Anda di halaman 1dari 2

Nama : Afranto wandi

Kelas : Teknologi pendidikan B

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

Pengampuh : Dr. Drs. Suyud, M.pd.

1. Pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia, pendidikan bermaksud membantu


peserta didik agar dapat mengembangkan skillnya. Dan juga peserta didik tidak lepas dari
lingkungan. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran yang lebih mantap tentang
pendidikan adalah menggunakan pendekatan sisitem. Tujuan dari pendekatan sistem dalam
pendidikan sendiri ialah untuk memaksimalkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sistem
merupakan suatu totalitas yang terpadu dari semua elemen dan semua kegiatan saling
berkaitan satu sama lain secara fungsional agar dapat mencapai tujuan.
Ciri-ciri pendidikan yang berhasil yaitu : mempunyai tujuan, pendidik, peserta didik, media,
metode, perangkat pendidikan, materi pendidikan, dan lingkungan yang baik, kemudian apabila
ditinjau dari Sistem Pendidikan di Indonesia pertama ada pengelolaan, Peran pemerintah dan
masyarakat, Dana, danMateri.
3. pengelolaan kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar
secara sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang
belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan
tujuan kurikuler dapat tercapai. Oleh karena itu kita harus menguasai prinsip-prinsip
pengelolaan kelas, seperti Hangat dan Antusias, Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja
atau bahan-bahan yang menantang, Bervariasi, Keluesan, Penekanan pada hal-hal yang
positif, Penanaman disiplin diri.
4. Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan berbagai kegiatan
informas-informasi yang berhubungan dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan
orang tua siswa, dengan dinas instansi dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama
kepala sekolah, oleh karena itu humas sangat penting dalam sebuah sistem pendidikan, karena
bertugas untuk menghubungkan antara internal sekolah dengan eksternal, kemudian
memngidentifikasi opini yang ada dimasyarakat terhadap lembaga sekolah tersebut.
6. Karakter kepemimpinan kepala sekolah yang haarus dimiliki dizaman sekarang dapat dilihat dari
hal berikut (1) memberi keteladanan; (2) tegas; (3) optimis dan ber- semangat; (4) bijaksana; (5)
rendah hati; dan (6) bersahabat. Dengan memiliki karakter diatas seorang kepala sekolah dapat
membina dan memberikan yang terbaik untuk sekolahnya. Secara umum, indikator kepala
sekolah yang efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yakni komitmen terhadap visi sekolah
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam
mengelola dan memimpin sekolah, dan kepala sekolah senantiasa memfokuskan kegiatannya
terhadap pembelajaran. Jadi kepala sekolah harus komitmen dengan visi dam misi sekolah yang
sudah di sepakati.
7. Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan suatu model manajemen yang memberikan
otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang
melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang
tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan
nasional. Maka Dengan otonomi yang lebih besar, maka sebuah sekolah memiliki kewenangan
yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih mandiri. Dengan
kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program yang tentu
saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Dengan oronomi tersebut
sekolah juga dapat berkembang dengan bebas dan lebih leluasa mengembangkan kemampuan
guru dan siswa yang ada dilingkungannya
9. Menurut saya ujian nasional itu kurang penting karena hasil tidak sesuai dengan prosesnya,
biasanya anak-anak yang belajar dengan giat malah tidak lulus unas sebaliknya yang mengisi
unas dengan modal belajar abal-abal tenyata lulus ujian. Kemudian nilai yang didapat mungkin
bisa menjadi bahan untuk memamerkan ke siswa lain sehingga bisa menimbulkan gap antar
siswa, Dan menurut saya evaluasi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga
penilaiannya tepat dan merata, dan juga ketika evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan
kemampuan siswa maka siswa akan termotivasi untuk meningkatkan kemapuannya dalam mata
pelajaran tersebut.
10. Sistem zonasi adalah sebuah sistem pengaturan proses penerimaan siswa baru sesuai dengan
wilayah tempat tinggal. Sistem tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 dan
ditujukan agar tak ada sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit. Adapun
kelebihannya seperti ; Menghapuskan Stigma Sekolah Favorit, Mendekatkan Lingkungan Sekolah
Dengan Lingkungan Keluarga, Membuat Akses Pendidikan Lebih Merata, Menghemat Waktu
Dan Biaya, Menciptakan Suasana Kelas Yang Heterogen, adapun kekurangannya seperti; Pilihan
Sekolah Siswa Lebih Terbatas, Membuat Siswa Tidak Semangat Belajar, Ruang Lingkup Yang
Terbatas, Sistem Yang Masih Mudah Dimanipulasi, Fasilitas Pendidikan Yang Belum Merata dan
saya lebih setuju karena akan lebih meratakan pendidikan di indonesia, kemudian meminimalisir
gap siswa antar sekolah.

Anda mungkin juga menyukai