Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Nama : Annisa Dea Rismaya/12010220027
Matakuliah : Sosiologi dan politik pendidikan
Kelas : PAI-B
Dosen : Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd

JAWABAN!
1. Apa yang anda pahami tentang politik ? pernahkah anda “berpolitik” di sekolah dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Uraikan !
Politik adalah suatu pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan seperti sistem
pemerintahan dan juga dasar pemerintahan. Politik juga bisa diartikan sebagai segala urusan
dan tindakan seperti kebijakan, siasat dan lain sebagainya tentang pemerintahan negara atau
suatu negara lain. Politik adalah suatu cara seseorang dalam membuat suatu keputusan pada
kehidupan berkelompok. Politik juga seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk
mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Secara umum, definisi politik
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Kemudian dalam dunia pendidikan yang kaitannya dengan politik, seperti dalam lingkup
sekolah saya berusaha melakukan implementasi politik dengan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta profesionalisme sebagai tenaga pendidik. Memperbarui sistem pendidikan
dan selalu mengikuti perkembangan dunia pendidikan untuk menjaga kualitas pendidikan
sesuai dengan kemajuan zaman.

2. Sekolah perlu mengidentifikasi social capital guna membantu percepatan pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah. Lakukan identifikasi social capital di sekolah anda dan uraikan peran
fungsinya dalam rangka menopang pencapaian tujuan pendidikan di sekolah !
Social capital atau modal sosial yang ada dilingkungan sekolah saya mencakup nilai sosial,
norma norma, dan kualitas pendidikan yang menjadi komponen utama dalam menggerakkan
kepercayaan masyarakat. Peran dan fungsi dari social capital dalam menopang tujuan sekolah
merupakan filter yang harus dilewati dimana aliran itu akan menghasilakn simpati masyarakat,
Jika modal sosial rendah akan membawa pada konflik nilai-nilai dan rendahnya kepercayaan
terhadap instansi pendidikan yang ada. Modal sosial dapat menjadi salah satu komponen utama
dalam menggerakkan kebersamaan, mobilitas ide, kepercayaan dan saling menguntungkan
untuk mencapai kemajuan bersama.

3. Keluarga sangat berperan dalam pendidikan anak. Uraikan peran yang dapat dilakukan keluarga
saat ini agar anak memiliki imunitas terhadap pengaruh negatif dari luar (gadget, teman sebaya,
medsos, tayangan televisi, budaya K-Pop) sekaligus mempersiapkan anak agar memiliki
mental, spiritual, dan skill yang memadai menghadapi era disruption !
Peran keluarga dalam membentuk karakter anak tentu sangat besar, menyiapkan mental,
spiritual, dan skill anak agar siap menghadapi tantangan zaman tentu menjadi PR bagi keluarga
terutama orang tua. Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak ada
beberapa peran atau cara yang bisa dilakukan keluarga dalam membentuk karakter anak :
- Internalisasi: memasukan pengetahuan dan keterampilan ke dalam diri anak, sehingga
pengetahuan itu dapat menjadi bagian dari karakternya dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberikan keteladanan: teladan adalah bagian terpenting dalam proses pendidikan anak.
Apalagi orang tua yang tentu saja menjadi figure atau contoh yang akan ditiru oleh anak.
- Bermain bersama anak untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan skill, kreativitas
pada anak.
- Bercerita serta Memberikan nasihat yang membangun anak.

4. Dalam melihat “keberhasilan dan kegagalan” pendidikan di Indonesia, sebaiknya menggunakan


pendekatan micro-integrative dan macro-integrative; demikian juga dalam menyelesaikan
masalah pendidikan. Jelaskan !
Dalam penyelesaian masalah pendidikan melalui pendekatan micro dan macro integrative
artinya :
- Pendekatan Micro : yaitu suatu pendidikan terhadap pendidikan dengan indicator kajiannya
dilihat dari hubungan antara elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam
usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro mencakup, 1). Kualitas manajemen 2).
Pemberdayaan satuan pendidikan. 3). Profesionalisme dan ketenagaan 4). Relevansi dan
kebutuhan. Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru dan siswa yang merupakan bagian dari
pemberdayaan satuan pendidikan merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk kepentingan
peserta didik mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan
kendala, dengan memperhatikan sumber dan kendala ditetapkan bahan pengajaran dan
diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil
belajar. Hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan balik
sebagai bahan masukan dan pijakan. Pengetahuan teori yang didapatkan dari seorang guru
melalui kualitas manajemen dengan harapan tujuan pendidikan akan tercapai, tujuan akan
tercapai jika dibekali dengan bahan sehingga proses pendidikan akan terlaksana dengan
baik sehingga akan menghasilkan penampilan hasil belajar yang dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu melalui penilaian dengan dasar kriteria penilaian, hasil dari penampilan akan
dijadikan umpan balik.
- Pendekatan Macro : Yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan elemen
sebagai berikiut, 1). Standarisasi pengembangan kurikulum 2). Pemerataan dan persamaan
serta keadilan 3). Standar mutu 4). Kemampuan bersaing. Tinjauan makro pendidikan
menyangkut berbagai hal yang digambarkan dalam dua bagan menurut P.H Coombs yang
dikutip dalam Etty Rochaety, dkk bahwa pendekatan makro pendidikan melalui jalur
pertama yaitu INPUT SUMBER – PROSES PENDIDIKAN – HASIL PENDIDIKAN ,
Input sumber pendidikan akan mempengaruhi dalam kegiatan proses pendidikan, dimana
proses pendidikan didasari oleh berbagai unsur sehingga semakin siap suatu lembaga dan
semakin lengkap komponen pendidikan yang dimiliki akan menciptakan hasil pendidikan
yang berkualitas.
5. Pada zaman kolonial, pesantren memilih lokasi terpencil untuk menghindari kontak dengan
penguasa; sementara pada saat ini, ada pesantren lebih memilih “dekat’ dengan pemerintah.
Bagaimana pesantren mampu mengemban misinya? Lakukan analisis kritis dengan pendekatan
politik terhadap dua sikap pesantren tersebut !
Pesantren di era masa kini banyak yang telah melakukan perubahan – perubahan seiring
berkembangnya zaman di era sekarang, seperti dalam bidang teknologi dan sarana prasarana
tanpa mengurangi atau menghilangkan jati diri atau ideologi dari pesantren tersebut. Hal itu
juga upaya dalam melahirkan santri – santri yang berkualitas dan ilmiyah amaliyah.
Ada pesantren yang tidak mau terjun atau bersangkutan dengan pemerintahan dengan alasan
tertentu seperti agar tidak fanatik dengan pihak manapun atau bisa dikatakan netral. Namun,
ada pesantren yang sekarang ini yang dekat dengan pemerintahan, mereka menganggap politik
bisa dijadikan sebagai salah satu alat perjuangan dan mempermudah dakwah mereka. Mereka
berpendapat, partai politik sebagai alat perjuangan yang berlandaskan kepentingan umum
(mashlahah al-’ammah), bukan kepentingan kelompok, apalagi pribadi.
Dari 2 pendapat tersebut memiliki alasannya masing – masing dalam rangka mencapai tujuan
dan visi misi masing – masing Lembaga pesantren, tidak ada yang salah atau benar semua ada
tujuan dan kepentingan masing2 dan pada hakikatnya sama – sama berupaya untuk melahirkan
santri – santri yang memiliki mutu, kualitas, serta santri yang ilmiyah amaliyah amaliyah
ilmiyah.

6. Ideologi pendidikan kritis dipelopoli oleh Paulo Freire yang menentang pendidikan gaya bank
dan mempromosikan pendidikan sebagai praktik pembebasan (baca buku : educado como da
libarde). Apa yang anda pahami tentang pendidikan gaya bank? dan uraikan implikasi ideologi
pendidikan kritis terhadap kebijakan pendidikan di Indonesia, cara pandang kepada peserta
didik, metode, dan materi pendidikan !
Dalam konsep pendidikan “gaya bank” guru bertindak seperti orang yang berpengetahuan
dan murid sebagai orang yang “tidak tahu” dimana ilmu di sampaikan oleh guru tersebut. Inilah
konsep pendidikan “gaya bank” dimana ruang gerak yang disediakan hanya sebatas pada
meneriman, mencatat dan menyimpan.
Pendidikan kritis (critical pedagogy) adalah salah satu madzhab pendidikan yang meyakini
adanya muatan politik dalam semua aktivitas pendidikan. Pendidikan kritis adalah pendidikan
yang dilakukan melalui proses yang membebaskan serta dilaksanakan melalui pemberdayaan
dalam rangka membangkitkan kesadaran kritis peserta didik. Pendidikan kritis bukan
pendidikan yang mengambil jarak dengan masyarakat, tetapi yang menyatu dengan masyarakat.
Kemudian implikasi ideologi pendidikan kritis di Indonesia menawarkan penciptaan
pendidikan yang mengarah pada perbaikan, memahami kondisi lingkungan sosial, dan tidak
menerima ilmu atau informasi secara mentah-mentah. Selain itu, pendidikan kritis juga
menawarkan terciptanya lingkungan yang demokratis dan memperlakukan peserta didik
sebagai sebenar-benarnya manusia yang mampu berpikir dan menganalisis. Sehingga peserta
didik tidak hanya sebagi penerima ilmu dari guru, melainkan juga mampu menjawab dan
menanyakan kembali informasi yang disampaikan oleh guru. Dari sinilah pedagogi kritis
diharap mampu membentuk ruang-ruang diskusi aktif dari berbagai arah.
Ada berbagai cara/metode untuk menerapkan pendidikan kritis, beberapa diantaranya antara
lain dengan problem solving dan soal-soal dalam buku-buku teks yang tidak hanya bersifat
definisi semata yang bisa ditemukan dalam teks buku, tetapi lebih kepada soal-soal yang
menekankan pada pendapat siswa untuk memecahkan masalah tersebut. Ketika pendidik
mengungkapkan suatu pendapat, tidak layak peserta didik menyelanya. Begitupula sebaliknya,
seorang pendidik hendaknya memberi ruang dan waktu bagi peserta didik untuk berekspresi,
berargumentasi, dan berkreasi bahkan melakukan suatu inovasi. Proses pembelajaran yang
seperti ini akan menumbuhkan mental kemandirian dan daya kritis peserta didik. Di Indonesia
ini penerapan pendidikan kritis sudah dimulai di perguruan tinggi yang mana memusatkan
proses pembelajarannya pada mahasiswanya.

Anda mungkin juga menyukai