PENELITIAN KUANTITATIF
Dipersembahkan oleh:
Weebo
Website: Youtube:
TERM OF SERVICES, READMORE, AND RELATED LINKS
A. Terms of Services
1. Segala hak cipta penulisan skripsi ini adalah milik penulis asli skripsi. Weebo
hanya membagikan skripsi ini dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang
lain.
2. Sebagian besar skripsi yang diperoleh Weebo berasal dari internet yang dapat
dicari dengan mesin pencarian, kemudian diupload ulang oleh Weebo.
3. Silahkan subscribe youtube Weebo Corner dengan mengeklik link/gambar
pada halaman cover untuk mendukung program-program dari Weebo.
4. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Dalam proses belajar mengajar, tanpa adaya keaktifan anak dalam belajar
tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Sering dijumpai pada individu yang
malas belajar jika tidak ada ulangan atau jika tidak ada tugas dari sekolah. Hal ini
tampak terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Demikian pula
apabila anak kurang mendapat perhatian dari orang tua anakpun tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Karena perhatian dari orang tua ini berfungsi
memberikan rangsangan kepada anak agar anak dapat termotivasi untuk giat
dalam belajar. Dengan dasar inilah penulis memilih SD di Kecamatan Pituruh
sebagai objek penelitian yang mana di Kecamatan tersebut terdapat beberapa
anak yang memperoleh hasil belajar yang rendah dalam mata pelajaran
matematika karena kurangnya perhatian dari orang tua dan frekuensi belajar anak.
Berdasarkan kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang:
“PENGARUH FREKUENSI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE
KECAMATAN PITURUH”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V SD se Kecamatan Pituruh?
2. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas V SD se Kecamatan Pituruh?
3. Apakah ada pengaruh frekuensi belajar dan perhatian orang tua secara
bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD se
Kecamatan Pituruh?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas V SD se Kecamatan Pituruh.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas V SD se Kecamatan Pituruh.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara frekuensi belajar dan
perhatian orang tua secara bersama-sama tehadap hasil belajar matematika
siswa kelas IV SD se Kecamatan Pituruh.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini ada dua
macam, yaitu manfaat secara praktis dan manfaat secara teroritis.
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
Untuk siswa kelas V SD termasuk dalam fase yang kedua, yaitu masa
kelas tinggi sekolah dasar. Basset, Jacka, dan Logan (dalam Mulyani Sumantri
dan Johar Permana, 2001:11) menyatakan bahwa karakteristik anak usia SD
sebagai berikut :
a. Secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia
sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri.
b. Senang bermain dan lebih suka bergembira riang.
c. Suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi situasi
dan mencoba hal baru.
d. Terdorong untuk berprestasi dan tidak suka dengan kegagalan.
e. Belajar secara efektif ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi.
c). memiliki pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut
di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP)
a). dimulai dari konsep sederhana bergerak menuju konsep yang lebih
sukar
b). Berawal dari hal konkret, beralih dari semi abstrak dan berakhir pada
abstrak
(2). Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral.
1. Kebiasaan.
2. Keterampilan.
3. Pengamatan.
4. Berfikir asosiatif.
5. Berfikir rasional dan kritis.
6. Sikap.
7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
8. Operasi (menghargai karya-karya yang bermutu).
Sesuatu disebut hasil belajar apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan
menjadi tingkah laku yang lebih baik dan ada juga perubahan yang lebih
buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang diakibatkan
adanya latihan atau pengalaman.
3) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek seperti: kepribadian, fisik dam psikis. Termasuk juga
perubahan pengertian, berfikir, ketrampilan, kecakapan dan kebiasaan atau
sikap.
Bardasarkan landasan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar Matematika Kelas V adalah sesuatu yang dibuat atau diusahakan yang
dicapai seseorang dalam usaha belajar suatu ilmu yang mempelajari konsep dan
struktur yang terdapat dalam bahan-bahan yang dipelajari, serta mencari
hubungan di antara konsep dan struktur tersebut yang disesuai dengan
karakteristik siswa kelas V.
2. Frekuensi Belajar
Manusia tidak akan pernah terlepas dari kegiatan belajar. Dalam belajar,
setiap manusia memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan
tersebut dapat dikategorikan ke dalam kategori sering, kadang-kadang, dan tidak
pernah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia frekuensi memiliki arti
kekerapan: denyut jantungnya tidak normal; 2 Ling jumlah pemakaian suatu unsur
bahasa dalam suatu teks atau rekaman; 3 Ling jumlah getaran gelombang suara
per detik; 4 Kom jumlah getaran gelombang elektrik per detik pada gelombang
elektromagnetik.
Menurut Wikipedia kata “frekuensi” yang dalam bahasa Inggrisnya adalah
frequency berarti: “kekerapan”, “keseimbangan”, “keseringan”, atau “jarang-
kerap”. Dalam hal ini frekuensi juga dapat diartikan ukuran putaran ulang per
peristiwa dalam selang waktu yang diberikan
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi adalah
suatu kekerapan atau keseringan dalam melakukan sesuatu atau peristiwa.
Jadi frekuensi belajar adalah kegiatan atau usaha sadar yang dilakukan
secara rutin atau teratur untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga
mendapatkan kemampuan baru dan terjadi perubahan baik dalam hal
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap (perilaku).
(1). Restitusi yaitu anak untuk mengerjakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
(2). Deprivasi yaitu mencabut atau menghentikan sesuatu yang disenangi anak.
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua
hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi
belajar bukan hanya tanggung jawab guru semata, tetapi orang tua juga
berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut
memiliki hasil yang bagus hendaknya orang tua menasihati anaknya untuk
meningkatkan frekuensi belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak
hendaknya orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah
minat belajar bagi anak itu sendiri. Namun apabila hasil belajar anak itu jelek atau
kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau
dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.
C. Kerangka Berfikir
D.Perumusan Hipotesis
Menurut Moh. Nazir (2005: 182), “hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris sehingga hipotesis merupakan pernyataan yang diterima secara sementara
sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan
merupakan dasar kerja”.
Berdasarkan landasan teori maupun kerangka pemikiran yang telah di-
kemukakan dalam penelitian ini, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V SD Se Kecamatan Pituruh.
2. Terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas V SD Se Kecamatan Pituruh.
3. Terdapat pengaruh antara frekuensi belajar dan perhatian orang tua secara
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Se Kecamatan Pituruh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pituruh
wilayah Kabupaten Purworejo. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa sekolah
yang berada di wilayah kerja UPT Dikpora Unit Kecamatan Pituruh Kabupaten
Purworejo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan selama lima bulan yaitu dari bulan Oktober
2011 sampai dengan bulan Februari 2012.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kemudian dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2009: 80).
1. Populasi dan Sampel Penelitian
2. Angket/ kuesioner
Menurut Sugiyono (2009: 142), “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Responden merupakan
orang yang mampu dan bersedia memberikan informasi sehingga data yang
diperoleh dapat dipercaya sebagai data yang obyektif. Angket sebagai alat
pengumpul data berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada
subyek atau responden penelitian. Daftar pertanyaan yang disampaikan adalah
untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya sendiri yang
berkaitan dengan obyek penelitian.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:236) “Metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengambil data dari kedua kelas yang
terpilih sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen yang berupa nilai raport kelas
V semester I tahun ajaran 2010/2011 mata pelajaran Matematika. Data ini
digunakan untuk uji keseimbangan guna mengetahui apakah kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen tersebut dalam keadaan seimbang.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk
tes. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tes yang telah
disusun memenuhi syarat – syarat instrumen yang baik. Syarat – syarat tersebut
antara lain sebagai berikut:
Analisis instrument
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang berupa tes obyektif dengan empat alternatif jawaban
terdiri dari 30 butir soal.
a) Uji Konsistensi Internal
Konsistensi masing – masing butir soal dilihat dari korelasi antara skor –
skor butir soal dengan skor totalnya. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen tes yang telah dibuat benar – benar konsisten artinya
instrumen tersebut memiliki daya pembeda yang dapat membedakan antara
anak yang pandai dengan anak yang kurang pandai. Untuk menghitung
konsistensi internal untuk tiap butir soal ke-i digunakan rumus korelasi
produk momen dari Karl Pearson sebagai berikut:
X Y
n XY -
n X - X n Y - Y
rXY =
2 2 2 2
keterangan :
b) Uji reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan
instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan
pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang
berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau
pada waktu yang berlainan Menurut Budiyono (2003: 65).
Dalam penelitian ini tes hasil belajar yang penulis gunakan adalah tes
obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah
atau tidak menjawab diberi skor 0.
Sehingga untuk menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus
Kuder-Richardson dengan KR-20, yaitu :
n St - pi q i
2
r11 =
n - 1
2
St
dengan :
r11 = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
St2 = variansi total
pi = proporsi subyek yang menjawab benar butir ke-i
qi = 1 – pi
c) Validitas isi
Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus
diperhatikan hal – hal berikut:
e) Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa pandai dan siswa
yang kurang pandai. Rumus untuk mencari daya pembeda suatu soal adalah :
Ba B
D b
Ja Jb
dengan:
D = daya pembeda soal
Ja = banyaknya peserta kelompok atas
Jb = banyaknya peserta kelompok bawah
Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
Untuk menentukan kelompok atas dan kelompok bawah adalah skor dari
seluruh siswa diurutkan mulai dari skor teratas sampai skor terendah,
kemudian dibagi 2, yaitu 50% skor teratas menjadi kelompok atas dan sisanya
menjadi kelompok bawah.
dengan:
xi x
zi = , (s = standar deviasi)
s
F(zi) = P (Zzi);
Z N(0,1);
S(zi) = proporsi cacah Z zi terhadap seluruh zi
d. Daerah kritik
DK = {L L>L;n}dengan n adalah ukuran sampel.
Untuk beberapa dan n, nilai L;n dapat dilihat pada tabel nilai kritik uji
Lilliefors.
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai
variansi yang sama. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett
dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut:
Hipotesis
H0 : 12 = 22 = ... k2 (populasi-populasi homogen)
H1 : tidak semua variansi sama (populasi-populasi tidak homogen)
a. Taraf signifikansi : = 0,05
b. Statistik Uji
χ2
2.203
c
f logRKG f j log s j
2
dengan 2 2(k-1)
k = banyaknya sampel
f = derajat kebebasan untuk RKG = N-k
fj = derajat kebebasan untuk sj2 = nj –1, dengan j = 1, 2, 3,...,k
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j
1 1 1
c=1+
3k 1
fj fj
SS X 2
X n 1s j
j 2 j 2
RKG = ; SSj =
f
j j
j nj
c. Daerah kritik
DK = {2 22;k-1}Untuk beberapa dan (k-1), nilai 2;k-1dapat dilihat
pada tabel nilai chi kuadrat dengan derajat kebebasan (k-1).
d. Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinneka Cipta.
(http://www.scribd.com/doc/12606904/PENGARUH-PERHATIAN-ORANG-TUA-
KONSEP-DIRI-DAN-KEMANDIRIAN-BELAJAR-TERHADAP-
PRESTASI-BELAJAR diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.