Anda di halaman 1dari 27

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER Matakuliah: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan Dosen: Prof. Dr. Djaman Satori, M.A.

1 Makna pendidikan !e"a#ai human investment den#an mempe$hatikan nilai%nilai equity dan equality. Pendidikan merupakan barang investasi (invesment goods) yang berarti sejumlah pengeluaran untuk mendukung pendidikan yang dilakukan orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam jangka pendek untuk mendapatkan manfaat dalam jangka panjang. eluarga, masyarakat dan pemerintah rela melakukan pengorbanan untuk kepentingan pendidikan demi manfaat dimasa depan. Pengelola pendidikan adalah pihak yang terkait langsung dengan proses pendidikan. Pendidikan tidak ubahnya dengan proses produksi yang bergerak untuk merubah serangkaian sumber!sumber menjadi output atau keluaran. Dengan demikian proses pendidikan adalah tindakan merubah sumber!sumber pendidikan menjadi keluaran pendidikan. Pendidikan berbasis pemerintah, dan pendidikan berbasis masyarakat serta keluarga merupakan pengelola pendidik yang sesungguhnya terjadi di negeri ini. Pengelola!pengelola inilah yang melakukan proses pendidikan. Pengelola pendidikan dalam melakukan proses pendidikan menghadapi berbagai masalah antara lain, Pertama, keluaran pendidikan yang bagaimana yang dikehendaki. Kedua, sumber!sumber pendidikan yang bagaimana yang diperlukan. "iasanya pengelola pendidikan memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda dengan pengelola bisnis pada umumnya. Sejak dasa#arsa $%&'!an, masalah pemberian kesempatan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan (inggi telah mendapat perhatian yang sangat intens dari pemerintah melalui upaya!upaya perluasan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan )Perspektif kelembagaan formal*. +al ini seiring dengan makin berkembangnya pemikiran bah#a pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

Dalam pemahaman teori human capital yang dipelopori oleh Theodore W. Schultz, manusia merupakan suatu bentuk kapital sebagaimana bentuk kapital! kapital lainnya yang sangat menentukan bagi pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi Sumber daya manusia, dengan pendidikan seseorang dapat memperluas pilihan!pilihan bagi kehidupannya baik dalam profesi, pekerjaan, maupun dalam kegiatan!kegiatan lainnya guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya. eadaan tersebut diperkuat dengan kenyataan bah#a negara!negara maju umumnya adalah negara!negara yang tingkat pendidikan masyarakatnya ,ukup memadai, sehingga makin mendorong negara!negara berkembang untuk mengikutinya melalui berbagai kebijakan peningkatan tingkat pendidikan masyarakat. Pendekatan teori human capital merupakan salah satu pendekatan )terutama dalam penelitian pendidikan* di samping dua pendekatan lain yaitu teori fungsionalisme dan teori empirisme. (eori fungsionalisme yang dipelopori oleh Burton Clark, menekankan pada preservation of human resources atau pemeliharaan sumber daya manusia, dimana dalam upaya tersebut perhatian pada perubahan teknologi sangat menonjol sehingga diperlukan pengembangan sistem pendidikan dan pemilihan program!program pendidikan disamping perlunya upaya perluasan pendidikan yang lebih merata dalam konteks interaksi antara lembaga pendidikan dengan lembaga!lembaga lainnya dalam masyarakat termasuk perkembangan teknologi yang terjadi dengan ,epat. Sementara itu pendekatan teori empirisme menekankan pada perlunya diagnosis terhadap masalah pemerataan pendidikan dengan mengkombinasikan antara metodologi dan substansi )methodological empiricism*. Pendekatan dengan menga,u pada teori ini telah banyak melahirkan hasil!hasil penelitian yang penting. Menurut pemahaman teori ini terjadinya ketidakmerataan kesempatan pendidikan merupakan hasil dari perselisihan antara kelas!kelas sosial yang berbeda kepentingan, kelas!kelas sosial yang dianggap elit lebih suka mempertahankan status uo, sementara kelas!kelas populis terus berjuang guna mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan. -ebih jauh diungkap bah#a

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

penelitian mengenai pemerataan pendidikan telah berkembang dalam dua arah yang berlainan )A,e Suryadi dan +.A./. (ilaar, $%%0: .1*, yaitu: Pertama, penelitian pendidikan yang bersifat empiris dan kuantitatif telah menyerap sejumlah besar dana dan daya, hasil!hasilnya diarahkan untuk melakukan analisis terhadap peranan pendidikan dalam mengurangi atau mempertahankan struktur pemerataan pendidikan. 2enis penelitian ini lahir bersamaan dengan meluasnya faham egalitarianisme se,ara berkelanjutan dalam bidang pendidikan. Kedua! berkembangnya penelitian!penelitian terapan )action research* pada bidang pendidikan dalam bentuk uasi"e#periment. Dari kedua pendekatan tersebut, terlihat adanya perbedaan orientasi dalam melihaat masalah pendidikan, namun satu hal yang ,ukup menonjol adalah berkaitan dengan pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia yang berimplikasi pada perlunya upaya pemerataan pendidikan baik itu sebagai modal3investasi manusia, sebagai pemeliharaan terhadap sumber daya manusia, maupun sebagai aktivitas yang dialami sehari!hari yang terus menerus beninteraksi dengan lingkungan baik sosiologis, ekonomis, maupun lingkungan teknologis. Semua implikasi ini memerlukan perhatian yang sungguh!sungguh dari pembuat kebijakan guna men,iptakan situasi yang kondusif bagi #arga masyarakat berpartisipasi lebih aktif dan bertanggungja#ab dalam dimensi pendidikan yang lebih luas. Pemerataan pendidikan dalam arti pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan telah lama menjadi masalah yang mendapat perhatian, terutama di negara!negara sedang berkembang. +al ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya kesadaran bah#a pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa, seiring juga dengan berkembangnya demokratisasi pendidikan dengan semboyan education for all. Pemerataan pendidikan men,akup dua aspek penting yaitu E&ualit' dan E&uit'. $ ualit% atau persamaan mengandungn arti persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Coleman dalam bukunya $ ualit% of educational opportunit% mengemukakan se,ara konsepsional konsep pemerataan yakni : pemerataan aktif dan pemerataan pasif. Pemerataan pasif adalah pemerataan yang

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

lebih menekankan pada kesamaan memperoleh kesempatan untuk mendaftar di sekolah, sedangkan pemerataan aktif bermakna kesamaan dalam memberi kesempatan kepada murid!murid terdaptar agar memperoleh hasil belajar setinggi! tingginya )A,e Suryadi , $%%0 : 0$*. Dalam pemahaman seperti ini pemerataan pendidikan mempunyai makna yang luas tidak hanya persamaan dalam memperoleh kesempatan pendidikan, tapi juga setelah menjadi sis#a harus diperlakukan sama guna memperoleh pendidikan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk dapat ber#ujud se,ara optimal. Dengan demikian dimensi pemeratan pendidikan men,akup hal!hal sebagai berikut: e ualit% of access! e ualit% of survival! ualit% of output! dan e ualit% of outcome. Sedangkan e uit% bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar kelompok bisa menikmati pendidikan se,ara sama. Apabila dimensi!dimensi tersebut menjadi landasan dalam mendekati masalah keadilan dan pemerataan pendidikan, nampak betapa rumit dan sulitnya menilai keadilan dan pemerataan pendidikan yang di,apai oleh suatu daerah, apalagi bagi negara yang sedang membangun dimana kendala pendanaan nampak masih ,ukup dominan baik dilihat dari sudut kuantitas maupun efektivitas. Sejak tahun $%45, pemerintah 6ndonesia se,ara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan #ajib belajar pendidikan sembilan tahun milai tahun $%%5. upaya!upaya ini nampaknya lebih menga,u pada perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan )dimensi e ualit% of access*. Di samping itu pada tahapan selanjutnya pemberian program beasis#a )dimensi e ualit% of survival* menjadi upaya yang ,ukup mendapat perhatian dengan mendorong keterlibatan masyarakat melalui 7erakan 8asional 9rang (ua Asuh. Program beasis#a ini semakin intensif ketika terjadi krisis ekonomi, dan de#asa ini dengan Program "9S untuk Pendidikan dasar, hal ini menunjukan bah#a pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang ,ukup

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

besar tidak hanya berkaitan dengan penyediaan fasilitas tapi juga pemeliharaan sis#a agar tetap bertahan mengikuti pendidikan di sekolah. ( I!u%i!u pu"li) *public isues+ dalam Undan#%undan# Badan Hukum Pendidikan :: "+P telah disahkan DP/ pada $4 Desember .''4 lalu. Mun,ulnya banyak kritik pada :: "+P dari berbagai pihak, antara lain mahasis#a, guru, partai politik, dan elemen masyarakat lainnya. Adapun, beragam isu persoalan yang masih melekat dalam /:: "+P pada masa kini adalah; $* konsep otonomi perguruan tinggi vs komersialisasi pendidikan tinggi; .* eksistensi yayasan dan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi dari unsur masyarakat; 0* tanggungja#ab pemerintah terhadap pendidikan tinggi; 5* kelayakan implementasi "+P!Milik 8egara atas seluruh satuan pendidikan formal )( , SD, M6, SD-", SMP, Mts, SMP-", SMA, SM , SMA-", MA dan MA *; <* kontroversi audit keuangan dan pelaporan "+P; 1* keterlibatan 8otaris sebagai legalisator akta "+P bersama Mendiknas; &* ekses miss"leading "+P berpotensi mengeksploitasi dana masyarakat; 4* eksistensi model administrasi dan pola manajerial lembaga pendidikan "+P; %* ekses utang! piutang biaya penyelenggaraan "+P; $'* eksistensi dan sustainabilitas jaminan pendidikan formal yang bermutu dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi; $$* kesiapan sumber daya kependidikan menjelang pemberlakuan "+P; $.* ke#ajiban Pendidikan (inggi terhadap negara dan masyarakat )http:33###.kompas.,om3*. Sesuai dengan permintaan, berikut ini akan dibahas dua isu dari dua belas isu di atas. edua isu itu ialah $* konsep otonomi perguruan tinggi vs komersialisasi pendidikan tinggi, dan .* kelayakan implementasi "+P!Milik 8egara atas seluruh satuan pendidikan formal. 6su!isu ini merupakan isu seputar "+P yang masih umum. onsep otonmi perguruan tinggi vs komersialisasi pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan amanat konstitusi yang menekankan kepada kuatnya peran negara. Sayangnya, pada kenyataannya hal itu masih jauh dari harapan.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

<

Pendidikan tinggi kita bahkan belum mampu bersaing.

eterbatasan dana dari

pemerintah ikut menjadi faktor yang menentukan. Misalnya, biaya satuan (unit cost) untuk menjalankan pendidikan tinggi sesuai standar nasional /p $4,$ juta per mahasis#a per tahun, tetapi subsidi dari pemerintah untuk perguruan tinggi negeri )P(8*, misalnya, baru sekitar /p 1 juta per mahasis#a per tahun. Padahal, untuk men,apai mutu kompetitif tingkat Asia seharusnya /p && juta )http:33###.kompas.,om3*. Angka ini jauh di ba#ah anggaran Pemerintah Singapura, /p $<' juta per mahasis#a per tahun. Sementara Malaysia sudah menyediakan anggaran /p $$5 juta per mahasis#a per tahun. enyataan ini menjadi kontroversi ketika :: "+P disahkan. (erkait dengan :: "+P ini, banyak kalangan menilai bah#a :: ini lebih untuk melegalisasi =aksi lepas tanggung ja#ab> Pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan. Memang, anggapan ini dibantah oleh etua omisi ? DP/ 6r#an Prayitno. 6a menyatakan, :: "+P ini justru bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat untuk tidak lagi dipungut biaya pendidikan yang tinggi. Selain itu, @asli 2alal, Direktur 2enderal Pendidikan (inggi Depdiknas, menambahkan, ADi :: "+P ini justru diatur, biaya yang ditanggung mahasis#a paling banyak sepertiga biaya operasional,A ujar @asli. Selain itu, menurutnya, "+P #ajib menjaring dan menerima sis#a berpotensi akademik tinggi dan kurang mampu se,ara ekonomi, sekurangnya .' persen peserta didik baru )Dikti.org, $43$.3'4*. +al ini juga terungkap dalam pasal 05 ayat )0*: &Pemerintah menanggung sekurang"kurangn%a dua per tiga 'ia%a pendidikan untuk B(PP %ang men%elenggarakan pendidikan tinggi untuk 'ia%a operasional! 'ia%a investasi! 'easis)a! dan 'antuan 'ia%a pendidikan 'agi peserta didik pada B(PP sesuai dengan standar nasional pendidikan&, dan pasal 04 ayat )$*: *B(P mengalokasikan 'easis)a atau 'antuan 'ia%a pendidikan 'agi peserta didik %ang kurang mampu secara ekonomi dan+atau peserta didik %ang memiliki potensi akademik tinggi paling sedikit ,-. dari /umlah seluruh peserta didik di dalam satuan pendidikan %ang diselenggarakann%a&. 8amun, kenyataannya masyarakat tetap saja menganggap bah#a :: "+P menjadikan pendidikan sebagai komoditas. Pendangan ini bukan tanpa alasan,

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

karena pandangan bah#a pendidikan sebagai komoditas itu dilatarbelakangi oleh kesepakatan pada perjanjian 7A(S (0eneral 1greement on Trade and Service). Perjanjian itu menghasilkan keputasan yang menjadikan pendidikan sebagai sektor jasa. Dengan dijadikannya pendidikan sebagai sektor jasa maka hal ini sama artinya menjadikan pendidikan yang bisa diperjualbelikan )Aang usma#an, dalam P/ .5 Desember .''4*. 6ndonesia sebagai salah satu negara yang ikut serta dalam pertemuan itu tentu saja terikat dengan kesepakatan tersebut. Di sisi lain, pengalaman menunjukkan bah#a di beberapa perguruan tinggi yang sekarang berstatus "+M8 biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh mahasis#a melambung tinggi. 6mplikasi dan tantangan lain bagi penyelenggara "+P ialah masalah akuntabilitas keuangan. -aporan tahunan "+P pendidikan dasar dan menengah dilakukan oleh akuntan publik atau tim audit yang ditunjuk "+P. /ektor :66 menyebutkan: B6ni memerlukan biaya yang mahal karena untuk melakukan audit diperlukan tenaga profesional yang bisa jadi sulit dipenuhi oleh "+P, terlebih di daerah,C. "ahkan sekolah!sekolah di ba#ah payung lembaga sosial keagamaan pun menurutnya akan sulit memenuhi hal ini. 2ikapun mampu, pastilah sekolah bersangkutan merupakan sekolah mandiri yang sangat baik dan jumlahnya terbatas. Pada dasarnya :: "+P bertujuan untuk men,iptakan badan hukum baru melengkapi sejumlah badan hukum yang sudah ada. Adapun jenis badan hukum yang selama ini dikenal adalah perseroan terbatas )P(*, koperasi, yayasan, perusahaan umum )perum*, badan layanan umum )"-:*, perhimpunan, dan yang paling baru adalah badan hukum milik negara )"+M8*. "erbagai jenis badan hukum, ke,uali "+M8, dianggap kurang memadai sebagai AkendaraanA yang mengelola pendidikan. P( jelas kurang pas karena fungsi P( adalah men,ari keuntungan. Apalagi berbagai organ dalam P( tidak dapat digunakan untuk mengakomodasi pengurus lembaga pendidikan, seperti kepala sekolah dan rektor. Demikian pula dengan koperasi, perum, dan "-:. "+P diharapkan menjadi

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

&

badan hukum yang dapat mengakomodasi organ yang dikenal pada lembaga pendidikan. +anya saja /:: yang mengatur badan hukum dan se,ara eksklusif mengatur pendidikan dapat dipertanyakan. Apakah tepat pengaturan badan hukum untuk melakukan satu kegiatan atau industri se,ara eksklusifD Dari sejumlah jenis badan hukum yang dikenal, tidak ada satu pun yang se,ara eksklusif diperuntukkan untuk menjalankan kegiatan atau industri tertentu. Sebagai ,ontoh "+M8, tidak se,ara eksklusif diperuntukkan untuk menjalankan kegiatan pendidikan mengingat "adan Pelaksana Minyak dan 7as )"P Migas* didirikan dalam bentuk "+M8. Demikian pula P( dan yayasan yang tidak ditujukan untuk satu kegiatan (single activit%) se,ara eksklusif. Di 6ndonesia memang dibutuhkan lebih banyak badan hukum agar setiap kegiatan atau industri dapat memilih badan hukum yang sesuai dengan kebutuhan. 8amun adalah suatu yang tidak laEim bila penyelenggara pendidikan dilakukan oleh suatu badan hukum yang khusus untuk itu. "ila ditilik ke belakang, ada dua alasan mendasar mengapa /:: "+P dimun,ulkan. Pertama, lembaga pendidikan AnegeriA yang selama ini merupakan bagian dari instansi pemerintah dalam bentuk unit pelaksana teknis ):P(* ingin dimandirikan dengan status sebagai badan hukum. :P( yang menjadi badan hukum bukanlah lembaga pendidikan, melainkan Departemen Pendidikan 8asional )Depdiknas*. alaupun pengurus lembaga pendidikan dapat mengikatkan lembaganya dengan pihak ketiga, ke#enangan tersebut berasal dari pendelegasian ke#enangan yang dimiliki oleh Menteri Pendidikan 8asional. Ada banyak alasan mengapa lembaga pendidikan yang dimiliki oleh pemerintah hendak dimandirikan. Alasan bisa mun,ul dari pemerintah, tetapi juga bisa dari lembaga pendidikan negeri. Dari pengalaman empat perguruan tinggi negeri, :6, 6(", 6P", dan :7M, se#aktu menjadi badan hukum milik negara )"+M8* alasan mun,ul dari lembaga pendidikan tersebut. emandirian dibutuhkan oleh keempat perguruan tinggi negeri tersebut karena penyelenggaraan pendidikan yang sudah lama dibirokrasikan layaknya instansi pemerintah membuat mereka kehilangan daya saing. Akibatnya, sulit diharapkan keempat perguruan tinggi itu untuk bersaing dengan perguruan tinggi s#asta, apalagi harus bersaing dengan perguruan tinggi

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

di luar negeri. "irokrasi ala pemerintah membuat para pejabat yang mengelola universitas harus memenuhi syarat kepangkatan untuk menduduki eselonisasi tertentu layaknya instansi pemerintah. Demikian pula urusan anggaran akan mengikat aturan yang berlaku di instansi pemerintah. "ahkan pengisian jabatan kerap dijadikan ajang politik ketimbang amanah untuk mengedepankan suasana akademis. Dari sini terlihat bah#a tujuan mem!"+M8!kan keempat perguruan tinggi itu sama sekali bukan untuk komersialisasi pendidikan. "ila saat ini di antara empat universitas "+M8 terkesan melakukan komersialisasi hal ini terpulang pada kebijakan dari pimpinannya yang harus bergelut dengan minimnya subsidi dari pemerintah. +arus diakui bah#a pendidikan yang prima membutuhkan banyak dana. Menaikkan biaya operasional mahasis#a merupakan kebijakan yang paling mudah meskipun tidak semua universitas melakukannya. "ila kebijakan tersebut yang diambil, maka pimpinan universitas tidak berbeda dengan kepala daerah yang mengenakan retribusi dan pajak daerah untuk mendapatkan pendapatan asli daerah. 1lasan kedua dimun,ulkannya :: "+P terkait dengan penyelenggaraan pendidikan oleh pihak s#asta. +ampir semua penyelenggara pendidikan s#asta dilakukan oleh badan hukum berupa yayasan. Penggunaan yayasan memun,ulkan dua kepengurusan, yaitu pengurus yayasan dan pengurus lembaga pendidikan. Pengelolaan lembaga pendidikan diserahkan kepada institusi yang dikenal dalam lembaga tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir kerap mun,ul perselisihan antara pengurus Fayasan dan pengurus lembaga pendidikan )http:33###.kompas.,om3kompas,etak3*. "agi Depdiknas kehadiran :: "+P diharapkan menjadi solusi untuk menghilangkan kepengurusan ganda. 8amun di sisi lain, :: "+P menjadi sumber kekha#atiran bagi pengurus yayasan. +al ini karena fungsi pengurus yayasan akan hilang. Pengurus yayasan akan ditransformasikan menjadi Majelis Gali Amanat )MGA* yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan. Dengan :: "+P, pengurus yayasan tidak akan lagi memiliki ke#enangan yang selama ini ada, seperti pengangkatan kepala sekolah dan rektor berikut perangkatnya.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

"ahkan pengurus yayasan tidak dapat lagi bertindak sebagai pemilik dari lembaga pendidikan yang dikelola. Meskipun badan hukum baru yang dijadikan kendaraan untuk penyelenggaraan pendidikan sangat didambakan, :: "+P masih belum dapat menja#ab kebutuhan tersebut. Pertama, substansi :: "+P banyak memiliki kekurangan bila yang hendak diatur adalah keberadaan badan hukum. :: "+P perlu mendapat revisi besar!besaran (ma/or revisions). Kedua, ego sektoral dari Depdiknas sangat kental ter,ermin dalam :: "+P, padahal yang hendak diatur adalah badan hukum. ekurangan lain dari :: "+P adalah keinginan untuk menyeragamkan lembaga pendidikan dari semua tingkatan. , Kete$kaitan A. isiona!y "eade!ship# $!ans%o!mation "eade!ship dan

Pe$u"ahan den#an men##unakan Anali!i! &alanced Sco!eca!d. &alanced Sco!eca!d Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu scorecard dan Balanced. Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk men,atat skor hasil kinerja seseorang. artu skor juga dapat digunakan untuk meren,anakan skor yang hendak di#ujudkan oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak di#ujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. +asil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. ata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bah#a kinerja personel diukur se,ara berimbang dari dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. 9leh karena itu, jika kartu skor personel digunakan untuk meren,anakan skor yang hendak di#ujudkan di masa depan, personel tersebut harus memperhitungkan keseimbangan antara pen,apaian kinerja keuangan dan non keuangan, antara kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang, serta antara kinerja yang bersifat intern dan ekstern.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$'

2adi! Balanced Scorecard merupakan contemporar% management tool yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan. Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong )drivers* kinerja masa depan. Seperti apa yang diutarakan di atas bah#a ada 5 perspektif untuk membentuk kerangka kerja 'alanced scorecard )/obert H 8orton, $%%1*.

7ambar $ menggambarkan mengenai Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja untuk menerjemahkan strategi ke dalam kerangka operasional. 1+ Pe$!pekti- .inan!ial :kuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. :kuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi organisasi, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. (ujuan finansial biasanya

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$$

berhubungan dengan profitabilitas melalui pengukuran laba operasi, return on ,apital employed )/9IJ* atau economic value added. (ujuan finansial lainnya mungkin berupa pertumbuhan penjualan yang ,epat atau ter,iptanya arus kas. (+ Pe$!pekti- Pelan##an Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard! manajemen perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiri atas beberapa ukuran utama atau ukuran generik keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. :kuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran. Selain, perspektif pelanggan seharusnya juga men,akup berbagai ukuran tertentu yang menjelaskan tentang proposisi nilai yang akan diberikan perusahaan kepada pelanggan segmen pasar tertentu merupakan faktor yang penting, yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berpindah atau tetap loyal kepada pemasoknya. Sebagai ,ontoh, pelanggan mungkin menghargai ke,epatan )lead time* dan ketepatan #aktu pengiriman atau produk dan jasa inovatif yang konstan atau pemasok yang mampu mengantisipasi kebutuhan dan kapabilitas yang berkembang terus dalam pengembangan produk dan pendekatan baru yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan!kebutuhan para manajer tersebut. unit Perspektif untuk pelanggan memungkinkan bisnis

mengartikulasikan strategi yang berorientasi kepada pelanggan dan pasar yang akan memberikan keuntungan finansial masa depan yang lebih besar. ,+ Pe$!pekti- P$o!e! Bi!ni! Inte$nal Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$.

dengan baik oleh perusahaan. Proses ini memungkinkan unit bisnis untuk )$* memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan ).* memenuhi harapan keuntungan finan,ial yang tinggi para pemegang saham. :kuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pen,apaian tujuan finansial perusahaan. Perspektif proses bisnis internal mengungkapkan dua perbedaan ukuran kinerja yang mendasar antara pendekatan tradisional dengan pendekatan Balanced Scorecard. Perbedaan yang pertama adalah, bah#a pendekatan tradisional berusaha memantau dan meningkatkan proses bisnis yang ada saat ini. Pendekatan ini mungkin melampaui ukuran kinerja finansial dalam hal pemanfaatan alat ukur yang berdasar kepada mutu dan #aktu. (etapi semua ukuran itu masih berfokus pada peningkatan proses bisnis saat ini. Sedangkan pendekatan scorecard pada umumnya akan mengidentifikasi berbagai proses baru yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan agar dapat memenuhi berbagai tujuan pelanggan dan finansial. Sebagai ,ontoh, sebuah perusahaan mungkin menyadari perlunya mengembangkan suatu proses untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau memberikan layanan yang dinilai tinggi oleh pelanggan sasaran. (ujuan proses bisnis internal Balanced Scorecard akan menyoroti berbagai proses penting yang mendukung keberhasilan strategi perusahaan tersebut, #alaupun beberapa di antaranya mungkin merupakan proses yang saat ini sama sekali belum dilaksanakan. Perbedaan yang kedua adalah pendekatan Balanced Scorecard memadukan berbagai proses inovasi ke dalam perspektif proses bisnis internal, sedangkan sistem pengukuran kinerja tradisional berfokus kepada proses penyampaian produk dan jasa perusahaan saat ini kepada pelanggan saat ini. Sistem tradisional

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$0

digunakan dalam upaya untuk mengendalikan dan memperbaiki proses saat ini yang dapat diumpamakan sebagai Bgelombang pendekC pen,iptaan nilai. 7elombang pendek pen,iptaan nilai dimulai dengan diterimanya pesanan produk )atau jasa* perusahaan dari pelanggan dan berakhir dengan nilai penyerahan dengan kepada pelanggan. Perusahaan dan men,iptakan memproduksi, menyerahkan,

memberikan produk dan layanan kepada pelanggan dengan biaya di ba#ah harga yang dibayar oleh pelanggan. Sedangkan perspektif proses bisnis internal Balanced Scorecard terdiri atas tujuan dan ukuran bagi siklus gelombang panjang inovasi maupun siklus gelombang pendek operasi. Fang dimaksud dengan proses inovasi Bgelombang panjangC pen,iptaan nilai adalah proses pen,iptaan produk dan jasa yang sama sekali baru untuk memenuhi kebutuhan yang terus tumbuh dari pelanggan perusahaan saat ini dan yang akan datang. 9leh karena itu, kemampuan mengelola dengan sukses proses jangka panjang pengembangan produk atau pengembangan kapabilitas untuk menjangkau kategori pelanggan yang baru lebih penting daripada kemampuan mengelola operasi saat ini se,ara efisien, konsisten, dan responsif. /+ Pe$!pekti- Pem"ela0a$an dan Pe$tum"uhan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan mengidentifikasi infra struktur yang harus dibangun perusahaan dalam men,iptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan adalah manusia, sistem, dan prosedur perusahaan. :ntuk men,apai tujuan perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal, maka perusahaan harus melakukan investasi dengan memberikan dan pelatihan kepada karya#annya, meningkatkan teknologi dan sistem informasi, serta menyelaraskan berbagai prosedur kegiatan operasional perusahaan yang merupakan sumber utama perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$5

Kepemimpinan 1i!ione$ 7lobalisasi merupakan gambaran mengenai perubahan yang sangat

,epat berubah, hal ini digambarkan oleh segala aspek yang mempengaruhi perkembangan organisasi menjadi begitu sangat besar pengaruhnya, kepemimpinan yang mampu berfikir jauh ke depan, mampu mengantisipasi segala perubahan dan perkembangan Eaman, di era yang sangat kompetitif dan tuntutan kebutuhan yang semakin beragam, rin,i dan spesifik menjadi sangat relevan untuk mengadapi kondisi dan situasi seperti ini. 9rganisasi membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengembangkan organisasinya dengan baik sampai jauh ke depan, melampaui usia Eamannya. epemimpinan visioner )visionar% leadership* merupakan syarat mutlak bagi organisasi yang ingin berkembang sampai puluhan tahun ke depan. Seth Kahan ).''.* menjelaskan bah#a kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepia#aian yang luar biasa untuk mena#arkan kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul, mengelola masa depan dan mendorong orang lain utuk berbuat dengan ,ara!,ara yang tepat. +al itu berarti, pemimpin yang visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelum keduanya terjadi sambil kemudian memposisikan organisasi men,apai tujuan!tujuan terbaiknya. 2o$inne M)3au#hlin ).''$* mendefinisikan pemimpin visioner )visionar% leaders* adalah mereka yang mampu membangun kondisi kerja dengan intuisi dan imajinasi, penghayatan, dan 'oldness. Mereka menghadirkan tantangan sebagai upaya memberikan yang terbaik untuk organisasi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menggugah untuk men,apai tujuan organisasi. Mereka bekerja dengan kekuatan penuh dan ter,erahkan dengan tujuan!tujuan yang lebih tinggi.Pandangannya jauh ke depan. Mereka adalah para so,ial innovator, agen perubah, memandang sesuatu dengan utuh ) 'ig picture* dan selalu berfikir strategis.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$<

Pentingnya seorang pemimpin memiliki kemampuan menggambarkan dengan jelas tujuan!tujuan yang akan diraihnya di masa depan adalah syarat utama bagi seorang pemimpin yang visioner, sehingga kepemimpinan yang efektif harus dimulai dengan visi yang jelas. Kisi yang dibuat ini akan menjadi daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang!orang yang ada dalam organisasi tersebut. -ebih jauh lagi kepemimpinan ini juga dibangun berdasarkan dua aspek mengenai visi, yaitu: L$M visionar% role dan L.M implementation role. Artinya, seorang pemimpin selain membangun suatu visi bagi organisasinya juga memiliki kemampuan untuk menjabarkan visi tersebut ke dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang merupakan upaya untuk men,apai visi itu. 9leh karena itu, seorang pemimpin yang visioner adalah seorang yang sangat responsif, karena pemimpin ini selalu selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya. Selain itu, selalu aktif dan proaktif dalam men,ari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi organisasinya. "erdasarkan pada pendapat tentang kepemimpinan visioner, dapat disimpulkan, bah#a: L$M mengembangkan epemimpinan visioner merupakan kepemimpinan L.M epemimpinan ini memiliki yang mampu mengembangkan intuisi, imajinasi dan kretaifitasnya untuk organisasinya, kemampuan untuk memimpin menjalankan misi organisasinya melalui serangkaian kebijakan dan tindakan yang progressif menapaki tahapan! tahapan pen,apaian tujuannya, adaptif terhadap segala perubaahan dan tantangan yang dihadapi, serta efisien dan efektif dalam pengelolaan segala sumberdaya yang dimilikinya, L0M Pemimpin yang visoner menjalankan kepemimpinannya dengan dukungan penuh dari seluruh staf dan semua pihak yang terkait dengannya, disebabkan kepia#aiannya dalam meyakinkan mereka bah#a apa yang mereka laksanakan akan memberikan yang terbaik buat semua pihak.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$1

epemimpinan visioner merupakan proses penghayatan #a#asan serta visi, dan mampu mengungkapkan tujuan yang ingin di,apai, serta mampu memotivasi dan meyakinkan para anggota untuk meraihnya. 2 Kepemimpinan T$an!-o$ma!ional "angsa ini perlu untuk diarahkan oleh suatu kepemimpinan transformasional, yaitu suatu karakter kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan pada tataran nilai. epemimpinan transformasional akan mampu mengajak publik untuk se,ara teguh menggapai tujuan!tujuan yang lebih hakiki, ketimbang sekadar pemenuhan kepentingan jangka pendek. Pemimpin dengan karakter transformasional terampil untuk se,ara inspirasional memvisualisasikan bentuk masyarakat baru yang ingin di,apai. epemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu menggerakan setiap individu untuk menjadi aktor utama proses perubahan. Pemimpin transformasional merupakan modifikasi dari pemimpin karismatik. Dengan kata lain, semua pemimpin transformasional adalah pemimpin karismatik, namun tidak semua pemimpin karismatik adalah pemimpin transformasional. Pemimpin transformasional memiliki karakter yang karismatik karena mereka mampu untuk membangun ikatan emosional yang kuat dengan publik untuk men,apai tujuan tertentu. 8amun, bagi pemimpin transformasional, ikatan yang dibangun dengan publik lebih bersifat kesamaan sistem nilai ketimbang loyalitas personal )+ughes .''$*. Manakala para pemimpin karismatik kerap terjebak pada pemusatan ambisi yang kemudian justru mengerdilkan arti kepemimpinan mereka, pemimpin transformasional memberikan kontribusi substantif dengan keberhasilan mendobrak kultur lama dan merintis tatanan nilai baru. 8amun penting untuk disadari bah#a tampilnya para pemimpin dengan kualitas seperti itu ke panggung utama bukanlah melalui proses yang instan, namun melalui penitian karir se,ara berjenjang dan melalui proses yang berliku. Perhatian peran kepemimpinan di dalam proses manajemen perubahan mulai mun,ul, pada #aktu orang mulai menyadari bah#a pendekatan

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$&

mekanistik yang selama ini digunakan untuk menjelaskan fenomena perubahan itu, kerap kali bertentangan dengan anggapan orang bah#a perubahan itu justru untuk menjadikan tempat kerja itu menjadi lebih manusia#i, sehingga dalam merumuskan proses perubahan biasanya dipergunakan pendekatan transformasional di mana lingkungan kerja yang partisipatif, peluang untuk mengembangkan kepribadian, dan keterbukaan, dianggap sebagai proses yang melatar belakangi proses tersebut. 8amun di dalam praktek, proses perubahan itu dijalankan dengan bertumpu pada pendekatan transaksional yang mekanistik dan bersifat teknikal, di mana manusia ,enderung dipandang sebagai entiti ekonomik yang siap dimanipulasikan dengan menggunakan sistem imbalan dan umpan balik negatif, dalam rangka men,apai manfaat ekonomik yang sebesar!besarnya )"ass, $%%'; "ass dan Avilio, $%%'; +ater dan "ass, $%44 di dalam Fukl, $%%5*. Sementara "urns )$%&4* menjelaskan bah#a kepemimpinan transformasional sebagai suatu proses di mana para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Dengan demikian pemimpin transformasional dapat meningkatkan kesadaran ba#ahannya akan tata nilai yang memiliki orde lebih tinggi, seperti kebebasan, keadilan, dan kebersamaan. Pemimpin disebut transformasional diukur dalam hubungan dengan rasa keper,ayaan, kekaguman, kesetiaan, dan hormat para pengikut terhadap pemimpin tersebut. Pemimpin mentransformasi dan memotivasi para pengikut dengan: )$* membuat mereka lebih sadar akan pentingnya hasil suatu pekerjaan, ).* mendorong mereka lebih mendahulukan organisasi atau tim daripada kepentingan dirinya, dan )0* mengaktifkan kebutuhan mereka pada yang lebih tinggi. "urns )$%&4* membedakan kepemimpinan yang mentransformasi dengan kepemimpinan transaksional. transaksional menumbuhkan motivasi hanya melalui kepentingan pribadi dari anggota kelompok. @ormulasi teori "ass )$%4<* men,akup tiga komponen kepemimpinan transformasional, yaitu: L$M karisma, L.M stimulasi intelektual, L0M dan epemimpinan pemenuhan

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$4

konsiderasi individual.

arisma didefinisikan sebagai sebuah proses dengan

apa pemimpin mempengaruhi para pengikut dengan menimbulkan emosi yang kuat dan identifikasi dengan pemimpin tersebut. Stimulasi intelektual adalah sebuah proses membahas se,ara terbuka dan intelek isu!isu etikal yang dihadapi perusahaan, dengan apa pemimpin meningkatkan kesadaran para pengikut terhadap masalah dan mempengaruhi para pengikut untuk memandang masalah dari perspektif baru. onsiderasi individual berkaitan dengan memperlakukan anggota perusahaan sebagai pribadi yang utuh dan #arga perusahaan yang terhormat. Avilio dan "ass )$%%'a* menambahkan perilaku motivasi inspirasional yaitu menumbuhkan semangat kerja yang digerakkan oleh aspirasi yang inspirasional. epemimpinan transformasional bertujuan untuk memotivasi pengikut agar berubah dan memiliki komitmen untuk men,apai ,ita!,ita perusahaanyang ideal. "ass )$%%'* beranggapan bah#a unjuk kerja

kepemimpinan yang lebih baik terjadi bila pemimpin dapat menjalankan salah satu atau kombinasi dari keempat ,ara transformasional berikut ini. Profil perilaku kepemimpinan yang transformasional ter,ermin dalam empat ,ara berikut, yaitu: )$* kharisma; memberi #a#asan dan kesadaran akan misi, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan keper,ayaan dalam diri ba#ahan, ).* motivasi inspirasional; menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan simbol!simbol untuk memfokuskan usaha ba#ahan dan mengkomunikasikan tujuan!tujuan penting dengan ,ara yang sederhana )Aviolo dan "ass, $%%'a*, )0* stimulasi intelektual; meningkatkan intelegensia, rasionalitas, dan peme,ahan permasalahan se,ara saksama, dan )0* konsiderasi individual; memberi perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang se,ara khusus dan pribadi. Fukl )$%4%* serta Gestley dan MintEberg )$%4% di dalam Fukl, $%%5* menambahkan bah#a kharisma, stimulasi intelektual, dan konsiderasi individual akan saling berinteraksi untuk memberi pengaruh yang mengubah ba#ahan; ba#ahan dimotivasikan karena merasa dihargai dan diberi

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

$%

kekuasaan lebih besar )empo)erment*. +al ini dianggap berbeda dengan konsep kepemimpinan kharismatik yang kadang!kadang justru menempatkan ba#ahan sebagai pihak yang tidak mandiri dan lemah serta menganggap yang perlu ditumbuhkan pada ba#ahan adalah kesetiaan dan komitmen pada suatu ,ita!,ita. +artanto )$%%&* menterjemahkan istilah kharisma dengan istilah ,ita!,ita yang berpengaruh, artinya memberi #a#asan dan kesadaran akan misi, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan keper,ayaan dalam diri ba#ahan, untuk dapat me#ujudkan ,ita!,ita perusahaan. Perilaku ini di#ujudkan dalam aktivitas yang memotivasi anggota tim menggunakan visi untuk menggiatkan semangat, menyentuh dan memotivasi nurani, membangun keper,ayaan bersama, memberdayakan dan meninggikan pengikut, membantu pengikut untuk berubah, membangun komitmen ideal. 4 PERUBAHAN Dikaitkan dengan konsep NglobalisasiC, maka Mi,hael +ammer dan 2ames Ihampy menuliskan bah#a ekonomi global berdampak terhadap 0 I, yaitu custome!# competition, dan chan'e. Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan pe$u"ahan men0adi kon!tan dihindarkan. +arus dihadapi. (idak banyak orang yang suka akan perubahan, namun #alau begitu perubahan tidak bisa arena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif. "anyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah Bpenolakan atas perubahan itu sendiriC. 6stilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan )!esistance to chan'e*. Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan se,ara sembarangan.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.'

Penolakan atas perubahan tidak selalu mun,ul dipermukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan )eksplisit* dan segera, misalnya mengajukan protes, mengan,am mogok, demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat )implisit*, dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun, kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya. E ANA3ISIS &A"A()*+ S),-*)A-+ Dalam kepemimpinan visionair, kepemimpinan transformatif, dan perubahan terdapat keterkaitan antara yang satu dengan yang linnya. "erikut ini kita akan melihat keterkaitan tersebut dintijau dari analisis 'alanced scorecard. 1+ Pe$!pekti- .inan!ial epemimpinan visioner dan kepemimpinan transformative sama mengharapkan masa depan yang lebih baik. Sehingga, dalam menjalankan keuangannya akan menggunakan prinsip!prinsip efisiensi dan efektifitas. Prinsip efisiensi dan efektifitas mereka terapkan agar sumber daya yang ada dapat digunakan semaksimal mungkin dan tujuan dapat di,apai sesuai dengan harapan. (+ Pe$!pekti- Pelan##an epemimpinan visoner ditunjukkan dengan karakteristik antara lain )$* ber#a#asan ke masa depan, bertindak sebagai motivator, berorientasi pada the best performan,e untuk pemberdayaan, kesanggupan untuk memberikan arahan konkrit yang sistematis, ).* berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh per,aya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang ,ermat, teliti dan akurat. Memandang sumber daya, terutama sumberdaya manusia sebagai asset yang sangat berharga dan memberikan perhatian dan perlindungan yang baik terhadap mereka, dan )5* mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola Nmimpi menjadi kenyataan, mengajak orang lain untuk berubah, bergerak ke Nne) place.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.$

Sementara itu kepemimpinan transformative ditunjukkan dengan karakterisitik antara lain ualitas kehidupan kerja mempengaruhi kinerja organisasi. Artinya, kinerja seseorang akan meningkat ketika kualitas kehidupan kerja dari individu berada pada posisi yang tinggi. ualitas kehidupan kerja pada beberapa penelitian dihubungkan dengan kepemimpinan, dimana kepemimpinan yang efektif akan selalu memberikan dampak dengan meningkatnya kualitas kehidupan kerja dari ba#ahannyaC. Penelitian Podsakof et al. )$%%1*, menunjukkan bah#a Bkepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja se,ara menyeluruhC. epemimpinan transformasional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas kehidupan kerja. edua karakteristik kepemimpinan tersebut jika dipandang dari aspek 'alanced scorecard dapat dipandang dan sesuai dengan perspektif pelanggan. eduanya sama!sama akan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya. :kuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran. Dan itu bisa diberikan oleh kedua pemimpin seperti di atas. aitan dengan peubahan, kepemimpinan visionair dan transformatif sangat dinamis, mereka tidak suka dengan kondisi status kuo, sehingga keduanya akan memba#a perubahan untuk perbaikan organisasinya. ,+ Pe$!pekti- P$o!e! Bi!ni! Inte$nal epemimpinan vionair ditunjukkan dengan )$* berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh per,aya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang ,ermat, teliti dan akurat. Memandang sumber daya, terutama sumberdaya manusia sebagai asset yang sangat berharga dan memberikan perhatian dan perlindungan yang baik

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

..

terhadap mereka, ).* mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola Nmimpi menjadi kenyataan, mengajak orang lain untuk berubah, bergerak ke Nne) place, )0* mampu mengubah visi ke dalam aksi, menjelaskan dengan baik maksud visi kepada orang lain, dan se,ara pribadi sangat ,ommited terhadap visi tersebut, dan )5* berpegang erat kepada nilai!nilai spiritual yang diyakininya. Memiliki integritas kepribadian yang kuat, meman,arkan energy, vitalitas dan kemauan yang membara untuk selalu berdiri pada posisi yang segaris dengan nilai!nilai spiritual. Menjadi orang yang terdepan dan pertama dalam menerapkan nilai!nilai luhur. Sedangkan kepemimpinan transformatif memiliki karakteristik yang sesuai dengan perspektif bisnis internal adalah menambahkan bah#a kharisma, stimulasi intelektual, dan konsiderasi individual akan saling berinteraksi untuk memberi pengaruh yang mengubah ba#ahan; ba#ahan dimotivasikan karena merasa dihargai dan diberi kekuasaan lebih besar )empo)erment*. +al ini dianggap berbeda dengan konsep kepemimpinan kharismatik yang kadang!kadang justru menempatkan ba#ahan sebagai pihak yang tidak mandiri dan lemah serta menganggap yang perlu ditumbuhkan pada ba#ahan adalah kesetiaan dan komitmen pada suatu ,ita!,ita. +artanto )$%%&* menterjemahkan istilah kharisma dengan istilah ,ita!,ita yang berpengaruh, artinya memberi #a#asan dan kesadaran akan misi, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan keper,ayaan dalam diri ba#ahan, untuk dapat me#ujudkan ,ita!,ita perusahaan. Dipandang dari sisi bisnis internal, kepemimpinan visionair dan transformatif sama memiliki karakter yang sama. ba#ahan pelanggan. /+ Pe$!pekti- Pem"ela0a$an dan Pe$tum"uhan untuk meningkatkan kualitas eduanya berupaya kepada meningkatkan kinerja organisasinya melalui upaya!upaya memotivasi pelayanannya

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.0

Dipandang dari sisi pembelajaran dan pertumbuhan, kerekteristik kepemimpinan visionair adalah )$* mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan, menjadi model )teladan* yang se,ara konsisten menunjukkan nilai!nilai kepemimpinannya, memberikan umpan balik positif, selalu menghargai kerja keras dan prestasi yang ditunjukkan oleh siapapun yang telah memberi kontribusi, ).* mampu memberi inspirasi, memotivasi orang lain untuk bekerja lebih kreatif dan bekerja lebih keras untuk mendapatkan situsi dan kondisi yang lebih baik, dan )0* innovative dan proaktif dalam menemukan Ndunia baru. Membantu mengubah dari ,ara berfikir yang konvensional )old mental maps* ke paradigma baru yang dinamis. Melaklukan terobosan!terobosan berfikir yang kreatif dan produktif. )Nout!boO thinking*. -ebih bersikap atisipatif dalam mengayunkan langkah perubahan, ketimbang sekedar reaktif terhadap kejadian!kejadian. "erupaya sedapat mungkin menggunakan pendekatan N#in!#in ketimbang N#in!lose. Sedangkan kepemimpinan transformatif yang paralel dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah epemimpinan transformasional mungkin dapat dikhtisarkan oleh pernyataan (i,hy dan :lri,h sebagai berikut: BApabila manajer transaksional hanya membuat penyesuaian!penyesuaian ke,il pada misi, struktur dan manajemen sumber daya manusia, maka pemimpin transformasional tidak sekedar membongkar ketiga bidang ini namun juga mendorong perubahan besar!besaran pada sistem organisasi. sistem inilah yang benar!benar transformasional dengan transaksional.C (ransformasional diasosiasikan dengan inspirasi dan visi, kerjasama dan partisipasi yang enerjik, rekanan dan transformasi perasaan, sikap dan keper,ayaan pengikut, dengan penekanan pada pemeliharaan hubungan, kesatuan nilai dan tujuan dan pengembangan budaya institusional )S,hein, $%4<*. "ass H Avolio )$%%5* Pembongkaran pemimpin membedakan

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.5

menyimpulkan karakteristik kepemimpinan transformasional dalam hal sebagai berikut: pengaruh 2deal )pemimpin sebagai panutan*, motivasi inspirasional, rangsangan intelektual, dan pertimbangan 2ndividual )pemimpin sebagai pelatih dan mentor*.

4A.TAR PUSTAKA

AE#ar, Saifuddin, .''0. Sikap 3anusia4 Teori dan Pengukurann%a. Jdisi Fogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

edua.

"ryman, A. )$%%.* Charisma and 5eadership in 6rganizations, -ondon: Sage. "u,hori, $%%5. Transformasi! Suksesi 7emokrasi! 2akarta: 6 6P Muhammadiyah 2akarta Press. "urhanuddin. $%%5. Analisis Administrasi Management dan Pendidikan. "umi Aksara, 2akarta. epemimpinan

Iase, Agnes. .''0. Transformational 5eadership. Dissertation, Do,toral in :niversity at "uffalo in :rban S,hool Distri,ts. PCMail:a,aseQa,su. buffalo.edu. Iovey, S. /. $%%&. (he & +abits of +ighly Jffe,tive People. Simon dan S,huster, 6n,. Depdiknas. .''&. 8ancangan 9ndang"9ndang Badan (ukum Pendidikan. +umble, 2. G. $%&.. Management "y 9bje,tives. Ginsley, -ondon. http:33###.kompas.online.,om3 6skandar, M. .''$. Peran Manajemen 6ndustri onstruksi. ontrak dalam Menghadapi onflik pada

6sma#an, 6. $%%%. /isiko Jkologis; Di "alik Pertumbuhan Jkonomi. Media Pressindo, 2akarta. 2ohn +all, et.al. .''.. Transformational 5eadership4 The Transformation of 3anagers and 1ssociates. on line4 ))).edis.ifas.ufl.edu artono, . .''0. Pemimpin dan epemimpinan; Apakah Pemimpin Abnormal 6tuD. /aja 7rafindo :tama, 2akarta.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.<

aplan, /.S. H 8orton, D.P. )$%%1*. The 'alanced scorecard4 translating strateg% into action. "oston: +arvard "usiness S,hool Press. oes#ara, J. $%4%. Motivasi (eori dan Penelitiannya. Angkasa, "andung. Mulyadi ).''$*. Balanced scorecard4 alat mana/emen kontemporer untuk pelipatganda kiner/a keuangan perusahaan. 2akarta: Salemba Jmpat. Porter , M. J. $%4'. Iompetitive Strategy. Iollier Ma,millan Publisher, -ondon. Sergiovanni, (. )$%%1' 5eadership for the School (ouse, San @ran,is,o: 2ossey! "ass. Sha#, M. J. $%&$. 7roup Dynami,s: (he Psy,hology of Small 7roup "ehavior. M,7ra#!+ill, 8e# Fork. Siagian, S. P. $%41. 9rganisasi, epemimpinan dan Perilaku Administrasi, 7unung Agung, 2akarta.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. $%4&. @ilsafat Administrasi. 7unung Agung, 2akarta. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. $%%%. (eori dan Praktek epemimpinan. /ineka Iipta, 2akarta. Sunaryo, 6. $%%<. Psikologi 6ndustri. (eknik 6ndustri 6(", "andung. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. $%%<. Manajemen Sumberdaya Manusia. 2urusan (eknik 6ndustri, 6(", "andung. Supandi. )$%%5*. Strategi Penerapan dan Pengembangan (RM Dalam Sistem Pendidikan 8asional. Makalah. "andung: 6 6P "andung. Suparlan, P. $%%%. Antropologi 6ndonesia dalam Memasuki Abad ke! .$, Antropologi 6ndonesia, th. ??666, 8o. <4 2akarta: :niversitas 6ndonesia erjasama dengan Fayasan 9bor 6ndonesia. Supriadi, D. )$%%&*. Profesi onseling dan PPS 6 6P "andung. etenaga kependidikanan. "andung:

Sutermeister, /obert A. $%&1. People and Productivit%. (okyo:M, 7ra#!+ill "ooks Iompany. Syafaruddin. .''.. Manajemen Mutu (erpadu dalam Pendidikan: Startegi dan Aplikasi. 2akarta: 7rasindo. Su#arsono, M. .'''. Manajemen Strategik onsep dan dan Per,etakan AMP F P8, Fogyakarta,. onsep,

asus. :nit Penerbit

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.1

Fukl, 7. ).''$* 5eadership in 6rganisations, Jngle#ood Iliffs: Prenti,e!+all. Fukl, 7. $%%5. -eadership in 9rganiEations. Prenti,e!+all 6n,., Jngle#ood Iliffs, 8e# 2ersey. (ilaar, +.A./. .''4. Stadarisasi Pendidikan :asional4 Suatu Tina/auan Kritis. 2akarta: /ineka Iipta.

Jawaban UAS/MK: Kepemimpinan dan Politik Pendidikan

.&

Anda mungkin juga menyukai