KERAGAMAN SISWA
DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
Oleh :
Sitti Hadijah Arfah
105461207923
Keragaman Siswa dan Pemenuhan Target Kurikulum dalam Pembelajaran
Berdiferensiasi
Oleh
Pendahuluan
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha sadar dan terencana oleh orang
dewasa kepada yang membutuhkan pengajaran dan bimbingan untuk menuju
kedewasaannya. Seperti yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan Naisonal memiliki
tujuan yang disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 3 adalah sebagai
berikut “Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab” (Ahmad, 2010).
Pembahasan
A. Keragaman Siswa
Keragaman siswa merupakan suatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Keragaman yang ada pada siswa dapat berupa keragaman karakteristik, keragaman
suku, keragaman budaya, keragaman agama dan masih banyak lagi. Pengertian
keragaman ini sejalan dengan pendapat Khoirul Anwar dalam bukunya Pendidikan
Islam Multikultural bahwsasannya keragaman diartikan sebagai kondisi dalam
masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai aspek seperti suku bangsa,
agama, ras, budaya serta ideologi yang disebut dengan masyakarakat majemuk.
Keragaman yang dimiliki oleh setiap siswa harus diikuti dengan rasa toleransi yang
dimiliki oleh setiap peserta didik. Tentunya semua peserta didik memiliki perbedaan
yang tidak bisa disamakan. Oleh karena itu sebagai seorang guru sudah seharusnya
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan toleransi antar peserta
didik agar peserta didik memiliki sikap saling menghargai terhadap keragaman yang
beragam (Salsabila, dkk., 2021).
Setiap anak adalah unik, berbakat dan memiliki potensi yang tidak terbatas.
Keunikan yang ada pada peserta didik akan muncul berbagai keragaman dalam
pendidikan. Pendidikan merupakan hak setiap manusia, tanpa memandang ras, suku
bahasa, bangsa, budaya maupun perbedaan kemampuan. Hal ini karena peserta didik
belajar langsung pada suku, budaya, sosial, dan agama. Guru memberikan pelayanan
maksimal dengan komunikasi terbuka dan bertanggungjawab, memberikan
pelayanan kepada siswa sebagai prioritas tanpa diskriminasi, membangun
komunikasi berbagai arah yang efektif sebagai kunci keberhasilan dan kerjasama
antara sekolah, orangtua beserta masyarakat. Keragaman siswa sudah difasilitasi
oleh pembelajaran berdifierensiasi. Dimana pada pembelajaran berdiferensiasi
memandang peserta didik memiliki keberagaman yang harus difasililtasi sesuai
dengan minat dan bakat mereka. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam
mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan keragaman peserta didik
dapat dilakukan dengan memberikan diagnosis awal pada kemampuan peserta didik.
Sehingga keragaman yang ada pada peserta didik baik dari segi karakteristik, agama,
ras, suku dan budaya dapat memberikan dampak yang baik bagi guru maupun
peserta didik demi terwujudnya kegiatan pembelajaran yang bermakna dan
menjunjung toleransi (Kartowagiran, 2010).
dan berkembang. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan yang ada di Indonesia
mampu bersaing dengan pendidikan di negara maju.
kebutuhan siswa dilihat dari kesiapan, minat dan gaya belajar siswa maka
diharapkan kebutuhan siswa akan terpenuhi, siswa akan bisa belajar sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran
diferensiasi, kita harus berpikirbahwa murid-murid memiliki kebutuhan belajar yang
beragam dan berbedasatu dengan yang lainnya. Guru harus proaktif menemukan dan
melakukan perencanaan dengan berbagai cara untuk bisa mengekspresikan
bagaimana siswanya bisa belajar.
Kurikulum yang ada di Indonesia terus dikembangkan agar menjadi lebih baik.
Pengembangan kurikulum ini diharapkan mampu mewujudkan pendidikan di
Indonesia ke taraf yang lebih baik. Pada kurikulum merdeka saat ini yang menjadi
fokus yaitu pembelajaran berdiferensiasi yang mengarah pada kebebasan peserta
didik dalam mengembangkan minat dan potensinya. Hal ini sesuai dengan bentuk
keragaman yang ada pada peserta didik. Keragaman yang dimiliki oleh setiap peserta
didik harus diikuti dengan rasa toleransi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Tentunya semua peserta didik memiliki perbedaan yang tidak bisa disamakan. Oleh
karena itu sebagai seorang guru sudah seharusnya menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan toleransi antar peserta didik agar peserta didik
memiliki sikap saling menghargai terdapat keragaman yang beragam.
Referensi
Bahri, S. 2017. Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam
Futura, 11(1), 15-34.