Anda di halaman 1dari 10

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Motivasi menjadi guru penggerak :


1. Ingin mengembangkan keilmuan yang saya miliki agar mampu memahami cara, metode, strategi agar peserta didik menjadi pelajar dengan profil pancasila
2. Menebarkan ilmu dan berbagi pengalaman. Ketika saya mendapatkan ilmu dengan menjadi guru penggerak maka saya akan menerapkan dalam pembelajaran saya serta berbagi
dengan guru atau pendidik lainnya.
Upaya yang dilakukan :
1. Belajar secara terus-menerus kepada teman sejawat.
2. Bergabung dengan komunitas pendidik misal KKG, organisasi profesi, medsos dll

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Kelebihan yang saya miliki untuk mendukung sebagai guru penggerak :
1. Memiliki kepribadian yang baik. Contoh Mampu menberikan teladan yang baik sikap, perkataan maupun perbuatan di sekolah maupun di masyarakat. Sebagai guru harus berjiwa baik
adalah sebuah keharusan, karena merupakan cerminan akhlak saat mengajar siswa dikelas maupun diluar kelas. Akhlak yang baik akan menularkan kepada peserta didiknya,
2. Mampu berkomunikasi yang baik. Contoh Bisa memberikan beragam informasi kepada siswa maupun wali murid. Tidak semua wali murid bisa berkomuniasi yang baik, maka dengan
kemampuan saya mampu berkomunikasi maka informasi yang disampaikan akan diterima dengan baik. Beda komunikasi akan berbeda penafsiran dari orang yang sedang kit ajak bicara.
3. Mampu bersifat sosial yang tinggi. Contoh Berbagi dengan anak yatim dilingkungan sekolah
4. Memiliki kemampuan mengopearsikan IT. Contoh saya dapat mengoperasikan aplikasi pendukung pembelajaran antara laian microsoft office (Ms. word, MS. Excell, Ms. Power point dan
aktif dalam diskusi wawasan pendidikan baik medsos maupun luring serta mampu mengoperasikan aplikasi kegiatan pembelajaran daring lewat zoom meeting, gmeet, webex ataupun
aplikasin lainnya,
5. Kreatif dalam KBM. Contoh penerapan berbagai media, strategi ataupun model dalam pembelajaran. membuat kelas alam dilingkungan sekolah.
6. Bertanggung jawab terhadap[ amanah yang diberikan. Contoh Melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekolah dengan sebaik-baiknya, tepat waaktu dan efisien.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut
terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Contoh inovasi :
Membuat Sekolah Alam untuk Siswa.
Alasan untuk membuat sekolah alam :
1. Suasana pedesaan tempat saya mengajar memungkinkan untuk mengadakan sekolah alam
2. Biaya murah bahkan gratis.
3. Banyak tersedia media pembelajaran secara gratis karena diambilkan dari alam.
4. Pembelajaran dikelas lebih cepat bosan karena siswa gampang jenuh.
5. Pandemi covid dibatasi jarak antar peserta, kalau sekolah alam lebih bebas,

Waktu Kejadian :
Tahun pelajaran 2020/2021, saat covid melanda Indonesia.

Dampak :
1. Siswa lebih senang belajar
2. Siswa lebih kreatif dalam pembelajaran. Mampu membuat kreasi produk dari alam.
3. Pembelajaran lebih sampai kepada siswa karena banyak menggunakan metode permainan dibandingkan dengan pembelajaran dikelas.
4. Siswa lebih dekat dengan alam dan lebih mencintai lingkungan yang bersih, bebas polusi dll

Upaya yang dilakukan :


1. Melakukan pengkondisian lokasi alam yang dipilih sebagai kelas alam dan disetujui oleh sekolah.
2. Memberikan kebebasan pada anak untuk lebih aktif dalam pembelajaran
3. Kelas alam bukan sekedar bermain namun dikondisikan menjadi kelas alternatif dalam pembelajaran
4. Mengkondisikan kelas alam agar ramah pada anak sehingga resiko kecekalakaan dapat dihindari.

Pihak lain yang terlibat :


1. Sekolah : memberikan ijin untuk membentuk kelas alam
2. Guru Kelas : Merencanakan, melaksanakan csekolah alam sebagai bagian dari pembelajaran didalam kelas agar tujuan pembelajarean dapat terpenuhi dan selalu melakukan evaluasi.
3. Teman sejawat : membantu dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut. Teman sejawat sebagai mitra diskusi untuk pengembangan sekolah alam yang dibuat.
3. Siswa : Sebagai peserta sekolah alam, perlu mematuhi segala aturan main yang telah dibuat agar tujuan sekolah dapat tercapai sesuai dengan rencana yanhg telah ditetapkan.
4. Lingkungan disekitar sekolah : Lingkungan sekolah yang dimaksud disini adalaha masyarakat sekitar lingkungan sekolah, sebagi mitra sekolah memberikan masukan kepada pengelola
sekolah agar lebih baik lagi.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan
mengapa? Gambarkan secara jelas!
- Kejadiannya saat Pandemi Covid-9, tahun 2020 -2021
- Banyak siswa yang mau berhenti karena orang tua keberatan dengan model pembelajaran daring. Orang tua merasa efektifitas
pembelajaran sekolah melalui metode daring masih kurang yang beranggapan anak lebih malas belajar sehingga anak di masukkan
sekolah berasrama atau pesantren.
- Kami mengajak komunikasi komite sekolah untuk melakukan pendekatan kepada pihak wali murid yang ingin mengeluarkan siswa
untuk dimasukkan kepesantren. Komite sekolah bersama wali kelas melakukan aundensi dengan pihak orang tua untuk
menjelaskan sistuasi yang terjadi. Alhamdulillah semua paham dan mengerti,
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi
tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?
Kesulitan yang dihadapi :
1. Mindset orang tua yang masih belum paham akan belajar sepanjat hayat.
Banyaknya orang tua yang belum paham akan pentingnya pendidikan menjadi kendala utama. Hal ini dipengaruhi latar belakang
pendidikan orang tua murid yang masih rendah atau bahkan tidak mengenyam pendidikan sehingga pendidikan bukan nomor satu
dalam keluarga. yang penting bisa ngaji ya sudah berhenti sampai disitu. bahkan menikahkan anak yang masih umur belasan tahun
juga menjadi tradisi yang masih belum hilang. Walau anak sedang sekolah atau masih usia belia, bila ada yang melamar maka anak
diberhentikan lalu dinikahkan.

2. Seakan-akan yang butuh adalah sekolah.


Latar belakang pendidikan yang rendah menyebabkan minset orang tua salah dalam memandang pendidikan, bahkan yang lebih
parah lagi seakan-akan sekolah yang membutuhkan siswa untuk belajar. memang tugas sekolah untuk mendidik namun pola pikir
seperti akan dapat menyebabkan anak malas belajar terkadang saat ujian pihak sekolah harus menjempput kerumahnya.

Banyak terjadi upaya sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi mengalami kegagalan karena faktor kesulitan tersebut.
Selalu diulang untuk mengadakan pendekatan kepada pihak orang tua dan komite sekolah. Uapaya yang dilakukan untuk tetap
fokus pada tujuan yang direncanakan dengan tetap KOMITMEN, KONSISTEN dan Beranni menghadapi KONSKUENSI yang
diterima.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?
Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan komitmen pihak-pihak yang terlibat untuk bekerja sama untuk memajukan sekolah :

Koordinasi Internal sekolah :


1. Memastikan semua stakeholder sekolah untuk komitmen menjalankan visi, misi sekolah secara komitmen dan konsisten.
Visi dan misi sekolah menjadi target atau tujuan sekolah untuk memastikan semua peserta didik mendapatkan pendidikan yang
lebih baik sesuai target kurikulum yang dibuat.
2. Semua kebijakan sekolah berpihak pada peserta didik.
Kebijakan sekolah yang dibuat dan dilaksanakan berpihak pada peserta didik untuk menghasilkan profil pelajar pancasila sesuai
dengan program pemerintah.
3. Meningkatkan kinerja sekolah dengan melakukan pembelajaran efektif dan efisien.
Pembelajaran yang efektif dan efisien menjadi magnet penarik dalam melayani peserta didik. sekolah yang mampu membuat
pembelajaran yang bagus akan memposisikan sekolah menjadi sekolah idaman.

Koordinasi sekolah dengan pihak eksternal sekolah :


1. Sosialisasi kegiatan sekolah yang akan dilakukan kepada pihak yang terlibat. Bila semua kegiatan diketahui oleh masyarakat
maka dipastikan akan muncul kepercayaan dari masyarakat.
2. Pendekatan personal kepada penentu kebijakan, utamanya pihak pemerintah untuk memberikan perlakuan khusus kepada
sekolah-sekolah yang
3. Sekolah Memfasilitasi kesulitan yang dihadapi siswa terkait dengan pembelajaran daring
4. Model pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi siswa karena pandemi covid-19. Masa pandemi memaksa guru atau pendidik
untuk kreatif dalam pembelajaran
Bagaimana hasilnya?
1. Siswa mulai banyak kembali masuk ke sekolah.
2. Pemahaman akan perntingynya pendidikan mulai tumbuh di masyarakat.
3. Kepedulian masyarakat akan pentingya pendidikan mulai muncul seiring dengan pemahaman yang mulai tumbuh.
4. Ikatan emosional antara sekolah dan orang tua mulai muncul chemistry sehingga apa yang diinginkan oleh sekolah selalu
mendapat respon positif berbeda dengan kondisi sebelumnya.
5. Pemangku kepentingan, komite sekolah, masyarakat umum mulai bersinergi untuk memajukan sekolah.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Kejadiannya saat pandemi covid-19, 2020-2021. Siswa tidak mengikuti pembelajaran DARING yang dilaksanakan oleh sekolah
dengan alasan tidak memiliki HP atau paket Data. Kondisi ini berlangsung selama pandemi dan kebijakan pemerintah bahwa
pembelajaran harus dilakukan secara daring. Pembelajaran daring memang sebuah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka.
Siswa diarahkan untuk mengikuti pembelaran melalui media pembelajaran luring menggunakan aplikasi yang ada atau sosmed.
Misalnya zoom meeting, google classroom, whatsapp dll.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja
yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut :
1. Mendata siswa yang memiliki HP dan tidak Memiliki HP
2. Mengelompokkan siswa yang memliki HP dan Tidak Memiliki HP
3. Bagi siswa yang memiliki HP diajari bagaimana menggunakan aplikasi pembelajaran misalnya zoom meeting, google classroom,
group whatsapp dan sosmed lainnya.
4. Meminta wali murid untuk mencarikan pinjaman HP saat jam sekolah kepada sanak saudara dilingkungan rumahnya. Namun bila
hal tersebut tidak bisa maka guru pengajar akan melakukan pembelajaran luring dengan mendatangi rumah masing siswa dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan.
5. Komitmen untuk tetap melaksanakan pembelajaran baik daring maupun luring.

Peluang atau kesempatan yang bisa dimanfaatkan :


1. Memanfaatkan bantuan paket data dari pemerintah
2. Kedekatan personal antara guru dan walai murid yang sudah terjalin erat, dijadikan dasar untuk merayu atau meminta
mensukseskan pembelajaran daring yang dilakukan oleh pesetta didik agar tidak terjadi learning loss.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda
gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Pertimbangan atau alternatif untuk membuat keputusan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut :
1. Kendala teknis dalam pelaksanaan pembelaran daring utamanya media Handpone dan paket data, dimana tidiak semua siswa
tidak memilikinya.
2. Kondisi sosial ekonomi orang tua peserta didik dengan kondisi menengah kebawah.
3. Mindset orang tua peserta yang masih menganut pola pikir lama bahwa pendidikan umum menempatai posisi nomor 2. anggapan
ini masih melekat dimindset pada orang tua sekolah tempat mengajar
4. Kondisi psikologi anak disaat pandemi19 masih labil antara takut dan khawatir akan terjangkit virus covid19.
5. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan saat pandemi covid19 masih rendah, belum terbiasa dengan kondisi
new normal.

Informasi yang menjadi dasar dalam membuat keputusan :


1. Informasi pemerintah terkait perkembangan Pandemi Covid19
2. Informasi Status level kabupaten terkait covid19 apakah masuk zona merah, kuning atau hijau.
3. Kesedian orang tua untuk mengizinkan anaknya untuk melakukan pembelajaran daring atau luring dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan.
4. Kesadaran peserta didik untuk menggunakan aalat pelindung diri dalam rangka menerapkan protokol kesehatan saat
pembelajaran baik daring maupun luring.
5. Ijin dari sekolah untuk melaksanakan pembelajaran luring dengan mendatangi rumah peserta didik.
6. Koordinasi pihat terkait untuk pelaksanaan luring terbatas bagi siswa yang tidak memiliki Handphone ataupun paket data dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Tindakan yang diambil :
1. Melaksanakan pembelajaran daring bagi peserta didik yang memiliki handphone ataupun paket data dengan menggunakan
teknologi infoemasi antara lain zoom meeting, google class room, whatsapp dan sosmed lainnya.
2. Melaksanakan pembelajarn luring bagi peserta didik yang tidak memiliki handphone ataupun paket data sesuai dengan jadwal
yang disepakati oleh orang tua peserta didik.

Hasil yang didapatkan :


1. Pembelajaran daring terlaksana dengan baik
2. Pembelaajaran lurung terlaksana dengan baik

apan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat
menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Kejadiannya saaat pandemi covid19 menimpa Indonesia awal 2020, pembelajaran tatap muka dihentikan untuk kemudian diganti
dengan pembelajaran daring. Semua pihak stakeholder pendidikan kaget dengn situasi yang cepat mengalami perubahan dari luring
menjadi daring. Guru dan peserta didik kebingungan saat itu karena belum terbiasa dengan situasi dan kondisi yang seperti itu.
Perubahan Luring ke Daring cukup mempengaruhi psikologis pendidik dan peserta didik.
Kejadian tersebut memberi umpan balik yang positif bagi kami sebagai pendidik, untuk mulai mengubah minsdet pembelajaran luring
menjadi pembelajaran daring. siap tidak siap pembelajaran harus tetap berjalan karena peserta didik harus tetap mendapat
pengajaran. Antara siap dan tidak siap, saya merasakan kesuliatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring, karena baru
mengalami dengan melibatkan peserta didik yang notabene juga awam akan pembelajaran daring. Dengan mengucap bismillah
saya berkomitmen untuk belajar teknologi informasi khususnya pembelajaran daring.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik dengan adanya perubahan pembelajaran luring dengan pembelajatran daring
sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengelolaan pembelajaran daring akibat atau dampak pandemi covid19 dengan
memperhatikan kebijakan pemerintah.
2. Meminta arahan dari sekolah untuk pelaksanaan pembelajaran daring.
3. Melakukan sosialisasi terbatas dengan pihak orang tua peserta terkait perubahan pembelajaran dari luring menjadi daring.
4. Segera belajar teknologi informasi komunikasi yang berhubungan dengan pembelajaran daring misalnnya zoom meeting, google
classroom, whatsapp group, telegram dan sosmed lainnya dengan mengikuti berbagai diklat terkait dengan pemanfaatan IT untuk
pembelajaran secara daring.
5. Segera mempelajari panduan pembelajaran daring yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan setempat atau kemendikbudristek.
6. Mengikuti workshop, diklat ataupun bimtek pemanfaatan IT untuk pembelajaran daring.
7. Bergabung dengan komunitas yang dapat memberikan informasi seputar pembelajaran daring
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan
untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut
membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan umpan balik untuk pengamban diri saya, ada beberapa hal berbeda yang saya lakukan untuk membantu
proses pengembangan diri diluar kebiasaan antara lain sebagai berikut :
1. Meluangkan waktu khusus untuk mempelajari teknologi pengajaran seperti zoom meeting, google class room dan sosmed
lainnya.
2. Mengeluarkan biaya tambahan untuk mengikuti diklat berbayar untuk mempelajari teknologi pengajaran seperti zoom meeting,
google class room dan sosmed lainnya karena ada penyelenggara diklat yang membebankan biaya dalam pembelajaran diklatnya.
3. Membutuhkan waktu untuk mengajari peserta didik dalam memanfaatkan teknologi pendidikan dalam pembelajaran daring. jika
hanya pendidiknya yang paham teknologi pendidikan sedangkan peserta belum tahu, percuma. Pembelajaran juga tidak akan
berjalan efektif. Jadi keduanya harus sama2 bisa.
4. Disamping pembelajaran daring juga berpengaruh terhadap penilaiannya. Perlu perancangan khusus dalam melakukan penilaian
pembelajaran daring, agar penilaian sesuai dengan kaidah atau panduan yang ada.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Pembelajaran daring adalaah hal baru yang dilakukan sejak pandemi covid 19 awal tahun 2020 sehingga perlu adptasi cepat untuk
meminimalkan learning loss dalam pemblajaran. Penerapan hasil proses pembelajaran yang saya lakukan dimana saya sebagai
pengajar antara lain lain sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan atau panduan kepada kepada peserta didik sebelum pemanfaatan teknologi pendidikan diterapkan dalam
pembelajaran daring.
2. Memilih teknologi pendidikan yang sesuai untuk Pedigunakan dalam pembelajaran disesuai dengan kemampuan peserta didik
dalam memahami IT dan spesifikasi HP yang digunakan. Saya sebagai guru pengajar tidak memaksanakan aplikasi tertentu namun
menerapakn aplikasi yang mudah digunakan dan familiiar oleh peserta didik, salah satunya adalah Whatsapp.
3.Mengatur jadwal penerapan aplikasi pendidikan kepada peserta didik yang siap daring dan menjadwal ulang yang mengikuti
pembelajaran secara luring.
4. Teknologi hanya alat bantu untuk pembelajaran daring untuk transfer pengatahuan sedangkan pengembangan karakter harus
bisa diajarkan saat luring diperbolehkan diterapkan secara 100%.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Kejadiannya saat pandemi Covid19 melanda Indonesia tahun 2020-2021. Yang dikembangkan adalah para guru yang belum melek
atau Gaptek khususnya penerapan teknologi pendidikan untuk pembelajaran daring. Motivasi yang melatarbelakangi untuk
melakukan pengembagan atau sharing teknologi kepada guru-guru tersebut antara lain :
1. Ingin berbagi ilmu dan menebar pengalaman
2. Ingin maju bersama
3. Ingin berpartipasi dalam meminimalkan learning loss disekolah tempat mengajar pada khususnya dan sekolah lain pada
umumnya akibat pandemi covid19 yang melanda Indonesia. Dengan penggunaan IT dalam pembelajaran akan mengurangi learning
loss,
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil
pengembangan yang diharapkan.
Fokus pengmbangan adalah :
1. Pemanfaatan IT untuk pembelajaran daring akibat pandemi covid19 antara lain zoom meerting, google classroom, WAG ataupun
telegram dan sosmed alinnya.
2. Pembuatan laporan kegiatan pembelajar dengan aplikasi microsoft office.

Cara membangun kesepakatan untuk mencapai pengembangan yang diharapkan :


1. Membuat komitmen bersama-sama untuk belajar bersama pemanfaatan IT untuk pembelajaran daring.
2. Menggunakan Tutor sebaya untuk melakukan pembelajaran IT.
3. Meminta sekolah untuk memberikan ruang gerak yang cukup kepada guru-guru untuk mempelajari IT yang akan digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran daring.
4. Dilakukan evaluasi bersama progress pembelajaran agar siswa segera tertangani tidak menunggu lama untuk melakukan
pembelajaran daring.
5. Sekolah memberikan surat tugas kepada guru untuk mengikuti diklat, workshop dll terkait pengembangan kompetensi guru dalam
menguasai IT untuk diterapkan dalam pembelajaran daring peserta didik dan meminta laporan kegiatannya.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang diberikan kepada guru :
1. Pendampingan untuk mempelajari tekologi pendidikan yang bisa diterapkan disekolah.
2. Memberikan contoh proses pembuatan kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi yang umum dipakai dan
userfriendly sambil mempraktekkan sendiri agar mampu membuat sendiri.
3. Waktu khusus untuk sharing, diskusi dan konsultasi dalam pembuatan atau penerapan aplikasi teknologi pendidikan.
hambatan yang ditemui dan cara mengatasinya :
1. sebagian guru masih gaptek dan belum biasa menggunakan teknologi terkini, dibimbing secara mandiri agar dapat
mengoperasikan handphone atau perangkat keras lainnya.
2. hardware yang dimiliki guru banyak mengggunakan teknologi lama baik laptop maupun handphone. Guru diminta update
teknologi yang sudah ketinggalan dengan teknologi terbatru.
3. Motivasi belajar mulai menurun karena faktor usia dan kesibukan. Dipompa lagi semangat juangnya agar tidak luntur demi anak
didik generasi masa depan.
4. Jaringan atau sinyal internet yang kadang lemot sehingga menghambat pembelajaran daring. Sekolah bisa menggunakan
sambungan internet indihome agar lebih stabil dengan menambah posting anggaran pada RKAS BOS.

Upaya mempertahankan motivasi guru :


1. Bimbngan intensif, agar para guru cepat menguasai IT.
2. Perlu dukungan dari sekolah agar selalu termotivasi baik moril maupun materiil.
3. Mengadakan inhouse training agar termotivasi lagi dalam mempelajari IT khususnya bidang pendidikan.
4. Diberi tanggup jawab mandiri dalam penyelenggaraan pembelajaran daring.
Bagaimana hasilnya?
Hasil dari guru yang dikembangkan :
1. Guru tersebut mampu membuat pembelajaran daring dengan memanafaatkan teknogi pendidikan antara lain zoom meeting,
google classrom, WAG dan sosmed lainnya.
2. Guru bisa melakukan zoom meeting dengan peserta didik baik yang berbayar maupun gratis.
3. Guru bisa membuat kelas, mata pelajaran, penilaian menggunakan google classroom
4. Guru bisa membuat group WA untuk melakukan pemantauan aktivitas belajar peserta didik.
5. Guru dapat membuat lapaoran kegiatan pembelajaran daring menggunakan microsoft office.

Anda mungkin juga menyukai