Nim : 2006476
CATATAN:
1. Batas waktu pengumpulan hasil UTS hari Rabu 27 oktober jam 20.00 melalui PJ dan secara
kolektif dikirim via email nandiwarnandi@upi.edu
2. Jawaban adalah kesimpulan dan hasil pemikiran anda sendiri setelah membaca dari berbagai
sumber referensi
3. Setiap jawaban harus disertai penjelasan yang rasional dan ilmiah serta referensi yang jadi
rujukannya.
SOAL:
1. Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya
didalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
untuk mencapai tujuan pendidikan.
a. Terdapat tiga dimensi penting di dalam konsep pengelolaan pendidikan khusus
jelaskan masing-masing!
b. Adakah perbedaan pengelolaan SLB dengan sekolah umum pada jenjang pendidikan
dasar? Jelaskan jika ada!
c. Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan diantaranya ditentukan oleh visi, misi dan
tujuan lembaga, tugas anda buatlah visi, misi dan tujuian dari lembaga!
Jawab
a. Dimensi pertama, dalam manajemen terjadi kegiatan yang dilakukan oleh seorang
pengelola (pemimpin, kepala, komandan, ketua dan lain sebagainya) berasama orang
lain atau kelompok. Hal ini menunjukkan begitu pentingnya kemampuan dan
keterempilan khusus yang perlu dimiliki pengelola untuk melakukan hubungan
kemanusiaan dengan orang lain dan untuk mempengaruhi orang lain baik melalui
hubungan perorangan maupun melalui hubungan kelompok. Kemampuan dan
keterampilan khusus tersebut dapat terlihat pada interaksi antara pihak yang
memimpin/pengelola dan pihahak yang dipimpin/staf atau bawahan. Hubungan
kemanusiaan ini terjadi apabila pihak yang memimpin dan yang dipimpin itu terdiri
atas kelompok.
Dimensi kedua, menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui
orang lain itu mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dimensi ini member makna bahwa
kegiatan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau
disepakati bersapa. Sedangkan dimensi ketiga adalah, bahwa pengelolaan itu dilakukan
dalam organisasi, sehingga tujuan yang akan dicapai itu merupakan tujuan organisasi.
Dengan kata lain tujuan organisasi dicapai melalui kegiatan yang dilakuan bersama
orang lain baik perorangan maupun kelompok. Jadi tiga demensi tersebut meliputi
kegiatan melalui dan/atau bersama orang lain – tujuan yang akan dicapai dalam
kehidupan organisasi, memerlukan kehadiran pengelola yang memiliki kemampuan
dan keterampilan tentang hubungan kemanusiaan untuk mempengaruhi orang-orang
lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
b. Dalam pengelolaan pendidikan di SLB dan di sekolah umum dalam jenjang sekolah
dasar terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan antara SSLB dan sekolah umum dalam
jenjang sekolah dasar terdapat dari lembaga yang berwenang untuk mengelola kedua
sekolah tersebut. SLB dikelola oleh dinas provinsi sedangkan SD umum dikelola oleh
dinas Kabupaten/kota. Selain itu SDLB dalam menagement peserta didik disesuaikan
dengan jenis ketunaan anak, seperti misalnya SDLB A untuk anak tunanetra, SDLB
Buntuk anak tunarungu, SDLB C untuk anak tunagrahita, dan SDLB D untuk anak
tunadaksa.
c. VISI
MISI
1. Meningkatkan budaya beribadah sebagai upaya mewujudkan keimanan peserta
didik.
TUJUAN
1. Membentuk peserta didik tumbuh menjadi generasi yang dapat beribadah sesuai
ajaran agama.
2. Membentuk peserta didik dapat hidup di tengah masyarakat tanpa ada perbedaan.
3. Membentuk peserta didik memiliki ketrampilan sesuai bakat dan minatnya serta
dapat diterima masyarakat.
2. Kurikulum merupakan salah satu bagian yang harus dikeleola dengan baik dalam
pendidikan khusus.
a. Jelaskan aspek-aspek apa saja yang termasuk kedalam pengelolaan kurikulum!
b. Kemukakan langkah-langkah pelaksanaan pengelolaan kurikulum (perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan)!
Jawab
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung
dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti:
politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur masyarakat lainnya
yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Keragaman sosial, budaya, aspirasi politik, dan kemampuan ekonomi adalah suatu
realita masyarakat dan bangsa Indonesia. Realita tersebut memang berposisi sebagai
objek periferal dalam proses pengembangan kurikulum nasional. Posisi sebagai objek
ini tidak menguntungkan karena ia seringkali diabaikan oleh para otoritas pengembang
kurikulum. Sayangnya, kedudukannya yang menjadi objek berubah menjadi subjek
dan penentu dalam implementasi kurikulum tetapi tetap tidak dijadikan landasan ketika
guru mengembangkan kurikulum. Padahal keragaman itu berpengaruh langsung
terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan kurikulum, kemampuan sekolah
dalam menyediakan pengalaman belajar, dan kemampuan siswa dalam berproses
dalam belajar serta mengolah informasi menjadi sesuatu yang dapat diterjemahkan
sebagai hasil belajar. Artinya, keragaman itu menjadi suatu variabel bebas yang
memiliki kontribusi sangat signifikan terhadap keberhasilan kurikulum baik sebagai
proses (curriculum as observed, curriculum as experienced, curriculum as
implemented, curriculum as reality) tetapi juga kurikulum sebagai hasil.
b. a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Pelaksanaan.
Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervise, dengan tujuan untuk
membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Tahap
pengendalian.
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:
3. Peserta didikberkebutukan khusus (PDBK) merupakan salah satu aspek yang harus
dikelola dalam pendidikan khusus
a. Jelaskan fungsi dan tujuan pengelolaan peserta didik dalam pendidikan khusus!
b. Kemukakan dan jelaskan unsur apa saja yang termasuk pada pengelolaan peserta
didik!
Jawab
a. Fungsi pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus adalah sebagai wahana atau
sarana peserta didik agar dapat dikelola sebaik mungkin dalam segi individualitas,
sosial, aspirasi, kebutuhan dan potensinya hingga menjadikan pribadi yang terus
berkembang menjadi lebih baik. Fungsi pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus
juga sebagai pembuat keputusan seperti berapa banyak peserta didik yang akan diterima
dan dididik, sebagai perencana akan seperti apa nantinya peserta didik diarahkan dan
dibimbing, sebagai pengawas dan sebagai penilai.
Adapun tujuan pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus adalah mengatur dan
mengelola seluruh kegiatan yang dilakukan peserta didik berkebutuhan khusus agar
berjalan denga naman, lancer, efektif dan efisien serta dapat mencapai kompetensi-
kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Pengelolaan
peserta didik berkebutuhan khusus juga bertujuan agar pembelajaran dapat sesuai
dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik hingga dapat mencapai tujuannya dalam
pembelajaran.
4. Pendidik dan tenaga kependidikan dalam pendidikan khusus sama seperti unsur lainnya
yang harus mendapat pengelolaan dengan baik
a. Jelaskan fungsi dan tujuan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pendidikan khusus!
b. Buat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pengelolaan pendidik dan tenaga
kependidikan di SLB!
Jawab
a. Fungsi pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam pendidikan khusus
secara garis besar adalah
1) perencanaan, lembaga terkait dapat merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan
pendidik dan tenaga kependidikan seperti jumlah yang dibutuhkan, kualifikasi yang
diharapkan, kompetensi, pembiayaan atau gaji sampai perencanaan akan bagaimana
proses perekrutan dan pemilihan akan dilaksanakan.
2) pengorganisasian, setelah dilakukan perencanaan terkait pengelolaan pendidik dan
tenaga pendidikan maka haruslah dikelola pelaksanaannya hingga dapat berjalan
dengan efektif dan efisien,
3) pengarahan, pendidik dan tenaga kependidikan diarahkan sebaik mungkin hingga
dapat melakukan tugasnya dengan baik.
4) Pengawasan, pendidik dan tenaga kependidikan diawasi kinerjanya, sehingga bila
mana ada kesalahan atau penyimpangan dapat diperbaiki sedini mungkin.
Adapun tujuan dari pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan adalah untuk
mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk
mencapai hasil yang optimal dan dalam kondisi yang menyenangkan.
Jawab
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan , yaitu: 1) dapat membantu dalam menentukan tujuan, 2) meletakkan
dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan, 3) menghilangkan
ketidakpastian, dan 4) dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan
pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan pada tahap perencanaan sarana dan prasarana meliputi kegiatan merencanakan
pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan, dan penghapusan barang. Kegiatan-kegiatan
tersebut harus tercantum dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS). Secara rinci, tahapan
kegiatan perencaaan sebagai berikut:
Berikut contoh perencanaan pada pengadaan barang, baik bergerak maupun tidak
bergerak, meliputi:
(1) Menyusun daftar sarana sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana
kegiatan sekolah tiap bulan.
(2) Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut setiap bulan.
(3) Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan, tengah
tahunan, dan kemudian menjadi rencana tahunan.
(1) Menganalisis dan menyusun keperluan sarana dan prasarana sesuai dengan rencana
kegiatan sekolah serta memperhatikan fasilitas yang masih ada dan yang masih dapat
dipakai.
(3) Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi kebutuhan dan
menyusun rencana pengadaan tahunan.
a. Tanah
(1) Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisis kebutuhan bangunan yang
akan didirikan serta lokasi yang ditentukan berdasarkan pemetaan sekolah/site plan.
(2) Mengadakan survai tentang adanya fasilitas sekolah seperti: jalan, listrik, air, telepon,
transportasi dan sebagainya.
b. Bangunan
(1) Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasarkan analisis kebutuhan
secara lengkap dan teliti.
(2) Mengadakan survai terhadap tanah dimana bangunan akan didirikan, luasnya, kondisi,
situasi, status, perizinan dan sebagainya.
(3) Menyusun rencana konstruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan.
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan
prasarana pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan/perencanaan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pengadaan merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana
harus mengikuti Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen
sarana dan prasarana pendidikan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian
kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan,
baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga
dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada beberapa cara pengadaan sarana dan
prasarana, yaitu:
a. Pembelian
Pembelian adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
dengan jalan sekolah membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk
mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak. Pembelian dilakukan apabila anggarannya tersedia, seperti pembelian meja, kursi,
bangku, lemari, papan tulis, wirelles, dan sebagainya.
1.Pembuatan Sendiri
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan prasaran
pendidikan dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan hibah
atau bantuan harus dilakukan dengan membuat berita acara.
3.Penyewaan
Penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan
jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan
cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa.
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan
memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan
perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen yang
baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak sehingga instrumen-instrumen
yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya
satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan.
Proses pengadaan berbagai jenis sarana prasarana pendidikan, contohnya sebagai berikut: