0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang tujuan pendidikan, ciri-ciri pendidikan berhasil, pengelolaan kelas, peran humas sekolah, karakter kepemimpinan kepala sekolah, manajemen berbasis sekolah, evaluasi belajar siswa, dan sistem zonasi penerimaan siswa baru.
Deskripsi Asli:
ini adalah jawan UAS saya dan dalam hal ini saya menjawab semampu saya
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang tujuan pendidikan, ciri-ciri pendidikan berhasil, pengelolaan kelas, peran humas sekolah, karakter kepemimpinan kepala sekolah, manajemen berbasis sekolah, evaluasi belajar siswa, dan sistem zonasi penerimaan siswa baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang tujuan pendidikan, ciri-ciri pendidikan berhasil, pengelolaan kelas, peran humas sekolah, karakter kepemimpinan kepala sekolah, manajemen berbasis sekolah, evaluasi belajar siswa, dan sistem zonasi penerimaan siswa baru.
1. Pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia, pendidikan bermaksud membantu
peserta didik agar dapat mengembangkan skillnya. Dan juga peserta didik tidak lepas dari lingkungan. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran yang lebih mantap tentang pendidikan adalah menggunakan pendekatan sisitem. Tujuan dari pendekatan sistem dalam pendidikan sendiri ialah untuk memaksimalkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sistem merupakan suatu totalitas yang terpadu dari semua elemen dan semua kegiatan saling berkaitan satu sama lain secara fungsional agar dapat mencapai tujuan. Ciri-ciri pendidikan yang berhasil yaitu : mempunyai tujuan, pendidik, peserta didik, media, metode, perangkat pendidikan, materi pendidikan, dan lingkungan yang baik, kemudian apabila ditinjau dari Sistem Pendidikan di Indonesia pertama ada pengelolaan, Peran pemerintah dan masyarakat, Dana, danMateri. 3. pengelolaan kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai. Oleh karena itu kita harus menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas, seperti Hangat dan Antusias, Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang, Bervariasi, Keluesan, Penekanan pada hal-hal yang positif, Penanaman disiplin diri. 4. Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan berbagai kegiatan informas-informasi yang berhubungan dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas instansi dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala sekolah, oleh karena itu humas sangat penting dalam sebuah sistem pendidikan, karena bertugas untuk menghubungkan antara internal sekolah dengan eksternal, kemudian memngidentifikasi opini yang ada dimasyarakat terhadap lembaga sekolah tersebut. 6. Karakter kepemimpinan kepala sekolah yang haarus dimiliki dizaman sekarang dapat dilihat dari hal berikut (1) memberi keteladanan; (2) tegas; (3) optimis dan ber- semangat; (4) bijaksana; (5) rendah hati; dan (6) bersahabat. Dengan memiliki karakter diatas seorang kepala sekolah dapat membina dan memberikan yang terbaik untuk sekolahnya. Secara umum, indikator kepala sekolah yang efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yakni komitmen terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah, dan kepala sekolah senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap pembelajaran. Jadi kepala sekolah harus komitmen dengan visi dam misi sekolah yang sudah di sepakati. 7. Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Maka Dengan otonomi yang lebih besar, maka sebuah sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih mandiri. Dengan kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program yang tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Dengan oronomi tersebut sekolah juga dapat berkembang dengan bebas dan lebih leluasa mengembangkan kemampuan guru dan siswa yang ada dilingkungannya 9. Menurut saya ujian nasional itu kurang penting karena hasil tidak sesuai dengan prosesnya, biasanya anak-anak yang belajar dengan giat malah tidak lulus unas sebaliknya yang mengisi unas dengan modal belajar abal-abal tenyata lulus ujian. Kemudian nilai yang didapat mungkin bisa menjadi bahan untuk memamerkan ke siswa lain sehingga bisa menimbulkan gap antar siswa, Dan menurut saya evaluasi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga penilaiannya tepat dan merata, dan juga ketika evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa maka siswa akan termotivasi untuk meningkatkan kemapuannya dalam mata pelajaran tersebut. 10. Sistem zonasi adalah sebuah sistem pengaturan proses penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggal. Sistem tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 dan ditujukan agar tak ada sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit. Adapun kelebihannya seperti ; Menghapuskan Stigma Sekolah Favorit, Mendekatkan Lingkungan Sekolah Dengan Lingkungan Keluarga, Membuat Akses Pendidikan Lebih Merata, Menghemat Waktu Dan Biaya, Menciptakan Suasana Kelas Yang Heterogen, adapun kekurangannya seperti; Pilihan Sekolah Siswa Lebih Terbatas, Membuat Siswa Tidak Semangat Belajar, Ruang Lingkup Yang Terbatas, Sistem Yang Masih Mudah Dimanipulasi, Fasilitas Pendidikan Yang Belum Merata dan saya lebih setuju karena akan lebih meratakan pendidikan di indonesia, kemudian meminimalisir gap siswa antar sekolah.