki macam – macam paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya yaitu;
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf inetarif. Selain
berdasarkan kalimat utamanya, macam macam paragraf juga ada berdasarkan isinya yaitu;
paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf
persuasi. Yang terakhir berdasarkan fungsi dan tujuannya yaitu : paragraf pembuka,
paragraf penghubung, dan paragraf penutup.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur – unsur pembangunan paragraf
agar paragraf berfungsi sebagai mestinya.
3.2 Saran
Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memperbanyak wawasan
khususnya di bidang Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan semoga pembaca dapat
meningkatkan pemahamannya tentang paragraf dan Alinea dalam Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih dibutuhkan saran dan kritik dari berbagai
pihak.
16
DAFTAR PUSTAKA
17