Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

BINAMADANI
KampusPusat : Jl. K.H. HasyimAshari No 236 Kav DPR Gg. Ambon Neroktog,
Pinang – Tangerang
Telp. (021) 557 579 19 / 706 178 75 Fax. (021) 557 579 19

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BINAMADANI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : KHAERUNISA Mata Ujian : Manajemen Kelas


Semester :V Kelas : Ekstensi Minggu
Prodi : PAI Dosen : Dr. Novrizal, M.M
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Desember
2021

1. Konsep Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan guru untuk menyiapkan
kondisi yang kondusif agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar.
Atau proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan kegiatan
pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Yang harus dipersiapkan guru ditahun ajaran baru, ialah :


1. Membuat Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran adalah hal penting pertama yang harus disiapkan oleh guru
dalam menyambut tahun ajaran baru. Rencana pembelajaran nantinya akan
bermanfaat sebagai pemandu pembelajaran di kelas.
2. Mempersiapkan Bahan Ajar
Apa yang ingin diajarkan ke para siswa di hari-hari pertama tahun ajaran baru?
Mempersiapkan bahan ajar adalah hal penting kedua yang perlu dilakukan oleh
Bapak/Ibu Guru. Setiap bahan ajar biasanya terdiri dari materi pembelajaran, latihan,
kuis, hingga konsep PR bagi para siswa.
Bahan ajar yang baik adalah yang dibuat oleh Bapak/Ibu Guru sendiri. Buatlah
semacam rangkuman materi pembelajaran setiap mata pelajaran yang akan diajarkan
selama sepekan atau bahkan satu semester. Rangkuman itulah yang nanti bisa
diajarkan ke para siswa.
3. Merancang Media Pembelajaran
Ada beragam media pembelajaran, mulai dari menggunakan alat peraga seperti
boneka atau tulang buatan, sampai menggunakan proyektor. Untuk menentukan
media pembelajaran apa yang tepat untuk dipersiapkan, para guru bisa menyesuaikan
dengan kondisi fasilitas yang ada di sekolah.
Misalnya, jika punya bahan ajar matematika dalam versi digital namun tidak ada
proyektor di sekolah, maka ada baiknya mempersiapkan media pembelajaran dalam
bentuk lainnya.
4. Cari Tahu Informasi Tentang Siswa
Sebelum Bapak/Ibu Guru bertemu dengan para siswanya untuk memulai kelas
belajar mengajar pertama, Bapak/Ibu Guru perlu mengenal setiap siswa dalam kelas
secara individu. Memang, proses mengenal para siswa akan berjalan terus sepanjang
tahun ajaran, tapi akan lebih baik lagi jika Bapak/Ibu bisa memulainya sejak tahun
ajaran dimulai.
Pada dasarnya, guru memang harus mengenali seluruh siswanya agar tidak dinilai
“pilih kasih”. Jangan sampai sebagai guru hanya mengenal beberapa siswanya saja,
sehingga ketika sedang mengajar di dalam kelas, guru selalu memeriksa ke meja
murid yang itu-itu saja.
5. Buat Kesan Pertama yang Menyenangkan
Di masa-masa awal masuk sekolah lagi setelah liburan, para siswa biasanya masih
malas-malasan. Di sini lah tugas guru, membuat sekolah tidak membosankan lagi
bagi para siswanya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesan pertama
yang menyenangkan.
3. menilai suatu kelas itu dianggap telah dikelola dengan baik (sistematis dan efektif), nilai
dengan beberapa hal :

1. Sekolah yang mempunyai ide pendidikan yang berani, kreatif dan inovatif serta
mampu diterapkan di kelas.
2. Sekolah yang memiliki standar yang tinggi untuk siswa dan staf saat yang sama
mempunyai tingkat keterlibatan orang tua dan masyarakat yang tinggi.
3. Tingkat eksperimen metode, pendekatan atau strategi pendidikan serta belajar
mengajar yang tinggi. Kesemuanya digunakan untuk meningkatkan keberhasilan
siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Setiap proses pembelajaran di sekolah
memberikan tingkat pengalaman belajar yang tinggi pada siswanya.
4. Data siswa, hasil penilaian siswa serta bukti peningkatan keberhasilan siswa yang
terdokumentasikan lewat sistem informasi manajemen sekolah .
5. Semangat pengabdian dan profesionalitas yang tinggi dan keterlibatan staf yang
penuh mendukung usaha menghadirkan yang terbaik bagi siswa.
6. Melakukan usaha yang keras dan terstruktur untuk menjadi sekolah STEM (Seni-
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika)
7. Kemitraan yang baik demi mengarah pada akses yang baik ke perguruan tinggi.
(tingkat SMA) Kemitraan yang mengarah pada sertifikasi industri (untuk SMK)

4. Membangun hubungan yang efektif antara Guru dengan Siswa, dan antara Siswa dan
sesama Siswa, serta antara Guru dengan Orangtua di kelas VI, SDN 07 Kebon Baru
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mau mendidik dan member ilmu
dengan ikhlas. Mereka yang menjadi panutan dan contoh di dalam sekolah maupun di
luar sekolah. Mereka yang menjadi orang tua di sekolah dan yang bertanggung jawab atas
peserta didik saat di sekolah.
Guru menjadi kebutuhan yang sangat primer dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Tanpa adanya guru mungkin kita tidak mebgerti apa-apa. Merekalah yang selalu
sabar dan telaten untuk mengajari kita dalam segala hal.
Saat di sekolah merekalah yang selalu member tahu mana yang baik dan mana
yang tidak baik untuk kita lakukan.
Guru adalah sosok yang sangat bertanggung jawab dalam pendidikan disekolah. Sosok
guru menjadi panutan untuk peserta didiknya. Guru juga harus menjaga sikapnya saat
bertingkah laku, karena guru selalu menjadi contoh untuk peserta didiknya mereka harus
bertingkah sopan dan santun.
Disini hubungan kedekatan antara guru dengan siswa sangatlah penting, mengapa
demikian hubungan guru dengan siswa yang harmonis akan berdampak baik dalam
proses belajar mengajar didalam kelas selain itu hubungan yang harmonis antara siswa
dengan guru juga berdampak pada hasil akademik siswa.
Dengan adanya hubungan kedekatan guru dengan siswa yang harmonis juga
berdampak pada tingkat kehangatan dan murid atau siswa menjadi patuh dan punya rasa
hormat serta kepekaan yang mencirikan interaksi antara siswa dan guru yang sangat
harmonis dan dekat.
Hubungan siswa dengan guru yang positif juga dikaitkan dengan peningkatan
kompetensi sosial pada peserta didik. Selain itu hubungan siswa dengan guru
mengarahkan pada banyak upaya untuk menghabiskan waktu bersama untuk belajar
bersama dan guru dapat membantu siswa atau peserta didik dalam permasalahan yang
dihadapi saat proses belajar mengajar.
Hubungan kedekatan antara guru dengan siswa juga dapat mendorong dan
memotivasi peserta didik dalam proses belajar.
Ada beberapa cara yang bisa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa misalnya
dengan pembelajar yang inovatif menggunakan media sampai interaksi dan kerjasama
yang baik. Motivasi juga mendorong timbulnya kelakuan atau suatau perbuatan. Motivasi
juga sebagai pengarah maksudnya disini mengarahkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan. Selain itu motifasi juga sebagai penggerak maksudnya besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Demikian ini yang bisa kita pelajari dan yang bisa kita ketahui mengenai
membangun kedekatan antara guru dengan siswa atau disebut juga dengan peserta didik.

Pada hakekatnya guru dan orang tua dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang
sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya
menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang
seluas-luasnya. Hal ini sebagai penunjang pencapaian visi Bangsa Indonesia berdasarkan
ketetapan MPR RI No.IV/2004 tentang GBHN (1996:66).
“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi, berkeadilan, berdaya
saing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia memiliki
etos kerja yang tinggi serta disiplin.”
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua murid,
masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus
senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan
kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait akan
mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar
dengan tekun dan bersemangat. Selanjutnya, hubungan timbal balik antara orangtua dan
guru yang benilai informasi tentang situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan
suatu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar murid baik di sekolah
maupun di rumah. Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah
penting. Hal ini tidak tercapai akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar
mengajar, dan akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, maka diperlukan
langkah-langkah yag dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari
murid yang dilakukan oleh orangtua, guru dan keduanya dalam hubungan kerja sama
saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun
kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas
sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah atau di
keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.

5. Pelajaran yg dapat diambil dari Q.S ali imran ayat 159 adalah, kita dianjurkan untuk
bermusyawara dalam memutuskan perkara.
Dan setiam pemimpin /pengajar dalam menangani masalah yang ada disekolah sesuai
Q.S ali imran ayat 159 :
Sebelum bermusyawarah kita dianjurkan 3 hal , yaitu

1) bersikap lemah lembut

2) memberi maaf dan berusaha membuka diri

3) memohon ampunan kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai