Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tanding Dwi Kartika

NIM : 201494
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam A2/ Semester 4
MK : Manajemen Lembaga Pendidikan
Dosen : Sudanto

UJIAN AKHIR SEMESTER


Soal
1. Jelaskan apa saja ruang lingkup manajemen Lembaga Pendidikan
2. Jelaskan tentang manajemen kurikulum pada Lembaga Pendidikan
3. Jelaskan apa konsep dasar manajemen Lembaga Pendidikan
4. Jelaskan tentang apa hubungan madrasah/pesantren dengan masyarakat dalam
penyelenggaraan Pendidikan
5. Kompetensi apa yang hendak saudara capai setelah mempelajari MLP

Jawaban
1. Mengacu pada Permendiknas Nomor 19 tahun 2005 tentang pengelolaan Sekolah/Madrasah
adalah : (1) rencana program sekolah, (2) pelaksanaan program sekolah, (3) kepemimpinan,
(4) pengawas/evaluasi, dan (5) system informasi manajemen.
Ruang lingkup dari manajemen Pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : menurut
wilayah kerja, menurut objek Garapan, dan menurut fungsi kegiatan.
a. Menurut wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara,
manajemen satu provinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.
b. Menurut objek Garapan, ruang lingkupnya meliputi : manajemen siswa, manajemen
ketenaga Pendidikan, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana Pendidikan,
manajemen pembiayaan dan manajemen humas.
c. Menurut fungsi kegiatan, ruang lingkupnya meliputi: merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.

2. Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pembelajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar
mengajar. Dalam proses manajemen kurikulum tidak lepas dari Kerjasama social antara dua
orang atau lebih secara formal dengan bantuan sumber daya yang mendukung. Dalam
pelaksanaannya, pengembangan kurikulum harus berdasarkan dan disesuaikan dengan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum sebagai program Pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis
mengemban peran sebagai berikut:
• Peran konservatif
• Peranan kreatif
• Peranan kritis/evaluative

Kurikulum juga memiliki fungsi yang meliputi:


• Fungsi penyesuaian, kurikulum berfungsi sebagai alat Pendidikan menuju individu yang
well adjusted, yang membekali anak didik dengan kemampuan-kemampuan sehingga
seetelah selesai Pendidikan, diharapkan dapat membawa dirinya untuk berperilaku sesuai
dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, maupun dengan lingkungan
lainnya.
• Fungsi integrasi, kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Individu
merupakan bagian integral dari masyarakat, maka dengan pembentukan pribadi-pribadi
yang terintegrasi, akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau
pengintegrasian masyarakat.
• Fungsi deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-
perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong
orang berfikir kritis dan kreatif, dan ini akan mendorong kemajuan social dalam
masyarakat.
• Fungsi pemilihan, kurikulum perlu dibuat fleksibel, untuk memberikan kesempatan pada
semua anak didik untuk memperoleh Pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat dan
bakatnya.
• Fungsi diagnostic, yaitu mendiagnosa dan membimbing anak didik agar dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.

3. Konsep dasar manajemen Lembaga Pendidikan terdiri dari:


a. Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk mengatur proses pemanfaat sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen menurut istilah adalah proses mengkoordinasi aktifitas-aktifitas kerja sehingga
dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Jadi, manajemen
adalah suatu proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan
bekerja sama dengannya, agar tujuan bersama bisa tercapai secara efektif, efisiem dan
produktif.
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf,
pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran,
pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai
tujuan Pendidikan secara berkualiatas.Dalam mengelola manajemen dibutuhkan manajer
untuk kelancaran pengelolaan.

b. Fungsi-fungsi manajemen
• Planning
• Organizing
• Actuating
• Controlling
• Evaluating

c. Prinsip-prinsip manajemen Pendidikan


• Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.
• Mengoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
• Memberikan tanggung jawab pada personel sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-
sifat dan kemampuannya.
• Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
• Ralativitas nilai-nilai.

d. Ruang lingkup manajemen Pendidikan


• Rencana program sekolah,
• pelaksanaan program sekolah,
• kepemimpinan,
• pengawas/evaluasi, dan
• system informasi manajemen.

e. Urgensi manajemen Pendidikan


• Manajemen kurikulum
• Manajemen peserta didik
• Manajemen sarana dan prasarana
• Manajemen tenaga pendidik
• Manajemen hubungan masyarakat
• Manajemen keuangan
• Manajemen tenaga kependidikan.

4. Hubungan madrasah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat
berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah.
Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial
yang lebih besar, yaitu masyarakat.madrasah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat
erat dalam mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisiaen. Sebaliknya
madrasah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat,
khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberi penerangan
tentang tujuan-tujuan, progam-progam, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Sebaliknya
sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan unutan masyaraka,
terutama terhadap sekolah. Dengan perkataan lain, antara sekolah dan masyarakat harus di bina
suatu hubungan yang harmonis.
Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk:
1. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan denagn sekolah.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cara yang isa dilakukan oleh sekolah dalam
menarik simpati masyarakat terhadap sekolahdan menjalin hubungan yang harmonis antara
sekolah masyarakat. Hal tersebut antara lain dapat dilakukan dengan memberi tahu masyarakat
mengenai pogam-progam sekolah, baik progam yang telah dilaksanakan, yang sedang
dilaksanankan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran
yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
Hubungan yang harmonis antara madrasah dan masyarakat ini semakin dirasakan pentingnya
pada masyarakat yang telah menyadari dan memahami pentingnya pendidikan bangi anak-
anak. Namun tidak berarti pada masyarakat yang masih kurang menyadari pentingnya
pendidikan, hubungan kerja sama ini tidak perlu di bina. Pada masyarakat yang kurang
menyadari akan pentingnya pendidikan, sekolah dituntut lebih aktif dan kreatif untuk
menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis.
Jika hubungan madrasah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggungjawab dan
partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi. Agar tercipta
hubungan bekerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat, masyarakat perlu
mengetahui dan meiliki gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran
dan kondisi sekolah ini dapat di infomasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang
tua murid, buletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjungan
kesekolah, kunjungan kerumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, muid, radio dan televisi,
serta laporan tahunan.
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang
baik anatara sekolah dan masyarakat secara efektif karena harus menaruh perhatian tentang
apa yang terjadi pada perserta didik di sekolah dan apa yang di fikirkan oleh orang tua tentang
sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa membina dan meningkatkan kerja sama
yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.
Hubungan yang harmonis ini akan membentuk:
• Saling pengertian anatara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lemabaga-lembaga lain yang
ada di masyarakat, termasuk dunia kerja.
• Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan
pentingnya peranan masing-masing.
• Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan
mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah.
Melalui hubungan yang harmonis tersebut diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dan
masyarakat, yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, dan
efisien. Sehingga menghasilkan lulusan sekolah yang produktif dan berkualitas. Lulusan yang
berkualitas ini tampak dari penguasaan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan, keterampilan
dan sikap, yang apat dijadiakn bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
berikutnya atau hidupdi masyarakat sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.
Adapun sifat hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan:
• Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak.
• Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian
yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.
• Hubungan yang bersifat kontinu/berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
• Hubungan keluar kampus atau external public relation guna menambah simpati
masyarakat terhadap masyarakat.
• Hubungan dalam kampus atau external public relation guna menambah keyakinan atau
mempertebal pengertian para sivitas akademik tentang segala pemilikan material dan
nonmaterial sekolah.

5. Kompetensi Yang saya dapatkan setelah mempelajari manajemen Lembaga Pendidikan adalah
bagaimana mengembangkan suatu system kompleks secara structural untuk mencapai tujuan
Pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang memumpuni secara efektif dan
efisien. Selain itu kompetensi yang saya dapatkan adalah manajemen baik diri sendiri maupun
suatu Lembaga atau organisasi agar berjalan sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan dan
tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik dalam suatu Lembaga ataupun di dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai