Anda di halaman 1dari 18

SMK N 5 SURAKARTA

1. Annisa Zahra Yasmin (K1517009)


2. Erlyn Sripuspita (K1517027)
3. Febrian Eka R (K1517029)
4. Kezia Novrina N (K1517045)
5. Yusrul Hana (K1517081)
Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan daya pikir
manusia yang mengakibatkan perkembangan zaman. Dunia semakin keras akan
persaingan untuk menjadi terbaik diantara yang baik, hal ini tidak dapat untuk di
hindari lagi, sehingga di butuhkan sumber daya manusia yang berkompeten, dan
mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Pendidikan yang berkualitas di
perlukan sebagai upaya peningkatan pengembangan sumber daya manusia.
Pendidikan yang baik tidak hanya membekali anak didik dengan ilmu saja,
tetapi juga penerapan/praktik di lapangan. Maka untuk memenuhinya, diadakan
Magang Kependidikan 1, tujuannya diharapkan kualitas mahasiswa sebagai generasi
penerus bangga dapat bertambah matang. Dengan cara mahasiswa terjun langsung
ke sekolah sebagai orientasi dan untuk observasi mengenai kultur sekolah yang
menyangkut sarana prasarana.
Magang I bertujuan untuk membangun landasan jati diri pendidik dan
menghasilkanpendidik pemula yang unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual,
emosional, dan sosial untuk penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di
sekolah maupun di luar sekolah dengan cara :
1.Pengamatan langsung kultur sekolah.

2.Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian, dan


sosial.
3.Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik.

4.Pengamatan langsung proses belajar di kelas.

5.Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.


Pelaksanaan Magang I ini di harapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak yang terkait. Beberapa manfaat tersebut yaitu:
A. Manfaat bagi Mahasiswa B. Manfaat bagi sekolah
1. Pengenalan awal mahasiswa tentang kultur 1. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam
sekolah, proses kegiatan belajar dan menyiapkan pendidik pemula yang
pembelajaran di sekolah. berdedikasi dan profesional.
2. Pembelajaran mahasiswa tentang cara guru 2. Terjalinnya kerja sama sekolah dengan
dalam menangani masalah proses belajar Perguruan Tinggi dalam hal perekrutan
dan pembelajaran serta permasalahan yang lulusan sebagai guru muda.
d hadapi siswa. C. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
3. Memperoleh pengalaman tentang cara 1. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan
berpikir dan bekerja secara profesional, Program Magang dalam hal pengembangan
sehingga dapat memahami adanya kurikulum perguruan tinggi yang di
keterkaitan ilmu dalam mengatasi sesuaikan dengan kurikulum sekolah.
permasalahan pendidikan yang ada di 2. Menemukan berbagai permasalahan dalam
sekolah. bidang pendidikan sehingga dapat di
4. Memperoleh pengalaman dan keterampilan jadikan sebagai bahan penelitian.
untuk melaksanakan pembelajaran dan 3. Terjalin hubungan baik denagn sekolah-
kegiatan manajerial di sekolah. sekolah untuk pengembangan tridarma
perguruan tinggi.
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta
Alamat : Jl. Adi Sucipto, Kerten, Laweyan, Kota
Surakarta
Telf : (0271) 713916
Email : info@smkn5solo.net
Kepala Sekolah : Drs. Edi Haryana, M.Pd.
Tanggal Pengamatan : 11 Mei 2018
1. Hasil Setiap Aspek
1) Kompetensi pedagogik
Menurut Bapak Purwanto, S.T. selaku kepala prodi bangunan dan guru yang mengampu kelas
Furniture, beliau mengatakan bahwa anak jurusan bangunan olah kayu banyak memiliki potensi.
Hal itu dapat terlihat dari hasil praktik yang didapat siswa. Untuk dapat mengenali karakter
siswanya, Bapak Purwanto, S.T. hanya mengamatinya dalam kegiatan di kelas maupun ketika
praktik, selain itu ada juga beberapa siswa yang mau konsultasi kepadanya secara sukarela.
Sehingga, ia sudah seperti teman bagi siswanya sendiri.
Bapak Purwanto, S.T. tidak menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakter siswanya, ia
menggunakan metode yang dianggapnya paling efektif dan dapat benar-benar mengasah
kemampuan siswanya. Jadi, Bapak Purwanto, S.T. dapat dikatakan memahami karakter siswa-
siswanya dengan hanya mengamati kegiatan belajar mengajar yang telah dijalaninya selama
bertahun-tahun. Karena menurutnya, dari tahun ke tahun karakter siswa itu sama saja.
2. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Pada dasarnya manusia adalah makhluk
sosial, sehingga kita harus menjalin hubungan antara masyarakat sekitar karena kita tidak dapat hidup sendiri.
Sebagai seorang guru kita harus benar-menar menguasai kompetensi ini, karena ini dapat membantu kegiatan
pembelajaran maupun kegiatan lain lebih efektif. Kemampuan bersosial Bapak Purwanto, S.T. sangat bagus, hal ini terlihat
dari bagaimana ia menghadapai kami ketika berkunjung dan ia juga terlihat sangat akrab dengan rekan kerja maupun
siswanya. Selain itu Bapak Purwanto, S.T. juga dikenal sebagai guru yang tegas, namun juga dapat santai
3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik.
A. Kejujuran
Kepribadian peserta didik maupun tenaga pendidik dari segi kejujuran sudah baik.
Korelasi antara perkataan dan perilaku sudah relevan. Dimana tindakan atau perilaku yang dilakukan siswa
maupun guru sudah sesuai dengan perkataan. Apa yang dikatakan Bapak Purwanto, S.T. sudah sesuai
dengan yang dilakukannya, perkataan tersebut juga sudah sesuai dengan pendapat siswa.
B. Menarik
Proses kegiatan belajar mengajar sudah menjadi tugas utama guru untuk memberikan
ilmu kepada siswanya. Sehingga supaya ilmu tersebut dapat tersampaikan dengan baik maka seorang guru
mempunyai metode-metode yang berbeda untuk menarik perhatian peserta didik di kelas. Sama halnya
Bapak Purwanto, S.T., ketika beliau mengajar pada furniture ia lebih memperbanyak jam praktik daripada
teori. Karena menurutnya praktik lebih menarik daripada teori. Begitu pula dengan siswanya yang terlihat
lebih bersemangat ketika praktik.
C. Empati
Seluruh warga di SMK Negeri 5 Surakarta harus memiliki sikap
empati sesama guru, sesama murid, maupun guru dengan murid. Sikap empati harus
sudah tertanam dijiwa setiap guru. Karena sikap empati guru harus di tunjukan di
dalam kelas maupun di luar kelas. Misalnya contoh sikap empati yang di tunjukkan
guru ketika di dalam kelas yaitu setelah guru memberi penjelasan materi dan
memberikan tugas kepada siswanya, kemudian guru menghampiri siswanya satu
persatu untuk menanyakan adakah kesulitan yang di temui lalu guru memberi
penjelasan.

D. Suka Menolong
Sikap suka menolong harus dimiliki oleh semua orang, dari muda
hingga lanjut usia. Demikian pula Bapak Purwanto, S.T., walaupun menderita sakit
stroke ringan ia juga suka menolong rekan kerjanya dalam bebagai hal. Selain rekan
kerja, ia juga membantu siswanya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menjelaskan lebih detai bagaimana cara pengerjaan tugas tersebut dan memberi
contoh mengenai kesulitan siswanya dalam praktik.
4. Kultur Sekolah
Kultur rekolah dapat diartikan sebagai kualitas kehidupan sebuah sekolah yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai sebuah sekolah, atau dapat disebutt juka tradisi sekolah.
Berikup beberapa kultur sekolah yang dimiliki SMK Negeri 5 Surakarta.

A. Siswa Tertib Rapi dan menghormati Guru.


Tertib dan rapi sudah menjadi kebiasaan warga SMK Negeri 5 Surakarta. Hal tersebut dapat
dilihat dari cara berpakaian dan penampilan siswa-siswa maupun guru dann karyawannya. Dimana
siswa memakai seragam rapi, sesuai dengan pelajaran seperti mengenakan wearpack ketika praktik
dan potongan rambut untuk siswanya sesuai ketentuan dari sekolah. Jika ada siswa yang melanggar
maka akan ada hukuman yang telah disepakati antara guru dan siswa. Sehingga siswa tidak merasa
keberatan bahkan sakit hati dengan hukuman yang diberikan.

B. Guru dan Siswa Sangat Akrab.


Siswa dengan guru tidak terlihat canggung, mereka terlihat sangat akrab. Walaupun siswa
memanggap guru sebagai teman, namun siswa tetap bersikap sopan. Salah satu contoh keakraban
mereka adalah ketika para siswa tidak segan-segan curhat mengenai masalah pribadi mereka dan
meminta saran kepada guru. Pada umumnya siswa lebih terbuka kepada teman, jadi ketika siswa juga
terbuka dengan gurunya artinya guru tersebut dianggap teman dan orang yang dipercaya oleh siswa.
C. Mandiri dan Tanggung Jawab
Guru Jurusan Bangunan di SMK Negeri 5 Surakarta menanamkan kemandirian dan
tanggung jawab bagi siswanya. Mereka memberikan tugas praktik secara individu untuk
mengasah kemandirian dan tanggung jawab siswanya. Dengan mengerjakan tugas individu
siswa akan benar-benar mengerjakan tugasnya sendiri, tidak mengandalkan orang lain dan
bertanggung jawab dengan hasil tugasnya sendiri. Begitu juga dengan guru dan karyawannya.

D. Kerja Keras
Kerja keras terlihat jelas dari warga SMK Negeri 5 Surakarta. Siswa yang bekerja keras
menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan menghasilkan yang terbaik, mereka juga turut ikut
serta dalam memajukan sekolahnya dengan mengikuti berbagai lomba seperti lomba autocad
dan lainnya. Begitu pula guru dan karyawan di sekolah tersebut. Mereka mengelola sekolah
dengan sebaik-baiknya, guru yang bekerja keras dalam mendidik dan membentuk karakter
siswanya dengan baik. Mereka juga bekerja keras dalam mencari dana untuk kebutuhan dalam
mengajar serta mencari relasi-relasi untuk dapat menjual hasil praktik siswanya. Sehingga kerja
keras mereka menghasilkan yang terbaik untuk memajukan SMK Negeri 5 Surakarta.
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor yang mendukung kemajuan sekolah maupun
kegiatan belajar mengajar, antara lain :
a. Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran yang Lengkap
Sarana parasarana di SMK Negeri 5 Surajarta tergolong lengkap dari
peralatan di kelas maupun peralatan praktik, bahkan sarana prasarana untuk
kebutuhan rohaniah pun juga ada.
b. Pelayanan yang Baik dan Tersetruktur
Pelayanan di SMK Negeri 5 Surakarta sangat baik dan terstruktur. Hal ini
terasa ketika pertama kali memasuki SMK Negeri 5 Surakarta. Saat masuk sudah
ada satpam yang menyambut dan menanyakan keperluan perihal kedatangan. Ia
juga menyuruh kami mengisi buku tamu, yang artinya sekolah tersebut benar-
benar tersetruktur
2. Faktor Penghambat
Ada beberapa faktor yang menghambat kemajuan sekolah maupun kegiatan belajar
mengajar, antara lain :
a. Kekurangan Pengajar
SMK Negeri 5 Surakarta khususnya pada jurusan bangunan kekurangsn pengajar.
Jurusan bangunan membutuhkan kurang lebih pengajar sebanyak 16 orang, namun saat ini hanya
ada 9 orang pengajar. Diantara 9 orang pengajar tersebut hanya ada 3-4 pengajar yang sudah
PNS. Jadi kinerja pembelajaran sedikit terhambat. 
b. Kekurangan Biaya untuk Menunjang Kegiatan Praktik
Mengenai biaya adalah hal yang sangat sensitif. Dalam kegiatan praktik, siswa hanya
diberi dana kurang lebih Rp. 35.000,- per orang. Dana sebesar itu tidak cukup untuk membeli
segala alat bahan yang digunakan untuk praktik. Seperti kayu, pasir, semen, bata dan yang
lainnya.
 
Kami memperoleh pengalaman bagaimana memahami siswa dan
menentukan metode pembelajaran yang tepat dan efektif sesuan dengan
karakter siswa dan kebutuhan siswa. Selain itu, kami juga mengetahui kultur
atau budaya yang baik di SMK Negeri 5 Surakarta yang orang lain beranggapan
itu bukan budaya anak SMK yang tekenal nakal dan dinilai negatif oleh
masyarakat. Serta memahami bagaimana menghadapi siswa maupun orang lain
maupun siswa dengan berbagai karakteristik mereka yang berbeda-beda.
Sebagai calon pendidik, kami juga mengetahuan berbagai kompetensi yang
harus dimiliki seorang pendidik, sehingga kita dapat sedikit demi sedikit
berlatih dan mengembangkan kompetensi tersebut.
a) Hasil Setiap Aspek
1. Kompetensi Pedagogik : Guru model sudah memahami para siswnya dan sudah membuat metode
pembelajaran yang tepat;
2. Kompetensi Sosial : Guru model dapat bersosial dengan baik, berhubungan baik dengan rekan
kerjanya, dan cepat akrab dengan orang baru.
3. Kompetensi Kepribadian : Jujur, kerja keras, religius

b) Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung :
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran yang Lengkap
Pelayanan yang Baik dan terstruktur
2. Faktor Penghambat
Kekurangan Tenaga Pengajar
Kekurangan Biaya untuk Menunjang Kegiatan Pratik
Semua sekolah SMK pasti menginginkan siswa-siswanya lulus dan
mendapatkan pekrjaan yang mereka inginkan. Maka dari itu setiap pendidik juga harus
mampu mengasuh, mengasah dan menuntun para siswanya untuk mencapai tujuan dan
keinginan mereka sesuai dengan keahlian mereka, dengan memberikan dan
mengajarkan ilmu yang mereka miliki. Jadi, sebaiknya kita sebagai guru harus benar-
benar peka dengan keadaan sekitar dan keadaan siswanya. Dan untuk menunjang
kemajuan siswa dan sekolah, sebaiknya pihak sekolah juga mencari dan menjalin
banyak kerja sama dengan dunia industri atau pasar, guna memasarkan hasil kerja siswa
maupun menyaluran siswanya untuk bekerja.
 
magang2018

Anda mungkin juga menyukai