Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL WAWANCARA

TERHADAP SEORANG GURU

DISUSUN OLEH:

NAMA:IVAN PALEBANGAN

NIM:220118134

KELAS:C11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, ini berarti bahwa setiap
manusia berhak untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti
suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk melangsungkan
kehidupan.

Guru merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Guru menurut
undang-undang nomor 14 tahun 2005 adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Sedangkan pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang


yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Dari pengertian guru dan pendidikan dapat ditarik kesimpulan bahwa guru
memiliki tugas mendidik , memberikan pembelajaran dan melakukan evaluasi terhadap peserta
didik dalam konteks pendidikan. Dalam memberikan pengajaran, guru memiliki caranya masing-
masing. Dimana ini sering disebut sebagai seni dalam mengajar (Danim, 2010).

Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada
situasi dengan menggunakan media tertentu. Mengajar berasal dari kata “ajar”. Kata “ajar”
bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan
sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami. Mengajar bermakna tindakan
seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman,
pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan
memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Karena mengajar merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan dan cara yang
dilakukan untuk mengajar juga punya bermacam pendekatan. Maka, lahirlah pedagogi yang
secara umum diartikan sebagai ilmu atau seni dalam mengajar. Atas dasar saling keterkaitan
antara mengajar, pendidikan dan guru maka penulis tertarik untuk melakukan wawancara
kepada salah seorang guru yang merupakan guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota
Tebing Tinggi.

Dalam pengamatan observasi yang dilakukan adalah mengamati partisipasi warga sekolah
dalam pelaksanaan program pendidikan inklusif di SDN 117 RORRE

B. Tujuan

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi yang detail mengenai
kondisi dan perkembangan dalam pelaksanaan program pendidikan iklusif di SDN 117 Rorre
melalui pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana

2. Apa motivasi yang mendasari guru dalam mengajar?

3. Bagaimana sudut pandang guru dalam melihat peserta didik?

4. Apa filosofi dalam mengajar?

5. Apa pendekatan guru dalam mengajar?

6. Apa pengalaman bapak selama mengajar di SDN 117 Rorrn dan bagaimana
dedikasi/konsribusi bapak selama menjadi kepala sekolah dan juga sebagai pengajar?

7. sejauh mana partisipasi pihak sekolah/warga sekolah di dalam pelaksanaan program


pendidikan di

SDN 117 Rorre?

8. Bagaimana partisipasi warga sekolah dalam proses perencanaan program pendidikan ?

9. Bagaimana partisipasi warga sekolah dalam pengambilan keputusan program pendidikan di


SDN 117

Rorre?

10. Apa saja program-program yang diberlakukan dari hasil perencanaan dalam proses belajar

Mengajar?
11. Apa saja factor-faktor penghambat/kendala dan factor pendukung dalam proses
memaksimalkan

Program pendidikan di SDN 117 Rorre?

12. Apa yang menjadi harapan bapak dalam program pendidikan ke-depannya?

· C. Manfaat

Tulisan ini diharapkan memberikan informasi terkait keduabelas aspek pertanyaan


wawancara. Selain itu tulisan ini juga diharapkan menjadi referensi untuk seorang guru dalam
memberikan pengajaran di sekolah.

BAB II

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Guru

Nama Guru : CHARLES LAWESA S.pd

Usia : 52 tahun

Jabatan :Kepala Sekolah SDN 117 RORRE

Agama :Kristen

Pekerjaan :Pns

Alamat :Batu Papan


Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Sekolah Dasar

Lokasi wawancara : Rumah Bapak Charles Lawesa S.pd

Tanggal : 16 Desember 2020

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana pandangan guru mengenai pendidikan ?

Pendidikan menurut beliau adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
penyelenggaraan kehidupan, dimana seorang individu dapat memperoleh pengetahuan atau
informasi mengenai berbagai disiplin ilmu untuk lebih siap dalam proses kehidupan. Melalui
pendidikan juga diupayakan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan individu yang
mana dalam hal ini adalah siswa.

Pendidikan itu sendiri adalah sebuah sistem dimana ada prosedur yang terencana untuk
menciptakan proses pembelajaran agar peserta didik aktif untuk mengembangkan dan
menggali potensi yang ada dalam dirinya. Terkait dengan pendidikan di Indonesia, menurut
beliau pendidikan di Indonesia sudah sangat berkembang, selain dari segi kurikulum yang terus
diperbaiki, sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan pendidikan sendiri sudah sangat
mendukung dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Saat ini kompetensi guru juga terus meningkat dengan adanya program
sertifikasi sehingga guru harus mempersiapkan diri sehingga guru harus siap menjadi pengajar
yang memiliki kompetensi yang baik dalam bidang pengajaran.

2. Apa motivasi yang mendasari guru dalam mengajar ?

Motivasi yang menjadi latar belakang beliau dalam mengajar adalah pemahaman yang dimiliki
oleh beliau tentang arti pentingnya pendidikan untuk kehidupan individu sehingga membuat
beliau terus bersemangat dalam memberikan pengajaran kepada siswa yang diajarnya, beliau
sangat paham mengenai tugasnya sebagai seorang guru dimana harus terus memberikan
pengajaran baru dan pendidikan kepada siswa nya.

Adalah hal yang menyenangkan untuk beliau ketika siswa mengerti sebuah informasi atau
konsep yang diajarkan di dalam kelas. Bonus untuk seorang guru adalah saat bisa menyaksikan
siswa nya berprestasi dan membanggakan nama sekolah, misalnya ketika siswa bisa
memenangkan olimpiade mata pelajaran dan sebagainya.
3. Bagaimana sudut pandang guru dalam melihat peserta didik ?

Sudut pandang beliau melihat siswa nya adalah bahwa seluruh siswa adalah sebagai individu
yang berbeda dan unik. Dimana seluruh siswa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing, kemampuan mereka dalam menerima pelajaran juga berbeda sehingga beliau harus
memahami mereka satu persatu untuk memaksimalkan pembelajaran yang diberikan.
Permasalahan yang sering muncul di dalam kelas adalah siswa yang sedikit sulit dalam
menangkap pelajaran yang diberikan, dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi situasi
tersebut. Sementara ada siswa yang lain yang sudah siap untuk melanjutkan pelajaran ke topik
berikutnya. Namun, guru tetap bertanggungjawab untuk membuat seluruh siswa mengerti
terhadap suatu topik yang telah disamapaikan, baru kemudian melanjutkan ke topik
berikutnya.

Beliau yang mengajar di tingkat sekolah dasar juga memandang siswa nya adalah sebagai
seorang anak. Dimana menurut beliau masa anak-anak adalah masa paling penting dalam
perkembangan individu dan anak harus dibekali informasi yang baik dengan cara yang baik
sejak dini. Apabila anak berhasil sejak awal pendidikannya maka kedepannya anak akan lebih
mudah mempersiapkan diri mengahadapi pembelajaran pada jenjang pendidikan selanjutnya.

4. Apa filosofi guru dalam mengajar?

Beliau yang mengajar di tingkat sekolah dasar memandang siswa nya adalah sebagai seorang
anak. Dimana beliau adalah ibu nya. Seorang ibu akan senantiasa sayang kepada anak-anak nya
dan akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Beliau berusaha menjadi
seorang ibu yang mampu mendidik anak-anaknya tersebut untuk memperoleh kesuksesan di
masa depan.

5. Pendekatan guru dalam mengajar ?

Menurut beliau hal yang paling mendasar untuk seorang guru adalah menguasai materi ajar
yang akan disampaikan. Dalam melakukan pendekatan pengajaran beliau menggunakan
beberapa pendekatan sesuai dengan kondisi dan situasi yang dibutuhkan.

Beliau menerapkan pendekatan teacher-centered dan terkadang menggunakan


pendekatan student-centered. Beliau menggunakan pendekatan tergantung dari situasi,
pendekatan mana yang lebih diperlukan untuk memaksimalkan pemahaman peserta ajar akan
materi ajar. Terkadang beliau menyampaikan bahan ajar dengan cara memberikan ceramah
kepada siswa, namun di beberapa topik beliau meminta siswa berperan aktif, misalnya sebelum
memulai kelas beliau meminta siswa melakukan diskusi bersama dengan teman mengenai topik
yang akan dibahas.

6. Apa pengalaman Bapak selama Menjadi kepala sekolah dan pengajar di SDN 117 Rorre?

Pengalaman saya selama menjadi kepala sekolah dan pengajar di SDN 117 Rorre adalah saya
sudah hampir 3 tahun menjadi kepala sekolah,dan sebagai penjajar sudah 22 tahun,selama saya
menjadi kepala sekolah saya mendapat banyak pengalaman yang berharga,dimana
kebersamaan warga sekolah sangat terjaga,kerukunan kami sebagai sangat terjaga dimana
kami saling kompak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami dengan penuh
kesadaran.di lain sisi terdapat juga pengalaman yang tidak relevan tetapi itu bias menjadi
pembelajaran diantara kita seperti siswa yang kurang disiplin dan susah di atur menjadi
keluhan tersendiri dari bapak ibu guru yang mengajar.tetapi biarlah itu menjadi pelajaran dan
yang penting kami trus berusaha memperbaiki karakter peserta didik kami,dan semoga
kedepannya lebih baik lagi.

7. Sejauh mana partisipasi pihak sekolah/warga sekolah didalam pelaksanaan program


pendidikan di

SDN 117 Rorre?

Partisipasi pihak sekolah sejauh ini dalam program pendidikan adalah sampai saat ini semua
pihak sekolah saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam menerapkan program pendidikan
yang maksimal,guru saling bekerjasama memfasilitasi siswa dalam proses belajar mengajar,dan
guru selalu berupaya dalam membina dan membimbing semua siswa . baik itu dalam
pembinaan karakter maupun moral,karena yang paling utama yang harus ditanamkan kepada
siswa adalah karakter dan moral siswa.

8. Apa saja konstribusi/partisipasi warga sekolah dalam proses perencanaan program


pendidikan?

Partisipasi warga sekolah dalam proses perencanaan pendidikan adalah guru terus berupaya
mencari solusi dan cara baru dalam memberlaksanakan program pendidikan ,biasanya guru
mengadakan rapat untuk melakukan perencanifaan program pendidikan,tentang system
mengajar apa yang yang dipakai,apa target yang harus dicapai,bagaimana solusi yang
efektif,bagaimana inovasi pendidieekan yang tepat dan sebagainya,hal ini menunjukkan bahwa
warga sekolah berperan aktif dalam perencanaan program pendidikan di SDN 117 Rorre

9.Apa saja factor-faktor penghambat/kendala dan factor pendukung dalam proses


memaksimalkan pr

Ogram pendidikan di SDN 117 Rorrpe?


Pada umumnya faKtor penghambat tidak menutup kemungkinan pasti ada.Yang menjadi factor
penghambat/kendala dalam program pendidikan aadalah kurang lengkanpnya sarana dan
prasarana di sekolah seperti tidak ada lab computer,tidak ada laboratorium.kurangnya
peralatan olahraga,sehingga proses program pendidikan kurang efisien karena kurangnya
fasilitas yang menunjang.ditambah lagi dengan situasi saat ini yaitu covid-19 yang semakin
meraja lelah,sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang efektif,dimana pada saat
kondisi seperti ini siswa diharuskan belajar dari rumah.hal tersebut menandakan siswa dituntut
mempunyai hanpone dan paket internet,sedangkan sebagian siswa tidak mempunyai
handpohe dan uang untuk membeli paket internet.

10.Apa yang menjadi harapan bapak dalam program pendidikan kedepannya?

Yang menjadi harapan saya adalah,semoga kedepannya pemerintah lebih memperhatikan


sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan baik itu sarana dan prasarana di sekolah,untuk
dapat menunjang proses pendidikan.dan mudah mudahan kedepannya lebih baik dan lebih
maju.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Ilmu Mengajar

Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada
situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari dimanapun dan
kapanpun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Seni belajar akan terlihat saat
interaksi pembelajaran berlangsung. Pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran
seseorang atau kelompok dengan pikiran seseorang atau kelompok lainnya. Hubungan yang
terjadi antara guru dan siswa adalah hubungan dua arah, guru memberikan dan siswa
menerima pengetahuan dan bimbingan, namun tidak berarti siswa menerima pengetahuan
secara pasif (Danim, 2010)

Esensi dari mengajar sesuai dari teori di atas bila dikaitkan dengan hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh Ibu DY bahwa beliau sudah melakukan prinsip tersebut. Dalam setiap
pembelajaran yang dilakukan beliau ada interaksi yang terjadi antara pengajar dan siswa
dimana hal tersebut adalah letak esensi seni dari mengajar. Interaksi yang terjadi adalah
interaksi dua arah, dimana beliau menerapkan pendekatan tidak hanya teacher centered atau
fokus pengajaran hanya pada guru yang tercermin dalam bentuk metode ceramah di depan
kelas, melainkan juga mengadopsi pendekatan Student Centered dimana siswa juga diberikan
kesempatan untuk berperan aktif di dalam kelas.

B. Seni, Ilmu, dan Profesi

Banyak orang yang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu. Bagi mereka kegiatan belajar
harus dipandu dan berbasis ilmu. Guru harus dapat secara sistematis memilih bahan-bahan
yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga mengurangi kemungkinan kegiatan pembelajaran
terjadi hanya secara kebetulan. B.F. Skinner mengatakan bahwalah penting untuk melakukan
pendekatan pengajaran dengan menggunakan teknologi. Guru-guru dapat dilatih untuk
menerapkan teknologi pendidikan atau mentransformasikan material pembelajaran dengan
pendekatan teknologi.

Banyak juga orang yang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Penganut “Kegiatan
mengajar sebagai seni” berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi,
improvisasi, dan ekspresi. Guru harus mampu melakukan dan menangani proses kreatif secara
tidak terduga. Akan lebih baik untuk mengatakan bahwa perbuatan mengajar melibatkan
penilaian artistic yang bergantung pada ilmu pengetahuan, dengan kata lain kita pengajar harus
mengkombinasikan seni dan ilmu dalam mengajar.

Berdasarkan teori “Seni, ilmu, dan profesi”, Ibu DY selalu menyiapkan bahan ajar sebelum
masuk ke dalam kelas, beliau juga memperkaya diri dengan ilmu yang akan dia sampaikan.
Beliau juga sudah menggunakan ilmu dan seni dalam mengajar. Ilmu digunakan dalam
menjelaskan teori, sedangkan seninya terlihat dalam membuat dinamika kelas seperti maju ke
depan diskusi sebelum pelajaran dimulai, dibeberapa mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan
Alam, beliau juga menggunakan alat peraga sebagai alat yang akan menunjang pembelajaran
dan memudahkan untuk memberikan penjelasan.

C. Pengajar yang cerdas

Kegiatan pembelajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik. Berikut ini adalah
beberapa karakter guru yang harus ditampilkan di kelas:

1. Persiapan: ulasan catatan pembelajaran dan contoh untuk memastikan bahwa siswa
belajar dengan lancar dan benar. berdasarkan hasil wawancara Ibu DY selalu melakukan
persiapan setiap akan mengajar, beliau juga selalu menanyakan apakah siswa telah mengerti
atau belum mengerti, bila siswa ada yang belum mengerti maka beliau akan kembali
mengulang pelajaran hingga seluruh siswa mengerti. Sehingga kondisi belajar berjalan lancar
dan benar.

2. Terorganisasi: mengajar dengan menggunakan silabus dan urutan materi yang jelas sejak
sesi pembelajaran pertama. Pada pembahasan ini meskipun subjek tidak menyebutkan secara
langsung namun sudahlah pasti seorang guru yang telah sertifikasi telah membuat silabus
pembelajaran dan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah.

3. Konsisten: mengajar dengan tidak ada wabah emosional atau pola perilaku yang
mengintimidasi siswa.. Beliau tidak mengintimidasi siswa, ini terlihat dari kesabaran Ibu DY bila
ada siswa yang belum mengerti pembelajaran, beliau dengan sabar mengulang pembelajaran di
dalam kelas.

4. Etika kerja: menghabiskan waktu untuk benar-benar mempersiapkan pembelajaran di


kelas dan laboratorium. Sudah sangat jelas bahwa Ibu DY mempersiapkan materi sebelum
pelajaran dimulai.

5. Kecepatan: datang ke kelas tepat waktu dan menjalankan tugas di kelas tidak lebih dari
waktu yang diberikan
6. Sikap fleksibel: terbuka atas ide-ide baru, saran, dan wawasan dari siswa. Ibu DY sangat
terbuka terhadap ide-ide dari siswa nya yang bisa diidentifikasi dari beliau yang memberikan
kesempatan untuk siswa mengemukakan pendapat.

7. Dialog interaktif: pembelajaran di kelas bersifat dua arah dan mengembangkan


pengalaman komunikasi. Pada poin ini Ibu DY juga menerapkannya di dalam kelas.

8. Lingkungan belajar: mendorong suasana yang santai dan terbuka untuk perubahan
pengaturan agar tidak kaku. Ibu DY juga sudah melakukan hal ini terlihat dari fleksibelnya
pendekatan mengajar yang beliau gunakan.
BAB IV

KESIMPULAN

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dan berharga karena dapat mengubah masa
depan kita menjadi lebih baik,maka dari itu semua orang berhak menerima pendidikan
tersebut,namun peran guru juga sangat di perlukan dalam proses program pendidikan,karena
guru sebagai pembimbing dan Pembina dalam proses belajar mengajar.dalam proses belajar
mengajar, guru adalah sosok yang paling penting.seperti yang kita ketahui guru dapat diartikan
sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.

BAB V

SARAN

A. Saran

Penulis berharap agar bapak lebih meningkatkan kualitas guru yang baik pada
dirinya. Menambah kompetensi sebagai pengajar yang akan mencetak generasi penerus yang
lebih baik. Lebih mampu membangun hubungan interpersonal yang lebih erat dengan para
siswa sehingga pelajaran yang beliau berikan dapat lebih mudah diterima oleh siswanya. Tetap
sabar dan cerdas dalam menghadapi siswa. Lebih di tingkatkan lagi kreatifitas dalam
pengajaran sehingga menambah minat siswa untuk tertarik terhadap pembelajaran yang akan
diberikan. Mengembangkan kelas yang lebih hidup dan menarik dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai