KERTAS KARYA
DIKERJAKAN
O
L
E
H
JENI KHAIRIAH
Nim: 062204016
FAKULTAS SASTRA
MEDAN
2009
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP
KEBUDAYAAN DAN BAHASA
Kertas Karya
dikerjakan oleh
Jeni Khairiah
062204016
Pembimbing
Drs.Ridwan Azhar,M.Hum
NIP 131124058
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
DISETUJUI OLEH:
MEDAN,MARET 2009
PROGRAM STUDI PARIWISATA
KETUA,
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Pengesahan
Diterima oleh :
Panitia Ujian program Pendidikan Nongelar Sastra dan Budaya
Fakultas Sastra
Tanggal :
Hari :
Panitia ujian:
No. Nama Keterangan Tanda Tangan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik dan
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belumlah sempurna, baik isi
penulis miliki. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima semua saran dan
bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil demi terwujudnya kertas
karya ini, oleh karena itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A. Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumayera Utara.
2. Bapak Drs. Ridwan Azhar selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
4. Kepada para staf pengajar yang telah banyak membantu dan membimbing
mendidik serta membesarkan ananda dengan penuh rasa sabar, perhatian dan
kasih saying.Tanpa ayah dan bunda penulis tidak akan bisa seperti sekarang ini.
6. Buat kakak-kakak dan abang yang telah banyak mendukung dan membantu
7. Buat keponakanku Alif, Rifky dan Fadlan yang lucu-lucu dan imut, I Love U.
selalu buat suasana menjadi rame dan menyenangkan, dan semoga persahabatan
kita abadi selamanya,dan kalian memang is the best,I MISS U ALL and I Love
U all.
9. Buat anak-anak UW(Usaha Wisata) 06 yang keren dan Gokil abis, makasih ya
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiii
ABSTRAK..vii
BAB I:PANDAHULUAN
2.1 PengertianPariwisata. 5
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
4.3 Usaha Mengatasi Pengaruh Pariwisata terhadap Kebudayaan dan
dan Bahasa.. 46
BAB V:PENUTUP
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
v
ABSTRAK
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009 vi
BAB I
PENDAHULUAN
efek terhadap kehidupan masyarakat setempat maupun masyarakat lokal, maka dari
itu, kebudayaan itu harus dijaga dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat.selain
bahasa yaitu mempengaruhi dalam bidang kosa kata dan istilah, artinya
Alasan memilih judul ini adalah karena sangat menarik untuk dibahas dan
dijelaskan. Selain itu, kebudayaan dan bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
2. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam kertas karya ini yaitu mengenai
membahas mengenai kebudayaan Melayu dan dampak dari pengaruh pariwisata itu
terhadap kebudayaan ini dan sejauh mana pula pengaruh perkembangan pariwisata
terhadap bahasa dan apa-apa sajakah yang akan menjadi dampak dan pengaruh
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini sendiri yaitu sesuai dengan latar belakang dan
1. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar ahli pada Program
Sumatera Utara.
bahasa.
dan bahasa.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
4. Masalah Penelitian
di bangku perkuliahan baik dari perpustakaan, dan dari luar yang berkenaan
5.Sistematika Penulisan
penulisan.
BAB III : Gambaran umum kebudayaan dan bahasa terdiri atas hubungan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
dan wujud kebudayaan, fungsi bahasa,manfaat bahasa tambahan dan
DAFTAR PUSTAKA
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
BAB II
URAIAN TEORITIS PARIWISATA
Batasan pariwisata bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu,
pandangnya. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh E. Guyer Freuler
sekarang yang didasarkan di atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,
penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang
diselnggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk
berusaha (business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi
atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
(Yoeti, 1996: 118).
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan
suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain untuk
sementara waktu dengan tujuan rekreasi dan bukan untuk mencari nafkah. Jadi,
itu, dari pengertian itu juga diketahui bahwa orang yang melakukan perjalanan akan
memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka pergi dari tempat asalnya sampai
Munculnya produk barang dan jasa ini disebabkan adanya aktivitas rekreasi
yang dilakukan oleh wisatawan yang jauh dari tempat tinggalnya. Dalam hal ini
wisatawan) sampai pada tujuan (daerah tujuan wisata) dan kembali lagi ke daerah
asalnya.
aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Akan tetapi, makna
industri di sini bukan sebagaimana pengertian industri pada umumnya yaitu adanya
pabrik atau mesin-mesin yang besar atau kecil yang penuh dengan asap. Industri
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Uraian di atas sejalan dengan konsep industri pariwisata yang dikemukakan
oleh Yoeti (1996: 153) yang menyatakan: Industri pariwisata adalah kumpulan dari
macam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan
traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya.
Pengertian lain yang sejalan dengan uraian di atas tentang industri pariwisata
adalah yang dikemukakan oleh Damardjati yang dikutip oleh Sihite (2000:54).
Menurutnya, industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai macam yang secara
bersama-sama menghasilkan produk-produk/jasa-jasa/layanan-layanan atau services,
yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh
wisatawan selama perjalanannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapatlah dikatakan bahwa industri
pariwisata.
Untuk itu perlu dikembangkan jenis-jenis pariwisata sesuai kondisi suatu daerah.
Misalnya wisata bahari/tirta, wisata sejarah, wisata arkeologi, wisata budaya, wisata
agama, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang tua), wisata remaja,
alam, wisata petualangan, wisata dirgantara, wisata berburu, wisata belanja, dan
wisata industri. Wisata bahari/tirta berhubungan dengan air/laut. Banyak pulau pantas
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
dikembangkan menjadi objek wisata bahari/tirta, misalnya untuk bermain ski air, jet
ski, speed boat, berenang, menyelam, dan menikmati keindahan bawah laut.
budaya atau kebudayaan suatu daerah. Definisi kebudayaan sendiri sangat luas, antara
tokoh sejarah/yang dikeramatkan. Wisata ziarah berkaitan dengan semua agama yang
ada di Indonesia.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Wisata wredha khusus buat orang-orang tua. Tujuannya untuk menyegarkan pikiran
mereka.
Wisata remaja diikuti para remaja, terutama para pelajar. Biasanya kegiatan
Kegiatannya antara lain melihat perkebunan teh sekaligus cara memetik dan
mengolah teh, melihat perkebunan apel, melihat hutan jati, dan melihat perkebunan
tebu.
tahanan politik di Pulau Buru, bagi sementara orang merupakan objek wisata
Barat), Cagar Alam Cibodas (Jawa Barat), dan Taman Sibolangit (Sumatera Utara).
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Wisata petualangan juga disenangi banyak wisatawan. Kegiatannya antara
lain menyusuri sungai atau arung jeram (rafting), mendaki gunung dan merambati
hutan.
Wisata dirgantara antara lain menyaksikan keindahan suatu tempat dari atas
pesawat. Misalnya dengan pesawat kecil wisatawan diajak menikmati Ancol dan
banyak babi hutan, rusa, atau berbagai jenis burung. Diisyaratkan, wisatawan tidak
masing. Misalnya Cibaduyut (sentra sepatu), Sidoarjo (sentra kerajinan kulit), dan
pembuatan kapal terbang, pabrik mobil, pabrik sepatu, pabrik elektronika, pabrik
jamu, dan pabrik obat-obatan. Beberapa kota besar sudah mempunyai daerah
Sebenarnya masih banyak lagi jenis pariwisata yang dapat diciptakan. Hal ini
dan dilestarikan. Kebudayaan itu memberikan arti kepada semua usaha dan gerak-
Berdasarkan definisi di atas, jelas sekali terlihat bahwa antara manusia dan
kebudayaannya tidak dapat dipisahkan. Demikian juga antara manusia Indonesia dan
dalam satu kesatuan wilayah masyarakat etnik, juga hidup dalam satu kesatuan
Negara Republik Indonesia. Dalam kaitan ini, mereka menjunjung kebudayaan yang
menata keseluruhan manusia dan masyarakat Indonesia. Ada dua fungsi sistem
budaya Indonesia yang amat penting, yaitu: sebagai pemberi identitas dan sebagai
bersifat majemuk.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin
1983: 157). Berdasarkan pengertian ini, dapat dikatakan hanyalah manusia yang
dilakukan oleh sekelompok orang, budaya diperoleh dari orang lain dengan dipelajari
dari masyarakatnya. Kebudayaan itu juga mencakup segala hal yang merupakan hasil
cipta, karsa, dan karya manusia dalam usaha meningkatkan taraf hidup dan
dari perwujudan kehidupan manusia yang terkait dengan ide, perilaku, dan materi
dimaksudkan dengan kebudayaan adalah suatu hasil cipta karsa, dan karya manusia
Batasan ini lebih ditekankan pada kenyataan bahwa manusialah yang mampu
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
menghasilkan kebudayaan, karena manusia merupakan makhluk hidup yang
Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan mempunyai peranan yang sangat
demikian, dapat dikatakan fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komuniasi. Hal ini
tidak berarti bahwa bahasa hanya memiliki satu fungsi. Fungsi yang lain adalah
sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, alat untuk mengadakan integrasi dan
adaptasi sosial, serta sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. (Keraf, 1980: 3).
dimaksudkan bahasa dalam tulisan ini adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia yang mempunyai lambang, sistem, arti, serta bersifat arbitrer dan
sosial kultural. Setiap bahasa mempunyai lambang. Dengan adanya lambang akan
bendanya. Hal ini disebabkan setiap lambang sudah mengandung suatu konsep atau
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
pengertian. Agar arti lambang-lambang tersebut dipahami, setiap pemakai bahasa
harus mengerti dan menuruti sistem bahasa yang digunakan. Sistem bahasa
mengandung kaidah atau aturan yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa itu. Apabila
tidak dipatuhi, penyampaian informasi akan kacau atau mungkin komunikasi bisa
tidak terlaksana.
benda hanyalah berdasarkan konvensi. Akan tetapi, walaupun demikian untuk dapat
mengerti suatu bahasa haruslah dipelajari dan digunakan sebagai alat komunikasi.
Dari paparan di atas dapat dikatakan yang dimaksud dengan bahasa Indonesia
di sini adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh penduduk Negara
Republik Indonesia baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa resmi.
Sebagai bahasa nasional maksudnya bahasa Indonesia diakui dan dipakai secara
resmi oleh bangsa Indonesia dalam bidang administrasi, pendidikan, politik, dan
bidang kebudayaan dalam arti luas; sebagai bahasa resmi maksudnya bahasa
Indonesia dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi dalam situasi
yang bersifat resmi: dalam pertemuan resmi, untuk keperluan administrasi negara,
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM KEBUDAYAAN DAN BAHASA
sebagai suatu potensi dalam pengembangan pariwisata itu. Hal ini disebabkan, dalam
pengembangan pariwisata pada suatu negara atau suatu daerah sangat terkait dengan
potensi yang dimiliki oleh suatu daerah atau suatu negara. Indonesia, misalnya
berbagai kebudayaan daerah bisa menggunakan kebudayaan sebagai salah satu daya
tarik wisatawan.
diistilahkan dengan pariwisata budaya. Dengan kata lain, pariwisata budaya adalah
1996: 45). Kebudayaan yang dimaksudkan di sini adalah kebudayaan Indonesia yang
dibangun dari berbagai kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Ini artinya, setiap
Dengan demikian nantinya pariwisata Indonesia mempunyai ciri tersendiri yang dapat
dibedakan dari pariwisata negara lain yang bertumpu pada potensi yang lain.
potensi kebudayaan nasional yang ada dan kebudayaan nasional akan berkembang
dan bahasa dalam hal ini dibatasi pada kebudayaan nasional Indonesia dan bahasa
Indonesia. Hubungan di antara keduanya tidak hanya sebatas bahasa Indonesia adalah
bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, tetapi juga terlihat dari fungsi bahasa
manusia tidak akan dapat terjadi tanpa adanya bahasa. Bahasa inilah memungkinkan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
terbentuknya suatu kebudayaan. Inilah salah satu hubungan antara kebudayaan dan
bahasa.
Hubungan kebudayaan dan bahasa yang lainnya adalah bahwa bahasa sebagai
suatu sistem komunikasi, akan mempunyai makna hanya dalam kebudayaan yang
menjadi wadahnya. Ini artinya untuk bisa mengerti suatu bahasa, setidaknya juga
kebudayaan suatu daerah atau suatu negara akan lebih sempurna apabila juga
memahami bahasanya.
Hubungan antara kebudayaan dan bahasa juga dapat dilihat pada sisi yang
lain, yaitu bahasa merupakan kunci bagi pengertian yang mendalam atas suatu
kebudayaan. Oleh karena itu, dalam mempelajari suatu kebudayaan diperlukan juga
mempelajari bahasanya.
Menurut Nababan (1984: 52) ada dua macam hubungan antara kebudayaan
dan bahasa. Kedua hubungan itu adalah (1) bahwa bahasa adalah bagian dari
kebudayaan dan (2) bahwa seseorang belajar kebudayaan melalui bahasanya.
Hubungan yang pertama disebut dengan hubungan filogenetik, sedangkan hubungan
kedua disebut dengan hubungan ontogenetik. Kedua hubungan antara bahasa dan
kebudayaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Filogenetik
(Sistemik)
Ontogenetik
(Belajar)
Dari uraian di atas bahasa secara umum mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan kebudayaan. Hal ini juga terjadi antara bahasa Indonesia dan kebudayaan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
nasional. Artinya, untuk mengetahui kebudayaan nasional dapat dipelajari dari bahasa
mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat berikut.
yang lain memiliki atribut yang berbeda, sebagai akibat dari adat istiadat, pengalaman
hidup, dan latar belakang masyarakat yang berbeda. Contoh : bangsa Indonesia,
Bahkan Indonesia memiliki aneka ragam suku bangsa, dengan kekhasan masing-
masing budayanya.
diperhatikan melalui hubungan antara unsur-unsur yang tetap stabil dengan unsur-
unsur yang berubah. Contoh unsur yang tetapi stabil adalah unsur rohaniah seperti
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
yang dinamis adalah unsur kebendaan yang selalu mengalami perubahan. Contohnya
jarang disadari oleh manusia itu sendiri. Tidak semua anggota masyarakat menguasai
hidup mereka.
Tidak ada kebudayaan yang lahir tanpa masyarakat pendukungnya, dan tidak ada
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Oleh sebab itu masyarakat dan
kebudayaan berada dalam satu sistem atau kesatuan. Contoh, masyarakat dan
seperti insting, naluri atau keterampilan dari jenis-jenis binatang yang diturunkan dari
harimau atau singa memburu binatang buruannya akan sama dari generasi ke
generasi, kapanpun dan dimana pun kelompok harimau atau singa itu berada, begitu
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
6.Kebudayaan bersifat relatif, artinya hanya dapat dinilai berdasarkan ide atau norma
yang berlaku pada masyarakatnya sendiri, contoh, ketika orang Belanda dulu datang
Kaharingan.
lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Daya adaptasi adalah daya yang
tradisional seperti orang Sunda, Jawa, Bali dan sebagainya, telah mampu
dengan unsur-unsur budaya lainnya, sehingga terjadi satu kesatuan bulat dan
berfungsi.
kesatuan ide, gagasan, atau norma, akan tampak dalam berbagai bentuk simbol
ibadat, dan lain-lain, sedangkan gagasan rupa, seni tari, seni suara dan sebagainya.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
10.Kebudayaan diciptakan manusia sebagai pedoman untuk memenuhi kebutuhan
akan rasa aman, kasih sayang, penghargaan, pendidikan, rekreasi, kesehatan, dan
lain-lain.
b.Kebutuhan yang bersifat jasmaniah seperti sandang, dan popan, serta sarana
sebelumnya jelas kebudayaan tidak memiliki wujud nyata atau konkret seperti
sesuatu yang dapat dilihat dan diraba. Menurut analisis tersebut kebudayaan hanya
ada dalam alam pikiran manusia para pendukung kebudayaan yang bersangkutan,
wujudnya hanyalah merupakan ide, pandangan hidup, peraturan atau norma yang
dianut oleh para anggota masyarakatnya, yang apabila dilaksanakan secara konsekuen
dan teratur, akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima.
Berbeda dengan pandangan di atas, para ahli antropologi seperti A.L. Kroeber
ide dan gagasan saja, akan tetapi juga dari aspek-aspek konkret yang dihasilkan oleh
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
kebudayaan manusia yang bersangkutan, yaitu aspek perilaku dan hasil perbuatan
manusia.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan secara garis
1.Kebudayaan rohanilah seperti ide, gagasan, norma, aturan, kepercayaan, dan lain-
lain.
wujud :
1.Kebudayaan sebagai kompleks ide atau gagasan yang bersifat abstrak, karena hanya
terdapat dalam alam pikiran manusia. Gagasan atau ide itu sangat penting dan
mendasar karena melaui ide dan gagasan inilah terbentuk wujud-wujud budaya
lainnya. Contoh, nilai-nilai dan norma, adat istiadat, peraturan atau perundang-
siswa belajar di sekolah, nelayan menjaring ikan di laut, petani bekerja di sawah, dan
sebagainya.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
3.Kebudayaan sebagai kompleks hasil perbuatan manusia, yang pada umumnya
hingga hasil-hasil karya seni manusia seperti seni pahat atau ukir, mode pakaian, dan
sebagainya.
Kebudayaan dari sudut pandang ilmu bahasa adalah (1) pengatur dan
pengikat masyarakat penutur bahasa itu (2), butir-butir dan satuan-satuan yang
diperoleh manusia pemakai bahasa melalui jalur belajar atau pendidikan, (3) pola
kebiasaan dan perlaku manusia dan (4) suatu sistem komunikasi dalam masyarakat
yang berperan dalam membentuk dan memelihara kesatuan, kerja sama dan
kehidupan.
(1) sarana pengembangan kebudayaan (2) sarana pembinaan kebudayaan (3) jalur
pemeliharaan dan penerus kebudayaan, dan (4) jalur dan sarana inventarisasi
kebudayaan.
Jadi, bahasa tidak dapat dipisahkan dari pada kehidupan budaya manusia
karena antara bahasa dan budaya ada semacam hubungan timbal balik atau
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
kausalitas. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia. Sedangkan budaya
Fungsi utama bahasa dalam masyarakat adalah sebagai alat interaksi sosial,
walaupun bukan satu-satunya alat interaksi sosial. Selain bahas amasih banyak alat
lain yang dapat digunakan sebagai alat interaksi sosial tersebut, tetapi apabila
dibandingkan dengan media lainnya, bahasa merupakan alat yang paling penting dan
Peran dan fungsi bahasa dalam masyarakat terdiri dari dua klasifikasi pokok,
sebagai berikut :
(c) alat pemersatu antara berbagai suku bangsa dan kelompok tenis, dan
(d) alat perhubungan antara daerah dan kelompok penutur dari berbagai latar
belakang budaya. Dalam kriteria fungsi bahasa seperti ini terdapat ruang lingkup
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
2.Berdasarkan bidang pemakaian (function and quality)
melalui observasi yang terus menerus. Dalam fungsi bahasa perorangan terdapat
melaksanakan sesuatu.
pribadi.
partisipasi.
pura atau suatu iklim kebahasaan yang melaksanakan simulasi terhadap sesuatu
keadaan.
mengenai sesuatu keadaan atau kejadian pada orang lain atau pada sekelompok
orang.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
3.5 Manfaat Bahasa Tambahan
Bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa resmi dalam sistem pendidikan
negara. Hasil daripada pelaksanaan Dasar Pendidikan Negara yang dibentuk pada
awal tahun negara mencapai kemerdekaan yaitu dalam usaha membentuk identiti
sebuah negara bangsa maka kita melihat generasi muda kita mampu bertutur dalam
Sebagai sebuah bangsa yang sedang melangkah menuju kepada status negara
maju, pengetahuan dalam bahasa-bahasa lain seperti bahasa Mandarin, Tamil dan
Arab.
Pada masa ini, hanya bahasa Melayu dan bahasa Inggeris menjadi mata
pelajaran keras bagi para pelajar yang mengikuti pengajian di sekolah-sekolah rendah
dan Arab sememangnya ada ditawarkan kepada para pelajar,Tetapi bukanlah sebagai
mata pelajaran pilihan, cuma sekadar untuk mengisi masa terluang. Maknanya,
28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan
sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa
daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa
Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia
lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa
Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa
bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu
yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah,
pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah
ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa
itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa
Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli
"...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat
Indonesia".
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari
bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau
mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan
bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa
Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar
yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu
penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-
hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab
sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para
penggunanya.
Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan
kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini
lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif
dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah
sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti
berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis
dengan aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim yang
berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa
prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di
Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688
memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah
Prasasti-prasasti lain yang bertulis dalam bahasa Melayu Kuno juga terdapat di:
Kedua-dua prasasti di pulau Jawa itu memperkuat pula dugaan bahwa bahasa
Melayu Kuno pada ketika itu bukan saja dipakai di pulau Sumatra, melainkan juga
terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada masa yang
berdekatan.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
3.6.2 Melayu Klasik
Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli
kelanjutan dari Melayu Kuna. Catatan berbahasa Melayu Klasik pertama berasal dari
Seiring dengan berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-
14, bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di
(bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya
sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional
Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih
Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Penyempurnaan ejaan :
sebagai berikut:
Ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901 yaitu ejaan bahasa Melayu dengan huruf
Latin. Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi Gelar
Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mula dengan ramai. Juga
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
2.Ejaan Soewandi
sebelumnya. Ejaan ini lebih dikenal dengan nama ejaan Republik. Ciri-ciri ejaan ini
yaitu:
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik
Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,
Tahun 1972. Dengan EyD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Perubahan:
Indonesia Malaysia
Sejak 1972
(pra-1972) (pra-1972)
tj ch c
dj j j
ch kh kh
nj ny ny
sj sh sy
j y y
oe* u u
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Penggolongan
pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatra
Distribusi geografis
Kedudukan resmi
tercantum dalam:
Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, Kami putra dan putri Indonesia
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia.
Bunyi
Vokal
Tertutup i u
Tengah e o
Hampir Terbuka () ()
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Terbuka a
Bahasa Indonesia juga mempunyai diftong /ai/, /au/, dan /oi/. Namun, di
dalam suku kata tertutup seperti air kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong
konsonan
Sengau m n
Letup pb td c kg
Getar/Sisi lr
Hampiran w j
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Vokal di dalam tanda kurung adalah alofon sedangkan konsonan di dalam tanda
kurung adalah fonem pinjaman dan hanya muncul di dalam kata serapan.
/t/ dan /d/ adalah konsonan gigi bukan konsonan rongga gigi seperti di dalam bahasa
Inggris.
/k/ pada akhir suku kata menjadi konsonan letup celah suara
Penekanan ditempatkan pada suku kata kedua dari terakhir dari kata akar.
Namun apabila suku kata ini mengandung pepet maka penekanan pindah ke suku kata
terakhir.
Tata bahasa
menggunakan kata bertata bahasa dengan jenis kelamin. Sebagai contoh kata ganti
seperti "dia" tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang yang disebut itu lelaki
atau perempuan. Hal yang sama juga ditemukan pada kata seperti "adik" dan "pacar"
sebagai contohnya. Untuk memerinci sebuah jenis kelamin, sebuah kata sifat harus
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Ada juga kata yang berjenis kelamin, seperti contohnya "putri" dan "putra".
Kata-kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain (pada kasus di atas, kedua kata
reduplikasi (perulangan kata), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam
Perulangan kata juga mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata
benda.
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak,
yaitu "kami" dan "kita". "Kami" adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak
termasuk sang lawan bicara, sedangkan "kita" adalah kata ganti inklusif yang berarti
Susunan kata dasar yaitu Subyek - Predikat - Obyek (SPO), walaupun susunan
kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau
jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala (tense). Waktu
kerumitannya sendiri, yaitu pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan cukup
yang asli dari bahasa-bahasa Nusantara maupun dipinjam dari bahasa-bahasa asing..
menurut pemakai yang disebut sebagai dialek dan varian menurut pemakaian yang
1.Dialek regional, yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu sehingga
digunakan di daerah yang lain meski mereka berasal dari eka bahasa. Oleh karena itu,
dikenallah bahasa Melayu dialek Ambon, dialek Jakarta (Betawi), atau bahasa
2.Dialek sosial, yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu atau
yang menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya dialek wanita dan dialek
remaja.
3.Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
Contohnya dialek Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman Abdullah.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
4.Idiolek, yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita semua berbahasa
Indonesia, kita masing-masing memiliki ciri-ciri khas pribadi dalam pelafalan, tata
Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat banyak dan tidak
terhad. Maka itu, ia dibagi atas dasar pokok pembicaraan, perantara pembicaraan, dan
hubungan antarpembicara.
1. ragam undang-undang
2. ragam jurnalistik
3. ragam ilmiah
4. ragam sastra
1. ragam percakapan
2. ragam pidato
3. ragam kuliah
4. ragam panggung
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA
TERHADAP KEBUDAYAAN DAN BAHASA
Sihite (2000: 76) yang menyebutkan secara garis besar dampak positif pariwisata
beberapa pola budaya tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik,
menarik.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
yang lain dan penduduk lokal juga mengetahui tempat-tempat lain dari cerita
wisatawan.
8. meningkatkan pendapatan;
1. terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah;
2. timbulnya komersialisasi;
4. terganggunya lingkungan;
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
6 .pencernaan budaya; dan
bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara. Pengaruh positif ini dapat dilihat dari
Berikut ini adalah contoh kata dan istilah yang digunakan dalam bahasa
awak kabin, bandara, bar, bartender, brosur, Usaha Perjalanan Wisata, kargo,
souvenir, reservasi, Diparda, destinasi, objek wisata, daerah tujuan wisata, ekowisata,
embarkasi, hotel, reservasi, restoran, jasa boga, kepariwisataan, paspor, devisa, visa,
pelancong, pramusaji, pramuwisata, prasmanan, bufe, sadar wisata, sapta pesona, tata
graha, tour, wisatawan, paket wisata, wisatawan domestik (wisdom), dan wisatawan
mancanegara.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Di samping dapat memperkaya khasanah kosa kata dan istilah, dampak positif
bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam hal
ini, saat ini sudah banyak buku tentang pariwisata yang disajikan dengan Bahasa
Indonesia. Ini artinya, Bahasa Indonesia telah digunakan sebagai sarana dalam
kalangan masyarakat
industri pariwisata.
menggunakan bahasa asing atau pola penyusunannya adalah pola bahasa asing.
Padahal itu adalah produk lokal. Misalnya, nama hotel dan restoran, serta nama
Data berikut menunjukkan nama hotel dan restoran serta nama produk lainnya
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
No. Pola Bahasa Asing Pola Bahasa Indonesia
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
4.3 usaha mengatasi pengaruh pariwisata terhadap kebudayaan dan
bahasa
pada waktu yang tepat. Dikatakan demikian karena dewasa ini bangsa Indonesia
tengah menghadapi berbagai perubahan, baik yang terjadi sebagai akibat pengaruh
dari dalam maupun dari luar. Ini menuntut penyegaran jati diri.
Jati diri bangsa Indonesia dibangun dari pengalaman sejarah dan kerangka
acuan nasional yang tercermin dalam dasar dan pandangan hidup bangsa, yaitu
dan pandangan hidup bangsa Indonesia itu secara historis dan ideologis terbuka dan
swakarsa, dan partisipasi masyarakat, sehingga dengan demikian hal itu juga akan
Rakyat, yang menjadi prinsip utama Undang-undang Dasar 1945, harus semakin
dapat diwujudkan.
tegar, disiplin, dan ulet agar ilmu pengetahuan dan teknologi modern dapat direbut
dan dikuasai. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan sanggup bersaing dengan
semangat hidup bersama. Oleh karena itu, nilai dan rasa keadilan itu harus
diwujudkan dalam segala kehidupan dengan jalan menegakkan azas negara hukum
Tantangan pembangunan dan perubahan yang kita hadapi itu menuntut agar
kita memiliki kebudayaan yang berorientasi ke hari esok. Sehubungan dengan hal itu,
bahasa Indonesia sebagai wahana salah satu pokok kebudayaan harus digunakan
tanggung jawab kita bersama. Tanggung jawab itu hendaknya dapat terwujud dalam
yang mulia dan patut didukung. Hanya yang perlu diperhatikan adalah bagaiman
Jadi mengapa harus pusing dengan nasib bahasa? Bahasa datang dan pergi.
Pertanyaan kuncinya justru ini: Mengapa bahasa itu jadi demikian banyak dipakai
dibandingkan dengan bahasa lainnya?. Justru pertanyaan ini yang menurut saya
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
sangat perlu di jawab. Bila dulu bahasa belanda dipakai di Indonesia, itu bukan
karena secara struktur atau gramatika bahasa in lebih baik dari bahasa lainnya. Begitu
pula bahasa Inggris sekarang dipakai bukan karena bahasa lainnya jelek secara
struktur dibandingkan bahasa Inggris. Sama sekali bukan. Tapi karena ini: Para
Bila dikaitkan dengan konteks sastra dan buku, maka menurut saya adalah
lebih penting untuk mempedulikan nasib ide yang diusung dan posisi para pendukung
/pengguna bahasa itu dibandingkan nasib bahasa Indonesia. Usul riilnya adalah kita
sastrawan atau penulis Indonesia ke bahasa Inggris. Kita juga harus menjadi semakin
Kita punya banyak ide dan gagasan yang asli Indonesia yang dapat kita jual
dan kita kemas untuk konsumsi internasional.dalam hal ide, kita tidak perlu melihat
ke eropa atau amerika,kita sudah cukup kaya. Kita melihat ke barat untuk
Walaupun upaya ini sangat menantang, tapi bukan suatu hal yang mustahil
dilakukan. Dengan cara pandang ini maka kita akan jadi lebih peduli pada kualitas
diri kita dibandingkan kulit-kulitnya saja. Kita harus membuat kualitas produk seni
dan pemikiran seperti sastra atau sinema kita sedemikian tingginya dan orisinil,
sangat tinggi sehingga bahkan orang paling pesimistis sekalipun tak mampu
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
menolaknya. Dan mungkin bila nasib baik datang, nama karya sastra Indonesia akan
dapat diangkat dan bila kita ingin melestarikan bahasa Indonesia kita harus
Indonesia justru mengecilkan pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa tidak akan
berkembang tanpa dukungan dari pengguna bahasa itu, dan sebaliknya pengguna
bahasa itu juga takkan dapat berbuat banyak bila mereka ada dalam keadaan
termarjinalkan.
budaya. Masing suku bangsa memiliki warisan budaya yang tidak ternilai harganya
dan telah dikenal di seantero dunia. Namun beberapa tahun belakangan ini kebangaan
pengakuan dari pihak luar terhadap kekayaan budaya Indonesia. Sebut saja sebagai
contoh dibajaknya lagu rasa sayange dari Maluku sebagai suara latar website promosi
tari Reog Ponorogo sebagai budaya Malaysia (walaupun telah berganti rupa baik
nama maupun jalan cerita tari tersebut), dan terakhir adalah telah dipatenkannya
menimbulkan reaksi yang beragam dari masyarakat Indonesia. Ada yang marah dan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
melakukan unjuk rasa pada pihak terkait seperti kedutaan asing maupun lembaga
pemerintahan seperti DPRD dan Gubernur. Ada pula yang menyalahkan lamban dan
tidak tanggapnya pemerintah dalam menangani kasuskasus tersebut, dan tidak sedikit
pula yang menganggap bahwa kasus pengakuan kekayaan budaya bangsa Indonesia
oleh pihak luar terkait dengan tidak pedulinya bangsa ini terhadap budaya sendiri.
sendiri terkait dengan makin ditinggalkannya budaya asli Indonesia terutama oleh
generasi muda. Masyarakat lebih bangga mengunakan budaya asing diberbagai sektor
ketidakpedulian terhadap budaya bangsa, menurut Edi Sedyawati 1] hal ini terjadi
karena ;
b. semata-mata dianggap kuno atau tidak patut lagi, atau tidak ngetren.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Pelestarian merupakan upaya keseluruhan dalam rangka menjaga eksistensi
kerusakan, kerugian atau kemusnahan bagi manfaat dan keutuhan sistem gagasan,
sistem perilaku, dan atau benda budaya akibat perbuatan manusia ataupun proses
alam.
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Dalam kaitannya dengan pemanfaatan kebudayaan ini diperlukan suatu undang-
Cipta yang telah ada sehingga tidak adalagi kasus kekayaan budaya Indonesia yang
Upaya pelestarian kebudayaan saat ini harus perpacu dengan perubahan yang
terjadi pada masyarakat. Sebagai kebiasaan suatu masyarakat yang bermanfaat untuk
masyarakatnya lebih damai dan lebih sejahtera, bukan sebaliknya menjadi beban
masyarakatnya. Oleh karena itu semua kebudayaan yang tidak bermanfaat untuk
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Perubahan orientasi nilai budaya yang dimiliki masyarakat pendukungnya,
tersebut.
kepada masyarakat internasional. Dari jumlah itu, ada sekitar 130 lembaga yang telah
menjadi penyelenggara pengajaran BIPA, baik itu perguruan tinggi, lembaga kursus,
Pernyataan itu merupakan ungkapan rasa bangga yang disampaikan oleh Menteri
Pendidikan Nasional dalam kata sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli
Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan, Ibu Harina Yuhetti, ketika membuka KIPBIPA
VI di Hotel Sol Elite Marbella, Anyer, Banten, Selasa malam,11 Juli 2006.
Menteri juga mengatakan bahwa peran BIPA sangat penting dan strategis
yang mempelajari bahasa Indonesia akan semakin memahami masyarakat dan budaya
Indonesia secara komprehensif yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa saling
pengertian antarbangsa.
tidak akan memberikan dua keuntungan, yaitu dapat memperbesar peluang bagi
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai bahasa pergaulan antarbangsa dan dapat
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(1) Pariwisata, kebudayaan, dan bahasa mempunyai hubungan yang sangat erat. Ini
bisa dinikmati oleh wisatawan memerlukan sarana pengungkap yaitu bahasa. Artinya,
yaitu bahasa Indonesia. Demikian juga orang yang belajar bahasa Indonesia secara
(2) hubungan yang demikian erat antara pariwisata, kebudayaan, dan bahasa tidak
saja memberikan dampak positif, tetapi juga menimbulkan masalah sebagai dampak
negatifnya.
wisatawan (orang asing) yang datang berkunjung untuk melihat dan mengenal lebih
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
dekat kebudayaan asli tersebut, dan adanya usaha-usaha penggalian nilai-nilai budaya
perkembangan bahasa Indonesia terutama dalam hal khazanah kosa kata. Misalnya:
agrowisata, apartemen, awak kabin, bandara, bar, bartender, brosur, Usaha Perjalanan
Wisata, kargo, souvenir, reservasi, Diparda, destinasi, objek wisata, daerah tujuan
devisa, visa, pelancong, pramusaji, pramuwisata, prasmanan, bufe, sadar wisata, sapta
pesona, tata graha, tour, wisatawan, paket wisata, wisatawan domestic (wisdom), dan
5.2 Saran
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
dalam arti luas, termasuk bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai sarana
pengungkap kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini agar pariwisata Indonesia benar-
sinilah diperlukan kebijakan yang tegas untuk mengatur hal itu dan juga dibutuhkan
suatu tanggung jawab moral oleh para pelaku pariwisata untuk menjaga dan
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
BIODATA
Agama : Islam
Nama Orangtua :
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009
Jeni Khairiah : Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap Kebudayaan Dan Bahasa, 2009.
USU Repository 2009