2. Apa yang Anda pahami terkait dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat
psikologis dan mediasi, dan bagaimana konsep-konsep ini selanjutnya dapat
berkontribusi pada teori pembelajaran dan pengajaran?
Teori sosiokultural menganggap kondisi sosial sebagai faktor yang mempengaruhi
pemikiran individu. Proses mental terjadi di dalam individu. Dalam hal ini, mediasi
berarti usaha untuk menerapkan self-regulation yang meliputi: perencanaan, pengaturan
diri, evaluasi diri dan komunikasi media antar individu. Menegakkan konsep sosial
budaya dalam proses pendidikan karakter di sekolah dasar akan membuat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang beradab dan memiliki martabat yang tinggi. Hal ini
dapat mendorong pembentukan karakter yang baik pada anak dan mencegah kerusakan
moral dan karakter anak bangsa.
4. Apa saja yang dapat Anda terapkan nantinya sebagai guru terkait pemahaman Anda?
Pemahaman tentang pendidik yang mendidik sebagai fasilitator, sehingga guru bisa
memberikan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk diberi kebebasan untuk
berkolaborasi dan menggali potensi.
5. Bagaimana Anda memandang kesiapan Anda sebagai guru dengan memahami konsep
tersebut?
Sebagai calon guru, penting untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, perlu mempelajari
lebih lanjut tentang nilai-nilai sosial dan budaya yang berlaku di masyarakat. Hal ini
penting untuk meningkatkan kualitas diri sebagai guru dan memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembelajaran, seperti faktor ekonomi, sosial, budaya, dan
politik di lingkungan sekitar yang mempengaruhi siswa dalam mengikuti proses belajar
di kelas.
6. Pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
Sebagai guru, bagaimana sikap yang bijak dalam menghadapi keberagaman budaya dan
latar belakang peserta didik yang sesuai dengan nilai – nilai sosio kultural?