PPI Denmark
ppi-denmark@yahoogroups.com
Pendahuluan
Denmark bukanlah negara yang populer sebagai tujuan belajar mahasiswa Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya kerjasama antara pemerintah dan institusi-institusi pendidikan di Indonesia dengan pihak Denmak, juga kurangnya informasi tentang pendidikan di Denmark di kalangan mahasiswa Indonesia. Padahal pendidikan di Denmark tidak kalah baik dengan pendidikan di negara-negara Eropa lainnya. Karena itu, terlepas dari tujuan formal pembuatan paper ini sebagai sarat keikutsertaan kongres PPI International yag berlangsung di London tanggal 23 Oktober 2010, kami kami menganggap pembuatan paper Pendidikan di Denmark sebagai tantangan yang menarik. Kami merasa sudah saatnya berbagi pengalaman tentang pendidikan di Denmark agar masyarakat pendidikan di Indonesia lebih terinformasi tentang sistem pendidikan di negara ini. Namun ketika benar-benar hendak mulai mengerjakannya, kami menyadari bahwa topik Pendidikan di Denmark adalah topik yang luas. Kami merasa harus menentukan sub-topik yang lebih sempit supaya bisa memberi penjelasan dengan lebih fokus. Karena tidak ada ketentuan yang jelas dari pihak panitia tentang fokus bahasan tersebut, kami memutuskan untuk menekankan pembahasan pada kelebihan dan kekurangan pendidikan tinggi di Denmark berdasarkan pengalaman mahasiswa Indonesia di Denmark. Walaupun kami tidak hendak memfokuskan diri pada informasi umum yang bisa diakses di internet, kami mulai paper dengan menyarikan informasi dasar tentang Denmark dan Jenjang Pendidikan di Denmark. Baru kemudian diikuti dengan bagian utama yaitu Plus dan Minus Pendidikan di Denmark. Hal-hal praktis yang sebaiknya diketahui seperti bahasa, biaya hidup, akomodasi, transportasi dan kesehatan kami sampaikan di bagian Apendix. Penting untuk diperhatikan paper ini dimaksudkan sebagai pemberian info global dan appetizer. Bagi yang tertarik, informasi lebih mendalam bisa diakses di links yang telah diberikan. Semoga paper ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Bila ada yang ingin ditanyakan, jangan ragu untuk menghubungi ppi-denmark@yahoogroups.com
Daftar Isi
Pendahuluan..................................................................................................................... 2 Sekilas tentang Denmark................................................................................................. 4 Jenjang Pendidikan.......................................................................................................... 5 Plus Minus Pendidikan di Denmark............................................................................... 10 Apendix-Pengetahuan Praktis Hidup di Denmark........................................................ 17 Penutup............................................................................................................................. 20
Sumber: www.Wesfalia.com 4
Gambar 1. Jenjang Pendidikan di Denmark [diambil dari website Danish Agency for International Education (http://en.iu.dk/)] 5
Pra-pendidikan dasar:
Vuggestue/daycare/tempat penitipan anak (usia 0.5-3 tahun)
Merupakan tempat penitipan anak. Kegiatan utamanya adalah merawat anak dan menanamkan rutinitas sehari-hari yang akan jadi dasar kegiatan di TK dan selanjutnya.
Pendidikan Menengah
Terdiri dari:
-Gymnasium/SMU (3 tahun) dan sekolah-sekolah setingkat Gymnasium mengorientasikan diri pada bidang tertentu (3 tahun) Gymnasium (STX)
yang
Fokus pendidikan di gymnasium adalah mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan tinggi. Sejak 2005, pendidikan di Gymnasium menawarkan 3 pilihan arah studi: bahasa, sains dan creative studies. Pelajar bisa mengkombinasikan pelajaran-pelajaran dari ketiga bidang tersebut.
-Vocational Education dan pendidikan kejuruan lain yang setingkat dengannya (3-4 tahun)
Pendidikan kejuruan terdiri dari teori dan praktek (magang/ apprenticeship), yang minimal memakan setengah dari seluruh waktu pendidikan. Lulusannya dianggap siap untuk bekerja di bidang yang bersangkutan. Contoh pendidikan jenis ini adalah pendidikan untuk menjadi tukang kayu dan bangunan, gardener, pekerja salon, atau yang memfokuskan diri di bidang sosial dan kesehatan masyarakat. Pendidikan kejuruan merupakan bagian sangat penting dari sistem pendidikan di Denmark. Tradisi magang berakar kuat dari abad pertengahan dan saat ini sudah terorganisasi dan terstandarnisasi dengan sangat baik. Ijazah Vocational Education bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan jangka pendek di akademi profesi atau pun college (dengan bidang yang sama)
Pendidikan tinggi
Terdiri dari:
-Ehrvervsakademier/Akademi Profesi (2-2.5 tahun) -Professionhjskoler/University College/ Pendidikan Tinggi Profesi (3-4.5 tahun)
Terdapat lebih dari 150 institusi pendidikan tinggi khusus di Denmark. Sekitar sepertiga dari jumlah ini menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka pendek dan sekitar dua pertiga menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka menengah (medium). Banyak dari college-
college ini hanya memiliki 400-600 mahasiswa yang mendalami bidang-bidang tertentu. Collegecollege ini biasanya bekerja sama dengan college-college lain dan universitas.
Program Bachelor dan Master Program Bachelor dan Master biasanya terintegrasi. Total pendidikan 5 tahun (terdiri dari bachelor 3 tahun dan master 2 tahun). Program Master International berlangsung selama 2 tahun (mahasiswa international biasanya bergabung di tahun ke-4 pendidikan mahasiswa lokal). -Kuliah dan project Implementasi dari kurikulum di tiap universitas dapat bervariasi, namun secara umum mata kuliah yang diajarkan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Selain mata kuliah, komponen wajib lain adalah proyek yang harus dikerjakan secara berkelompok. Proyek ini biasanya implementasi dari sistem Problem Based Learning atau PBL (mengenai PBL akan dibahas di sub bab tersendiri). Sistem kredit yang digunakan adalah ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System). -Evaluasi dan sistem penilaian Secara teknis, evaluasi dari mata kuliah wajib berupa ujian akhir, yang dapat berupa ujian tertulis ataupun lisan. Sedangkan evaluasi dari mata kuliah pilihan dapat berupa ujian khusus seperti mata kuliah wajib, dan dapat pula terintegrasi dengan ujian proyek. Sistem penilaian di Denmark secara umum dapat dibagi dua: lulus atau tidak lulus, dan sistem nilai yang memiliki beberapa tingkatan [reference]. Sistem Penilaian terdiri dari: 12, 10, 7, 4, 2, 0 and 3 Penjelasan lengkap ttg system penilaian bisa dilihat di: http://eacea.ec.europa.eu/education/eurydice/documents/eurybase/eurybase_full_reports/DK_EN. pdf halaman 98
-Project Based Learning (PBL)
PBL adalah sistem belajar di mana mahasiswa (atau kelompok mahasiswa) diarahkan untuk bekerja dengan suatu masalah yang terkait dengan satu mata kuliah (atau dengan tema umum satu semester). Mereka harus mendefinisikan masalah tersebut, menganalisis, mencari solusi, kemudian mengevaluasi solusi tersebut dan mendokumentasikan proyek dalam sebuah laporan. Proyek dan laporannya akan dipresentasikan dan diuji di akhir semester. Penerapan PBL tergantung dari universitas yang bersangkutan. Ada yang menerapkan pada hanya beberapa topik atau mata kuliah dalam satu semester, ada yang menerapkannya untuk seluruh topik dalam satu semester. Universitas di Denmark yang menerapkan PBL untuk seluruh proses pendidikan dari Bachelor sampai Master adalah Aalborg University (AAU) di North Jutland. AAU merupakan salah satu dari sedikit universitas di dunia yang menerapkan PBL secara total sebagai metoda pendidikannya. Lebih jelas ttg penerapan PBL di Aalborg University bisa dilihat di: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Problem-based Learning oleh Satya Ardhy Wardhana
Program PhD. Program PhD di Denmark berlangsung selama 3 tahun, namun dalam kenyataan banyak mahasiswa PhD yang membutuhkan waktu - 1 tahun lebih lama. Selama melaksanakan program tersebut mahasiswa : membuat Study Plan di awal program Phd yang merupakan rencana detil tentang apa yang akan dikerjakan selama program PhD. Penulisan study plan harus mengacu pada format aturan yang dibuat oleh Doctoral/Phd. School di fakultas yang bersangkutan. Apabila rencana studi itu dianggap memenuhi syarat dan telah disetujui oleh Phd. School, mahasiswa yang bersangkutan resmi terdaftar sebagai PhD student. Study plan ini wajib di-update setiap 6 bulan. Phd. School akan memberi masukan ttg kekurangan apa saja yang harus diselesaikan untuk report selanjutnya. Masukan ini akan dibicarakan bersama antara mahasiswa Phd. yang bersangkutan dan supervisornya. melakukan riset mandiri di mana yang bersangkutan mengambil inisiatif mengembangkan tema riset dan pembimbing berfungsi sebagai teman berdiskusi mengikuti kuliah, seminar, workshop sejumlah setara dengan 30 ECTS/ semester. Jenis dan topik kuliah, serta waktu mengikuti kuliah tersebut (misal di awal, tengah atau akhir program Ph.D) dibicarakan bersama dengan supervisor.
Biasanya mahasiswa harus melaksanakan hal-hal berikut sebagi bagian dari Phd.:
kewajiban mengajar/menyebarkan ilmu setara dengan 15 ECTS/ semester penuh. Dalam prakteknya dapat pula berupa menjadi pembimbing group work, asisten di laboratorium atau guide bagi murid SMA saat universitas mengadakan open house. melaksanakan penelitian di laboratorium atau grup lain di luar Denmark, dengan tujuan memperluas network dan mendapatkan kemampuan tertentu.
Selama masa Ph.D nya mahasiswa diharapkan menghasilkan setidak 2 published paper. Bentuk tesis yang berupa kumpulan paper (seperti paper) juga banyak ditemui. Komponen pendidikan Ph.D di Denmark disarikan dengan baik dalam brosur yang dapat didownload di: di http://studyindenmark.dk/files/phd-opportunities-revised.pd Lebih lengkap tentang pengalaman mengikuti program Phd di Denmark bisa dilihat di: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Phd di Denmark oleh Budi J. Hidayat Artikel: Phd di Denmark oleh Benhur Nainggolan
Lebih lengkap tentang Pendidikan Di Denmark secara umum: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Pendidikan di Denmark oleh Arsy Adiguna Christensen
10
Mahasiswa secara tidak langsung sering dipaksa untuk berdiskusi dengan sesama mereka dalam memecahkan persoalan melalui latihan yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan sisi penting lain yang diharapkan dari proses pendidikan, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik Sistem belajar yang dapat merangsang partisipasi aktif mahasiswa juga diwujudkan dalam bentuk kerja kelompok dalam sebuah proyek. Bentuk dari peran aktif mahasiswa di dalam proyek akan dipaparkan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
Mereka bukanlah: Guru yang bertanggung jawab terhadap detil proses belajar mahasiswa Pemimpin kelompok yang mengambil setiap keputusan dan menuntut mahasiswa untuk melakukan ini-itu
Sumber-sumber informasi dibuka seluas-luasnya. Di kampus tersedia internet yang bisa bebas diakses oleh mahasiswa. Perpustakaan online menyediakan buku-buku cukup up to date. Universitas juga berlangganan berbagai jurnal ilmiah. Umumnya mahasiswa master tak punya akses seluas mahasiswa Phd ke jurnal-jurnal tersebut, tapi tentunya setiap saat bisa minta bantuan dosen untuk mendapatkan artikel yang diperlukan. Mereka harus menyediakan waktu untuk menyarikan dan memikirkan kembali kaitan dari semua informasi tersebut (refleksi). Hasil refleksi tersebut dibawa untuk bahan berdiskusi dengan dosen. Diskusi yang konstruktif akan sulit berjalan tanpa mahasiwa memiliki background informasi dan refleksi yang cukup. Dari refleksi dan diskusi dengan dosen, mahasiswa diharapkan untuk menghasilkan ide-ide baru untuk kemajuan proyek yang dikerjakannya. Para dosen akan sangat menghargai dan mendukung mahasiswa yang memiliki banyak ide.
Suasana egaliter
Masyarakat Denmark adalah masyarakat terbuka dan menghargai pendapat orang lain. Budaya di lingkungan sosial Denmark ini pada akhirnya terbawa dalam situasi antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Kedudukan mahasiswa dan dosen dianggap sederajat, karenanya tidak ada alasan bagi mahasiwa untuk takut kepada dosen. Persamaan ini membuat mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya dan berdiskusi dengan dosen dalam suasana bebas (tentu dalam batas-batas profesionalisme). Kebebasan ini sangat melancarkan pekerjaan dan membuat pikiran mahasiswa berkembang. Termasuk ke dalam hal ini adalah cara mahasiswa berpakaian dan bertindak. Mahasiswa bebas mengenakan sandal, celana buntung, makan dan minum di kelas selama hal itu tidak menganggu orang lain, karena hal-hal tersebut dianggap tidak ada relevansi langsungnya dengan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan.
Ujian lisan
Mahasiswa di Denmark harus terbiasa dengan ujian lisan yang biasanya mengambil bobot kredit cukup besar dalam satu semester. Ujian lisan biasanya terdiri dari presentasi proyek kemudian dengan tanya jawab dengan penguji. Ujian jenis ini benar-benar melatih mahasiswa berpikir untuk menyarikan apa yang sudah dipelajarinya dan mengemukakan kembali pendapatnya dengan cara yang runtut dan mudah dimengerti oleh orang lain. Kadang-kadang mahasiswa Indonesia mengalami kesulitan dalam ujiam lisan ini. Selain masalah bahasa, juga karena sebagian besar ujian di Indonesia adalah ujian tulis di mana kita memiliki cukup waktu untuk memformulasikan pendapat kita, sementara dalam ujian lisan, kita dituntut untuk dengan cepat mengumpulkan informasi yang kita miliki dan memformulasikannya kembali dengan tepat. Sebaliknya teman-teman mahasiswa Denmark tampak sangat terbiasa dalam hal ini. Rupanya mereka memang sudah dibiasakan untuk melakukan ujian lisan sejak pendidikan dasar.
13
Inovasi
Sistem kerja kelompok dalam mengerjakan proyek dapat menumbuhkan kreatifitas yang pada akhirnya bermuara pada inovasi. Ini tebukti dari hasil-hasil proyek mahasiswa yang mendapatkan patent, atau diterima dalam jurnal atau berbagai publikasi ilmiah, serta dikembangkan untuk kemudian mendapat berbagai penghargaan dalam lomba-lomba inovasi atau enterpreneurship. Tidak jarang, hasil project kelompok berakhir dengan menghasilkan kerja sama yang
14
menguntungkan antara universitas dan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis yang bersangkutan.
Individualisme
Secara sosial masyarakat Denmark pada umumnya bukan masyarakat komunal seperti masyarakat asia. Mereka menjaga betul kehidupan pribadi mereka sehingga terkesan menjaga jarak. Pada umumnya mahasiswa denmark cukup helpfull untuk dimintai bantuan yang berhubungan dengan urusan kuliah selama mereka punya cukup waktu, namun tidak begitu mudah untuk diajak berteman dekat secara personal. Hal ini bisa menimbulkan perasaan sunyi untuk mahasiswa Indonesia yang menyukai suasana kekeluargaan. Biasanya ada perkumpulan mahasiswa asing di universitas-universitas, dan aktif dalam perkumpulan tersebut mungkin bisa menjadi salah satu alternatif solusi mengatasi rasa kesepian tadi.
Meskipun di satu pihak ini baik, karena dengan demikian mahasiswa benar benar akan melakukan apa yang diinginkan, namun di lain pihak hal ini membuka kemungkinan mahasiswa menjadi cepat menyerah. Di level Ph.D misalnya, bila seorang mahasiswa memutuskan menghetikan program Ph.D nya (karir nya sebagai pegawai pemerintah temporer), tidak ada yang dapat dilakukan oleh sang dosen pembimbing. Di lain pihak, dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa mereka yang menyelesaikan PhD nya berarti mereka yang benar-benar merasa hal itu sesuai dengan keinginannya.
16
Biaya hidup
Biaya hidup tergantung di mana kita tinggal. Secara umum, biaya hidup di Copenhagen lebih tinggi daripada di kota/daerah lain. Hal ini karena biaya akomodasi di Copenhagen lebih tinggi dari di kota lain. Sebagai gambaran umum, biaya hidup sederhana untuk mahasiswa yang tinggal seorang diri (tanpa keluarga) di Copenhagen sekitar 6500-7500 Dkk (1100-1250 Euro) per bulan, sedangkandi Aalborg (Denmark Utara) misalnya, adalah sekitar 5500-6500 Dkk (900-1100 Euro) kr per bulan. Dengan biaya hidup sebesar ini, mahasiswa ybs. hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti akomodasi, konsumsi, transportasi dan komunikasi (hp) terbatas, tetapi kurang memiliki keleluasaan untuk melakukan hal-hal lain seperti rekreasi. Cara paling umum untuk menambah penghasilan adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan casual paruh waktu seperti mengantar koran, menjadi cleaning service (biasanya memerlukan sedikit kemampuan berbahasa Denmark), atau memetik strawberry di musim panas. Kadang-kadang, fakultas atau jurusan membuka lowongan pekerjaan paruh waktu untuk mahasiswa, tetapi kesempatan seperti ini tidak selalu ada.
Biaya Pendidikan
-Untuk program master Bagi warga negara EU, pendidikan di Denmark adalah gratis. Untuk warga negara non EU, biaya pendidikan tinggi berkisar 36.000-96.000 Dkk (6000-16.000 Euro) per tahun. Kebanyakan fakultas sains dan engineering menempati batas atas biaya tersebut. Karenanya beasiswa untuk belajar di Denmark akan sangat membantu mahasiswa dalam hal finansial. Sayangnya Denmark tidak menyediakan banyak program beasiswa untuk mahasiswa asing. Program beasiswa yang ada biasanya merupakan bagian dari program beasiswa dengan badan lain seperti Uni Eropa. Contoh beasiswa seperti ini adalah beasiwa Erasmus-Mundus. Lebih lanjut tentang beasiswa bisa dilihat di: http://www.studyindenmark.dk/tuition-and-scholarships -Program Phd. Seperti juga di Negara-negara Eropa lain, program Phd di Denmark biasanya merupakan proyek yang didanai oleh pemerintah Denmark, industri atau kerjasama antara pemerintah dan industri. 17
Mahasiswa Phd dianggap sebagai karyawan proyek dan mendapat penghasilan bulanan, sehingga biaya hidup biasanya bukan masalah besar untuk mahasiswa Phd. Program Phd biasanya juga diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Denmark pemerintah negara lain, misalnya Indonesia. Pemerintah Indonesia membayar biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa Phd yang bersangkutan. Dalam hal ini harus diperhatikan benar apakah beasiswa dari pemerintah Indonesia akan mencukupi biaya hidup yagn tinggi di Denmark, karena apabila tidak, mahasiwa yang bersangkutan akan mengalami kesultian finansial dan ini bis mengganggu konsentrasi belajar dan penelitian.
Akomodasi
Biaya akomodasi di Denmark termasuk tinggi dan bisa memakan 25-50% anggaran bulanan penerima beasiswa. Harga sewa apartemen tergantung di kota mana mahasiswa tinggal. Sebagai gambaran, harga sewa apartemen satu kamar (lengkap dengan dapur kecil dan kamar mandi) di Copenhagen sekitar 4000-5000 kr (650-850 euro) dan sekitar 3000-4000 kr di Aalborg (Denmark Utara) Harga sewa lebih murah kadang bisa didapat apabila beberapa mahasiswa menyewa satu rumah bersama-sama, sehingga setiap orang bisa mendapat kamar tetapi berbagi ruang tengah dan kamar mandi. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapat apartemen sebelum dia datang ke Denmark. Apabila seorang mahasiswa kesulitan untuk mendapat apartemen, maka universitas dapat menolong untuk mencarikan apartemen. Apartemen yang didapat lewat universitas biasanya sedikit lebih mahal karena sudah diisi barang-barang (furnished). Sangat penting bagi mahasiswa untuk memberi informasi pada universitas berapa budget yang ia punya untuk akomodasi perbulannya. Beberapa website yang berguna untuk mencari akomodasi di Denmark: www.boligportal.dk www.boligbasen.dk www.dba.dk
Transportasi
Secara umum, sistem transportasi di Denmark tepat waktu, teratur, bersih dan nyaman. Di ibu kota, alat transportasi tediri dari bus, tramp (S-tog) dan metro. Di tempat lain, alat transportasi terdiri dari bus. Alat transportasi luar kota terdiri dari bus, kereta dan pesawat. Sistem transportasi di Denmark menggunakan zona. Semakin jauh perjalanan, semakin jauh zona dan semakin mahal harga tiket. Tiket bus berlaku juga untuk tramp dan metro. Tiket bisa dibeli 18
langsung di bus atau menggunakan klippekort (clips-cards) yang bisa dipakai sepuluh kali danharganya lebih murah daripada single tiket. Ada pula kartu bulanan yg harganya lebihmurah lagi. Karena tranportasi di Denmark tidak bisa dikatakan murah, maka mahasiswa harus pandai-pandai mencari informasi tentang clips-cards, kartu bulanan dan rabt (tawaran potongan harga)l ainnya.
Kesehatan
Setiap penduduk asing yang tinggal secara legal di Denmark (mendapat ijin tinggal dari Departemen of Foreign Service) akan mendapat kartu penduduk yang juga berfungsi sebagai kartu asuransi kesehatan. Dengan menggunakan kartu ini, seseorang dapat berobat gratis ke dokter umum dan spesialis (kecuali dokter gigi) dan rumah sakit. Tetapi biaya obat harus ditanggung sendiri.
19
Penutup
Pendidikan di Denmak dijiwai oleh prinsip prinsip dasar yang berlaku dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Denmak seperti kebebasan berpendapat, self-control, persamaan serta saling mempercayai dan menghargai satu sama lain. Berdasarkan pengalaman beberapa mantan mahasiswa Indonesia yang pernah belajar di Denmark, pendidikan di Denmark mengandung banyak sisi positif yang berguna bagi perkembangan mahasiswa baik dari sisi akademis mauapun non-akademis. Sisi positif ini dirasa masih jauh lebih banyak daripada sisi negatifnya. Sampai saat ini belum banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan mereka ke Denmark. Mahasiswa Indonesia biasanya datang ke Denmark secara sporadis (sendiri-sendri tanpa dukungan dari badan kerja sama yang bisanya mengkoordinasi hal seperti ini, misalnya DAAD di Jerman dan STUNED di Belanda). Walaupun demikian, selama beberapa tahun terakhir beberapa mahasiswa Indonesia datang ke Denmark sebagai bagian dari program Erasmus Mundus (menghabiskan satu-dua semester di Denmark). Adanya kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Denmak akan memungkinkan lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar di Denmark. Dengan adanya kerja sama formal, calon mahasiswa bisa mendapat informasi dan melakukan persiapan yang lebih baik untuk menunjang kesuksesan studinya di Denmark.
20