Anda di halaman 1dari 5

Nama: Albertina Kalami

Nim: 1195011005

UTS: MBS

Jawaban:

1.) Pengertian

Istilah manajemen berbasis sekolah terdiri dari tiga kata, yaitu: Manajemen, Berbasis, dan Sekolah.
Manajemen adalah pengordinasian dan penyerasian sumber daya melalui sejumlah unit manajemen
untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berbasis berarti “berdasarkan
pada” atau “berfokus pada”. Sekolah adalah suatu organisasi terbawah dalam jajaran Departemen
Pendidikan Nasional yang bertugas memberikan bekal “kemampuan dasar” kepada peserta didik.

Jadi, Manajemen Berbasis Sekolah adalah pengoordinasian dan penyerasian sumber daya yang
dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua unsur kepentingan yang terkait dengan
sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu
sekolah.

Menurut saya MBS Merupakan pemberian otonomi / kewenangan lebih besar kepada sekolah, dan
mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan
masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dsb) untuk mengelola dan
memenuhi kebutuhan berkembangnya mutu sekolah tersebut.

b. Karakteristik

Karakteristik MBS bisa diketahui dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi
sekolah, proses belajar mengajar, pengelolaan sumber daya manusia dan pengelolaan administrasi.
Karakter MBS antara lain:

a) Lingkungan sekolah yang aman dan tertib

b) Sekolah memiliki visi dan target yang ingin dicapai

c) Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat

d) Adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah

e) Adanya pengembangan staf sesuai kemajuan iptek


f) Adanya evaluasi yang terus menerus guna perbaikan mutupendidikan

g) Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid dan masyarakat.

c. Manfaat

a. Sekolah sebagai lembaga pendidikan lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman bagi dirinya dibanding dengan lembaga-lembaga lain.

b. Sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.

c. Sekolah lebih mengetahui sumber daya yang dimilikinya dan input pendidikan yang akan
dikembangkan serta didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan peserta didik.

d. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintahan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya sehingga sekolah akan berupaya semaksimal
mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran mutu pendidikan yang telah direncanakan.

e. Sekolah dapat melakukan persaingan sehat dengan sekolah lain untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan peserta didik, masyarakat dan pemerintah
daerah setempat.

d. Syarat

a. MBS harus mendapat dukungan staf sekolah.

b. MBS lebih mungkin berhasil jika diterapkan secara bertahap. Kemungkinan diperlukan lima tahun
atau lebih untuk menerapkan MBS secara berhasil.

c. Staf sekolah dan kantor dinas harus memperoleh pelatihan penerapannya, pada saat yang sama
juga harus belajar menyesuaikan diri dengan peran dan saluran komunikasi yang baru.

d. Harus disediakan dukungan anggaran untuk pelatihan dan penyediaan waktu bagi staf untuk
bertemu secara teratur.

e. Pemerintah pusat dan daerah harus mendelegasikan wewenang kepada kepala sekolah, dan
kepala sekolah selanjutnya berbagi kewenangan ini dengan para guru dan orang tua murid.

e. Maksud

MBS merupakan operator kebijakan pendidikan nasional yang independen, mereka bebas berkreasi
sesuai dengan karakter lembaganya masing masing, baik dimulai dari menentukan standar mutu,
standar kurikulum dan kebijakan lainnya. guru, orang tua, dan anggota masyarakat lainnya dalam
keputusan-keputusan penting itu, MBS dipandang dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif
bagi para murid.
f. Tujuan

a. MBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian


kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk
mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk
meningkatkan mutu pendidikan.

b. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian, fleksibelitas, partisipasi,


keterbukaan, kerjasama, akuntabilitas, sustainbilitas, dan inisiatif sekolah dalam mengelola,
memanfaatkan, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

c. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan


melalui pengambilan keputusan bersama.

d. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang
mutu sekolahnya, dan Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang
akan dicapai.

Tujuan penerapan MBS adalah untuk mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis,
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu menyangkut kualitas pembelajaran, kualitas
kurikulum, kualitas sumber daya manusia baik guru maupun tenaga kependidikan dan kualitas
pelayanan pendidikan secara umum. Bagi sumber daya manusia, peningkatan kualitas bukan hanya
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, melainkan meningkatkan kesejahteraan.

2.) Sering kali kepemimpinan dan manajemen disamakan pengertiannya, padahal jelas bahwa
kepemimpinan berbeda dengan manajemen. Dalam manajemen, kepemimpinan merupakan salah satu
bagian manajemen untuk mengarahkan semua anggota kelompok untuk mencapai tujuan organisasi,
jadi manajemen selalu berhubungan Jadi manajemen selalu berkaitan dengan organisasi apapun
bentuknya tidak hanya ada dalam lingkungan organisasi tetapi dapat muncul dan ada dimana saja dan
kapan saja

3.

4.) Peranan penting dalam kepemimpinan adalah upaya seseorang yang memainkan peran sebagai
pemimpin guna mempengaruhi orang lain dalam organisasi/lembaga tertentu untuk mencapai tujuan.
Menurut Wirawan, “mempengaruhi” adalah proses dimana orang yang mempengaruhi berusaha
merubah sikap, perilaku, nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, pikiran, dan tujuan orang yang
dipengaruhi secara sistematis . Berbeda dengan pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga
berlangsung alamiah dan wajar serta disebut pendidikan informal. Sebaliknya, pendidikan di sekolah
adalah pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat,
seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal. Sedangkan,
pendidikan di lingkungan masyarakat tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan. Lembaga
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah satu unsur pelaksana asas pendidikan
seumur hidup. Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga dan sekolah sangat terbatas, di
masyarakatlah orang akan meneruskanya hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh di lingkungan pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan dapat berkembang
dan dirasakan manfaatnya dalam masyarakat.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya( fisik, sosial, dan budaya ), utamanya berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Berdasarkan kurikiulum bagi penentu
kebijakan dalam hal ini pemerintah agar dalam melakukan perubahan kebijakan tidak didasarkan pada
perubahan struktural birokrasi pemerintahan (sehingga muncul istilah ganti menteri ganti kebijakan),
tetapi hendaknya perubahan tersebut lebih didasarkan para kebutuhan sebagai hasil dari analisa
terhadap perkembangan sosial dan ilmu pengetahuan serta didasarkan pada kajian yang mendalam
tentang pendidikan itu sendiri untuk melihat lebih mendalam karakteristik kurikulum tersebut,
kelemahan-kelemahannya dan upaya mencari alternatif pengembangan ke arah kurikulum berbasis
kompetensi, sebab itu peneliti lain dapat mengembangkan kajian tentang kurikulum terutama tentang
kurikulum berbasis kompetensi yang akhir-akhir ini sudah mulai diimplementasikan di beberapa
lembaga pendidikan. Dalam pengembangan kurikulum juga harus memiliki tujuan yang jelas dan
ketentuan-ketentuan yang menjadi syarat utama dalam pengembangan kurikulum tersebut sehingga
meskipun dikembangkan sedemikian rupa tetapi tidak keluar dari koridor yang telah ditetapkan pihak
pemerintahan pusat agar bisa mencapai tujuan pendidikan nasional dengan baik.

Oleh karena itu, ada beberapa pemikir dan pemerhati pendidikan yang memberikan ide dengan
membuat unsur-unsur atau prinsip-prinsip yang bisa dijadikan acuan atau pegangan dalam
pengembangan kurikulum.

5.) Pemimpin di katakan pemimpin yang baik apabila pemimpin tersebut takut akan Allah,dan bekerja
berdasarkan pola kinerja professional yang disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan
mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik.

Dan menyatukan berbagai perbedaan di antara berbagai warga, mengklarifikasi ketidakpastian dan
ambiguitas, mengembangkan keunikan budaya dan misi sekolah, dan memotivasi setiap orang untuk
bekerja demi masa depan yang lebih baik.

6.) -Manajemen yang meliputi administras kurikulum, metode peyampaian, sistem evaluasi, sistem
bimbingan.
- Keuangan pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan.

- Sosiologis hubungan dengan masyarakat.

Sumber dari:

Buku Materi Pokok PGSD 4408/3 sks/Modul 1-9, Manajemen Berbasis Sekolah, Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai