Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

DISUSUN OLEH:
CHRISTIAN KEVIN JIWONO
1763001

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR


JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKONOLOGI INFORMASI
MAKASSAR
2018

i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kemampuan, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaian Tugas Makalah yang berjudul
“PARAGRAF” ini dengan lancer pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam
kesempatan ini penulis sangat berterimakasih kepada Dosen pembimbing Sulfiani
Masri, S.S., S.Pd., M.Pd. yang telah membina dan membimbing sehingga
terselesaikannya Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan olehnya itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah yang akan penulis susun selanjutnya.

Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca serta
dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran mengenai “PARAGRAF”.

Demikian sepatah kata dari penulis tentang pengatar makalah ini dan
semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Makassar, 14 Mei 2018

Penulis

ii
Daftar Isi
SAMPUL ............................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.4.Batasan Masalah ............................................................................................. 2
1.5.Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ............................................................................................. 3
2.1. Pengertian Paragraf ....................................................................................... 3
2.2. Fungsi Paragraf ............................................................................................. 3
2.3. Unsur Paragraf ............................................................................................... 5
2.4. Struktur Paragraf ........................................................................................... 6
2.5. Jenis -Jenis Paragraf ...................................................................................... 7
2.5.1. Paragraf Berdasarkan Urutan ..................................................................... 7
2.5.1.1. Paragraf Pembuka ................................................................................... 8
2.5.1.2. Paragraf Isi ............................................................................................. 8
2.5.1.3. Paragraf Penutup ..................................................................................... 9
2.5.2. Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya ................................................... 10
2.5.2.1. Paragraf Deduktif .................................................................................... 10
2.5.2.2. Paragraf Induktif ..................................................................................... 11
2.5.2.3. Paragraf Campuran .................................................................................. 12
2.5.3. Paragraf Berdasarkan Wacana.................................................................... 12
2.5.3.1. Paragraf Eksposisi ................................................................................... 12
2.5.3.2. Paragraf Argumentasi .............................................................................. 13
2.5.3.3. Paragraf Deskripsi ................................................................................... 13
2.5.3.4. Paragraf Narasi ....................................................................................... 14
2.6. Syarat-Syarat Paragraf ................................................................................... 15

iii
BAB III Penutup................................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 17
3.2. Kritik dan Saran ............................................................................................ 17
Daftar Pustaka ...................................................................................................... v

iv
BAB I

Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf,
paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan
tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab
formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa fungsi paragraf?
3. Jelaskan unsur-unsur paragraf!
4. Bagaimana struktur paragraf?

1
5. Jelaskan jenis-jenis paragraf!
6. Apa syarat-syarat paragraf?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di
gunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari pengertian paragraf , Struktur paragraf, Unsur paragraf,
Syarat sebuah paragraf , Jenis-jenis paragraf, Fungsi paragraf.
1.4.Batasan Masalah
1. Menjelaskan pengertian paragraf.
2. Menjelaskan fungsi paragraf.
3. Menjelaskan unsur-unsur paragraf.
4. Menjelaskan struktur paragraf.
5. Menjelaskan jenis-jenis paragraf.
6. Menjelaskan syarat-syarat paragraf.
1.5.Manfaat Penulisan
Setelah membaca Makalah ini Pembaca dapat :
1. Menjelaskan pengertian paragraf.
2. Menjelaskan fungsi paragraf.
3. Menjelaskan unsur-unsur paragraf.
4. Menjelaskan struktur paragraf.
5. Menjelaskan jenis-jenis paragraf.
6. Menjelaskan syarat-syarat paragraf.

2
BAB II
Pembahasan

2.1.Pengertian Paragraf
Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun
logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Adapun pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan
dalam satu kesatuan yang runtun.” (Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 ).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan
tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan
kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk
menyampaikan makna kalimat. Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya
memiliki satu pikiran utama atau ide pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan
utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang. Dengan demikian, kalimat lain
yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama
yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat. Dapat
menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif(Khusus-
Umum). Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya diawal
paragraf sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola
pikirannya diakhir paragraf.

2.2.Fungsi Paragraf
Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami daripada sesuatu
yang lebih kecil dan konkret. Pada dasarnya, pemahaman adalah memahami
bagian-bagian kecil serta hubungan antar bagian-bagian itu dalam rangka
keseluruhan. Karangan pun dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang

3
abstrak. Untuk memahaminya, karangan perlu dipecah-pecah menjadi
bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama paragraf.
Berdasarkan penjelasan di atas, tersirat dua fungsi paragraf, yaitu
ke-(1) sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan dan ke-(2) memudahkan pemahaman jalan pikiran
atau ide pokok.
Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis-
sistematis. Paragraf yang tersusun baik merupakan alat bantu, baik bagi
pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan
mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi paragraf
ke-(3) adalah memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara
sistematis. Bagi para pembaca, kalimat-kalimat yang tersusun secara
sistematis itu sangat memudahkan menelusuri serta memahami jalan pikiran
pengarang. Fungsi paragraf yang ke-(4) adalah mengarahkan pembaca
dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya.
Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. lde pokok itu merupakan
bagian yang integral dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan
karangan. lde pokok paragraf tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok
keseluruhan, tetapi juga memiliki relevansi dan menunjang ide pokok
tersebut. Melalui ide pokok yang tersirat dari setiap paragraf, pembaca akan
sampai pada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini, dapat dikatakan
bahwa fungsi paragraf ke-(5) adalah sebagai alat penyampai pikiran.
Sementara itu, fungsi paragraf ke-(6) adalah sebagai penanda bahwa pikiran
baru dimulai.
Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf sering juga
digunakan sebagai pengantar, transisi atau peralihan dari satu bab ke bab
lainnya. Bahkan, tidak jarang, paragraf digunakan sebagai penutup. Di sini,
paragraf berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan konklusi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa paragraf berfungsi sebagai
berikut:

4
1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan;
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang;
3. Alat bagi pengarang utuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis;
4. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang;
5. Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca;
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai;
7. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).

2.3.Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf
tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada
empat macam, yaitu:
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh
karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib
(katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat
unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan
sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan
pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut
tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.

5
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat
yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal
paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan
penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa
jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari
gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan
penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang
baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik

2.4.Struktur Paragraf
Struktur paragraf merupakan pola-pola kalimat yang menyusun
sebuah paragraf. Paragraf yang baik memiliki keterpaduan dan keterkaitan
yang erat antarkalimat-kalimat di dalam paragraf itu. Dengan kata lain jika
kalimat yang menyusun paragraf itu tersusun dengan pola yang baik dan
memiliki kaitan yang padu. maka paragraf tersebut dikatakan memiliki
struktur yang ideal (baik).
Struktur paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu (1) satu
gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung
tanpa kalimat pengembang taklangsung, (2) satu gagasan utama yang

6
dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung dan banyak kalimat
pengembang taklangsung, (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh
banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang
taklangsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat
pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang taklangsung. jika
masing-masing variasi diolah dengan baik, maka masih dapat dianggap
sebagai struktur paragraf yang baik
Variasi pertama adalah gagasan utama yang dituangkan dalam
kalimat topik dan dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang
langsung yang tidak lagi dikembangkan oleh kalimat Pengembang
taklangsung. Variasi kedua adalah gagasan utama yang diterangkan oleh
satu kalimat pengembang langsung, Kemudian kalimat pengembang
langsung itu dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang
taklangsung. Variasi ketiga adalah satu gagasan utama yang diterangkan
oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan salah satu kalimat
pengembang langsung itu mempunyai kalimat pengembang taklangsung
Variasi keempat sebuah paragraf adalah satu gagasan utama diterangkan
oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan beberapa kalimat
pengembang taklangsung.

2.5. Jenis-Jenis Paragraf


2.5.1. Paragraf Berdasarkan Urutannya
Sebuah karangan umumnya terdiri atas (1) paragraf pembuka, (2)
paragraf isi, dan (3) paragraf penutup. Ketiga jenis peragraf tersebut
merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam sebuah
struktur karangan.
Peragraf pembuka menggambarkan ide pokok secara umum,
paragraf isi menjelaskan ide pokok itu secara rinci, dan paragraf penutup
memberikan simpulannya. Paragraf pembuka mempertanyakan sesuatu
paragraf isi menjelaskan jawaban pertanyaan itu secara jelas dan
paragraf penutup menyimpulkan jawaban pertanyaan tersebut.

7
2.5.1.1.Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal
karangan dan berfungsi mengantarkan pokok bahasan yang akan
disampaikan pada paragraf berikutnya (paragraf 151). Fungsi paragraf
pembuka ini adalah untuk mengantarkan pembaca pada persoalan yang
dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan. Oleh karena itu,
paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian agar pembaca
mengikuti dan membaca seluruh isi karangan, Paragraf pembuka juga
hendaknya menjadi penghubung antara Pikiran pembaca dengan topik
karangan yang akan disampaikan selanjutnya. Jumlah paragraf pembuka
bergantung pada keluasan topik yang dibahas. Karya tulis yang
mempunyai topik bahasan yang luas memiliki jumlah paragraf pembuka
lebih banyak daripada jumlah paragraf pembuka dalam karya tulis yang
hanya menyajikan satu topik bahasan yang tidak luas. Berikut ini adalah
contoh paragaf pembuka yang dikutip dari sebuah artikel.
Contoh:
Semuanya itu terlihat dalam sebuah pesta kesenian rakyat yang telah
berlangsung empat tahun terkahir di Malang. Festival itu bernama
Festival Lima Gunung. Festival ini mempertemukan kegiatan kesenian
tradisi rakyat dari lima gunung yang mengelilingi Magelang, yakni
Gunung Merapi, Gunung Marbabu, Gunung Sumbing, Gunung Andong,
dan Gunung Manoreh. Festival keempat tahun 2005 ini dipusatkan di
Desa Petung, Kecamatan Pekis, di lereng Gunung Merbabu.
Paragraf pembuka dari kutipan di atas mengemukakan topik
pembicaraan tentang pesta kesenian rakyat. Paragraf pembuka tersebut
dipaparkan dengan memperkenalkan nama pesta kesenian rakyat
tersebut. Paragraf pembuka tersebut juga dapat mengantar pembaca
pada asal kesenian yang ikut dalam festival tersebut.
2.5.1.2.Paragraf Isi
Paragraf isi terletak antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
Paragraf isi ini berfungsi untuk mengembangkan dan menerangkan

8
pokok persoalan yang telah ditentukan. Pengembangan itu dapat
dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang dikemukakan
dan dapat pula dengan memberikan bukti-bukti.
Jumlah paragraf isi bergantung pada ketuntasan pokok pikiran yang
dikemukakan. Paragraf isi yang baik harus ditulis secara runtut dan
kronologis agar mudah dipahami. Berikut ini adalah contoh paragraf isi
yang baik.
Contoh 1:
Dalam sepuluh tahun terakhir, tema-tema urban acap kali muncul dalam
pameran-pameran besar di dunia. Sebagian besar pameran-pameran ltu
cenderung beranggapan persoalan persoalan urban pada setiap kota
memiliki kesamaan.
Contoh 2:
Padahal bagi negara-negara bekas koloni di kawasan Asia dan Afrika,
persoalan urban memperlihatkan persoalan-persoalan yang sangat
spesifik. Di Indonesia, misalnya, masyarakat urban (civil society)
terbentuk pada akhir abad ke-19 bersamaan dengan perkembangan kota-
kota di masa kolonial.
Kedua paragraf isi pada contoh di atas memperlihat keterpaduan dan
keterkaitan yang erat. Hal itu ditandai dengan kata penggunaan padahal
pada awal paragraf isi kedua.
2.5.1.3.Paragraf Penutup
Paragraf penutup berfungsi untuk mengahiri dan menutup sebuah
karangan atau karya tulis. Paragraf penutup berisi penekanan pada
pokok-pokok pikiran yang yang harus diingat pembaca, memberi saran
terakhir, harapan, acuan, atau ajakan. Dengan kata lain, isi paragraf
penutup ini dapat berupa simpulan atau rangkuman yang menandai
berakhirnya suatu pembahasan. Peragraf penutup ini terasa penting
karena tanpa peragraf ini pembaca mungkin mengalami kesulitan
memahami apakah karya tulis atau karangan itu sudah berakhir atau

9
belum. Berikut ini adalah contoh paragraf penutup yang dikutip dari
sebuah artikel.
Contoh:
Saat ini sudah ada 24 perpustakaan yang dibina sebagai rumah belajar
CCFI yang tersebar di 14 provinsi, mulai dari Jakarta hingga Sulawesi.
Beberapa perpustakaan yang sudah menerima bantuan CCFI antara lain
Perpustakaan Umum Jakarta Selatan, Perpustakaan Prof. Dody Tisna
Amidjadja, Perpustakaan Desa Pundung Sari (Gunung Kidul),
Perpustakaan Yogyakarta Study Center, Perpustakaan Daerah Sulawesi
Selatan, dan Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang
merupakan satu-satunya pusat dokumentasi sastra modern Indonesia.
Paragraf penutup pada contoh di atas memperlihatkan bagaimana
akhir atau simpulan dari tema tentang rumah belajar yang
dikembangkan dan dibantu oleh Coca-Cola Fondation lndonesia
(CCFl).

2.5.2. Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya


Penalaran dalam sebuah paragraf sangat berperan karena
berkaita erat dengan peletakan pokok pikiran utama. Karangan atau
karya tulis yang tidak memiliki penalaran yang baik akan
membingungkan pembaca dalam memahami pokok pikiran yang
disampaikan
2.5.2.1.Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang pernyataannya dimulai dari
yang umum ke yang khusus. Kalimat utama atau kalimat topik dalam
paragraf deduktif ini terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti oleh
kalimat lain sebagai kalimat pengembang. Peletakan kalimat utama
pada awal paragraf ini merupakan cara yang paling lazim karena akan
posisi tersebut menarik perhatan pembaca. Perhatikan contoh paragraf
deduktif berikut.

10
Contoh:
Setiap orang pasti mendambakan keluarga bahagia, sejahtera, dan
sakinah. Hal itu dapat tercapai jika dimulai dengan penerapan disiplin
dalam keluarga. Peran pendidikan anak dalam menerapkan disiplin pada
usia dini sangat penting. Peran itu sudah tentu pertama dilakukan oleh
orang tua di rumah. Orang tua harus dapat menjadi panutan bagi anak-
anaknya sehingga keinginan untuk mewujudkan anak yang berakhlak
dan berbudi akan terwujud.
2.5.2.2.Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang pernyataannya
didahului oleh beberapa kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat
utamanya. Kalimat utama dalam paragraf ini ditempakan pada akhir
paragraf. Dengan demikian, pernalaran dalam kalimat induktif ini
berawal pada yang khusus atau spesifik dan berakhir pada yang umum.
Paragraf ini sering diperkuat oleh contoh, perincian, penjelasan, atau
pengkhususan. Paragraf jenis ini cocok sekali untuk mengemukakan
argumentasi. Perhatikan contoh paragraf induktif berikut.
Contoh:
Telepon genggam (handphone) tidak hanya berfungsi sabagai alat
komunikasi, tetapi juga sebagai alat hiburan. Banyak telepon genggam
yang sudah dilengkapi dengan fasilitas permainan, fasulitas untuk
fotografi, gambar tiga dimensi, dan bahkan jenis suara yang memukau.
Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena
itu, beberapa telepon genggam kini dirancang dengan mutu, kualitas, dan
fungsi yang makin meningkat sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan
dan aplikasinya.
Paragraf induktif pada contoh kalimat di atas diawali dengan
beberapa kalimat penjelas, dan diakhir dengan kalimat yang berisi
simpulan yang ditandai oleh penggunaan kata oleh karena itu.

11
2.5.2.3.Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan paragraf yang kalimat utamanya
pada awal paragraf diulang pada akhir paragraf. Pengulangan itu tidak
harus sama persis dengan kalimat utama pada awal paragraf. Paling
utama adalah ide pokoknya sama. Oleh karena itu, penalaran pada
paragraf ini berawal dari pernyataan yang umum, kemudian diperjelas
dengan yang khusus, lalu ke yang umum. Perhatikan contoh paragraf
campuran.
Contoh:
Seorang anak perlu berbakti dan menyenangkan orang tuanya.
Perbuatan tersebut dapat dilakukannya dengan cara mengikuti nasihat
dan petunjuk orang tua sejauh tidak menyimpang dengan ajaran agama,
hukum, dan peraturan lain. Anak akan lebih terdorong melakukan itu
apabila kedua orang tuanya juga berbakti dan menghormati orang tuanya
Dengan demikian, anak Juga akan berbakti dan menyenangkan orang
tuanya.
Paragraf pada contoh di atas meletakkan kalimat utama pada
awal dan diulang pada akhir paragraf. Kalimat-kalimat yang terletak di
antara kedua kalimat utama itu merupakan kalimat penjelas yang
berfungsi mengembangkan pokok pikiran utama.
2.5.3. Paragraf Berdasarkan Bentuk Wacana
Berdasarkan bentuk wacananya, paragraf dapat dikelompokkan
menjadi paragraf paparan, bahasan, pemerian, dan kasihan.
2.5.3.1.Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang pernyataanya
bertujuan menginformasikan, menerangkan, dan menguraikan suatu
gagasan. Oleh karena itu, paragraf eksposisi harus jelas, singkat, dan
akurat. Paragraf eksposisi biasanya menjawab pertanyaan tentang apa,
mengapa, kapan, dan bagaimana. ltulah sebanya paragraf ini sering juga
disebut paragraf paparan. Perhatikan contoh paragraf eksposisi berikut.

12
Contoh:
Ide membuat Nicklodeon Kids Choice Award (NKCA) dimulai dari
penelitian Nicklodeon terhadap anak-anak. Hasil penelitian
membuktikan bahwa anak-anak ingin melakukan sesuatu terhadap dunia
dan pendapat mereka didengar. Karena itulah, tahun 1986, Nicklodeon
membuat Big Ballot. Big Ballet adalah jajak pendapat nasional di
Amerika yang dilakukan terhadap anak-anak untuk mengetahui apa yang
disukai dan yang tidak disukai.

2.5.3.2.Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang bertujuan untuk
meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima pendapat
penulis. Cara meyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan
menyajikan data, bukti, atau hasil-basil pemalaran. Oleh karena itu,
paragraf ini sering juga disebut paragraf bahasan. Perhatikan contoh
paragraf argumentasi berikut.
Contoh:
Sebagai bangsa yang majemuk dan memiliki banyak suku bangsa,
bangsa Indonesia perlu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Salah
satu alat yang menjadi pemersatu bangsa itu adalah bahasa lndonesia.
Cara memelihara dan menjaga bahasa persatuan itu adalah dengan
membina dan mengembangkannya dengan baik dan benar. Jika bahasa
itu telah kita bina dengan baik, persatuan di antara bangsa lndonesia juga
akan terpelihara dengan baik.

2.5.3.3.Pargraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang pernyataannya
bertujuan menggambarkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya.
Paragraf ini juga disebut paragraf pemerian. Dalam paragraf ini,
pembaca seolah-olah berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium,

13
mendengar, merasakan, dan melihat segala sesuatu yang terdapat di
situ. Perhatikan contoh paragraf desksripsi berikut.

Contoh:
Firda menyibak Vitrage dengan tangan lemas. Dari ketinggian kamar di
lantai delapan hotel berbintang lima, ia memandang jendela kaca yang
sebagian permukaan luarnya berembun. Nampak di luar sana lidah-
lidah laut menghantam garis pantai, bersebur-debur keras, tapi suaranya
tidak mampu menyusup ke dalam kamar, hingga kesunyian suite room
ini sama sekali tidak terusik. Sampai suatu ketika terdengar suara
seorang pria bertanya dengan nada lembut.

2.5.3.4.Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragraf yang gaya penceritaannya
bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Paragraf ini
dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa
yang telah diketahui atau apa yang telah diketahui oleh penulisnya.
Paragraf narasi ini lebih menekankan pada dimensi waktu dan lebih
menekankan adanya konflik yang akan menarik minat pembaca untuk
mengikuti jalan cerita sampai akhir. Oleh karena itu. paragraf narasi ini
sering juga disebut paragraf kisahan. Perhatikan contoh paragraf narasi
berikut.
Contoh:
Di tempat tidur beralaskan seprai biru, Andre tergolek lemah, tubuhnya
kurus tertutup sarung. Sebuah alat di sampingnya terus bekerja
memompa darah keluar dari tubuhnya. Setelah dikeluarkan racun-
racunnya, darah itu dipompa kembali kedalam tubuh Andre. Beberapa
jarum dan selang tertancap di pahanya. Proses yang menyakitkan itu
memakan waktu sekitar tiga jam.

14
2.6.Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara
bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di
sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu
kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan
yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang
membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik
dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu
hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang
tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal:
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang
taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan

15
wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang
bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain:
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain.

16
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang
lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat atau alinea merupakan kumpulan
kalimat tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan
antara yang satu dengan yang lain dalam ssatu rangkaian yang membentuk
suatu kalimat.
3.2. Kritik Dan Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat
harus mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraf
tersebut, harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah penulis uraikan di bab sebelumnya.

Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat dan


menambah wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti
dan lugas, tentunya banyak kekurang dan kelemahan karana terbatasnya materi
dan referensi yang kami peroleh. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalh ini dapat diterima
dengan baik.

17
Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_bhs_IN
DONESIA
Rahman, Fauzi dkk. 2017. BAHASA INDONESIA KONSEP DASAR DAN
PERNERAPAN. Jakarta: PT Gramedia.
Taringan, Djago. 2008. MEMBINA KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF
DAN PENGEMBANGANNYA. Bandung: PT Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai