Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINI RESEARCH

OLEH:

1. NOVITA

2. DESIANTI KOMBA TASIK

3. HOTNIEL ALDI WINATA BOMBING

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan laporan mini research ini dengan baik.Laporan ini merupakan hasil

kerja keras dan dedikasi kami sebagai mahasiswa dalam memahami isu-isu yang berkaitan

dengan psikologi pendidikan di tingkat SD.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kepala SD Negeri 1 Makale, Bapak/Ibu

guru, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta kesempatan

kepada kami untuk melaksanakan mini research ini. Terima kasih juga kepada responden dan

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Laporan mini research ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam

pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa di tingkat SD.

Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pengembangan

pendidikan di SD Negeri 1 Makale dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh

karena itu, kami sangat menghargai saran dan kritik yang dapat membantu kami untuk terus

berkembang. Semoga laporan mini research ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat

pendidikan pada umumnya.

Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas segala

dukungan yang telah diberikan.

Makale, 23 Oktober 2023


MASALAH

A. LATAR BELAKANG

Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang fokus pada pemahaman

perilaku dan pengembangan anak dalam konteks pendidikan. Khususnya, penelitian ini

berfokus pada penerapan psikologi pendidikan di SD Negeri 1 Makale. Pendidikan dasar di SD

merupakan fase penting dalam perkembangan anak, di mana aspek-aspek psikologis berperan

kunci dalam membentuk pola pikir, motivasi, dan kualitas pembelajaran mereka. Oleh karena

itu, pemahaman lebih lanjut mengenai aplikasi psikologi pendidikan di SD Negeri 1 Makale

sangat relevan dan bermanfaat. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti akan

menggunakan metode observasi, wawancara dengan guru di sekolah. Penelitian ini akan

berfokus pada hal-hal seperti pendekatan pengajaran, manajemen kelas, motivasi siswa, dan

interaksi guru-siswa.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa?

2. Apa peran pengajar dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa?


3. Bagaimana cara membangkitkan motivasi belajar siswa?

4. Apa saja problematika yang dihadapi siswa di sekolah?

5. Apa dampak teknologi dan media sosial terhadap konsentrasi dan perilaku siswa di

sekolah?

SOLUSI

A. INFORMAN

Informan atau narasumber yang kami wawancara adalah guru kelas 3 dari SD NEGERI

1 MAKALE atas nama Ibu Widya Trifena, S.Pd.


B. HASIL dan DISKUSI

1. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

Faktor yang memengaruhi belajar siswa kelas 3 di SD Negeri 1 Makale.

a. Cara Guru Mengajar dan Kreativitas Guru dalam Mengajar

Metode pengajaran yang digunakan oleh guru dan sejauh mana guru dapat membuat

pembelajaran menarik dan bermakna bagi siswa merupakan faktor utama. Guru yang

menggunakan berbagai teknik, alat bantu, dan strategi pembelajaran yang beragam dapat

memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif bagi siswa.

b. Dukungan Orang Tua:

Peran orang tua sangat penting dalam pendidikan. Dukungan mereka dalam memberikan

fasilitas, bimbingan, dan perhatian pada perkembangan akademik anak-anak mereka dapat

sangat memengaruhi belajar siswa.

c. Sarana dan Prasarana:

Kualitas lingkungan belajar juga berperan penting. Fasilitas yang memadai, seperti

perpustakaan, laboratorium, dan ruang kelas yang nyaman, dapat membantu siswa dalam

proses belajar.

d. Interaksi Siswa-Siswa:

Hubungan sosial di dalam kelas juga memainkan peran dalam belajar. Siswa yang merasa

nyaman berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya dan bekerja sama dalam kelompok

belajar cenderung memiliki pengalaman belajar yang lebih positif.

e. Penghargaan dan Umpan Balik:

Siswa merespon positif terhadap penghargaan dan umpan balik yang konstruktif. Guru yang

memberikan pengakuan atas pencapaian siswa dan memberikan masukan yang membantu

memperbaiki kualitas belajar dapat meningkatkan motivasi dan kinerja siswa.


2. Peran pengajar dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa

Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar. Siswa yang termotivasi akan cenderung

lebih fokus dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Motivasi bisa berasal dari faktor

internal seperti minat dan keinginan untuk belajar, serta faktor eksternal seperti pujian dan

pengakuan dari guru dan orang tua.

a. Pembimbing dan Motivator:

Guru memiliki peran utama sebagai pembimbing siswa. Mereka dapat membantu siswa

mengidentifikasi minat, potensi, dan tujuan akademik mereka. Dengan memberikan arahan

dan dukungan yang positif, guru dapat membantu siswa menemukan alasan yang kuat untuk

belajar.

b. Pencipta Lingkungan Belajar yang Positif:

Guru bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan

positif. Ini termasuk menciptakan iklim kelas yang mendukung kerja sama, penerimaan, dan

rasa kepercayaan di antara siswa. Lingkungan yang positif dapat meningkatkan motivasi siswa

untuk hadir dan berpartisipasi dalam pembelajaran.

c. Mengenal Siswa secara Individu:

Guru yang mengenal siswa secara individu, termasuk minat, kekuatan, dan kelemahan mereka,

dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan menarik. Hal ini dapat meningkatkan

minat siswa dalam materi pelajaran dan motivasi mereka untuk belajar.

3. Cara membangkitkan motivasi belajar siswa

Ketahui Minat dan Tujuan Siswa:


Guru berusaha memahami minat dan tujuan belajar setiap siswa. Dengan menyesuaikan

materi pelajaran dan tugas-tugas dengan minat dan tujuan pribadi mereka, siswa akan merasa

lebih termotivasi.

Buat Lingkungan Belajar yang Positif:

Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan positif di kelas. Pastikan bahwa siswa

merasa diterima, didukung, dan bebas berekspresi. Ini dapat meningkatkan motivasi mereka

untuk berpartisipasi dan belaja

Menggunakan Metode Pembelajaran yang Beragam:

Mencoba berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif. Menggunakan permainan,

teknologi, diskusi, dan aktivitas fisik dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan

menantang.

4. Problematika yang dihadapi siswa di sekolah

a. Kesulitan Belajar:

Siswa mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau konsep tertentu

b. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi:

Siswa mungkin berasal dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda. Kesenjangan ini

bisa memengaruhi akses mereka terhadap sumber daya dan pengalaman belajar.

c. Kendala Kesehatan dan Kesejahteraan:

Masalah kesehatan fisik atau kesejahteraan emosional dapat memengaruhi partisipasi siswa

dalam pembelajaran. Siswa yang sakit atau stres mungkin kesulitan untuk belajar dengan baik.

d. Perbedaan dalam Gaya Belajar:

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Guru mungkin perlu beradaptasi dengan

gaya belajar yang beragam ini untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat meraih potensinya.
5. Dampak teknologi dan media sosial terhadap konsentrasi dan perilaku siswa di

sekolah

Dampak Positif:

a. Akses ke Informasi:

Teknologi memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Mereka

dapat mencari referensi, penelitian, dan bahan pelajaran secara online, yang dapat

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka.

b. Pembelajaran Interaktif:

Aplikasi dan perangkat lunak edukasi yang interaktif dapat membuat pembelajaran lebih

menarik. Siswa dapat belajar melalui permainan, simulasi, dan multimedia, yang dapat

meningkatkan keterlibatan dan pemahaman.

c. Kemudahan dalam Komunikasi:

Media sosial dan alat komunikasi online memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dengan

teman sekelas dan guru. Ini dapat membantu dalam berbagi informasi, mendiskusikan tugas

Dampak Negatif

Kurang Konsentrasi:

Ketersediaan smartphone dan media sosial dapat mengalihkan perhatian siswa di sekolah.

Mereka mungkin cenderung terganggu oleh notifikasi, pesan, atau perangkat elektronik selama

pelajaran.

Penyalahgunaan Waktu:
Siswa dapat menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bersosialisasi online, bermain game,

atau menonton konten hiburan, yang dapat mengganggu waktu yang seharusnya digunakan

untuk belajar.

C. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Kesimpulan dari materi yang telah dibahas adalah bahwa faktor-faktor seperti cara guru

mengajar, dukungan orang tua, sarana dan prasarana, interaksi siswa-siswa, serta

penghargaan dan umpan balik dapat memiliki dampak signifikan terhadap motivasi

belajar siswa kelas 3 di SD Negeri 1 Makale. Guru yang mampu menciptakan

lingkungan belajar yang positif dan relevan dengan minat siswa dapat meningkatkan

motivasi mereka. Selain itu, dukungan orang tua, penghargaan, dan umpan balik yang

positif juga berperan penting dalam memotivasi siswa.

Teknologi dan media sosial memiliki dampak yang kompleks pada konsentrasi dan

perilaku siswa di sekolah. Mereka dapat memberikan akses ke sumber daya dan

pembelajaran yang bermanfaat, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi dan

mengarah pada penyalahgunaan waktu. Oleh karena itu, penting untuk

mengintegrasikan teknologi dengan bijak dalam pendidikan dan mengajarkan siswa

cara menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab.

Saran
Guru harus terus mengembangkan metode pengajaran kreatif dan beragam. Mereka

dapat menghadiri pelatihan dan workshop untuk memperluas keterampilan pengajaran

mereka, sehingga siswa dapat lebih terlibat dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai